KEPASTIAN DENGAN GUS

By aleyanakarim

411K 18.2K 994

Azizan dingin dan Alzena cuek. Azizan pintar dan Alzena lemot. Azizan ganteng dan Alzena cantik. Azizan lahir... More

1) Pertemuan
2) Lamaran
3) Terlalu Cepat
4) Percaya Diri
5) Ikatan Suci
6) Janji
7) Istimewa
8) Pelabuhan Terakhir
9) Hancur
10) Sebelum Shubuh
11) Utuh
12) Mencintai Manusia
13) Memaafkan
14) Terlambat
15) Laksana Mutiara
16) Menghabiskan Waktu
17) Hadiah
18) Zona Nyaman
19) Belajar Agama
20) Manusia Terindah
21) Pusat Hiburan
22) Kapal Tak Berlayar
23) Pegangan Erat
24) Empat Perkara
25) Kucing
26) Penghujung Minggu
27) Dalam Keheningan
28) Rahmat Bagi Seluruh Alam
29) Kota Tarim
30) Mengudara Bersama Waktu
31) Separuh Jiwa
32) Sejarah Palestina
33) Warisan Akhlak
34) Perjalan Hijrah
35) Pecahan
36) Mulai Membaik
38) Dimuliakan Allah
39) Dini Hari
40) Lelaki Dayyuts
41) Dialog Sebelum Shubuh
42) Rezeki Terindah
43) Penentu Kebahagiaan
44) Perjuangan Kesetaraan
45) Tanda Istiqomah
46) Turun Dari Surga
47) Kemuliaan Lelaki Dan Wanita
48) Godaan Setan
49) Lelucon Aneh
50) Sholat Itu Sebentar
51) Saksi Bisu
52) Sensasi Senja
53) Lembayung Senja
54) Ujian
55) Namanya Juga Belajar
56) Beragama Dengan Jujur
57) Langit Tak Biru
58) Jangan Sedih
59) Pria Terbaik Di Dunia
60) Samar-samar
61) Cinta Dalam Diam
62) Hati-hati Dalam Menaruh Hati
63) Setetes Kecil
64) Tertata
65) Hagia Sophia
66) Jalan Pulang
67) Mendung
68) Seusai Hujan
69) Suka Bintang
70) Tidur

37) Terlalu Cantik

1.6K 97 7
By aleyanakarim


"Istri saya terlalu cantik jadi wajahnya tidak ditemukan di sosial media manapun."
Azizan Arsala Sidik

***

Dalam pertemuan penting dengan para dokter Azizan gelisah tiba-tiba melanda saat ponsel bergetar. Sarah, yang jarang menelepon, membuat khawatir.

Dia berdiri dan berjalan keluar dari ruangan, mengangkat telepon itu. "Sarah?" katanya seusai mengucap salam, mencoba menyembunyikan kekhawatirannya.

"A..." Suara Sarah terdengar panik di ujung telepon. " Teh Alzena... dia terluka."

Azizan merasa seolah-olah dunia berhenti berputar. "Apa? Kok bisa?" katanya, suaranya bergetar.

Sarah menjelaskan tentang apa yang terjadi di kafe, tentang ancaman yang mereka terima, dan bagaimana Alzena didorong hingga menembus kaca. Azizan merasa seolah-olah dia tidak bisa bernapas.

"Saya akan segera ke sana," katanya, sebelum mematikan telepon dan berlari keluar dari gedung.

***

Fira baru saja selesai berbelanja di pasar dan sedang berjalan pulang. Dia melihat sosok pria berdiri di depan toko buku, membaca majalah. Dari posturnya dugaannya benar memang suaminya. Fira merasa senang, dia merindukan Hikam dan berpikir ini adalah kesempatan yang baik untuk memberi kejutan.

Dia berlari ke arah pria itu, berteriak, "Beb, kamu di sini!"

Pria itu berbalik, dan Fira terkejut. Itu bukan Hikam. Itu adalah seorang pria asing.

Pria asing itu terkejut dan menjatuhkan majalah yang dia pegang. "Maaf?" katanya, tampak bingung.

Fira tertawa terbahak-bahak sambil menutupi mulutnya rasanya Fira ingin kabur dari sini. "Astaghfirullah Ya ampun, maaf! Aku kira kamu suami aku! Bajunya sama!"

***

Azizan merasa seolah-olah dia berada dalam mimpi buruk saat dia berlari menuju mobilnya yang terparkir di dekat gedung. Dia menyalakan mesin dan memacu mobilnya menuju kafe di Jalan Merdeka dengan kecepatan tinggi, hatinya berdebar kencang.

Sesampainya di kafe, dia melihat kerumunan orang berkumpul di luar. Dia menerobos kerumunan dan masuk ke dalam, hatinya berdebar kencang. Di dalam, Azizan melihat Alzena terbaring di lantai, wajahnya pucat dan tubuhnya dipenuhi serpihan kaca.

Ia berlari ke samping Alzena, berlutut di sampingnya saat ini mata Alzena sudah terpejam. "Alzena," katanya, suaranya hampir tidak keluar. "Tahan, Sayang. aku mau bawa kamu ke rumah sakit."

Lelaki itu mengangkat Alzena dengan hati-hati, berusaha untuk tidak menyakiti istrinya lebih lanjut. Dia membawa Alzena keluar dari kafe dan kembali ke mobilnya. Dengan hati-hati, Azizan meletakkan Alzena di kursi belakang dan segera memacu mobilnya menuju rumah sakit terdekat.

Selama perjalanan ke rumah sakit, Azizan merasa seolah-olah waktu berhenti serta melirik Alzena ke belakang beberapa kali, berdoa dalam hati agar istrinya baik-baik saja.

Sesampainya di rumah sakit Azizan membawa Alzena ke ruang gawat darurat.

Azizan tahu dia harus kuat. Untuk Alzena, untuk mereka berdua. Tak henti berdoa dan bersholawat mendapat syafaat Rasulullah untuk istrinya tidak hanya di dunia yang sekarang sedang kesakitan berharap Alzena pulih namun di akhirat juga yang selalu Azizan semogakan agar istrinya langsung masuk surga tanpa menyentuh api neraka setetes pun.

Azizan berusaha pasrah pada Allah Alzena hanya titipan Allah bukan milik Azizan sepenuhnya. Begitupun dengan harta beserta benda.

***

Azizan memandang Alzena yang sedang diperiksa oleh dokter.

Sore kemarin Alzena yang bersemangat bertanya kepada Azizan, "Udah siap?"

Azizan menjawab dengan pasti. "Ya, aku mau berangkat sekarang."

Kemudian Alzena mengucapkan terimakasih dengan penuh rasa syukur.

Azizan penasaran dan bertanya, "Buat apa?"

Dengan penuh kebanggaan, Alzena menjawab, "Udah tutup aurat sebelum bertemu aku padahal banyak lelaki yang main basket atau ada kegiatan lain tapi auratnya enggak pada ditutup." Kemudian ia berkata, "Kamu beda, kamu tutup aurat kamu dari pusar sampai lutut seperti yang Rasulullah ﷺ kasih perintah. Aku beruntung bisa jadi istri kamu."

Terlihat Azizan tersenyum dan menanggapi. "Makasih juga udah jaga batasan sama yang bukan mahram, enggak mau disentuh sama bukan mahram. Aku juga beruntung jadi suami kamu."

"Misi aku berhasil ya, gini aja kamu langsung luluh," ledek Azizan melirik istrinya.

"Ya. Aku kalah, puas kamu!" balas Alzena mengakui hatinya yang lemah jika bersangkut paut dengan Azizan.

***

Di sore hari, Hikam dan Fira berada di dapur, berusaha memasak makan malam bersama. Fira, dengan apron merah muda dan rambutnya yang diikat menjadi ekor kuda, tampak serius memotong sayuran. Sementara Hikam, dengan senyum lebarnya, berusaha mengawasi panci yang berisi sup.

"Kamu yakin kamu bisa urus sup itu?" tanya Fira, menatap Hikam dengan ekor mata.

"Tentu aja. Aku ini master chef, tahu?" balas Hikam dengan percaya diri.

Namun, dalam sekejap, asap mulai mengepul dari panci. Hikam, yang terlalu asyik bercanda, tidak menyadari sampai Fira berteriak, "Beb, Supnya!"

Hikam berbalik dan melihat panci berisi sup yang sudah gosong. "Oh enggak!" serunya, mencoba menyelamatkan sup dengan sendok besar. Tapi sudah terlambat, supnya sudah gosong.

Fira tidak bisa menahan tawa melihat ekspresi Hikam yang kaget. "Master chef, huh?" godanya, masih tertawa.

Hikam hanya bisa menggaruk kepala, tampak malu. "Eh, tapi kita masih punya sayuran, kan?" katanya, mencoba mengalihkan topik.

Mereka berdua tertawa, dan meski makan malam mereka tidak berjalan seperti yang direncanakan, mereka tetap menikmati waktu bersama.

"Aku baru dapat pesan dari Azizan katanya Alzena dibawa ke rumah sakit," ucap Hikam memberitahu istrinya.

***

Waktu yang terasa seperti seumur hidup Azizan memeriksa Alzena dengan hati-hati.

"Alhamdulillah luka kamu enggak parah. Jadi, enggak perlu operasi," gumam Azizan lega.

Tidak semua luka akibat kaca memerlukan operasi. Dalam beberapa kasus, jika luka tidak terlalu dalam dan tidak ada serpihan kaca yang tertinggal, luka bisa ditangani dengan perawatan luka standar, termasuk pembersihan dan penutupan luka.

"Kamu pasti baik-baik aja. Kita mau bersihkan lukanya dan keluarin serpihan kaca. Mungkin nanti ada rasa sakit dan pusing untuk beberapa hari ke depan, tapi kamu harus pulih dengan baik sayang," kata Azizan.

"Makasih," balas Alzena alun-alun.

Lalu Azizan duduk di samping Alzena, memegang tangannya dengan erat. Dia berdoa dalam hati, berterima kasih bahwa Alzena akan baik-baik saja. Dia tahu bahwa mereka masih memiliki jalan panjang untuk pulih, tapi setidaknya, untuk saat ini, Alzena aman.

"Alhamdulillah, seenggaknya kaca yang kena diri aku enggak sampai buat aku harus operasi," ujar Alzena sambil menggeliatkan tubuhnya yang masih terasa sakit.

"Benar, kamu cuma terkena infeksi karena kaca dan enggak perlu menjalani operasi," sahut Azizan sambil menatap Alzena dengan penuh rasa tenang.

Pasangan suami istri itu merasa lega bahwa luka Alzena tidak terlalu serius dan bisa diatasi tanpa operasi. Namun, ketenangan mereka segera terguncang oleh kehadiran Rezki.

Rezki memasuki ruangan dengan tatapan penuh obsesi pada Alzena. "Alzena, akhirnya gue nemuin lo."

Azizan mengernyitkan kening. "Ngapain ke sini?"

Rezki dengan suara bergetar. "Gue cinta lo, Alzena. Gue selalu cinta lo sejak pertama kali kita bertemu. Gue enggak bisa nerima kenyataan kalau lo bareng Azizan. Gue mau lakuin apa aja buat jadiin lo milik gue."

Alzena dengan suara gemetar. "Rezki, Lo harus berhenti. Gue udah nikah sama Azizan dan gue udah jatuh cinta. Lo harus hormati keputusan gue."

"Kenapa juga lo enggak pernah posting foto lagi di sosial media sekarang? Setelah beberapa tahun gue udah lama nungguin postingan wajah lo." Sekarang Rezki menyudutkan Alzena.

Namun Azizan tidak tinggal diam. Dengan sudut mata yang tajam Azizan berucap, "Istri saya terlalu cantik jadi wajahnya tidak ditemukan di sosial media manapun."

Tatapan Rezki penuh kegilaan. "Gue enggak akan biarin lo bareng Azizan. Kalian berdua harus bayar soal apa yang telah kalian lakuin ke gue."

Peretas menghampiri mereka.

Tanpa mereka sadari orang yang mencelakai Alzena memperhatikan mereka.

***

Rezki hadir lagi nih wkwk ada yang masih inget?

Kaget enggak up cepet?

Kalau ada kesalahan dari segi apapun atau typo tolong tandai sama koreksi ya, makasih banyak udah bertahan sampai bab ini🤎

Continue Reading

You'll Also Like

1.2K 139 9
(SEBELUM BACA DIHARAP FOLLOW TERLEBIH DAHULU!) ⚠️DILARANG PLAGIAT/MENGCOPY CERITA ORANG LAIN⚠️ Rasya Angelica Vernita, seorang wanita yang berusia 1...
315K 14.9K 54
Mengisahkan perjalanan cinta antara seorang anak kiyai pemilik pesantren bernama Muhamad Fauzan alkafi, dengan seorang perempuan badgril bernama Tia...
25.9K 3.5K 17
Season Series #2 - Tokito Muichirou Kehilangan dirinya. Terlebih ia merupakan seseorang yang kau cintai. Kau sayangi. Namun, Tuhan telah mengambilnya...
817K 61.2K 43
"1000 wanita cantik dapat dikalahkan oleh 1 wanita beruntung." Ishara Zaya Leonard, gadis 20 tahun yang memiliki paras cantik, rambut pirang dan yang...