KEPASTIAN DENGAN GUS

By aleyanakarim

353K 15.5K 974

Azizan dingin dan Alzena cuek. Azizan pintar dan Alzena lemot. Azizan ganteng dan Alzena cantik. Azizan lahir... More

1) Pertemuan
2) Lamaran
3) Terlalu Cepat
4) Percaya Diri
5) Ikatan Suci
6) Janji
7) Istimewa
8) Pelabuhan Terakhir
9) Hancur
10) Sebelum Shubuh
11) Utuh
12) Mencintai Manusia
13) Memaafkan
14) Terlambat
15) Laksana Mutiara
16) Menghabiskan Waktu
17) Hadiah
18) Zona Nyaman
19) Belajar Agama
20) Manusia Terindah
21) Pusat Hiburan
22) Kapal Tak Berlayar
23) Pegangan Erat
24) Empat Perkara
25) Kucing
26) Penghujung Minggu
27) Dalam Keheningan
29) Kota Tarim
30) Mengudara Bersama Waktu
31) Separuh Jiwa
32) Sejarah Palestina
33) Warisan Akhlak
34) Perjalan Hijrah
35) Pecahan
36) Mulai Membaik
37) Terlalu Cantik
38) Dimuliakan Allah
39) Dini Hari
40) Lelaki Dayyuts
41) Dialog Sebelum Shubuh
42) Rezeki Terindah
43) Penentu Kebahagiaan
44) Perjuangan Kesetaraan
45) Tanda Istiqomah
46) Turun Dari Surga
47) Kemuliaan Lelaki Dan Wanita
48) Godaan Setan
49) Lelucon Aneh
50) Sholat Itu Sebentar
51) Saksi Bisu
52) Sensasi Senja
53) Lembayung Senja
54) Ujian
55) Namanya Juga Belajar
56) Beragama Dengan Jujur
57) Langit Tak Biru
58) Jangan Sedih
59) Pria Terbaik Di Dunia
60) Samar-samar
61) Cinta Dalam Diam
62) Hati-hati Dalam Menaruh Hati
63) Setetes Kecil
64) Tertata
65) Hagia Sophia
66) Jalan Pulang
67) Mendung
68) Seusai Hujan
69) Suka Bintang
70) Tidur

28) Rahmat Bagi Seluruh Alam

2.4K 130 4
By aleyanakarim

"Kalau misalnya aku udah siap dan enggak hamil gimana?" lontar Alzena dengan gelisah

"Jangan bilang gitu kita harus husnudzon sama Allah. Kalau semisalnya kamu enggak hamil aku enggak masalah. Selama ada kamu, aku baik-baik aja. Kita bisa adopsi anak atau berbagi lebih ke yatim piatu dan kerabat yang bisa membuat Allah ridha sama kita." Bersama Alzena aja sudah membuat Azizan merasa cukup.

Alzena tersenyum saat mendengar tanggapan Azizan. "Makasih, Sayang. Aku tahu kamu peduli sama aku dan aku perlu waktu buat nerima hal ini dan ngubah pikiran dan harapan aku. Kita akan lewati ini bersama dan cari kebahagiaan yang Allah beri buat kita."

"Benar, Sayang. Kita harus saling mendukung dan berjuang bersama. Kita pasti bisa hadapi segala ujian dan mencapai kebahagiaan yang Allah ridhoi. Aku janji akan selalu ada untuk kamu, baik dalam suka maupun duka," balas Azizan mengelus pipi Alzena dengan lembut.

"Aku percaya pada kita dan tawakkal kepada-Nya. Semoga Allah kasih petunjuk dan berkahi perjalanan kita ke depan," tutur Alzena untuk terus menerus memikirkan hal yang baik.

Mereka berdua saling menguatkan dan memperoleh ketenangan dalam menjalani perjalanan mereka. Meskipun ada kesulitan, mereka mengandalkan iman serta berusaha untuk selalu ada satu sama lain.

***

Rena berdiri di dapur sementara Fira sedang duduk lemas di meja makan. Pembantu juga ada di sebelah Rena.

"Fira, ayo cepetan bantu masak! Jangan cuma duduk-duduk aja! Udah lama nikah tapi masih aja malas-malasan!" hardik Rena.

"Maaf, Bu. Tapi, aku lagi hamil, jadi sedikit lelah dan enggak enak badan," jelas Fira dengan badan yang sempoyongan.

"Hamil lagi! Kamu selalu pake itu sebagai alasan! Seharusnya sebagai calon ibu, kamu harus bisa multitasking!" ujarnya yang masih tersulut emosi.

"Aku ngerti, Bu. Tapi, tolong dimaklumi kalau kondisi aku sedang lelah. Aku juga punya pembantu, aku minta tolong sama dia," kata Fira dengan sabar.

Rena menghela nafas kesal. "Masih aja mentang-mentang punya pembantu! Kalau memang mau jadi ibu yang baik, kamu harus bisa mengurus rumah tanpa mengandalkan orang lain!"

"Aku memang berusaha, Bu. Tapi, saat ini aku butuh istirahat dan lebih memperhatikan kesehatan," ungkap Fira meminta pengertian.

"Kesehatan? Kamu selalu punya alasan! Kamu cuma ingin dimanjakan dan tidak mau bekerja keras!" sinis Rena.

Sampai sekarang Fira masih tidak menyangka kalau Rena ibu kandungnya Hikam karena sifat mereka berbanding terbalik.

***

Azizan duduk di samping seorang syekh yang terkenal dari Arab dan sedang memberikan ceramah dalam bahasa Arab. Syekh berbicara dengan lancar dalam bahasa Arab, namun para jamaah yang hadir tidak semua memahami bahasa tersebut.

Azizan dengan sigap menerjemahkan setiap kalimat yang diucapkan oleh syekh ke dalam bahasa Indonesia. Ia memastikan bahwa terjemahan yang disampaikannya sesuai dengan maksud dan tujuan dari syekh.

"Sesungguhnya, Islam adalah agama yang membawa rahmat bagi seluruh alam," terjemah Azizan dengan fasih.

Syekh pun melanjutkan ceramahnya dengan membahas tentang pentingnya menjaga akhlak dalam Islam.

"Al-akhlaqu makhluqun wa yata'addadu," ucap syekh dalam bahasa Arab.

"Akhlak itu diciptakan dan bisa diasah." Terjemah Azizan dengan cermat.

"Al-akhlaqu al-karimatu hiya al-murshidatu ila al-jannati," tegas syekh dengan penuh semangat.

"Akhlak yang baik adalah pemandu menuju surga," ulang Azizan dengan terjemah yang jelas.

"Fa innal insana layuwaffaqu bil khulqi al karimi ila rida ilahiyyi, wa innama khalaqallahu al insana liya'mala al khayra wa yataqarraba ilayhi, wa laysa al mālu wal banūna illa zeenatu al hayāti ad-dunyā, wal khayru al haqīqiyyu huwa ma yabqa, falyakun khulquna al karimu huwa al marātu allati nanzhuru bihā ilā a'mālinā, fahuwa al miftāhu ilā rida Allahi wal jannati," terang syekh sehingga membuat Azizan mengangguk.

Azizan membuka lagi suaranya untuk menerjemahkan. "Seorang manusia akan mencapai keberhasilan melalui akhlak mulia menuju keridhaan Ilahi, dan Allah menciptakan manusia agar melakukan kebaikan dan mendekat kepada-Nya. Harta dan anak-anak hanyalah perhiasan dalam kehidupan dunia, sedangkan kebaikan yang sejati adalah yang kekal. Maka hendaklah akhlak mulia kita menjadi cermin yang memantulkan perbuatan kita, karena itulah kunci menuju keridhaan Allah dan surga."

Intinya jangan berhenti berbuat baik kepada siapapun, setiap kebaikan akan kembali pada diri kita sendiri.

Para jamaah yang hadir pun terkesan dengan kemampuan Azizan dalam menerjemahkan ceramah tersebut dengan lancar dan tepat. Mereka merasa lebih mudah memahami isi ceramah dan bisa mengambil hikmah yang terkandung di dalamnya.

Setelah selesai, syekh pun memberikan pujian kepada Azizan atas kerja kerasnya dalam menerjemahkan ceramah tersebut. Azizan merasa senang dan bangga bisa menjadi bagian dari dakwah tersebut. "Tabarakallah, ahsanta ya Azizan fi tarjamati al-mahadhirah, jazakallah khairan waj'alaha fi mizani hasanatik. Allahumma aj'alna min ahlil-khulqi al-karim wa aj'alhu wasilatan lana lil-wusuli ila al-jannah."

*Semoga Allah memberkahi kamu, Azizan, atas kerja kerasmu dalam menerjemahkan ceramah ini. Semoga Allah memberikan kebaikan padamu dan memasukkannya ke dalam catatan kebaikanmu. Ya Allah, jadikanlah kami orang-orang yang memiliki akhlak yang baik dan jadikanlah akhlak yang baik sebagai sarana bagi kami untuk mencapai surga.

"Aamiin. Jazakallah khairan, wa barakallah feek Syekh Utsman Ahsani aydan. As'adani an akoona min al-mufassirin lihathihi al-mahadhirah al-qayyimah," balas Azizan dengan senyum yang tersungging di bibirnya.

*Semoga Allah menerima doa kami. Terima kasih banyak, semoga Allah memberkahi Syekh Utsman Ahsani juga. Saya merasa senang dapat menjadi salah satu penerjemah untuk ceramah yang berharga ini.

"Afwan Syekh, ana masmuh li 'an 'as'al?" lanjut Azizan.

*Maaf Syekh, saya boleh izin bertanya?

***

Waktu ini Fira menyambut Hikam dengan senyuman yang terukir indah di wajahnya. Seolah tidak terjadi apa-apa dengan mertuanya.

Hikam melihat senyuman Fira dan merasa senang. Dia tahu bahwa Fira merasa lega setelah mertuanya pergi. Hikam merasa ingin membuat Fira merasa lebih bahagia lagi, jadi dia memutuskan untuk menyanyikan lagu "17 Agustus Tahun 45" dengan semangat.

"17 Agustus, tahun '45, itulah hari kemerdekaan kita. Hari merdeka nusa dan bangsa, hari lahirnya bangsa Indonesia, merdeka!" Hikam mulai menyanyikan lagu itu dengan suara yang merdu.

Fira bergabung dengan Hikam dan mulai menyanyikan lagu itu bersama-sama. Meskipun suara mereka tidak sempurna, mereka tetap merasa senang dan tertawa bersama.

"S'kali merdeka, tetap merdeka, selama hayat masih dikandung badan. Kita tetap (tetap) setia (setia), tetap (tetap) sedia (sedia), mempertahankan Indonesia. Kita tetap (tetap) setia (setia), tetap (tetap) sedia (sedia)," kata Fira sambil ikut menggerakkan tubuhnya.

Fira tertawa jadinya tekanan itu seolah menghilang. Mereka terus menyanyikan lagu itu dengan semangat.

***

"Ada satu hadist yang menarik, pengen aku ceritain ke kamu tentang kajian tadi," kata Azizan sambil melihat Alzena.

"Oh ya? Ceritain dong," pinta Alzena menoleh ke arah Azizan.

"Enggak ada seorangpun yang memberikan salam kepadaku kecuali Allah mengembalikan ruhku hingga aku dapat menjawab salamnya dalam hadist riwayat Ahmad. Kamu tahu enggak? Kalau Nabi Muhammad ﷺ selalu jawab salam orang yang mengucapkan salam pada beliau, meskipun kita belum bisa melihat beliau secara langsung dan beliau bisa lihat kita," ungkap Azizan mengabari Alzena.

"Wah masyaAllah, aku enggak tau makasih udah dikasih tau, benar-benar menarik. Jadi, usahain kita sering ngucapin salam sama beliau ya, agar bisa dikenal di akhirat nanti," harap Alzena dengan yakin.

"Tentu. Selain itu, kita juga harus berusaha meneladani akhlak nabi agar bisa menjadi pribadi yang lebih baik di mata Allah," ucap Azizan dengan penuh kasih sayang.

"Betul banget. Mari kita berusaha untuk selalu ikuti jejak Nabi Muhammad ﷺ dan menjadi pribadi yang lebih baik di mata Allah," balas Alzena dengan berapi-api.

***

Di ruang keluarga yang hangat. Rayno, duduk di sebelah kakeknya⎯ Justin Kaynen yang berusia 80 tahun. Mereka tengah minum teh sambil bergantian menyeduh kesenangan hidup mereka.

Rayno, dengan wajah gugup namun penuh harap, mencoba menemukan keberanian untuk berbicara. Matanya tertuju pada cincin perak di jari kakeknya. Ini adalah suvenir dari sang nenek, yang selalu mengingatkannya akan masa lalu mereka yang penuh cinta.

Dengan jantung yang berdebar akhirnya Rayno mulai bersuara. "Kakek, ada sesuatu yang mau aku katakan pada Kakek."

Kaynen menoleh pada Rayno dengan tatapan tajam, penuh kearifan yang hanya bisa dimiliki oleh seorang kakek yang pernah melalui banyak dalam kehidupan. "Apa itu, Nak? Terlihat kamu begitu khawatir."

Dengan tenang Rayno menarik nafas. "Kakek, aku baru saja memeluk Islam."

Wajah Kaynen langsung berubah menjadi cemberut dan penuh ketidakpercayaan. Ia menegakkan tubuhnya, tidak percaya dengan apa yang ia dengar. "Apa maksud kamu? Berhenti bercanda, Rayno. Ini bukan hal yang lucu!"

"Kakek, aku serius. Setelah banyak membaca dan mencari makna hidup, aku yakin bahwa Islam adalah jalan yang benar bagi aku, aku ingin mengikuti jalan Kak Rhea," balas Rayno meyakinkan kakeknya.

Menaikan suaranya Kaynen berkata,  "Tidak mungkin! Kamu adalah anggota keluarga kami, Rayno! Bagaimana dengan warisan yang telah kami pertahankan selama bertahun-tahun? Bagaimana dengan keyakinan dan tradisi kita?"

Alun-alun Rayno mencoba menjelaskan pada kakeknya. "Kakek, aku sangat menghormati keyakinan dan tradisi keluarga kita. Tapi, aku meyakini bahwa Islam adalah agama yang sesuai dengan hati aku dan memberikan kedamaian serta kebahagiaan."

Emosi Kaynen meluap. "Kedamaian dan kebahagiaan? Apakah itu sepadan dengan harga yang harus kita bayar? Kamu takkan mewarisi apapun jika kamu melanjutkan jalan ini!"

Rayno menarik nafasnya sedikit demi sedikit. "Kakek, aku hanya mencari kebenaran dalam hidup aku. Meraih warisan bukanlah tujuan aku. Aku ingin hidup dengan memiliki hubungan yang lebih erat dengan Sang Penciptaku dan menjalani hidup aku dengan penuh kebaikan. Aku ingin menjadi pribadi yang bermanfaat bagi sesama."

"Aku enggak percaya ini! Ini adalah pengkhianatan terhadap kami!" sela Kaynen yang tidak terima.

"Kakek, aku enggak bermaksud mengkhianati keluarga ini. Aku hanya memilih jalan hidup aku sendiri, yang aku yakini akan menyatukan kita semua di akhirat kelak," jelas Rayno dengan perlahan.

"Jika itu yang kamu yakini, maka mungkin kita tak lagi punya tempat untuk kamu di rumah ini. Kita tak bisa hidup bersama dengan agama yang berbeda. Silahkan pergi dari rumah ini!" usir Kaynen yang masih marah.

Dengan merasa pilu Rayno membalas ucapan kakeknya. "Kakek, aku sayang Kakek dan keluarga kita lebih dari apapun. Jika kakek  harus mengusir aku, maka aku akan pergi. Tetapi, aku akan tetap memuliakan dan menghormati hubungan kita karena Islam mengajarkan hal yang seperti itu."

Lalu Kaynen terdiam sejenak. Ia merasakan kebimbangan antara membela keyakinannya dan menyayangi cucunya.

***

Azizan mendekatkan makanan pada Alzena. "Sayang, aku bikin makanan spesial untuk kamu malam ini. Tolong duduk dan nikmati!"

Alzena mengambil tempat duduknya sementara Azizan dengan penuh antusiasme memulai membuka tutup hidangan. Namun, dalam kecerobohannya, Alzena tiba-tiba bergerak dan akhirnya wajahnya terkena semburan saus dari menu pembuka.

Selanjutnya Alzena mencoba membersihkan saus yang menempel di wajahnya, tetapi usahanya hanya membuat semakin parah. Azizan berusaha menahan tawa melihat wajah Alzena yang kini semakin berantakan.

Azizan tersenyum lebar. "Diem dulu! Biarin aku bantu kamu."

Dengan cepat Azizan mengambil tisu dan mencoba membantu Alzena membersihkan wajahnya. Namun, secara tidak sengaja, tisu tersebut justru menempel di hidung Alzena, menyebabkan mereka berdua tertawa terbahak-bahak.

***

Kalau ada kesalahan, tolong koreksi ya

Penasaran nggak sama kelanjutannya?

Gimana konfliknya? Pada ringankan? Atau mau request konflik berat?

Btw, kalian sukanya konflik berat atau ringan?

Ada saran nggak buat part selanjutnya?

Pesan buat Azizan apa?

Pesan buat Alzena?

Pesan buat aku? Hehee siapa tau ada

Buat yang mau kritik dan saran silahkan ya, diterima banget dengan lapang dada

Tandai typo 🙏

Makasih banyak sudah baca, jangan lupa vote, komentar dan masukin ke perpustakaan agar saat aku update ada notifikasinya ✨💐

Share ke teman kalian biar nambah bermanfaat 💗

Yang belum follow, jangan lupa follow juga ya, see u insyaAllah 🤎

Continue Reading

You'll Also Like

125K 12.6K 21
(MGMH 2) Sama-sama terlahir dari keluarga yang harmonis membuat Lana dan Nazwa juga menginginkan itu, sebisa mungkin Nazwa dan Maulana mempertahanka...
895K 69.3K 62
Karya ini murni hasil pemikiran dan kegabutan saya sendiri! NO COPAS/PLAGIAT!!❌❗ Dimohon untuk meninggalkan jejak VOTE dan KOMEN di cerita ini 🙏🏼 T...
9.8K 571 26
Deskripsi nyusul. Langsung baca aja, dijamin seru.
4.1K 196 18
hanya berisi kata2 motivasi,pembelajaran islam dan insyaAllah bermanfaat 😄😄jadi jangan lupa baca ya😊😊😊