The Arkachia Gate #1 - The Ma...

By Alfiersandi

24 21 0

Kemunculan sesosok misterius berjubah dengan nama samaran Mr.Black, telah memberikan Androme kekuatan baru un... More

Prolog
Chapter 1
Chapter 2
Chapter 3
Chapter 4
Chapter 6
Chapter 7
Chapter 8
Chapter 9
Chapter 10
Chapter 11
Chapter 12
Chapter 13
Chapter 14
Chapter 15
Chapter 16
Chapter 17
Chapter 18
Chapter 19
Chapter 20
Chapter 21

Chapter 5

1 1 0
By Alfiersandi


Waktu 10 menit telah berlalu, Androme keluar dari kamar mandi dengan pakaian baru yang dia kenakan, yaitu baju kaos ungu dengan celana putih panjang. Dia menyeka disetiap leher dan rambutnya dengan handuk putih. Lalu berjalan mengarah pada pintu dapur yang berada tepat  didepannya. Androme akan membuat beberapa hidangan makan malam untuk dirinya sendiri dan ketiga teman hewannya.

Androme memanggil ketiga teman hewannya diluar, teriak dengan sekencang-kencangnya. Untuk meminta mereka menunggu dimeja makan. Selagi makanannya dimasak.

"Semuanya!!! kemarilah kedapur!!!"

Gorbel yang terbaring sayu disamping Bizmo, langsung terbang melaju menghampiri teman manusianya didapur. Moulie meminta pada Gorbel untuk membawanya sekalian. Bagaimana dengan Bizmo yang tertidur pulas diatas kursi, Gorbel meneriakinya dengan kencang, tapi kucing itu hanya membuka perlahan kedua matanya.

" Bizmo!! Androme telah menyiapkan makan malam untuk kita didapur !!," Teriak Gorbel.

Gorbel langsung saja, terbang kedapur dengan mengapit Moulie pada kedua kakinya. Bizmo perlahan bangun mengangkat tubuhnya, lalu turun melompat dari atas kursi. Ketiga hewan peliharaan Androme segera menuju kedapur untuk makan malam bersama.

Androme sedang memasak sesuatu diatas teflon dengan mencairkan sepotong mentega terlebih dahulu , setelah mentega itu mencair. Dia memasukan dua potong ikan dori, yang membelah dari mulut sampai ke ekornya. Tulang-tulang pada tubuh ikan itu telah dilepas habis oleh Androme.

Untuk menambahkan rasa, Androme mengambil sebotol garam yang berada didalam laci atas. Dia segera menaburkan garam itu keatas ikan dori yang sedang di pan-seared. Wajah Androme seketika mendelik bingung karena sebutir garam pun tak keluar dari lubang botol itu. Tak disangka, ternyata garamnya telah habis .

Androme mempunyai sebuah ide, dia akan menggantikan garam yang habis itu, dengan stoples debu sihir yang berada didalam kamarnya . Sepertinya itu akan menjadi bumbu yang terbaik menurutnya.

Androme melaju kencang menuju kamar. Gorbel yang lagi terbang menghangkut Moulie, dibuat bingung olehnya. Gorbel berpikiran kalau dia sedang menjemput Bizmo dikursi tamu. Moulie meminta pada merpati itu untuk jangan melamun kebelakang, karena dapur sudah berada tepat didepan mata.

Gorbel menjatuhkan Moulie kebawah, sehingga membuat tikus putih itu kesakitan karena terbentur kelantai.

" Gorbel!! apa yang kau lakukan!!," Bentak Moulie sambil mengusap pinggangnya yang sakit.

" Maaf Moulie! sepertinya aku akan menyusuli nya," Gorbel melaju terbang untuk menghampiri teman manusianya.

Bizmo terlihat sedang berjalan sayu menuju dapur, dia melihat Androme sedang berlari memasuki kamarnya. Bizmo tak peduli sama sekali, dia terlalu fokus untuk menuju kedapur. Gorbel telah dilihat Bizmo, saat merpati itu terbang diatas.

" Gorbel! mengapa kau malah keluar dapur?," tanya Bizmo menengadahkan kepalanya kearah merpati itu.

" Apa kau melihat Androme lewat sini?"

" Iyah, dia memasuki kamarnya"

Bizmo melanjutkan langkah kakinya, sesaat setelah berbincang pada Gorbel. Androme telah keluar dari kamar, sambil memangku toples yang akan dia gunakan untuk pengganti garam. Gorbel kebingungan melihat teman manusianya.

" Androme! mengapa kau membawa toples itu?"

Androme menjawab dengan senyum," Garam kita didapur telah habis! jadi, aku ingin menggantikannya dengan debu sihir ini"

" Apa!! apa kau ingin meracuni kami?"

" Tenang saja! aku yakin ini bisa dimakan"

Androme melangkah kembali menuju dapur dengan senyuman tipis. Gorbel begitu capek terbang, jadi dia hinggap dibahu majikannya.

Kedua hewan peliharaan Androme telah menunggu diatas meja. Bizmo telungkup lesu,  Moulie juga terlihat sudah terbaring lemas diatas kepala kucing itu.

" Androme sepertinya ikanmu telah gosong," Pikir Bizmo dengan nada sayu.

Androme dan Gorbel membelalakkan kedua mata mereka karena panik. Androme segera bergegas melaju mendekati kompor, sampai membuat Gorbel yang bertopang dipundaknya menjadi terbang seketika.

" Oh tidak!! makan malam kita," Androme mengernyit sambil menatap ikan yang telah gosong.

" Hahahaha," Tawa dari suara laki-laki misterius, yang tak diketahui namanya itu lagi." Kau memang anak kecil yang lucu"

" Aku bukan anak kecil tau!!," Bentak Androme membalikkan badannya.

" Angkat ikan gosongmu itu kepiring, lalu taburkan debu sihir diatasnya"

" Baik!!," Tangkasnya. Lalu meminta dengan tegas." Tunjukan dirimu!! ayo kita makan malam bersama!!"

" Tidak! terimakasih, aku sudah makan disuatu tempat!"

" Setidaknya tunjukkanlah wajahmu, pria misterius!"

" Maaf! ini bukan saat yang tepat, untuk menunjukkan wajahku"

" Yasudah, janji ya akan ditunjukkan wajahmu, nanti "

Androme akhirnya berbincang cukup puas dengan orang misterius itu. Dia akan mengikuti perkataannya, yaitu dengan menaburkan debu sihir pada ikan dori yang telah gosong. Sebelum itu  dia meletakkannya terlebih dahulu diatas piring.

Androme telah menaburkan debu sihir diatas ikan dori yang telah gosong. Setelah beberapa detik, Kedua potong ikan gosong itu pun, berubah menjadi potongan sapi panggang yang cukup besar.

Seolah-olah kedua potong ikan gosong tadi telah menyatu. Saus barbeque terlihat melapisi seluruh dagingnya. Bukan hanya makanannya yang membesar, piring nya pun juga melebar menjadi talam besi.

Mereka berempat begitu tergiur memandang makanan mewah yang berada diatas meja. Androme memotongnya menjadi 4 bagian, 67% untuk dirinya, lalu 33% untuk ketiga teman hewannnya. Dibagi kembali menjadi tiga untuk mereka masing-masing. Mereka berempat terlihat menikmati makanan mewah itu, sampai habis tak tersisa diatas piring.

Wajah Androme tiba-tiba menjadi memerah , setelah memakan daging panggang itu. Dia meremas perutnya, sampai bulir peluh keringat terlihat keluar dari pori-pori pelipisnya.

Karena sudah tak tahan, Androme bergegas menuju toilet dengan melaju cepat. Ketiga hewan peliharaannya juga mengalami hal yang sama. Bahkan Gorbel sampai terguling kelantai karena saking sakitnya.

Moulie mengadu pada kucing disampingnya," Bizmo! apa kau juga merasakan hal yang sama?"

" Ugh.. perutku.. baru pertama kali aku merasakan perutku sesakit ini...." Bizmo terbaring kesakitan diatas meja.

Bizmo memperhatikan kedua telapak tangannya. Sebuah noda seperti kulit manusia terlihat telah menutupi kulit disekitar pergelangan, Kulit itu Sepertinya akan menyelimuti seluruh tubuh. Melebar terus melebar sampai membentuk rambut diujung kepala. postur tubuhnya pun juga perlahan membesar.

Baju berwarna hitam terbentuk ditubuh Bizmo secara perlahan menggantikan rambut kucingnya. lalu bagian paha sampai ke lututnya tertutup oleh celana kain berwarna hitam . Struktur tubuhnya bukan seekor kucing lagi, melainkan menjadi seorang remaja laki-laki berkulit sawo matang, dengan rambut berwarna hitam lebat yang menutupi ubun-ubun. Terlihat juga 2 style telinga kucing, yang terbentuk ditepi rambutnya.

Bizmo bangkit duduk ditepi atas meja, dia mengernyit kebingungan sampai menoleh kearah tikus putih tadi. Moulie ternyata juga telah berubah menjadi remaja perempuan cantik, rambutnya berwarna putih dengan style telinga tikus putih. Dia juga mengenakan Hoodie pink, dan rok putih pendek sebagai penutup dibagian bawahnya.

" K-kau jadi manusia?," Bizmo mendelik ketakutan.

" Kau juga telah berubah menjadi manusia," Balas Moulie datar, lalu menoleh kepada Gorbel yang berada dibawah.

Burung merpati itu ternyata berubah menjadi seorang pria bertubuh agak besar, rambut berwarna biru, kaos putih dengan jaket jeans, dan celana hitam panjang. Terdapat juga dua garis berwarna biru safir horizontal, dikedua pipinya. Seperti coretan pipi militer.

Gorbel bangkit, lalu berdiri kegirangan." Akhirnya, perutku sudah tak sakit lagi!"

Gorbel seketika kebingungan karena dirinya tak bisa terbang kembali. Dia menoleh kepada kedua tangannya. Terlihat dimata Gorbel, kedua sayapnya telah menghilang. Jadi dia tak bisa terbang kembali seperti merpati.

" Apa yang terjadi, mengapa tampak berbeda," Dehem Gorbel dengan nada lirih, memperhatikan disetiap tubuhnya.

Bizmo yang masih duduk dimeja menyahut ucapannya." Sesuatu telah terjadi, sesaat kita memakan daging besar itu"

" Apa!! kalian berdua juga menjadi manusia?"

Gorbel terperangah sampai memegang kepalanya dengan kedua tangan.  Dia meneriaki Androme yang sedang berada didalam toilet. Tetapi, Androme meminta padanya, untuk jangan menganggu seseorang yang sedang buang air didalam toilet.

Gorbel ingin memberitahu sesuatu yang penting pada Androme. Kalau mereka telah menjadi manusia. Androme tak percaya pada omong-kosongnya itu. Gorbel segera meneriakinya untuk segera keluar.

" Cih! ganggu orang saja!," Oceh Androme." Sebentar!! aku mau akan keluar sebentar lagi"

Androme telah keluar dari toilet dengan menundukkan kepalanya. Saat Androme memandang lurus kedepan, tiba-tiba saja mukanya menjadi terbelalak terkejut dan terkagum pada perubahan ketiga teman hewannya. Karena mereka telah menjadi manusia normal, walaupun ada sedikit bawaan dari sifat hewannya.

" K-kalian telah menjadi manusia?"

Gorbel menjawab, dengan tatapan tajam sambil melipatkan kedua tangannya," Iyah! lalu mengapa kau tak berubah menjadi apapun"

" Aku?"

Androme menjenguk sekeliling tubuhnya, tak ada perubahan apapun yang terdapat disana. Saat dia mengarah pada Moulie, seketika ekspresinya terpesona.

" S-siapa kau perempuan cantik?," tanya Androme berbinar menatap kewajahnya.

Bizmo yang duduk disamping Moulie seketika menimpali perkataan Androme dengan datar," Dia Moulie temanmu sendiri"

" Apahh!! kau Moulie?,"Androme mendelik kaget.

" Iyah, aku temanmu sendiri," sahut Moulie menyeringai.

Toples dengan isi debu sihir terlihat bersinar dari atas laci dapur. Androme kebingungan sesaat menolehnya, dia menghampiri toples itu dengan berjalan perlahan. Dia telah melihat sebutir anggur berwarna normal ungu, berkerlap-kerlip seperti lampu disko yang berada tepat ditengah debu sihir. Androme menggapainya dengan lembut.

" Buah apa ini? perasaan, aku tidak melihatnya tadi?"

" Kau melihat buah?," Gorbel bertanya, mendongak fokus menjenguk isi toples itu dari kejauhan." Tapi aku tak melihat apapun"

Androme mengangkat sebiji anggur itu keatas, supaya ketiga temannya dapat melihat dengan jelas. Tapi mereka bilang tak melihat apapun, sontak Androme kebingungan lalu menatap kembali buah itu. Tanpa basa-basi dia langsung melahap anggur itu dengan sekali teguk. Rasanya seperti anggur, cuman asam sekali. Sampai wajahnya terlihat menyusut. Setelah dia menelan anggur itu, kedua tangannya seketika mengeluarkan cahaya kelap-kelip berwarna ungu.

Androme menatap bingung kearah kedua tangannya. Dia mencoba menyentuh tepi meja, yang berada diarah belakang dengan telunjuknya. Bagian meja yang telah disentuh Androme menjadi rapuh, seperti kayu tua.

Suara bisik dari orang misterius itu muncul kembali." Androme!! latihlah kekuatan itu diluar rumahmu"

" Melatih, kekuatan ini..?," Androme mendelik, seketika kegirangan." Yaho!! akhirnya, aku punya kekuatan untuk mengalahkan ketiga anggota geng itu"

" Jangan senang dulu! kekuatan itu bisa menghancurkan rumahmu sendiri, jika tidak dilatih dengan sungguh-sungguh"

Androme dan ketiga temannya begitu kebingungan saat mendengar keterangan dari orang misterius itu. Androme segera bergegas keluar rumah, lalu mencari tempat yang cocok untuk melatih kekuatan barunya. Disusul oleh ketiga temannya dari arah belakang.

Continue Reading

You'll Also Like

1.1M 105K 32
Kaylan Saputra anak polos berumur 12 tahun yang tidak mengerti arti kasih sayang. Anak yang selalu menerima perlakuan kasar dari orangtuanya. Ia sel...
177K 11.3K 19
Ini dia jadinya kalo gadis bar-bar seperti Joana transmigrasi ke dalam sebuah novel romansa dan menjadi anak perempuan dari protagonis yang digambark...
259K 789 11
CERITA DEWASA KARANGAN AUTHOR ❗ PLIS STOP REPORT KARENA INI BUKAN BUAT BACAAN KAMU 🤡 SEKALI LAGI INI PERINGATAN CERITA DEWASA 🔞
140K 13K 37
Teman SMA nya yang memiliki wangi feromon buah persik, Arion bertemu dengan Harris dan terus menggangunya hingga ia lulus SMA. Bertahun tahun tak ter...