EGLLAR MY PERFECT HUSBAND [EN...

By kimkimochim

2.9M 186K 9.6K

[Follow sebelum membaca! Part 8 nya acak.] Setelah mabuk dan menghabiskan malam panas dengan seorang pria. Ze... More

Prolog
1.Mahkota yang hilang.
2. Positif.
3. Double A And Daddy?
4. It's you.
5. Apa maksudnya?
6. Pria malam itu!
7. Zeanna, jadilah milikku!
9. Morning kiss.
10. Two Daddy?
11.Egllar dan Keposesifan nya.
12. Pernikahan yang sesungguhnya?
13. Pria Gila!
14. Tunangan Egllar?
15. Jealous.
16. Menunggu.
17. Rencana Zeanna.
8. Nyamuk ganas!
18. Revenge Begins!
19. Because, I'm loving you.
20. Adik Egllar yang manja.
21. Don't cry.
22. Always love you.
23. Rencana?
24. Di mulai.
25. Miss.
26. Bertemu.
27. Melepaskan?
28. Kebenaran.
29. Hug me.
31. Hasil penyelidikan.
32. Luca And Ze.
33. I love you.
34. Siapa Pria Tampan Itu?
35. Gara-gara Ars!
36. Dress Fittings.
37. Wedding Day.
38. Akhir untuk kita.
EPILOG
EXTRA PART I

30. You Are Mine!

54.6K 3.8K 140
By kimkimochim

Hari telah berganti, matahari pun mulai menyinari bumi. Sedangkan sepasang suami Istri itu masih bergelung di dalam selimut dengan posisi saling berpelukan. Keduanya tampak terlelap dengan nyaman hingga beberapa menit kemudian, salah satu di antara keduanya pun mulai membuka mata.

Egllar yang terbangun terlebih dahulu mengucek kedua kelopak mata, menyesuaikan cahaya yang menyinari indra penglihatnya. Kemudian pria itu menyenderkan punggungnya di heandboard dan tersenyum tipis tatkala melihat wajah damai Istrinya. Perlahan-lahan, Wajahnya pun mulai mendekat untuk mengecup dahi, hidung, lalu turun mengecup bibir ranum Istrinya, singkat. "Aku tidak mengerti, mengapa aku selalu jatuh cinta kepadamu?" setelah mengucapkan itu, Egllar pun turun dari ranjang dan pergi untuk membersihkan diri.

Melihat Suaminya yang sudah berlalu pergi, Zeanna pun membuka kedua kelopak mata. Senyum manis pun terukir di sudut bibirnya. "Aku juga tidak mengerti, mengapa aku bisa jatuh cinta kepadamu." ucapnya, lalu wanita itu turun dari ranjang dan melangkah pergi menuju balkon.

Zeanna membuka gorden dan kaca. Melihat pemandangan di pagi hari yang sejuk, Zeanna pun merentangkan kedua tangannya. Di bawah sana, terlihat para maid sudah sibuk dengan pekerjaannya.

Menyadari kehadiran nyonya mansion. Para pekerja itu pun tersenyum seraya menunduk dan di balas senyuman tipis oleh Zeanna. Zeanna mengernyitkan alisnya tatkala para maid itu mengalihkan pandangan dan sibuk dengan kegiatannya, lagi.

Zeanna pun tersentak tatkala seseorang memeluk tubuhnya dari belakang dan mengecup pundaknya yang memang terekspos. "Good morning my wife." Mendengar suara yang begitu familiar, Zeanna pun berbalik. Seraya tersenyum tipis, Wanita itu melingkarkan kedua tangannya di leher pria yang tidak lain adalah Egllar. "Good morning my husband." jawab Zeanna.

Egllar tidak bisa menyembunyikan ekspresi bahagianya. Rona merah terlihat di kedua pipinya, Egllar pun menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Zeanna. "Aku malu." cicitnya, yang masih bisa di dengar oleh Zeanna.

Zeanna terkekeh, wanita itu mengelus rambut suaminya lembut. "Kenapa malu, hmm?"

Egllar menatap wajah Zeanna intens. "Kau sangat cantik." ucap Egllar, tidak nyambung. Pria itu menyelipkan helain rambut Zeanna ke belakang telinga Zeanna.

Lagi dan lagi Zeanna terkekeh. "Aku bahkan belum mandi." jawab Zeanna.

Egllar mengelus pipi Zeanna. "Itu tidak menjadi masalah, Istriku. Karena kau akan selalu terlihat cantik di mataku." ucap Egllar, dengan serius.

Egllar semakin merapatkan tubuhnya dengan Zeanna dan memeluk Zeanna erat. Pria itu menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Zeanna, lagi. "Aku bahagia." lirihnya.

Zeanna menangkup kedua pipi Egllar agar melihatnya. "Aku juga bahagia." jawab Zeanna, dengan serius.

Egllar tersenyum, perlahan namun pasti. Pria itu pun memiringkan kepala dan mengikis jarak di antara keduanya, Nafas keduanya sudah saling bertubrukan. Dengan secepat kilat, bibir keduanya pun sudah saling menempel.

Tangannya berpindah untuk menekan tenguk Zeanna dan memperdalam ciumannya. Egllar menggigit bibir Zeanna agar wanita itu membuka mulutnya. Egllar yang sudah mendapat akses pun mulai melancarkan aksinya, Tentu perbuatan Egllar membuat Zeanna kewalahan. Lidah Egllar telah lancar masuk dan beradu dengan lidah Zeanna.

Merasakan sesuatu yang menonjol di bawah sana, Zeanna pun mengalihkan pandangannya. Wanita itu terkejut, ia bahkan tidak sadar kalau Egllar hanya menggunakan handuk putih yang melilit di pinggang. "K-kau.." ucap Zeanna terbata.

Egllar pun tersenyum miring seraya menaikkan satu alis. "Hmm?"

Pria itu mengangkat tubuh Zeanna bak koala seraya melangkah pergi kedalam kamar. Merebahkan tubuh Istrinya dengan pelan, Egllar pun menatap Zeanna dengan hasrat yang memuncak.

"A-aku ingin mandi." ucap Zeanna, mencari alasan. Wanita itu mencoba keluar dari kurungan Egllar.

Egllar tersenyum miring seraya menggeleng. "Tidak untuk saat ini, Istriku!" ucapnya, dengan Deep voice.

"K-kau sedang sakit, Egllar. Kau harus beristirahat!" Zeanna berusaha mencari alasan.

"Istriku, aku sangat mengetahui tentang kondisi tubuhku dan aku baik-baik saja." Zeanna terdiam, Egllar hari ini terlihat sangat menyeramkan.

Pria itu mengelus bibir ranum Zeanna, lalu mendekatkan bibirnya untuk berbisik di dekat telinga Zeanna dengan sensual. "You are mine!" usai mengucapkan itu, Egllar pun menjauhkan bibirnya dan berpindah ke bawah untuk mengisap kulit leher Zeanna.

•••

"Suamiku! Mengapa kau lama sekali? Aku akan meninggalkanmu dan pergi terlebih dahulu jika kau tidak kunjung selesai dengan pekerjaanmu, itu!" Ivander mengalihkan pandangan dari laptopnya. Menatap Istrinya lama, paruh baya itu pun menghela nafas seraya menutup laptopnya.

Menatap Istrinya dengan senyuman hangat, Ivander pun mengelus pucuk kepala istrinya seraya berucap. "Kita pergi sekarang." Paruh baya itu menggenggam lengan Istrinya dengan lembut, kemudian pergi dari ruang kerjanya.

Chalista tersenyum manis tatkala mendengar itu. Akhirnya! Chalista bisa bertemu dengan kedua cucu sekaligus menantu tersayangnya secara langsung. Terlebih, Chalista khawatir dengan keadaan anak sulungnya.

Keduanya berjalan menuju mobil dengan saling bergandengan tangan. Para karyawan yang melihat pasutri itu pun menunduk untuk sekadar memberi hormat.

Setelah masuk kedalam mobil, Ivander pun mengemudikan mobil itu dengan kecepatan rata-rata. "Suamiku, kita harus berhenti sejenak di pusat perbelanjaan. Aku ingin membelikan hadiah untuk Menantu dan kedua cucuku." ucapnya, dengan antusias.

"Baiklah." jawab Ivander, dengan lembut.

•••

Setelah beberapa belas menit perjalanan, mobil mewah itu pun sampai di mansion Egllar. Dengan semangat dan senyum manis di bibir, Chalista pun melangkahkan kaki dengan beberapa paper bag di tangannya. Ivander hanya bisa menggelengkan kepala melihat tingkah Istrinya.

"Selamat pagi, nyonya besar." sapa para pekerja yang berpapasan dengan Chalista.

Chalista tersenyum tatkala melihat pemandangan yang berada di hadapannya. Di sana, Egllar tengah duduk di sofa dengan kedua cucunya yang duduk di kedua sisi Egllar.

"Anak tidak berbakti!" panggil Chalista, yang membuat ketiganya mengalihkan pandangan ke sumber suara.

"Mommy!" kaget Egllar.

"CUCU KESAYANGANKU!" Heboh Chalista dan langsung menghampiri Ars dan Al.

"Suamiku, lihatlah kedua cucu kita yang sangat menggemaskan ini." Seru Chalista dengan gembira. Wanita itu sibuk menguyel pipi kedua cucunya, bahkan Egllar kini berpindah duduk di samping Ivander.

Mendapatkan uyelan di pipi, Ars pun menatap Ayahnya dengan berkaca-kaca. "Hiks..Daddy!" isak Ars.

"Tidak apa-apa, Ars. Mereka adalah Nenek dan kakek kalian." jawab Egllar, dengan lembut.

"Ars dan Al mempunyai nenek dan kakek?" tanya Ars dengan polos. Egllar tersenyum seraya mengangguk.

Chalista menatap kedua cucunya dengan hangat. "Iya, ayo panggil nenek. Nenek akan memberikan Ars dan Al hadiah jika Al dan Ars memanggil dengan panggilan itu." ucapnya, dengan lembut.

"Nenek!" seru Al dan Ars dengan patuh.

"Lihatlah, suamiku. Ini adalah kedua cucu kita." ujar Chalista terharu.

"Kedua cucuku, apakah cucu kesayanganku ini tidak ingin memanggilku dengan panggilan kakek?" tanya Ivander, cemburu.

Al dan Ars saling beradu pandang, kedua bocah itu pun menatap Ivander seraya berucap dengan serempak. "Kakek!" panggil kedua bocah itu yang membuat Ivander tersenyum tipis.

•••

Tidak butuh waktu lama untuk Ars dan Al akrab dengan Chalista. Kedua bocah itu bahkan terlihat asik dengan mainan yang Chalista belikan.

"Anakku, apakah menantu kesayangan Mommy tidak ada di mansion?" tanya Chalista. Pasalnya, sedari tadi paruh baya itu tidak melihat keberadaan Zeanna.

"Zeanna sedang beristirahat, mom." jawab Egllar.

"Ini sudah jam 10 pagi, Egllar. Apakah Zeanna tengah sak..."

"EGLLAR!" Teriakan di lantai atas yang menggema membuat Chalista menghentikan ucapannya.

Egllar yang mendengar suara Istrinya pun meringis.

Chalista dan Ivander saling beradu pandang.

Beberapa menit kemudian, seorang wanita pun keluar dari lift dengan langkah yang tertatih. "Dasar pria kelebihan hormon!" Dumel Zeanna. Wanita itu berjalan menuju dapur tanpa menghiraukan keberadaan orang yang berada di ruang keluarga.

"Aku sudah bilang berhenti tetapi pria itu tidak menghiraukan ucapanku."

"Aku kesakitan dan dia malah meninggalkanku!" Oceh Zeanna lagi. Wanita itu meneguk air putih yang baru saja ia ambil dan melanjutkan langkahnya yang tertatih menuju ruang keluarga.

Egllar yang melihat dan mendengar celotehan Zeanna pun bangkit dari sofa dan berjalan menuju Istrinya. Zeanna menatap Egllar dengan tajam. "Huh.." dengusnya, kesal. Namun ia menerima bantuan Egllar.

"Mommy, Daddy. Ini adalah Zeanna, Istriku." ucap Egllar memperkenalkan.

Zeanna menghentikan langkahnya. Wanita itu terdiam dengan tubuh yang menegang tatkala mendapati orang asing di hadapannya. Zeanna menatap Egllar dengan penuh tanda tanya.

Egllar menghiraukan tatapan Zeanna dan membawa Zeanna untuk duduk di sofa, tepat di hadapannya kedua orangtuanya. "Istriku, mereka adalah kedua orangtuaku yang berarti, mereka adalah kedua orangtuamu juga." ucap Egllar memberi tahu.

Apa?

Orangtua?!

Zeanna memeriksa pakaian yang dirinya pakai, wanita itu pun mulai mengingat semua celotehan yang ia keluarkan. Pasti mertuanya itu mendengar semua celotehannya. Sial, itu sangat memalukan.

Ini adalah pertemuan pertamanya dan Zeanna sudah mengacaukan semuanya. Pasti dirinya telah meninggalkan kesan buruk untuk kedua mertuanya.

Sial, sial!

"Menantu kesayanganku, ada apa dengan kakimu?" tanya Chalista khawatir.

Apa? Menantu kesayangan? Apakah Zeanna tidak salah dengar?

Zeanna menggelengkan kepalanya. "Tidak kenapa-napa, Tante." jawab Zeanna yang membuat Chalista menatap Zeanna intens.

"Panggil Mommy, jangan memanggilku dengan panggilan selain itu." ucap Chalista dengan tegas.

"I-iya, Mommy." ucapnya, yang membuat Chalista tersenyum manis.

Zeanna pun tersenyum dengan tangan yang mencubit kecil paha Egllar. "Awshh.." ringis Egllar. "Mengapa kau tidak memberitahuku bila kedua orangtuamu akan datang." bisik Zeanna.

"Istriku, aku juga tidak tahu bila mereka berdua akan datang kemari." jawab Egllar dengan berbisik.

"Ngomong-ngomong, kapan kalian akan mengadakan pesta pernikahan?" pertanyaan Chalista membuat Zeanna terdiam dan menunduk. Ia bahkan tidak memikirkan itu.

Egllar menatap Zeanna kemudian menatap kedua orangtuanya. "Secepatnya." ucapnya, dengan tegas.

















27.05.2023

Hello Bee, pasti kalian Rindu sama Author Wi 🙊 Hayo... jujur aja, gak usah malu-malu kucing 😍💋

Btw, Egllar kayak om pedo 😔☝️

Yuk, spam yang banyak dan semangat!

Spam 🐝 disini 👉

Spam Nextnya disini 👉

Continue Reading

You'll Also Like

128K 10.7K 24
{{Second story from 'Mafia Widower'}} Cukup lama baginya untuk menahan rasa rindu yang membuncah pada cinta pertamanya. Kesalahan serta kecerobohan d...
347K 18.9K 37
COVER BY OBI ART Serumah dengan orang kaya yang sombong dan sialnya sangat tampan. Anugrah atau kesialan? Itulah yang di rasakan gadis yang bernama l...
124K 8.4K 36
A Romance Action Story ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ Munculnya sebuah insiden masa lalu mengubah segalanya. Menceritakan tentang kisah romans...
357K 31.2K 73
Romance - Teenfiction - Religi [TELAH DITERBITKAN] Akankah obsesiku membawaku untuk mencintai Tuhanmu dan Tuhanku? Aku cemburu kepada-Nya. Karena cin...