SEVENTEEN IMAGINE (PART 2)

By mrcheol_mrscheol

168K 10.7K 731

seventeen x you yuk halu bareng... dipart 2 ini bakal lebih menegangkan dari part 1... disini tempatnya buat... More

Perkenalan
1.SCOUPS
2.JEONGHAN
3.JOSHUA
4.JUN
5.HOSHI
6.WONWOO
7.WOOZI
8.MINGHAO
9.MINGYU
10.DOKYEOM
11.SEUNGKWAN
12.VERNON
13.DINO
14.WONWOO
WONWOO (2 End)
15.JOSHUA
JOSHUA (2 End)
16.JEONGHAN
17.SCOUPS
18.JUN
JUN (2 End)
19.MINGYU
MINGYU 2 (End)
20.WOOZI
21.HOSHI
22.DOKYEOM
23.MINGHAO
24.SEUNGKWAN
25.VERNON
26.DINO
27.SCOUPS
SCOUPS (2 End)
28.WONWOO
WONWOO (2 End)
29.DOKYEOM
30. WOOZI
31.HOSHI
32.JEONGHAN
JEONGHAN (2 End)
33.MINGYU
MINGYU (2 End)
34.JOSHUA
JOSHUA (2 End)
35.JUN
36.SEUNGKWAN
37.MINGHAO
38.VERNON
39.DINO
40.SCOUPS
SCOUPS (2 End)
41.JEONGHAN
JEONGHAN (2 End)
42.JOSHUA
JOSHUA (2 End)
43.JUN
JUN (2 End)
44.HOSHI
HOSHI (2 End)
45.WONWOO
WONWOO (2 End)
46.WOOZI
WOOZI (2 End)
47.DOKYEOM
DOKYEOM (2 End)
48.MINGYU
MINGYU (2 End)
49.MINGHAO
MINGHAO (2 End)
50.SEUNGKWAN
SEUNGKWAN (2 End)
51.VERNON
VERNON (2 End)
52.DINO
DINO (2 End)
PENGUMUMAN
53.JEONGHAN
JEONGHAN (2)
JEONGHAN (3 End)
54.WONWOO
WONWOO (2 End)
55.SCOUPS
SCOUPS (2)
SCOUPS (3 End)
56.MINGYU
MINGYU (2 End)
57.JOSHUA
58.WOOZI
59.SEUNGKWAN
60.JUN
JUN (2 End)
61.HOSHI
HOSHI (2 End)
62.DOKYEOM
63.SEUNGCHEOL
64.MINGYU
65. JEONGHAN
67.JOSHUA
68.WONWOO
69.SEUNGCHEOL
70.WOOZI
71JEONGHAN
72.MINGHAO
73.HOSHI
74.DOKYEOM
75.JOSHUA
76.JUN
77.JEONGHAN
78.WONWOO
79.SEUNGCHEOL
80.WOOZI
CHAPTER BONUS (MINGYU)

66.WOOZI

662 59 3
By mrcheol_mrscheol

Menjalin sebuah hubungan yang begitu lama itu sangat sulit, jika kita tak memiliki percaya pada pasang kita seperti aku dan kekasih ku kami sudah menjalin hubungan selama 5tahun.

Hubungan ku dengan kekasih ku berjalan baik-baik saja, hanya akan ada sedikit perdebatan jika sudah mengangkut sahabat kecil kekasih ku yang selalu saja ada antara kami. Awalnya, aku biasa saja tapi semakin lama aku semakin muak melihat tingkah lakunya pada kekasih ku.

Seperti sekarang, aku hanya berharap gadis itu tak akan menganggu ku dengan woozi karna aku sedang berusaha untuk membuat woozi memaafkan ku. Yah, woozi tengah mendiamkan ku sejak tadi karna aku ketauan pergi party bersama teman-teman ku tanpa memberitahunya.

Saat ini aku sedang bersama woozi di apartemen woozi, ia tengah sibuk dengan layar laptopnya sedangkan aku masih memperhatikannya.

"Sampai kapan kau akan mendiamkan ku seperti ini?" ujar ku dengan menatap woozi yang begitu sibuk dengan layar laptopnya.

Woozi tak menggubris ku, ia terus saja menatap layar laptopnya. Aku menghela napas ku, aku merebut laptopnya sambil mendudukkan diri ku di pangkuannya yang tadinya aku hanya duduk disampingnya kini aku duduk di pangkuan woozi.

"Lee woozi, aku kan sudah meminta maaf pada mu kenapa kau terus mendiamkan ku seperti ini" rengek ku dengan menangkup kedua pipinya.

Woozi menghela napasnya, ia menyandarkan tubuhnya di sandaran kursi yang ia duduki sekarang.

"(Y/n)-ah, bagaimana jika keadaannya dibalik apa yang akan kau lakukan?" tanya woozi dengan menatap ku.

"Aku pasti marah juga, mian aku tidak bermaksud seperti itu aku hanya lupa tidak memberitahu mu" kata ku dengan menundukkan kepala ku.

"Sudahlah, aku sedang tak ingin berdebat dengan mu sekarang lebih baik kau pergi tidur sana pekerjaan ku masih banyak" tukasnya.

Aku kembali menangkup kedua pipi woozi yang membuat woozi menatap ku.

"Mianhae, jangan mendiamkan ku seperti ini terus" rengek ku dengan memeluknya.

"Arraseo.. sudah sana tidur" jawab woozi dengan mengusap lembut punggung ku.

Aku melonggarkan pelukan ku dengan tersenyum kearah woozi, aku langsung mengecup bibir woozi sebelum akhirnya aku menggerakkan bibir ku untuk melumat bibirnya. Aku pikir woozi akan tak membalasnya tapi dia membalas setiap lumatan yang kuberikan, hingga ciuman kami semakin lama semakin bergairah.

Woozi semakin gencar melumat bibir ku, ia menarik ku semakin dekat kearahnya hingga akhirnya ciuman kami terhenti begitu mendengar suara bel apartemen woozi berbunyi.

Baik aku dan woozi kami saling menatap satu sama lain setelah melepaskan tautan bibir kami tadi.

"Orang itu gila atau bagaimana bertamu dijam segini" gerutu ku dengan beranjak.

"Biar aku lihat, jangan kesal seperti itu kita bisa melanjutkannya nanti" ucap woozi dengan mengacak rambut ku sambil berjalan keluar ruangan kerjanya.

Aku menghela napas ku sudah pasti gadis itu yang datang siapa lagi sekarang apalagi alasannya untuk mengganggu ku dengan woozi.

Lihat aku benar kan dugaan ku, begitu aku berdiri tak jauh dari lorong pintu masuk dan woozi membukanya aku melihat Eunji, gadis menyebalkan itu langsung berhamburan hendak memeluk woozi dengan menangis.

Tentu saja, hal itu langsung ku cegah yang membuat woozi langsung menatap ku. Eunji itu sahabat woozi sejak kecil dan dia adalah orang yang paling membenci hubungan ku dengan woozi.

"Mwo?" ucap ku dengan tanpa suara.

Woozi menghela napasnya, ia tak ingin menanggapi ku dan memilih untuk bertanya pada Eunji.

"Eunji-ah, kau kenapa? Apa terjadi sesuatu pada mu?" tanya woozi.

"Woozi-ah, ter-nyata changhyuk berselingkuh dibelakang ku hikks.. aku melihatnya bersama seorang gadis tadi" jawab Eunji sambil menangis begitu kencang dan hendak memeluk woozi lagi, namun aku langsung menghalanginya.

"Jelas sekali changhyuk menyelingkuhi mu lihat saja sikap mu masih seperti anak kecil meski umur mu lebih tua dari ku" ketus ku membuat Eunji menatap tajam kearah ku.

"(Y/n)-ah, jangan seperti itu. Eunji-ah, sebaiknya sekarang kau istirahat saja biar aku yang bertanya besok pada changhyuk kenapa dia berselingkuh dari mu" ucap woozi.

"Woozi, maaf karna selalu merepotkan mu" kata Eunji dengan menatap woozi.

Aku menghela napas ku sambil merangkul lengan woozi. Kami berjalan masuk kedalam, woozi membuka pintu kamar sebelahnya yang akan dipakai Eunji.

"Istirahatlah, jika kau butuh sesuatu panggil aku saja aku akan ada di ruangan kerja bersama (y/n)" ujar woozi yang membuat Eunji hanya mengangguk, namun saat ia akan masuk ia menghentikan langkahnya dan menoleh kearah ku.

"(Y/n)-ah, apa kau bisa menemani ku malam ini?" tanyanya pada ku.

"Aku sibuk, jadi tidak bisa kau tidur saja sana dan lagi aku tidak akan bisa menghibur mu" jawab ku dengan ketus, aku berjalan meninggalkan mereka masuk kedalam ruangan kerja woozi.

Hingga tak lama, aku mendengar suara pintu ruangan kerja woozi terbuka aku menoleh dan melihat woozi yang berjalan masuk.

"Kau akan kemana?" tanya ku dengan menatapnya yang tengah mengambil laptop miliknya.

"Menemani Eunji" jawabnya.

"Cih, kau lebih memilih menemani dia dibandingkan bersama ku? Arraseo, aku akan pulang saja percuma berada disini tapi aku tak bisa menghabiskan waktu dengan kekasih ku sendiri" ucap ku dengan berjalan pergi.

"(Y/n)-ah, tunggu aku tidak bermak.."

"Sudahlah, aku sedang tidak ingin berdebat dengan mu. Selamat malam!" ketus ku dengan menutup kasar pintu apartemen woozi.





















Pagi ini, aku terbangun di apartemen Seohyu teman ku. Semalam aku mengajaknya minum agar aku bisa meluapkan kekesalan ku pada woozi, aku beranjak berjalan menuju kamar mandi untuk mencuci wajah ku dan menggosok gigi ku. Aku tengah mengunakan pakaian Seohyu, hanya sebuah atasan lengan panjang dengan celana pendek.

Begitu selesai aku berjalan keluar kamar Seohyu, namun saat aku melangkah menuju pantry aku melihat woozi disana.

Woozi beranjak menghampiri ku, aku dapat mendengar helaan napas woozi sebelum ia memeluk ku.

"Wae?" tanya ku tanpa membalas pelukan woozi.

"Mianhaeyo, karna membuat mu kesal semalam" tukasnya dengan melonggarkan pelukannya.

"Sudahlah, aku tak ingin berdebat dengan mu kepala ku terasa pusing sekarang" ucap ku sedikit merengek pada woozi.

"Euyy.. jelas saja kepala mu pusing semalam kau menghabiskan 2botol bir ditambah dengan 2botol Soju tentu saja kau merasa pusing. Cah, aku sudah membuatkan mu sop pereda mabuk dan satu lagi jangan bermesraan didepan ku" oceh Seohyu dengan menata meja makan sambil menatap kearah ku.

Aku tersenyum mendengar perkataan Seohyu tadi dan berniat menjailnya.

"Woozi-ah, kepala ku sakit sekali rasanya" ujar ku dengan memeluk woozi.

"Yakk.. menggelikan sekarang melihat mu manja seperti itu" kesal Seohyu dengan melemparkan lap tangan miliknya kearah ku.

"Seohyu-ah, apa kau bisa melakukan ini" ucap ku dengan sengaja mengecup bibir woozi, woozi hanya menggelengkan kepalanya begitu aku mengecupnya tadi.

Seohyu yang melihat itu langsung memutar bola matanya sambil berjalan menuju pantry lagi.

"Lihat saja, jika Yugyeom pulang nanti aku akan bermesraan didepan mu saat kau dengan woozi oppa tengah berperang dingin" gerutunya yang membuat ku tersenyum.

Hingga saat aku tengah memperhatikan Seohyu, aku menoleh begitu woozi mengusap lembut punggung ku.

"(Y/n)-ah, cukup menggoda Seohyu lebih baik sekarang kau makan sop pereda mabuk itu dan aku harap kau jangan terlalu banyak minum lagi" ucap woozi sambil membawa ku ke meja makan.

"Aku tak janji" balas ku dengan tersenyum kearah woozi.

"Woozi oppa, gadis mu itu tidak akan pernah bisa berjanji seperti itu karna dia tak akan bisa melakukannya" timpal Seohyu dari arah pantry.

"Diam kau juga sama, iya nona Jung" balas ku yang membuat woozi hanya menggelengkan kepalanya.





















Akhirnya aku dan woozi bisa menghabiskan waktu bersama hanya berduaan, yah setelah berdrama dengan Eunji di apartemen woozi aku tak tau lagi harus bagaimana dengan gadis itu. Eunji, gadis itu menginap lebih dari sehari di apartemen woozi dengan alasan dirinya takut jika changhyuk mendatangi untuk meminta maaf padanya.

Aku baru saja selesai mandi, aku tengah mengunakan pakaian santai saat ini sebuah kaos putih dengan celana pendek.

Aku keluar dari kamar mandi dikamar ku dan melihat woozi yang tengah membaringkan tubuhnya ditempat tidur ku sambil melamun menatap langit-langit kamar ku, yah sejak tadi woozi tak banyak bicara setelah pulang dari mini market. Aku juga tak tau kenapa, dia seperti itu padahal semalam dia masih berdebat dengan ku soal begitu banyak botol Soju di kulkas milik ku.

"Woozi-ah, gwaenchanha? Ada apa, kenapa kau melamun terus" tanya ku dengan menatapnya, aku membaringkan diri disamping woozi dengan posisi tengkurap.

"Aku tak apa, kau sudah selesai mandinya?" ujar woozi dengan mengusap lembut pipi ku.

Aku hanya mengangguk pelan sambil menatap woozi yang tengah menatap ku juga.

"Ada apa? Kenapa kau melamun terus" tanya ku lagi dengan meletakkan dagu ku didadanya.

"Aku tidak tau, yang mana harus aku percaya dilain sisi changhyuk bilang dia tak punya hubungan apapun dengan Eunji tapi jelas Eunji bilang ia memiliki hubungan dengan changhyuk" jelas woozi dengan menatap ku.

"Woozi-ah, bukan aku ingin menjelekkan sahabat mu itu tapi sepertinya dia itu sengaja melakukan hal itu agar kita tak bisa terus berduaan" tukas ku dengan beranjak.

"Kenapa, kau berpikir seperti itu (y/n)-ah?" tanya woozi dengan mendudukkan dirinya.

"Kau ingat, sejak awal kita dekat Eunji sudah menunjukkan perasaan tidak sukanya pada ku ditambah saat kau mulai mengajak ku berkencan dia lah satu-satunya teman mu yang selalu menatap ku dengan tatapan tak suka itu kenapa aku mengatakan hal itu pada mu" jelas ku yang membuat woozi menatap ku tak percaya.

"Sudahlah, jika kau tak percaya tak apa aku tak akan memaksa mu sekarang lebih baik kita sarapan, Kaja!! Apa yang kau beli tadi" ucap ku dengan beranjak, namun woozi menahan ku.

"(Y/n)-ah, aku akan mencari tau kebenarannya agar semuanya jelas" kata woozi dengan menatap ku, aku hanya tersenyum mendengar perkataan woozi tadi.























Ini sudah hampir seminggu semenjak Eunji menginap di apartemen woozi dan sudah seminggu juga setelah aku dan woozi menghabiskan waktu bersama. Woozi mengajak ku untuk menghadiri sebuah pesta ulang tahun temannya, aku mengunakan dress berwarna hitam yang woozi pilihan untuk ku.

Aku tertawa geli begitu mendengar lelucon yang teman woozi lakukan tadi, namanya dokyeom dia memang selalu seperti itu saat berkumpul seperti ini dia pasti saja membuat lelucon yang membuat semua orang tertawa sampai akhirnya tawa kami terhenti begitu kami melihat Eunji berjalan kearah kami dan..

Plaakk..

Sebuah tamparan mengenai pipi kanan ku yang membuat ku langsung menoleh kearah gadis itu, tentu hal itu membuat beberapa teman woozi begitu terkejut dengan kejadian tadi.

"Yakk.. Eunji-ah, kau ini kenapa? (Y/n)-ssi, kau tak apa?" tanya geunhye yang juga teman woozi.

"Gadis ini pantas mendapatkan tamparan itu karna dia dengan beraninya mengkhianati woozi sahabat ku sejak kecil" tukasnya yang membuat beberapa orang tadi kembali terkejut.

"Eunji-ah, sadarlah kenapa juga dia melakukan hal itu pada woozi hyung" sahut dokyeom.

"Kau tak percaya, lihat ini aku punya buktinya dia mengkhianati woozi dengan changhyuk" ucapnya lagi dengan menatap kearah ku sambil memperhatikan layar ponselnya isi foto ku bersama changhyuk.

"(Y/n)-ssi, apa itu benar?" tanya geunhye dengan menatap ku.

"Itu semua tak benar, changhyuk tak memiliki hubungan apapun dengan (y/n)" perkataan itu membuat kami menoleh kearah sumber suara.

"Woozi-ah, kau tak percaya semua ini? Lihat ini, semua bukti sudah jelas bahkan dia diam saja tak menyangka semua itu" ucap Eunji dengan menatap ku.

"Eunji-ah, kenapa kau melakukan semua ini?" tanya woozi dengan menatap Eunji.

"Tentu saja, karna aku perduli pada mu aku tak ingin kau di sa.."

"Jika kau perduli pada ku kau tak akan menghancurkan hubungan ku dengan gadis ku dan membiarkan kami bahagia" ucap woozi yang memotong perkataan Eunji tadi.

Aku menoleh kearah woozi yang tengah menatap tajam kearah Eunji.

"Sudah cukup drama mu, aku sudah tau semuanya jadi sebaiknya kau berhenti melakukan hal seperti ini untuk menghancurkan hubungan ku" tegas woozi dengan merangkul bahu ku.

"Dan satu lagi berhenti mengganggu ku, berhenti melakukan apapun yang akan semakin membuat ku membenci mu" ucap woozi lagi.

Woozi menggandeng tangan ku setelah ia mengatakan hal tadi pada Eunji dan beranjak pergi, namun langkah kami terhenti begitu mendengar perkataan Eunji.

"Wae, woozi? Wae, aku melakukan ini semua agar kau melihat ku tapi kenapa kau malah membenci ku" ucap Eunji dengan menatap tak suka kearah ku.

"Aku yang harusnya bersama mu bukan gadis itu, aku yang seharusnya menjadi kekasih mu bukan dia. LEE WOOZI!!" ucapnya dengan berteriak memanggil nama woozi.

"Aku yang menyukai mu lebih dulu tapi kenapa kau malah berkencan dengannya, aku yang selalu bersama mu tapi kenapa kau malah tak melihat ku dan malah melihat gadis yang baru kau kenal woozi, kenapa hikss.." ucapnya lagi dengan menangis.

"Eunji-ah, bukan aku tak melihat mu tapi aku hanya menganggap mu sebagai teman ku tak lebih aku hanya mengganggap mu seperti adik ku" tukas woozi dengan sedikit menjelaskan semuanya pada Eunji.

"Aku tak ingin kau anggap aku seperti itu karna aku menyukai mu, aku menyukai woozi aku sangat menyukai mu tapi kau malah berkencan dengan gadis itu hikss.." balas Eunji dengan menangis begitu keras.

"Eunji-ah, perasaan seorang itu tidak bisa dipaksakan sama halnya dengan perasaan woozi pada mu kau tak bisa memaksa itu jika pun dipaksakan yang ada bukan cinta yang kau dapatkan tapi malah kebencian yang kau dapatkan" ucap geunhye dengan menepuk bahu Eunji.

"Geunhye, benar jika kau memang mencintai woozi sebaiknya kau biarkan woozi bahagia meski hati mu sakit melihatnya tapi setidaknya kau melihat orang yang kau cintai bahagia dengan orang yang ia cintai" ucap Jun dengan menatap Eunji.

Aku melepaskan genggaman tangan woozi dan menghampiri Eunji yang masih menangis.

"Eunji-ah, Jun oppa benar meski hati mu sakit melihatnya setidaknya kau melihat orang yang kau cintai bahagia dengan orang yang ia cintai" ucap ku dengan mengusap air mata Eunji.

"Kau tau, aku juga pernah merasakan apa yang kau rasakan dulu tapi setelah itu aku bertemu dengan woozi yang begitu mencintai ku, mungkin tiba waktunya kau juga akan mendapatkan pemuda yang pantas untuk mu" ucap ku lagi dengan tersenyum kearahnya.

"Mianhaeyo, karna aku bersikap tidak pantas pada mu dan ingin merusak hubungan mu dengan woozi" ujarnya dengan menundukkan kepalanya.

"Gwaenchanhayo, semua orang pasti akan melakukan kesalahan jadi kau tak perlu meminta maaf aku sudah memaafkan mu" balas ku dengan menepuk bahu Eunji.

Eunji menatap sambil tersenyum kearah ku, ia menghapus air matanya dengan langsung memeluk ku.

"Maafkan aku, dan tolong jaga woozi untuk ku maksud ku hati woozi jangan sampai kau menyakitinya jika kau berani menyakiti hati woozi kau berurusan dengan ku" ucapnya yang membuat ku mengangguk.

"Kau tenang saja, hati woozi aman bersama ku" jawab ku dengan melepaskan pelukannya sambil tersenyum.

Eunji ikut tersenyum begitu mendengar perkataan ku tadi, kami beranjak berdiri sambil tersenyum kearah beberapa orang yang ada disini.

Aku menghampiri woozi kembali, aku langsung merangkul lengan woozi yang membuat dokyeom langsung bersorak.

"Oh, hyung aku akan menunggu undangan dari kalian" tukas dokyeom dengan semangat.

Aku hanya tersenyum menanggapi perkataan dokyeom tadi, hingga akhirnya woozi membawa ku ke rooftop.

"Jadi, kau pernah mengalami hal serupa dengan Eunji?" ucap woozi dengan tiba-tiba.

"Eung, bahkan lebih menyedihkan. Sudahlah, tak usah dibahas" jawab ku dengan menatapnya.

"Oh, iya kenapa kau langsung menyangkal perkataan Eunji tadi? Apa kau sudah mendapatkan bukti kebenarannya?" tanya ku dengan melingkarkan tangan ku dileher woozi.

"Eung, sebelum aku mengajak mu kemari aku sudah tau dari changhyuk dan kekasihnya" jawab woozi sambil menatap ku.

"Syukurlah, jika tidak mungkin aku sekarang tak bisa memeluk mu seperti ini" tukas ku dengan memeluk woozi.

Woozi melonggarkan pelukan ku untuk menatap ku, ia tersenyum kearah ku sebelum akhirnya mengecup bibir ku.

"Semuanya sudah jelas jadi tak ada lagi yang bisa menggangu kita berdua atau bahkan membuat kita berdebat hal kecil kecuali kau yang memulainya" ucap woozi dengan tersenyum.

Aku juga ikut tersenyum mendengarnya, hingga akhirnya woozi kembali mencium bibir ku. Yah, karna berdebat kecil itu memang selalu aku yang mulai jika tidak karna ingin minum Soju bisa juga karna akan keluar minum bersama Seohyu.

Begitulah, aku tapi woozi akan selalu menjaga ku saat aku sudah begitu mabuk bahkan dia akan menjemput ku membawa ku pulang dengan aman. Aku benar-benar beruntung bisa mendapatkan kekasih seperti woozi, setelah aku mengalami patah hati yang begitu parah.

Yah, Tuhan begitu baik mengirimkan woozi untuk menyembuhkan luka dihati ku ini, aku benar-benar bersyukur karna memiliki woozi sekarang ini.










End...

Jangan lupa buat vote dan komennya... 😉😘

Continue Reading

You'll Also Like

293K 22.2K 61
#210InFanfiction #8InParkWoojin #55BaeJinyoung #3KimJaehwan #7imagine #304FiksiPenggemar Imagine indah yang berisi kenangan antara Wannable dan Wanna...
28.2K 788 5
Gue Alexandria alvarendra gue biasa dipanggil alexa, gue punya adik tiri namannya khansa dia cantik..gue suka dia anaknya manja dan ga terlalu takut...
88.7K 10.1K 45
Hanya sebuah cerita cinta yang unik, menarik dan mungkin saja bisa menyentuh hati kalian. Di dalamnya akan akan beberapa judul yang setiap judulnya m...
140K 8.5K 18
Bayangan Ateez menjadi seorang suami