Mencintai Dalam Diam

By LiNaaaboooo

6.2K 3.5K 2.2K

Cerita ini menceritakan tentang seorang gadis yang mencintai dalam diam seorang lelaki di sekolahnya tanpa se... More

Prolog
First time, I meet U
I Think U
Degup jantung
Bertemu lagi
Menjaga Pandangan
Ragu
Jawaban?
MAAF
Mengakui
masalah kecil
Main Bareng
Informasi tentangmu❤
Idamanku
Semakin Jatuh Hati
Instagram
Kita saling berbicara
Upacara
Santunan Anak Yatim
Hafalan
Dia punya pacar?
Mendoakan-Nya

Aneh

171 126 107
By LiNaaaboooo

" Aku terpana dan tak bisa berkata-kata melihat ketampananmu itu "
~Aggya





🌟Grup Sahabata Sahabati

~Tisayangkuu
"Guys ada pr nggk besok"

~Darka
"Inpo"

~Bian
"Inpo mbk e"

Aggya~
"Ada pr matematika"

~Darka
"Anjir besok ada pelajaran mtk lagi"


~Bian

"Iya njir, bosen gue "

~Tisayangkuu
"Aggya pinjam ya besok"

~Lisnaquuu
"Nggak boleh"

~Tisayangkuu
"Kok lu yang jawab kan,gue tanya Aggya"

~Lisnaquuu
"Iya gue ngewakilin dia, coba kerjain dulu sebelum nyontoh. Kalau udah nggak bisa atau kurang paham boleh tanya"

~Aggya
Bener Lisna coba kerjain dulu sendiri, aku yakin kalian bisa kok


Lisna dan Aggya seringkali mengatakan itu kepada sahabatnya jika mau mencontek. Keduanya bukan pelit contekan melainkan ingin mereka itu berusaha untuk mengerjakan sendiri, tidak mengandalkan sahabatnya.
Lisna dan Aggya yakin sebenarnya mereka itu bisa mengerjakan cuman mereka malas saja belajar, jika mereka tekun mempelajarinya pasti bisa mengerjakan sendiri.

Lagipula jikalau keduanya memberikan  contekan terus bisa-bisa mereka menjadi kebiasaan mencontoh atau ngandelin Aggya dan Lisna. Padahal Allah telah memberi mereka akal kepada masing-masing orang, sayang banget kan kalau tidak digunain untuk berpikir.

Mereka ingin keduanya berusaha sendiri tanpa ada saut pangkut orang lain. Jadi, Aggya dan Lisna ingin sahabatnya merasakan usaha sendiri.

~Tisa
"Ih gue nggak paham semua, gue nggak bisa"

~Darka
"Katanya tadi pagi paham"

~Bian
Boong kan lu Tisa

~Tisa
"Apa sih kalian berdua, gue tadi emang paham kok cuman sekarang udah nggak"

~Darka
Mang eak? 😜

~Lisnaquuu
"Bisa diem nggak lu pada, belajar sana. Belum dicoba juga udah ngomong nggak bisa"


~Tisa
Iya, iya, iyaaa😒

~Darka
"Iya Bu guru"


Setelah nimbrung di grup Aggya mematikan ponselnya bersiap untuk masuk ke dalam alam mimpinya. Namun, dia tidak bisa tidur karena teringat dengan lelaki yang bernama Hikmal tersebut. Hari-hari telah terlewati dan Aggya masih memikirkannya, tidak biasanya dia memikirkan lawan jenis sampai secandu ini.

Biasanya ketika ia sedang kasmaran dengan seseorang lelaki, awalnya memang selalu memikirkannya. Tapi, akhir-akhir pikiran tentang dia itu memudar dan ia tak tertarik lagi. Berbeda dengan Hikmal yang bertemu tanpa sengaja malah jadi kepikiran selamanya.

"Astaghfirullah ngapain sih mikirin dia mending tidur." Ia yang mikirin sendiri, ia juga yang marah. Aggya memeluk gulingnya dan melihat jam yang menunjukkan pukul 9 malam.

"Sekarang waktunya tidur biar subuhnya nggak kesiangan." Setelah mengatakan itu perlahan Aggya memejamkan matanya dan fokus untuk memasuki alam mimpinya.

Disaat semua orang rela begadang beda dengan Aggya harus tidur tepat waktu jam 9. Jika ia tidur di atas jam itu bisa-bisa ia kehilangan waktu subuhnya. Lagipula tidur lebih awal itu lebih bagus bisa bangun shalat subuh, kalau begadang kan sudah waktu tidurnya berkurang ditambah tidak bisa shalat subuh lagi.



****

"Assalamu'alaikum." Aggya memasuki kelas yang masih hanya ada dua orang saja. Kebiasaan dia berangkat awal supaya tidak terlambat dan Aggya suka suasana sekolah yang masih sepi. 

"Wa'alaikumsalam." Jawab mereka lalu Aggya berjalan ke bangkunya.

"Aggya, aggya, aggya.... "

Baru semenit duduk di bangkunya sambil main ponsel, Tiba-tiba saja Aggya dan dua orang tersebut dikejutkan akan kehadiran Tisa yang masuk ke dalam kelas secara tidak biasa, ia berlari seolah sedang dikejar oleh sesuatu.

"Ngapain kamu lari-lari?"

Dua hal aneh yang sekarang terjadi pada Tisa yaitu ia berangkat pagi sekali ditambah lari-lari tidak jelas seperti ini. Aggya menjadi ikut khawatir mendapati Tisa yang terduduk lemas di lantai seraya bernafas tidak beraturan.

"B-bentar gu-e nafas dulu," ucapnya pelan dan tangannya memegang dadanya yang naik turun.

Aggya menatapnya khawatir. "Kamu kenapa sih? Pagi-pagi udah lari, kamu dikejar sesuatu?"

Tisa mendongak. "Nggak, nggak ada yang ngejar gue." Ia mengibaskan-ngibaskan kerahnya sehabis lari tidak jelas badannya menjadi gerah.

"Terus?"

"Gue lari begini soalnya takut keduluan Darka, dia--"

Belum sempat menyelesaikan ucapannya, mereka lagi-lagi dikejutkan dengan kehadiran Darka yang bersandar di pintu seraya ngos-ngosan pula. Aggya pun semakin bingung sebenarnya apa yang terjadi dengan kedua sahabatnya.

"Kalian berdua kenapa sih?"

"Nggak usah banyak tanya, sekarang gue pinjam buku lu dulu sebelum Darka." Tisa berdiri mendekati Aggya.

Sontak, Darka berlari menghampiri mereka. Dia tidak boleh kalah dari sahabatnya itu. Dia harus mendapat duluan buku penyelamat Aggya.

"Nggak bisa gue dulu," Seru Darka sembari menarik lengan Tisa agar mundur. Seakan tak mau didahului dia balik menarik Darka mundur.

"Dih siapa yang disini dulu," ucapnya "gue anjir" Tukasnya sambil menunjuk dirinya sendiri.

Darka menyipitkan matanya dan balik memundurkan lawannya. "Oh tidak bisa, gue dulu."

"Enak aja." Tisa menampol lengan Darka keras sampai sang empu melenguh kesakitan. "Kita udah sepakat ya siapa duluan yang kesini,dia yang boleh nyontek bukunya Aggya," Lanjutnya sambil menunjuk Aggya.

Aggya masih kebingungan melihat dua sahabatnya yang adu mulut ini. Tisa memegang kedua lengannya. "Aggya gue udah ngerjain tugas matematika cuman ada beberapa soal yang belum gue kerjain, gue boleh ya pinjam pleaseee...."
Tisa menangkupkan kedua tangannya dan menunjukkan wajah seimut-imutnya biar sahabatnya ini luluh.

Darka menariknya agar ke belakang lagi, ini sampai kapan sih main tarik-tarikan "Aggya gue pinjam dulu, Tisa itu bohong."

"Bentar deh.... " ucapnya sambil mengangkat sebelah tangannya"Kalian lari kayak orang kecopetan itu cuman karena mau nyontek tugas matematika."

Keduanya mengangguk. "Ya Allah, kirain kalian ada apa taunya cuman gitu doang. Kenapa dari kemarin nggak dikerjain?"

Tisa mengeluarkan bukunya. "Gue udah ngerjain cuman masih kurang 2 soal. Mau ngerjain lagi otak gue udah nggak nyampek, mau meledak rasanya." Cerocosnya.

"Kamu Darka?"

Bukannya menjawab dia malah nyengir. "Gue belum ngerjain,"jawabnya santai sambil menggaruk tengkuknya dan Tisa terkekeh kecil.

Aggya menghembuskan napasnya. "Gimana kalau kalian berdua aku ajarin? "

Daripada memberikan contekan untuk satu orang mendingan ia mengajak Darka dan Tisa untuk belajar bareng. Jika begitu tidak akan ada yang iri satu sama lain.

Darka langsung merubah wajahnya menjadi bahagia dan matanya berbinar.
"Gue sih mau aja."

"Yaaahh... Padahal gue mau contek aja." Jawab Tisa kelewat jujur soalnya otak dia sudah tidak bisa diajak kompromi, makanya mau contek saja biar tidak lelah mikirin soalnya. "Emm.. Tapi gapalah."

Aggya pun tersenyum bahagia kalau begini kan semuanya senang dan tidak ada iri dengki.



****


"Lololo kamu udah nggak halangan?" Tisa bertanya panik ketika Aggya mengeluarkan sebuah mukenahnya. Aggya pun mengangguk ia bersyukur karena halangannya telah selesai, jadinya ia bisa melaksanakan shalat dhuha  yang banyak manfaatnya.


Tisa menoleh pada Lisna yang juga mengeluarkan mukenah dari dalam tasnya. "Kalian berdua mau shalat dhuha terus aku sama siapa?" tanyanya sambil memayunkan bibirnya.

"Ya sekalian aja lu ikut, lu nggak halangan, kan?" sahut Lisna

"Gue halangan."

"Yaudah disini aja."

"Ihhh nanti gue sendirian disini, gue mau ke kantin juga." Ungkapnya sambil mengelus perutnya yang terasa amat lapar, dirumahnya Tisa hanya makan sepiring sandwich saja.

Kemudian Lisna dan Aggya saling pandang lalu Aggya tak sengaja melihat Darka yang hendak pergi.
"Darka mau kemana, mau ke kantin?"

Darka menoleh bersamaan dengan Bian. "Nggak, gue mau ke mushola shalat dhuha."

"Dih tumben amat lu shalat dhuha," Seru Tisa.

Darka mendecih kesal. "Gue mah setiap hari shalat dhuha ye. Iya kan Bian?"

Bian mengangguk dan mengangkat satu jempolnya. "Lu itu yang nggak pernah shalat," Sindir Darka kemudian berlalu pergi meninggalkan Tisa yang sudah darah tinggi di bangkunya. "Darkonn sialan."

"Terus gimana nih, kamu ikut aja ke mushola. Nanti kamu duduk di serambinya aja." Ucap Aggya.

Seorang wanita yang sedang berhalangan tidak boleh masuk ke dalam masjid dikarenakan takut darahnya mengenai lantai. Tetapi ada juga yang mengatakan wanita yang sedang berhalangan boleh masuk ke dalam masjid asalkan bisa menjaga agar darahnya tidak mengenai lantai.

"Yaudah deh," balasnya pasrah.


****


Mereka telah tiba di mushola punya sekolah yang cukup luas. Aggya dan Lisna melepaskan kaos kakinya sedangkan Tisa menunggu di luar.
Lalu keduanya masuk ke dalam mushola.

Baru membalikkan tubuhnya entah dorongan apa netranya ini tak sengaja mengarah ke seseorang lelaki tampan.
"MasyaAllah," Mata Aggya berbinar dan ia menutup mulutnya yang seakan takjub dengan barusan yang ia lihat. Bagaimana tidak Hikmal keluar dari tempat wudhu laki-laki dengan wajah yang sedikit basah dan rambut depan pun terkena air. Ia semakin terpana ketika Hikmal menyisir rambut depannya ke belakang. "Ya Allah ya rabb, ganteng banget." Batinnya dalam hati.

"Wajahnya bersinar ya Allah, dia habis wudhu malah makin ganteng." Sangking tampannya Hikmal rasanya jantung Aggya ini mau copot bahkan kakinya tidak bisa bergerak sama sekali. Memang benar kata orang habis wudhu itu wajah makin bersinar dan cerah selayaknya matahari. Aggya benar-benar tidak bisa melepaskan pandangan darinya dan ia tersenyum sendiri melihat ketampanan salah satu kaum adam itu.


(Gambaran Hikmal habis wudhu)


Lisna sudah berjalan beberapa langkah tetapi tak menunjukkan tanda-tanda Aggya menyusulnya, dia pun berhenti dan menoleh kebelakang.

"Ya ampun, ngapain itu anak malah diam disitu."

Dia terkaget sahabatnya itu masih diam di serambi masjid-masjid sambil senyum-senyum sendiri.

Tisa pun menghampirinya soalnya dari tadi Aggya cuman diam kan dia jadi penasaran. "Aggya." Panggilnya tapi dia tidak menanggapinya dan malah asyik melihat entah siapa.

"Kenapa ini orang?" Lisna datang dan Tisa menggelengkan kepalanya.

"Aggya.... " Teriaknya lagi tepat di telinga sahabatnya. Aggya terkaget bukan main sampai mukenahnya mau jatuh.


"Eh..copot-copot Astaghfirullah." ia memegang jantungnya yang mau copot karena teriakan Tisa.

"Lu gue kirain tadi ada di belakang nggak taunya malah nangkring disini,"omel Lisna.

"Iya ngapain kamu diam disini?"timpal Tisa.

Aggya meringis. "Hehehe maap."

"Kamu liatin apa sih tadi?" Tisa merasa penasaran dengan apa yang dilihat sahabatnya sampai melamun begitu. Dia mengedarkan pandangannya begitupula Lisna tapi tidak menemukan sesuatu yang aneh.

"Nggak ada, aku nggak ngeliat siapa-siapa kok," elaknya sambil menarik lengan kedua sahabatnya agar fokus melihat dirinya lagi. Sekilas ia masih curi-curi pandang Hikmal yang sudah pergi untuk menuju ke depan barisan.

Dua sahabatnya menatap curiga. "Lu aneh tau nggak."

"Iya lu aneh."

"Apasih," Ia melambaikan tangannya. "udah yuk cepet buruan shalat keburu bel masuk." Tanpa pikir panjang Aggya menariknya masuk ke dalam lagi sih Lisna, ia mencoba menghindar dari kecurigaan sahabatnya. Jika tidak mengalihkan mereka bisa-bisa ia diinterogasi.

Tisa menggaruk hidungnya. "Aneh banget Aggya, apa dia kesambetnya." Sampai sebegitu bingungnya Tisa mengira sahabatnya itu sedang terkena sesuatu karena tiba-tiba melamun tidak jelas seperti itu. Tidak hanya dia, Lisna pun begitu merasa aneh dengan sikap sahabatnya akhir-akhir ini.





Haii guiiiisss minal aidzin wal faidzin ya🙏🙏🙏 Biarpun udah telat dikit masih kerasa kan lebarannya wkwkwk

Ada chapter baru nih, maafnya klo ceritanya makin membosankan & alurnya nggk jelas

Pegel nih tangan and mata gue keriting, gue ngetik udah hampir 2 ribu kata😭😭😭

Jangan baca doang❗❗, vote and komen juga dong xixixi biar gue tambah semangat 💪💪💪

Assalamu'alaikum, see u in next chapter 😙😙

Continue Reading

You'll Also Like

473 48 6
Shorfa fadilla khoirunnisa, gadis manis santri Ponpes Arissya. Shorfa yang selalu menampakan kebahagiaan di depan siapapun. Bersekolah di SMA GARUDA...
16.4K 842 15
Kumpulan dari sejumlah Ungkapan Ali bin Abi Thalib dan kisah hidupnya Jazakallahu khayran:)
694 181 14
🗣️Seperti biasa bijak dalam apaa???? 🗣️"BERKOMENTAR 🗣PINTERRRRRRRR hehehe yang di atas cuman peringatan aja okeyyy Nt: Aku penulis amatirrr yan...
2.3M 135K 42
Kanaya Tabitha, tiba tiba terbangun di tubuh seorang figuran di novel yang pernah ia baca, Kanaya Alandra Calash figuran dingin yang irit bicara dan...