Mencintai Dalam Diam

By LiNaaaboooo

6.2K 3.5K 2.2K

Cerita ini menceritakan tentang seorang gadis yang mencintai dalam diam seorang lelaki di sekolahnya tanpa se... More

Prolog
First time, I meet U
I Think U
Degup jantung
Bertemu lagi
Menjaga Pandangan
Ragu
Jawaban?
Mengakui
masalah kecil
Aneh
Main Bareng
Informasi tentangmu❤
Idamanku
Semakin Jatuh Hati
Instagram
Kita saling berbicara
Upacara
Santunan Anak Yatim
Hafalan
Dia punya pacar?
Mendoakan-Nya

MAAF

259 228 144
By LiNaaaboooo

"Sekalinya lagi badmood kalau ketemu orang yang disukai bakalan hilang badmoodnya"



Assalamu'alaikum ya ukhtyyy



😇 Happy Reading 😇






Aggya berjalan melewati lorong yang masih sepi, bagaimana tidak orang ia kalau berangkat sekolah selalu pagi buta. Biarpun rumahnya lumayan jauh ia mesti berangkat paling awal, yang mana kebiasaan ini sudah tertanam sejak dirinya masih duduk di bangku Sekolah Dasar. Beda dengan Tisa yang rumahnya dekat sama sekolah berangkatnya paling lambat.

Ketika Aggya mau masuk ke dalam kelas ia nampak terkejut akan kehadiran seorang lelaki disana. Bagaimana tidak jarang sekali lelaki dikelasnya itu berangkat awal,apalagi orang itu adalah Darka. Melihatnya ada disini merupakan suatu keajaiban,biasanya yang berangkatnya paling lambat pagi sekali sudah disini.

Merasa di amati orang dari jauh, sontak Darka menatap Aggya yang masih termangu di depan pintu dan dia melambaikan tangan ke arahnya.

"Hai, Aggya."

Bukannya menyapa balik sapaan lelaki tersebut, Aggya malah langsung berjalan ke tempat duduknya dengan raut muka yang ditekuk.

Sehingga lelaki itu menurunkan kembali tangannya dan menghela napas kasar sepertinya Aggya masih marah padanya karena masalah kemarin. Kemudian Darka menghampiri Aggya dan duduk tepat dibangku depannya.
Dia melihat raut muka temannya yang cemburut itu. "Lu masih marah sama gue?"

Aggya tidak menjawab pertanyaannya dan menyibukkan diri dengan membaca buku pelajaran.

"Beneran marah ini kayaknya." Darka memajukkan kursinya lalu menelungkupkan kedua tangannya dimeja. "Ekhem," Darka berdehem seolah berharap agar gadis didepannya ini menanggapinya.

"Aggya..." Panggilnya lirih tapi Aggya masih tidak memperdulikannya. Maka, mau tidak mau Darka harus mengeluarkan jurus terakhir yang mungkin mampu membuat gadis didepannya ini luluh. Pokoknya hari ini dia harus mengakhiri semuanya.

Lalu tangannya merogoh saku celana dan mengeluarkan sebatang coklat yang terbungkus plastik. Soalnya kata orang jika ada wanita yang ngambek dikasih coklat bakalan baikan.

"Gue bawain nih coklat buat lu, lu mau nggak?" Darka menyodorkan coklat tersebut ke wajah Aggya tetapi ia masih tidak menanggapinya.

"Coklatnya enak loh." Dia terus mencoba membujuknya. "Kata orang makan coklat bisa bikin bahagia, lu mau nggak?" Darka semakin mendekatkan coklat ke wajah Aggya.

Sehingga bukannya membaik Aggya malah semakin kesal diganggu olehnya. Sampai-sampai tangan Darka dihempaskan begitu saja olehnya.
"Gue nggak mau." Tolaknya sambil menatap Darka dingin.Kemudian Aggya bangkit dari kursinya namun Darka secepat kilat menghadang jalannya sebelum Aggya pergi.

Darka merentangkan tangannya. "Lu mau kemana? Gue mau minta maaf sama lu. Kok lu malah mau pergi. "

Aggya menatapnya dengan raut muka menahan sebal. "Minggir,"pintanya

Darka menggelengkan kepalanya "Nggak mau," dia masih tetap pada tempatnya. "Lu harus maafin gue dulu, gue baru bisa minggir."

Aggya semakin memberikan tatapan tajam padanya seolah menyuruhnya agar menuruti perkataannya. Sampai akhirnya Darka terpaksa mengalah, dia menurunkan tangannya kemudian minggir dan membiarkan Aggya pergi.

Dia menjambak rambutnya sendiri lalu matanya melihat sebatang coklat yang ada di tangan kirinya.
"Apaan ini coklat, nggak mempan." Gerutunya kesal, mungkin digadis lain coklat ini mempan tetapi di Aggya tidak. Sekarang Darka bingung harus bagaimana lagi meminta maaf pada Aggya. Dia juga kenapa kemarin bercandain Aggya kayak begitu, kan jadi begini. Definisi menyesal diakhir.



***

Sehabis pelajaran Aggya pergi menuju ke masjid bersama Bilqis untuk rapat bersama anak remas lainnya. Disana sudah ada beberapa orang yang menunggu. Dan ada juga sebagian orang yang sedang shalat dhuha. Memang tempat Aggya bersekolah ini bukan khusus agama Islam saja tetapi campuran. Makanya shalat dhuha tidak wajib disini cuman kalau ada yang mau shalat, silahkan. Tetapi jika tidak ya tidak apa-apa.

"Kita sebenarnya mau rapat apa sih?" Bilqis berbisik-bisik ditelinga Aggya lalu Aggya membalasnya dengan gelengan kepala.

"Nggak tahu."

Bilqis menurunkan bahunya kemudian dia mengarahkan penglihatannya secara terus menerus ke arah pintu masuk masjid. Sampai-sampai Aggya yang melihat gelagat aneh dari temannya itu menjadi penasaran sendiri.

"Kamu lagi nungguin seseorang?" tanyanya

Lantas Bilqis pun menunjukkan senyum malunya. "Eh ... nggak kok," Elaknya padahal ketahuan sekali jika dia sedang menunggu seseorang dari tadi.

"Halah bohong."

"Assalamu'alaikum."

Sontak, mendengar salam itu semuanya mengarahkan matanya ke pintu masuk disana terpampang lah Risfan dan Hikmal. Kemudian tanpa sengaja Aggya melihat raut wajah bahagia dari temannya dan sepertinya ia tahu siapa yang tengah ditunggu oleh Bilqis itu.

Sebenarnya ia juga bahagia sih bisa bertemu Hikmal, Aggya yang dari tadi badmood karena masalahnya sama Darka yang belum selesai. Mendadak akan kehadiran Hikmal moodnya bisa membaik lagi.

"Wa'alaikumsalam." Jawab semuanya serempak.

"Cie senyum-senyum sendiri." Aggya menjawil lengan Bilqis, dia malah menjadi semakin salah tingkah sendiri. Sebenarnya bukan hanya dia tetapi Aggya juga cuman ia bisa menahan rasa itu mendapati kehadiran Risfan dan Hikmal disini membikin suasana hatinya menjadi lebih berbunga.

"Apaan sih."

"Gue shalat dhuha dulu ya sama Hikmal."

"Oke." Jawab ketua sambil mengangkat jempolnya.

Aggya melihat Bilqis yang sedang salah tingkah ditambah senyum sendiri tidak jelas.

"Kamu tadi nungguin Risfan kan,"

Senyuman Bilqis mendadak hilang dan matanya menatap tak enak pada temannya itu, merasa raut wajah Bilqis yang berbeda. Aggya menjadi mengerti kalau ada yang salah dengan ucapannya.

"Kamu emang nggk tau atau pura-pura nggak tahu sih?" tanya Bilqis dengan wajah gemas. Kan beneran ada yang salah. "Emang kenapa? Ada yang salah?" Balas Aggya pakai muka polos.

"Sudahlah, nggak usah dibahas."


****


"Gimana udah selesai rapatnya?" tanya Tisa dan Aggya mengangguk.

"Lu lagi marahan ya sama Darka,"

"Kata siapa?" Aggya menyela ucapan Tisa bagaimana mereka bisa tahu kalau ia sedang bermasalah dengan Darka padahal tidak ada yang membuka mulut. Tapi memang kedua sahabatnya itu peka sekali, jika satu orang dari mereka ada yang bermuka murung atau diam saja. Maka mereka pasti akan merasakan jika sahabatnya sedang ada masalah.

"Kalian tau Dari Darka?"

Keduanya secara bersamaan menggelengkan kepala, Aggya mengerutkan dahinya jika bukan Darka yang buka mulut apalagi dirinya yang bercerita kepada sahabatnya. Lalu siapa yang memberitahu mereka padahal yang tahu permasalahan kemarin cuman Dirinya dan Darka saja.

"Terus dari siapa?"

Lisna melambaikan tangannya "Lu nggak perlu tahu."

"Iya,mendingan sekarang ceritain kenapa lu bisa marahan sama Darka?" Sahut Tisa sambil mendekatkan bangkunya ke Aggya.

Kedua sahabatnya itu sekarang tengah menatap ke arahnya seolah menanti jawaban darinya. Maunya dipendem sendiri tetapi tidak bisa jadi mau bagaimana lagi Aggya harus menceritakannya.

Ketika Aggya bercerita kedua sahabatnya ini begitu tulus memperhatikan dan fokus mendengarnya sampai selesai.
Setelah mendengar ceritanya langsung mereka manggut-manggut.

"Jadi gitu masalahnya," ucap Lisna.
"Kayaknya lu harus maafin dia deh," usulnya.

Tisa mengangguk setuju. "Bener, asal lu tau tiap hari gue dibercandain sama dia terus. Sampai kadang-kadang gue merasa capek dan kesel sendiri juga. Tapi gimana lagi orang dia bercanda jadi gue nggak ambil hati sih."

"Cuman yang Darka lakuin ke lu emang agak keterlaluan.Namun nggak ada salahnya lu maafin dia."

"Iya, dia aja ngirim pesan sama nelponin lu... Terus dia udah minta maaf secara langsung ke lu itu berarti tandanya dia udah tau kesalahannya. Jadi, memberi maaf tidak ada salahnya." Tambah Lisna.

"Lu biasanya sering ngomong ke kita harus mau maafin orang dan nggak boleh bertengkar sama teman selama 3 hari." Tempat Tisa sambil mengangkat 3 jarinya, dia selalu teringat akan pesan Aggya yang tidak boleh memendam dan harus saling memberi maaf kepada orang yang bersalah.

Lewat ucapan Tisa, sontak Aggya merasa tersadar dan bersalah sendiri. Pasalnya, dia yang selalu mengingatkan sahabatnya. Tetapi dia sendiri yang lupa tidak mengamalkannya.

"Astaghfirullah hal adzim." Aggya mengelus dadanya sambil menutup matanya. Biarpun Tisa kelihatan minus akhlaknya tetapi omongannya itu selalu ada benarnya dan menusuk relung hati.

Aggya menatap kedua temannya sendu, ia menjadi merasa bersalah karena terhadap Darka karena tidak menanggapi permintaan maafnya. Sebenarnya Aggya juga tidak mempermasalahkan itu lagi hanya saja rasa gengsinya mampu mengalahkan dirinya.

Aggya menundukkan kepalanya. "Kayaknya emang bener kata kalian, aku harus maafin Darka. Soalnya, aku sendiri juga nggak tega diemin dia."

"Nah gitu dong bagus .... "

"Iya gue tau kok gimana perasaan lu,"

"Makasih ya kalian berdua udah ngingetin aku," ujar Aggya sambil mengenggam kedua tangan sahabatnya.

Lisna tersenyum seraya membalas pegangan tersebut. "Iya sama-sama,memang sudah seharusnya seorang sahabat kan begitu jika ada temannya yang salah. Ya harus nasehatin dan dibimbing menuju yang benar."

Tisa ikut tersenyum. "Betul sekali. Gue nggak mau salah satu dari kita terjerumus ke hal yang salah. Makanya gue ingetin. "

"Cakep," Lisna menyodorkan jempolnya tepat diwajah Tisa hingga membuat sang empu marah.

"Anjir nggak usah kayak gitu kelesss..." Tisa menghempaskan tangan Lisna yang mengenai wajahnya itu. Orang ini sengaja banget bercandain dia. Lantas, Lisna dan Aggya pun hanya bisa tertawa .







Hollllaa, akhirnya update bab baru

Gimana ceritanya nyambung? Ngefeel? Seru?

Jangan lupa vote, komen and share cerita ini biar saye tmbh semangat 🔥🔥🔥🔥🔥

Saye menerima kritik and saran juga, jadi silahkan bagi yg mau☺

See you next chapter, beibeee....

Assalamu'alaikum, byeee 👋👋👋👋

Continue Reading

You'll Also Like

6.1M 260K 58
On Going [Revisi] Argala yang di jebak oleh musuhnya. Di sebuah bar ia di datangi oleh seorang pelayan yang membawakan sebuah minuman, di keadaan ya...
157K 30.5K 46
[ Romance-Spiritual-Travelling ] [ Selesai - Sudah terbit] Ready Stok @TBO Shopee zabook01 . . Lanjutan dari Geng Santri Kece Season 1 dan kolaborasi...
10.1K 399 24
Hijrah itu berpindah dari sesuatu. Tapi dalam perjalanannya akan ada yang menghambat dan membuatmu bertanya pada dirimu. Haruskah diri ini berjalan...
1.6M 185K 50
SUDAH TERBIT [Saquel IMAMA AL-HAFIDZH versi Wattpad] Menjadi dewasa tanpa kedua orang tua kandung, memang tak semudah yang dibayangkan. Itulah yang d...