BROTHER (REVISI & END)

By lucciousshii_

185K 7.2K 315

RANK: #1 brother (11/05/2022) #1 penulisbaru (06/04/2024) #1 complete (17/06/2023) #2 duda (22/06/2023) #1... More

Prolog (revisi) ✅
Cast (revisi) ✅
Part 1 (revisi) ✅
Part 2 (revisi) ✅
Part 3 (revisi) ✅
Part 4 (revisi) ✅
Part 5 (revisi) ✅
Part 6 (revisi) ✅
Part 7 (revisi) ✅
Part 8
Part 9
Part 10
✧ NEW STORY! ✧
Part 11 (Revisi) ✅
Part 12 (revisi) ✅
Part 13 (revisi) ✅
Part 14 (revisi) ✅
Part 15 (revisi) ✅
TIKTOK DAN CERITA BARU
Part 16 (revisi) ✅
Part 17 (revisi) ✅
Part 18
Part 19
Part 20
Part 21
Part 22
Part 23
Part 24
Part 25
Part 26
Part 27
Part 28
Flashback
Part 29
Part 30
Part 31
Part 32
Part 33
Part 34
Part 35
Part 36
Part 37
Part 38
Part 39
Part 40
Part 41
Part 42
Part 43
Part 45
Part 46
Part 47
Part 48
Part 49
Part 50
The End.
Extra Chapter 1
Extra Chapter 2
Last and Bonus Chapter
DUARRR, ANNOUNCE!

Part 44

743 32 1
By lucciousshii_

Dua minggu sudah berlalu dan kini Alena tengah fokus mengerjakan soal ujian semester akhirnya. Yang dimana menjadi ketentuan dan syarat untuk naik kelas. Kini bel istirahat sudah berbunyi, seluruh siswa mengumpulkan kertas jawabannya diatas meja guru dan berbondong-bondong menuju kantin.

Dorr. Dirinya dikagetkan oleh Asmika, teman sebangku selama ujian. Asmika merupakan siswa jurusan IPA 6 dan keduanya emang satu angkatan. Mereka memilih untuk makan bakso dan mie ayam dengan segelas es teh manis.

"Btw, liburan nanti mau kemana?." Ujar pria remaja yang akrab dipanggil Mika tersebut, lantas Alena menjawabnya. "Masih belum tau, mungkin dirumah aja."

"Emang gak bosen?."

"Lumayan sih, cuma gua harus ngerjain kerjaan yang belum gua selesaikan. Masih ada kontrak."

"Waah, hebat. Gak bingung emang bagi waktunya?."

"Awalnya sih bingung cuman kalo sekarang kan udah terbiasa. Dan itu juga gak tiap hari, jadi ngambil kontrak yang emang beneran gua mau dan waktunya juga udah pas banget."

Mika mengangguk, tak berapa lama si Keysa menghampiri keduanya. "Weits, ngobrolin apa nih kalian, kayaknya asik banget. Ikutan dong"

"Ah, aih kamu mah. Meni kepo pisan."

"Mikaa, kenapa sih dari dulu nyebelin banget?!" Geram Keysa

"Ya siapa suruh emosian?!."

Alena menggeleng kepalanya, lucu. Kalo liat mereka lagi berantem kayak gini, tetiba ia nyeletuk dan membuat dua orang itu menatap nyalang pada dirinya. "Awas loh, biasanya suka pacaran diakhir. Ibarat, benci jadi cinta."

"Cihh gak."

"Gua ama mika? BIGG NO."

"Yaelah santai kawan. Kalo kalian pacaran juga gapapa, sama-sama saling suka ini kan, jadi gak ada salahnya kalo kalian berdua jadian?"

Duapuluh menit berlalu, dan dijam istirahat terakhir tadi. Alena dengarkan dengan keributan dua mahluk berlawan jenis itu. Mereka meributkan hal sepele.

__________

Jam pulang sekolah akhirnya tiba juga, kini ia menunggu jemputan, katanya yang menjemput hari ini adalah papa dhafi, pria dewasa itu sudah pulang dari perjalanan bisnisnya minggu lalu.

"Hai, yuk."

Alena membuka pintu belakang untuk menaroh tas sekolahnya lebih dulu, lalu kembali menutup dan membuka pintu penumpang bagian depan. Mobil putih itu meninggalkan area sekolah menuju rumah.

Saat diperjalanan, tiba-tiba saja Dhafi membuka obrolan agar tidak hening. "Ujian sudah berakhir, ingin liburan kemana?."

"Ah, oh. Tidak usah, Ale akan sibuk untuk syuting dan photoshoot."

"Really, bunda sudah mengetahui hal itu?."

"Iyap, sudah. Bahkan sudah setuju dari jauh-jauh hari."

"Baiklah, bunda sudah setuju. Maka papa akan ikut setuju, selagi buat kamu senang. Lakukan saja. Dan juga pastinya tidak menganggu sekolah kan?."

"Iyaah, semoga tidak menganggu. Photoshoot akan dimulai lusa untuk pemotretan pertama. Selanjutnya akan dilakukan dihari lain."

Dhafi mengulas senyum kecil. "Bertanggung jawab lah, berikan yang terbaik dan hasil yang sempurna, nak."

"Terimakasih."

"Everything for you. Papa dan lainnya akan dukung kamu. Oiya lupa, mau mampir makan?"

"Tidak usah pa, kita makan siang dirumah saja."

Sesuai janjinya, kini semuanya sudah selesai makan siang dengan formasi yang masih sama. Alena menaruh piringnya dimeja kotor yang berada didapur lalu bergegas menuju halaman belakang. Ditaman belakang itu ada Alesya yang tengah bermain

"Hayyo, kak. Kesini, main sama Alesya" Teriak gadis kecil yang memanggil dirinya untuk mendekat

"Lagi main apa hmm?."

"Boneka." Alena mengangguk paham lalu melangkahkan kedua kakinya menuju gazebo yang berada tak jauh dari dirinya.

Saat sedang duduk sendirian tiba-tiba dua orang tak diundang ada disebelah kanan kirinya. Siapa lagi kalo bukan Arkan dan Bryan, kembar beda dua tahun, iyap mereka berdua sangat mirip sekali. Tapi bukan kembar.

"Tumben disini?."

Alena hanya melirik, lalu mengalihkan pandangannya ke ponsel. "Ya emang gak boleh, daripada kak Arkan dikamar terus."

"Sotoy."

"Ya emang bener, kakak kan dikamar terus, keluar kamar kalo makan doang!"

"Anak kecil gak boleh kepo sama urusan orang gede. Kakak dikamar juga ada kerjaan."

Bryan yang melihat kedua pertengkaran kedua orang itu pun jengah, "kalian bisa diem gak sih? Kalo mau berantem, sana ke lantai empat yang sunyi. Jangan disini"

"Dahlah, males." Bangkit Alena dari duduknya, kemudian masuk kedalam dan naik ke arah kamarnya

Begitu sampe kamar ia langsung menghempaskan tubuhnya diatas ranjang, dan dengan iseng membuka aplikasi chat berwarna hijau. Tepat disaat membukanya, tetiba saja banyak chat dari Ardiansyah.

Tidak usah berpatokan dengan jam.

Ya emang, Ardiansyah suka sekali membuat kejutan untuk dirinya. Udah lama gak bertukar kabar tapi sekalinya ngabarin udah mau landing di Jakarta saja. Bergegas lah dirinya untuk mandi, selesai mandi pun langsung berganti pakaian dengan simple dan membawa slingbagnya, pada saat sudah dibawah ia bertemu dengan bundanya.

Felicya tersadar, "humm, harum banget kak. Mau kemana?"

"Mau ke bandara."

Syok lah felicya, takut hal aneh terjadi. "Gak niatan mau kabur kan kak, kok tiba-tiba mau ke bandara?."

Menautkan kedua alisnya sambil sedikit menahan tawa. "Gausah takut bun, Ale gak kabur. Cuma jemput kak Ardiansyah aja."

"Hah, jemput?." Sambung bunda dan Alena dengan santai menjawab saja lagi. "Iya, barusan WhatsApp katanya udah landing di Jakarta jam setengah delapan. Makanya aku disuruh jemput. Bye bunda."

"Hati-hati ya nak."

Alena menuju ke bandara dengan tentunya diantarkan oleh pak yono, supir pribadinya yang sering menghantar-jemput dirinya saat pulang sekolah.

________

Skip. Pulang dari bandara, keduanya langsung pergi ke mall. Dan disinilah berada di salah satu restoran Indonesia, sesuai request dari Ardiansyah yang katanya kangen makanan Indonesia.

Alena berdecak, "Ck, kebiasaan deh lo kak. Kalo mau ke Jakarta gak ngabarin."

"Ya, sorry. Sister, gua juga mendadak, makanya sekalian kasih surprise aja deh ke lo."

"Mami tau lo ke Jakarta kak?."

Ardiansyah mengangguk kecil di sela-sela mencampurkan berbagai macam kecap, saos, dan sambal untuk soto betawi yang ia pesan. "Sebenarnya juga, dalam rangka netap sih. Udah cukup masa cuti gua selama setahun di Sydney, jadi sekarang bakal lanjut kuliah sampai tamat. Baru deh balik lagi ke sana."

Dan setelah itu keduanya menikmati santapan makan malamnya. Selesai makan dan membayar, mereka berbelanja, ralat. Lebih tepatnya Alena lah yang berbelanja, membeli make-up tentunya. Biasalah cewek. Habis tuh beli eskrim dan pulang. Berhubung udah malam juga dan besok ia juga harus sekolah.

Selama perjalanan hanya diisi keheningan. "Sebenarnya lebih penting sih, lo lupa sister, kalo kita ada kontrak kerja bareng berdua?"

"Ah, emang iya? Setau gua gak ada deh."

"Sister, lo masih muda bahkan lebih muda dari gua. Tapi kenapa lo lupaan begini sih, gak mendadak amnesia kan sist?"

"Elah, becanda doang kak. Inget kok gua kalo ada kontrak kerja bareng, mbak iren juga udah ngabarin."

"Setahun gua tinggal, ternyata gak berubah ya sist, masih aja iseng sama gua."

Inilah asli keduanya, jika sudah bertemu maka akan berakhir seperti tom and jerry atau yang lainnya. Namun, berbeda lagi jika berjauhan.

Dirumah, bunda sudah menunggu kedatangan keduanya. Pintu dibuka dan nampak lah sosok jangkung tinggi.

"Hai di, apa kabar?."

"Hai bun. Is good. Buna sendiri gimana, Ardiansyah liat-liat sekarang makin berisi nih."

Felicya tersenyum malu. "Ah, kamu bisa aja. Yaudah yuk masuk, kalian udah pada makan malam?."

Alena menyela ucapan bunda. "Kita udah makan kok bun tadi diluar."

"Yasudah, kalo gitu langsung istirahat aja sana. Kak bersih-bersih ganti baju langsung tidur, inget. Besok kamu sekolah." Tutur Felicya yang saat ini bawel perihal jam tidurnya

"Iya bun, iya. Duluan ya kak." Pamitnya kepada Ardiansyah, "Hmm, yaudah Ardi  istirahat juga ya bun."

"Iyaa, gih sana naik ke kamar."

Dirumah ini tak perlu khawatir, bahkan Ardiansyah memiliki kamar sendiri disini. Dan letak kamarnya bersebelahan dengan Alena, lebih tepatnya Alena sendirilah yang request. Jadi dirinya hanya mengangguk patuh mengiyakan, tak berani membantah kanjeng putri Alena agar tidak ngambek seharian. Jika sudah ngambek, maka akan susah untuk dibujuk nya.

Last updated, kemungkinan bakal hiat dulu selama beberapa bulan kedepan. But idk, tergantung mood.

Makin kesini makin sepi dan banyak siders! Gakmau kasih vote dan komennya ☹️

Kita sudahi aja apa ya? :(
Oiya, misalkan kalo cerita ini terbit kebentuk novel, kalian mau beli gak? (Doain ya semoga terwujud bisa terbit) heheh berangan-angan aja dulu, kun fayakun. 🙏🏻🙏🏻

********


🔓Cast unlocked:
Asmika Jevianno Raphlinee

Continue Reading

You'll Also Like

179K 6.6K 32
Bagaimana jadinya jika seorang pembully yang terkenal disekolahnya tiba-tiba menjadi seorang ibu dari bocah usia 2,5 tahun , karna sebuah kebetulan y...
4.5K 466 27
Sharen Aninditha Ibrahim putri dari keluarga Malik Ibrahim pengusaha ternama. Melupakan tidak semudah membalikan telapak tangan, tentunya. Dan ketik...
2.4M 193K 41
SERIES #3 Highest Rank #176 of 33,1k in Random [26/04/2020] #1 of 36,6k in Indonesia [23/1/2021] #1 of 5,35k in Brother [27/06/2020] #1 of 53,1k in t...
4.5K 549 55
Nata. Siapa yang tak mengenal Natania Amira? Model cantik yang terkenal di seluruh penjuru negeri. Seperti model-model lainnya, ia dibanjiri job untu...