Regal & Rena

By ddynalee

11.8K 2.5K 334

[On Going] Serena Zea Mays bukan jagung. Tapi dia cewek gemes yang diajak pacaran sama mahasiswa galak bernam... More

00. Panggilan Baru
02. Gebrakan Mengejutkan
03. Persyaratan Pacaran
04. Serena Keceplosan
05. Dimarahin Kak Regal
06. Digombalin Bocil
07. Sejenak Teringat Dia
08. Foto Selca
09. Mas Pacar
10. Password WiFi
11. Seruni dan Peony
12. "Nggak apa-apa, bang. Nice Try!"
13. Ngedate Sama Pak Guru
14. Good Night, Bocil
15. Support System?
16. "Kenapa Rasanya Sakit Banget?"
17. Cardigan Merah Muda
18. Tongkrongan Mak Lin
19. Permaisuri
20. Pelanggaran Pasal Pasal
21. Ngopi Bersama Bapak Sendy
22. Bioskop Date
23. Pernyataan Revan
24. Revan & Regal
25. Pelukan Singkat
26. Kamu Cantik
27. Dia Serena Zea Mays
28. Aku Sayang Kak Regal
29. Ambulance
30. Gara-Gara Tikus
31. Seruni Yang Mekar
32. Sebuah Misi?
33. Kora - Kora
34. Malam Bersama Regal
35. Tersirat di Akhir Kalimat
36. Distraksi Rasa
37. Posisi Yang Harus Mengerti Segalanya
38. Obstreperous
39. "Aku Janji Nggak Akan Nakal Lagi."
40. Hukuman Baru
41. "Kita Sayang Kak Sarah."
42. Kamu Berguna, Rena
43. Kejutan Malam
44. Bahagia dan Sedih Yang Bersamaan
45. Bubble Damn!
46. Other Side
47. Dumb!
48. Midnight and Break (Kilas Balik)
49. Syarat Bersamanya

01. Kesiram Air Pupuk Tanaman

405 71 5
By ddynalee


Bukan tanpa alasan Mama kasih nama Serena Zea Mays. Setelah cari tau kenapa Regal panggil dia jagung. Serena langsung ngomel ke Mamanya. Tapi kata Mama, Mama menamai Serena Zea Mays karena Serena manis kayak jagung selain itu juga karena ada pepatah, jadilah seperti jagung, jangan jambu monyet. Maksudnya jagung membungkus bijinya yang begitu banyak, sementara jambu monyet memamerkan satu bijinya. Kesimpulannya, jangan suka pamer.

Makannya Serena selama ini nggak pernah pamer. Soalnya dia juga bingung mau pamerin apa. Pinter enggak, kaya enggak, cantik juga pas-pasan. Mama aja nggak pernah puji Serena atau Sera cantik. Kata Mama cantik itu relatif. Definisi cantik menurut Mama itu yang punya kepribadian baik.

Terus Serena juga bertanya tentang arti nama Sera. Arti dari Oryza Sativa, yaitu padi. Kata Mama, Mama pengen Sera itu rendah hati dan tidak sombong kayak padi. Kan ada pepatah juga mengenai padi, jadilah seperti padi, semakin terisi semakin merunduk. Nah, Mama mau Kak Sera kayak gitu.

Sekarang Serena lagi duduk sama Ona di depan sekolah nungguin Sera yang katanya masih ada tugas di lab. Katanya sih sebentar, tapi Serena udah nunggu selama lima belas menit dianya nggak keluar-keluar. Alhasil Serena tinggal aja beli bakso tusuk.

"Ayo pulang."

Baru aja ngantri, Sera udah ngajak adiknya pulang.

"Aku lagi beli bakso tusuk kak. Tunggu dulu."

"Ah! Kan jadinya lama. Makannya nggak usah jajan."

"Ih apaan sih, Kak Sera aja aku tungguin lama. Lagian ini juga cuma sebentar," dumel Serena. Terpaksa Sera nungguin adiknya beli bakso tusuk. Dia juga beli karena pengen.

Serena duduk di kursi plastik warna biru sambil gerak-gerakin kakinya. Waktu Revan lewat dia jail narik tas punggung Revan dan buat cowok jangkung itu hampir ngejeledak.

"Istigfar lu, Cil. Kalo gue gegar otak gimana?" tanya Revan. Serena terkikik gemas. Poni tebal dan kucir duanya sudah menjadi ciri khas Serena Zea Mays. Soalnya cuma dia yang dikucir dua di sekolah.

"Buru-buru banget, kamu mau kemana, Van?" tanya Sera ikut kepo.

"Ke kampus Bang Regal, Kak. Ban motornya bocor. Minta dijemput karena bengkel terdekat tutup," jelas Revan. Sera angguk-angguk dan dia duduk di tangga depan Bussines center sambil menunggu bakso tusuk.

"Ini uangnya ya pak. Makasih." Serena bayar dulu. Setelah itu baru giliran Sera.

"Duluan ya, Cil, Kak."

"Ya, hati-hati, Revan," pesan Sera.

"Kalau ada Revan kok Kak Sera aktif banget ngeladeninnya sih?" goda Serena. Kayaknya Sera suka sama Revan. Ya walau tua Sera satu tahun. Tapi Revan tuh baik, humoris, ganteng, tinggi. Pokoknya nyerempet sesuai sama kriteria cowoknya Sera.

"Apaan sih? Enggak. Berapa pak?" tanya Sera.

"Lima ribu."

Sera bayar bakso tusuknya. Setelah itu mereka jalan ke rumah warga buat ambil motor. Kali ini Serena dipalak Sera buat bayar parkir yang naik jadi tiga ribu. Sebenernya Serena nggak mau. Tapi Sera ngancem bakal ninggalin Serena di parkiran. Uang dia habis. Nanti juga di rumah bakalan Sera ganti.


***

Rena

"Kemarin kenapa belum kirim pdf?" pertanyaan Kak Regal buat aku tepuk jidat. Oh iya aku lupa banget. Semalam aku nyelesaiin baca wattpad oppa aku. Habisnya seru. Katanya mau diterbitin jadi harus cepet-cepet dibaca sebelum chapternya dihapus sama author.

"Aku lupa kak. Semalam aku baca wattpad."

"Lebih baik baca buku dari pada baca wattpad, Serena," katanya dengan suara datar.

"Baca buku tuh bosenin tau. Kalau baca wattpad tuh seru gitu. Ada kisah-kisah romantis. Kadang aku penasaran gimana rasanya punya cinta pertama kayak cerita di Wattpad," tuturku tanpa sadar aku udah bicara panjang, "Iya kak siap salah." Selalu aja kalau Kak Regal udah natap aku tajam aku refleks bilang siap salah.

Pokoknya Kak Regal harus benar. Yang salah-salah di aku. Nggak apa-apa kok. Takut.

"Sekarang saya udah ada beberapa surat. Kamu bisa praktek arsip surat. Ini snelhecter. Pakai sistem abjad aja biar kamu lebih gampang," suruh Kak Regal. Kebetulan tadi di sekolah aku ada praktek buat arsip sesuai sistem abjad. Jadi aku masih inget. Tapi kalau udah besok pasti aku langsung nggak inget apa-apa.

"Kak Regal lengkap banget. Mana ada capnya juga."

"Kamu cepet kerjain. Habis itu kasih ke saya hasilnya."

Aku langsung urutin surat kayak kata Ona di sekolah. Mulai dari huruf yang pertama terus selanjutnya. Habis itu setelah aku kelompokin hurufnya aku indeks nama perusahaan yang ada di surat. Belum selesai itu juga. Aku juga harus urutin tanggalnya dan nentuin itu surat masuk atau keluar.

Jujur aja itu harus teliti dan bikin kepala aku pusing. Sebenernya sih gampang cuma aku males aja.

Aku dengar Revan juga dipanggil Kak Regal untuk ikut menyusun surat dengan arsip sistem abjad. Revan juga siswa jurusan perkantoran. Hanya saja dia perkantoran satu dan aku perkantoran tiga.

"Eh itu salah, cil. Kalau surat keluar sama masuk tanggalnya sama. Yang diduluin surat keluar," jelas Revan waktu lihat aku salah. Aku langsung benerin urutannya sebelum aku bolongin pinggirnya pakai pembolong kertas.

Setelah semua urut. Aku coba bolongin pakai pembolong kertas. Tapi keras banget. Revan langsung ambil surat-surat dan pembolong kertas, terus dia bantu aku buat neken pembolong kertas.

"Makasih, Revan," kataku.

Aku sesekali melirik Kak Regal yang langsung sibuk baca-baca buku pelajaran waktu dia sadar aku lirik dia. Sore ini dia pakai kemeja dan celana panjang. Katanya baru aja pulang kuliah. Kak Regal ambil kuliah jurusan Pendidikan Ekonomi Administrasi Perkantoran.

"Nomor agenda ditulis berapa, Van?" tanyaku lupa.

"Nomor surat yang udah kamu urutin. Misal ini kan surat urutan ketiga jadi agendanya ya nomor tiga," balas Revan.

"Yang bagian ini juga tiga?" tanyaku.

"Iya, terus yang ini bukan tanggal asli. Tapi tanggal yang udah ditambah dua. Jadi dua hari setelah tanggal surat itu keluar," jelas Revan dan aku mengangguk paham. Kayaknya aku lebih cocok deh belajar sama Revan.

"Oke, makasih Revan."

Kak Regal masih diem aja sambil sok buka-buka halaman buku. Padahal bukunya kebalik. Mau negur, tapi aku kalau meleng sedikit bisa lupa tadi sampai surat yang mana. Alhasil aku biarin aja biar nggak malu. Mungkin dia emang suka baca buku posisi freestyle.

"Bang buku lo kebalik," ucap Revan. Aku ikut natap Kak Regal yang langsung naruh buku di meja. Dia tiba-tiba langsung berdiri, "Sebentar, saya mau minum. Saya kurang konsentrasi," ucapnya. Oh gitu ya. Aku kira gara-gara emang cara membaca dia freestyle.

"Kak Regal emang gitu ya, Van sikapnya?" bisikku ke Revan.

"Hu um. Dia emang tegas, disiplin banget. Bener-bener duplikat Ibu. Di rumah ini kalau Ibu pulang dari rumah dinas udah berasa latihan militer," kata Revan. Aku terkekeh pelan. Bapaknya Revan seorang nahkoda, Ibunya polwan. Mereka berdua sibuk sekali. Dan jangan tanya kenapa sikap Regal tegas. Ya itu ajaran dari sang Ibu. Sementara Revan lebih ke ayahnya. Ia santai, tapi masih bisa diatur. Good boy.

"Udah selesai?" tanya Kak Regal yang datang dengan kaos hitam. Kemejanya udah dia ganti.

"Udah kak." Aku kasih hasilku ke Kak Regal.

Kak Regal koreksi punyaku duluan. Tapi habis itu dia nggak koreksi punya Revan.

"Kok Revan nggak dikoreksi sih kak?"

"Punya dia udah bener," balas Kak Regal.

Udah bener gimana sih? Belum dibaca juga ih. Nggak adil banget.
Yaudah deh terserah. Yang penting cepetan jam lima, aku pengen pulang makan seblak buatan Kak Sera.

Jam udah pukul lima pas. Aku beresin buku dan alat tulisku. Murid Kak Regal yang dari SMA juga udah pada dateng. Mereka ambil les jam lima khusus hari ini. Kata Revan sih buat ngajarin aku. Soalnya pelajaran yang aku pelajarin sama murid SMA beda. Setelah itu aku berdiri dan menjulurkan tangan, "Salim dulu."

Kak Regal kayaknya masih kaget kalau aku mintain salim.

Habis salim dan izin pulang. Aku jalan keluar rumah dan pakai sandal pink pom pom. Rumahku tepat di depan rumah Kak Regal. Jadi cuma jalan lima langkah udah sampai rumah. Aroma sedap seblak Kak Sera juga udah menusuk indera penciumanku. Tapi aku inget belum tutup pagar.

Aku keluar lagi dan tutup pagarnya. Tapi kucingku kayaknya lagi berantem di sana. Aku sempetin buat ambil kucing. Waktu aku mau masuk ke dalam. Tiba-tiba ada air yang jatuh ke badanku. Rambut sampai badanku basa semua. Sementara kucingku udah lompat duluan.

Terlebih lagi bau airnya tidak enak. Ternyata itu air cucian beras yang dicampur kulit bawang merah untuk pupuk tanaman Mama.

"ASTAGFIRULLAH ADEK!" seru Mama kaget anaknya kesiram air pupuk tanaman. Tangan Mama tadi kepleset karena embernya berat. Mama jadi heboh di atas waktu tau aku kesiram.

"Mama!" aku nangis waktu kecium aroma paling aku benci. Nggak nyangka hari ini aku kesiram cairan kampret itu.


Gemes bgt sii Serena😭

Next?

-Day

Continue Reading

You'll Also Like

3.5M 180K 27
Sagara Leonathan pemain basket yang ditakuti seantero sekolah. Cowok yang memiliki tatapan tajam juga tak berperasaan. Sagara selalu menganggu bahkan...
650K 25.4K 37
Herida dalam bahasa spanyol artinya luka. Sama seperti yang dijalani gadis tangguh bernama Kiara Velovi, bukan hanya menghadapi sikap acuh dari kelua...
5.7M 295K 61
Dia, gadis culun yang dibully oleh salah satu teman seangkatannya sampai hamil karena sebuah taruhan. Keluarganya yang tahu pun langsung mengusirnya...
1.2M 45.8K 51
"Gue tertarik sama cewe yang bikin tattoo lo" Kata gue rugi sih kalau enggak baca! FOLLOW DULU SEBELUM BACA, BEBERAPA PART SERU HANYA AKU TULIS UNTUK...