SEVENTEEN IMAGINE (PART 2)

By mrcheol_mrscheol

168K 10.7K 731

seventeen x you yuk halu bareng... dipart 2 ini bakal lebih menegangkan dari part 1... disini tempatnya buat... More

Perkenalan
1.SCOUPS
2.JEONGHAN
3.JOSHUA
4.JUN
5.HOSHI
6.WONWOO
7.WOOZI
8.MINGHAO
9.MINGYU
10.DOKYEOM
11.SEUNGKWAN
12.VERNON
13.DINO
14.WONWOO
WONWOO (2 End)
15.JOSHUA
JOSHUA (2 End)
16.JEONGHAN
17.SCOUPS
18.JUN
JUN (2 End)
19.MINGYU
MINGYU 2 (End)
20.WOOZI
21.HOSHI
22.DOKYEOM
23.MINGHAO
24.SEUNGKWAN
25.VERNON
26.DINO
27.SCOUPS
SCOUPS (2 End)
28.WONWOO
WONWOO (2 End)
29.DOKYEOM
30. WOOZI
31.HOSHI
32.JEONGHAN
JEONGHAN (2 End)
33.MINGYU
MINGYU (2 End)
34.JOSHUA
JOSHUA (2 End)
35.JUN
36.SEUNGKWAN
37.MINGHAO
38.VERNON
39.DINO
40.SCOUPS
SCOUPS (2 End)
41.JEONGHAN
JEONGHAN (2 End)
42.JOSHUA
JOSHUA (2 End)
43.JUN
JUN (2 End)
44.HOSHI
HOSHI (2 End)
45.WONWOO
WONWOO (2 End)
46.WOOZI
WOOZI (2 End)
47.DOKYEOM
DOKYEOM (2 End)
48.MINGYU
MINGYU (2 End)
49.MINGHAO
MINGHAO (2 End)
50.SEUNGKWAN
SEUNGKWAN (2 End)
51.VERNON
VERNON (2 End)
52.DINO
DINO (2 End)
PENGUMUMAN
53.JEONGHAN
JEONGHAN (2)
JEONGHAN (3 End)
54.WONWOO
WONWOO (2 End)
55.SCOUPS
SCOUPS (2)
SCOUPS (3 End)
56.MINGYU
MINGYU (2 End)
57.JOSHUA
59.SEUNGKWAN
60.JUN
JUN (2 End)
61.HOSHI
HOSHI (2 End)
62.DOKYEOM
63.SEUNGCHEOL
64.MINGYU
65. JEONGHAN
66.WOOZI
67.JOSHUA
68.WONWOO
69.SEUNGCHEOL
70.WOOZI
71JEONGHAN
72.MINGHAO
73.HOSHI
74.DOKYEOM
75.JOSHUA
76.JUN
77.JEONGHAN
78.WONWOO
79.SEUNGCHEOL
80.WOOZI
CHAPTER BONUS (MINGYU)

58.WOOZI

796 59 5
By mrcheol_mrscheol

Dentuman musik menggema di seluruh ruangan ini, kami tengah menikmati malam ini dengan mengadakan sebuah acara di salah satu club malam yang biasa kami kunjungi.

Sungguh, aku benar-benar ingin meluapkan kekesalan ku malam ini dengan terus meneguk bir yang dipesan oleh teman-teman ku tadi.

"Aigoo.. Lihatlah siapa yang sedang meluapkan kekesalannya sekarang ini" ujar Eunji teman ku.

"Diamlah, jangan perdulikan aku" tegas ku dengan beranjak.

Namun, saat aku beranjak langkah ku terhenti ketika aku melihat seorang pemuda yang tengah berdiri tak jauh dari meja yang saat ini aku tempati dan yang lain juga.

Di menatap ku dengan begitu tajam seolah tak suka melihat ku berada di club malam seperti ini.

Aku berdeham mencoba mengusir rasa canggung yang melanda kami, hingga akhirnya dia menarik tangan ku sebelum itu dia melepaskan jas krem miliknya dan menyampirkan pada bahu ku.

"Woozi-ah!" seru ku tak terima saat ia menarik tangan ku begitu saja.

"Mwo?"  ia menoleh kearah ku begitu aku memanggilnya tadi, nada bicaranya sungguh membuat ku tak berkata-kata lagi saat ia menatap ku begitu tajam yang membuatnya kembali menarik ku pergi dari sana.

Kami berjalan menuju mobil woozi yang terparkir tak jauh dari club malam tadi, woozi membukakan pintu mobilnya dan menyuruh ku masuk namun aku tak lantas masuk aku malah membalikkan tubuh ku untuk berhadapan dengan woozi dan menatapnya yang tengah menatap ku juga.

"Biarkan aku berpesta dengan teman-teman ku, woozi-ah. Kali ini saja, kumohon aku hanya ingin mengalihkan pikiran ku dari pemuda berengsek itu" rengek ku pada woozi.

Woozi ini adalah seseorang yang bisa dikatakan ia hanya orang asing yang sangat mengenal diri ku maupun keluarga ku bahkan kedua orang tua ku mempercayai woozi untuk menjaga ku selama mereka melakukan perjalanan bisnis mereka karna mereka sudah mengenal keluarga woozi sejak dulu jadi tak ayal jika keluarga ku dengan keluarga woozi begitu dekat.

"Masuk!" tegasnya.

"Woozi oppa" rengek ku lagi.

Yah, woozi memang lebih tua 3tahun dari ku tapi aku tak pernah memanggilnya dengan sebutan oppa aku malah memanggil dengan hanya namanya tanpa embel-embel yang lain.

"(Y/n)-ah, jangan menyusahkan orang lain cepat masuk aku masih banyak pekerjaan yang harus ku selesai" ucapnya dengan menatap ku.

Mau tak mau aku masuk kedalam mobil woozi. "Menyebalkan!" Gumam ku.

Begitu woozi masuk, ia dengan segera menyalakan mesin mobilnya dan melajukan mobilnya pergi dari sana.

"Kau tau dari mana aku ada di club malam ini?" tanya ku pada woozi yang tengah fokus menyetir.

"Kau pasti akan kesana jika kau bertengkar dengan Subin, bukan" ujarnya dengan melirik ku sekilas.

Aku memejamkan mata ku tanpa menjawab perkataan woozi tadi karna benar aku tengah bertengkar dengan Subin kekasih ku, ia ketahuan jalan bersama seorang gadis.

"Aku akan mengakhiri hubungan ku dengan Subin kali ini aku benar-benar tidak bisa memaafkannya" ujar ku setelah lama diam.

"Kau yakin?" tanyanya.

"Wae? Bukan, kau sendiri yang mengatakan hubungan ku dengan Subin sudah tak sehat lagi" ucap ku dengan menatapnya.

Woozi menghela napasnya dan mencoba melirik ku yang tengah menatapnya.

"Eung, tapi jangan melakukan hal yang sudah sering kau lakukan ingin mengakhiri hubungan kalian tapi malah melanjutkan lagi seperti yang sudah-sudah" ujarnya yang membuat ku terdiam.

"Akhiri saja sebelum kau benar-benar terluka aku tak ingin melihat mu terluka karna pemuda berengsek seperti Subin" sambungnya lagi yang membuat ku menoleh kearahnya.

"Waeyo?".

"Kau masih bertanya alasannya pada ku?" tanya woozi balik.

"Entahlah, aku hanya ingin mengetahui alasan mu saja" ucap ku.





















Akhir pekan ini, tentu aku tak pergi bersama Subin melainkan dengan woozi tapi seperti biasanya woozi terus menolak karna pekerjaannya masih banyak. Aku sudah siap dengan outfit simple sebuah atasan dengan rok yang berwarna senada serta topi yang senada juga tak lupa sneaker dan tas kecil.

Tentu saja setelah siap aku ke rumah woozi untuk mengajaknya keluar, namun begitulah woozi terus saja menolak ku.

"Woozi-ah, ayolah kita pergi jalan-jalan sebentar saja. Jebal, woozi-ah" rengek ku pada woozi yang sibuk dengan laptop miliknya.

"Oppa!" panggil ku lagi yang membuat woozi langsung menatap ku.

"Kenapa harus aku? Biasanya juga kau pergi bersama teman-teman mu" ujarnya dengan beranjak.

"Dan lagi apa dilemari mu tak ada baju yang sedikit tertutup kau sering sekali mengunakan pakaian seperti ini" sambungnya.

"Kau selalu saja mengomentari cara pakaian ku" ucap ku sendiri kesal.

"Aku kemari hanya ingin mengajak mu untuk berjalan-jalan bukan malah mendengar ocehan mu, Lee woozi" lanjut ku dengan menatapnya.

"Aku hanya ingin kau menemani ku untuk menghabisi akhir pekan ini" lanjut ku lagi.

"Dan lagi bertemu dengan Subin karna hari ini aku diberitahu oleh Eunji jika dia ada ditaman hiburan dengan seorang gadis" jawab ku dengan menatapnya.

Woozi menghela napasnya sambil berjalan pergi tanpa memperdulikan diri ku.

"Woozi-ah, kau mau kan menemani ku?"tanya ku diluar kamarnya.

"Shireo!!" tegas woozi dengan membuka sedikit pintu kamarnya.

"Uhh.. Yasudah lah aku akan pergi sendiri saja" ucap ku dengan berjalan pergi.

Namun, langkah ku terhenti begitu woozi menahan tangan ku.

"Tunggu, aku akan ganti baju dulu" ucapnya dengan berjalan masuk kembali ke kamarnya.

Aku tersenyum begitu woozi telah masuk kedalam kamarnya kembali.



























Kami sudah berada ditaman hiburan yang diberitahu oleh Eunji tadi dan benar begitu kami berjalan masuk kedalam dan sedikit mengelilingi taman hiburan ini, akhirnya kami berpapasan dengan Subin dan seorang gadis. Subin terdiam begitu berpapasan dengan ku, bahkan rangkulan dilepaskan dan hingga akhirnya...


Plaakk..



"Yakk.. Kau!" ucap Subin tak terima dengan tamparan ku tadi.

"Ayo, akhiri hubungan kita aku tak bisa lagi bersama mu" ujar ku dengan berjalan pergi.

"(Y/n)-ah!!" panggil Subin dengan menahan ku.

"APALAGI, HUH? Cukup, sudah tak ada lagi kesempatan untuk mu" ujar ku.

"Ahh, cih.  Kau marah ketika melihat ku berjalan bersama sohye? lalu bagaimana dengan diri mu, eoh? Seharusnya kau bercermin dulu sebelum marah ketika aku berjalan dengan gadis lain karna diri mu juga melakukan hal yang sama dengan diri ku saat ini bersama orang lain" ujarnya dengan menatap ku.

"Seharusnya kau menyadari jika kau terus bersama woozi hyung daripada dengan diri ku x sambungnya lagi dengan menatap ku.

"Yakk.. Aku dan woozi tak memiliki hubu.."

Bugh..

Perkataan ku terhenti ketika woozi secara tiba-tiba memukul wajah Subin.

"Jika kau melakukan kesalahan tak perlu melimpahkan kesalahan mu pada orang lain" tegas woozi.

"Cih, wah ternyata benar dugaan ku kau menyukai (y/n), bukan itu sebabnya kau membelanya seperti sekarang" ucap Subin dengan wajah kesal menatap woozi.

"Eung, wae? Tak ada yang salah jika aku menyukai (y/n), namun aku tau batasan tidak seperti mu dengan sohye" ujar woozi dengan mencengkram erat kerah baju woozi.

Aku tak begitu terkejut dengan perkataan woozi tadi karna pasalnya aku sudah mengetahui hal itu dari Jun rekan kerja woozi di perusahaan miliknya.

Subin menepis tangan woozi yang mencengkram erat kerah baju, ia juga mendorong woozi dengan kasar yang membuat woozi semakin emosi padanya.

"Woozi-ah, cukup!" ucap ku dengan menahan tangan woozi yang akan melayang pukulannya lagi pada Subin.

"Lepaskan (y/n) jika kau ingin dengan bebas berjalan bersama sohye" ujar woozi dengan menarik ku pergi.

"Ne, hyung aku akan melepaskannya karna aku sudah bosan dengan gadis seperti (y/n) yang selalu menceritakan pemuda lain daripada kekasihnya sendiri dan lebih mementingkan diri mu daripada diri ku" teriak Subin.

"(Y/n)-ah, ayo kita akhiri hubungan kita" sambungnya lagi dengan berteriak.























Hening, tak ada percakapan diantara aku dan woozi. Kami sibuk dengan mikirin masing-masing, aku sibuk memandang keluar jendela sedangkan woozi dia sibuk menyetir dengan sesekali menghela napasnya.

"Woozi-ah, sejak kapan kau menyukai ku?" tanya ku setelah begitu lama diam.

"Sejak lama" jawabnya.

"Sejak kapan, katakan dengan jelas agar aku tau" tanya ku lagi.

"Untuk apa? Kau sudah tau, bukan jika aku menyukai mu jadi, iya sudah" ujarnya yang membuat ku memutar bola mata ku.

"Kenapa kau tidak mengajak ku berkencan?".

"Aku hanya sedang fokus saat itu pada kuliah ku itu sebabnya aku tak mengajak mu berkencan dan lagi kau juga sering menceritakan pemuda yang kau sukai itu sebabnya aku tak berani mengajak mu berkencan" jelasnya yang membuat ku tersenyum malu.

"Kau tau? Siapa pemuda yang ku maksud saat itu?" tanya ku dengan mengubah posisi duduk ku.

"Nuguya?".

"Eum, namanya Lee jihoon tapi aku sering memanggilnya woozi" jawab ku dengan tersenyum puas padanya.

"M-mwo?" ujar woozi dengan begitu terkejut, ia bahkan menepikan mobil miliknya.

"Eung, pemuda itu kau hanya saja waktu itu aku sempat berpikir jika kau sudah berkencan jadi aku memutuskan untuk berkencan juga agar perasaan ku menghilang pada mu" ucap ku dengan menatapnya.

"Lalu bagaimana sekarang perasaan mu pada ku?" tanya woozi dengan menatap ku.

"Sekeras apapun aku mencoba untuk melupakan mu nyatanya aku masih menyukai mu dan perasaan ku malah bertambah besar pada mu" jawab ku dengan memalingkan wajah ku.

Hingga, tanpa aku dugaan woozi menangkup kedua pipi ku dan..

Cupp..

Aku mengerjap mata ku begitu woozi mengecup bibir ku dengan singkat.

"Yakk.. Apa yang kau lakukan tadi? Seharusnya kau mengajakku berkencan dulu sebelum mengecup bibir ku" ucap ku dengan tersenyum.

"Aku tak ingin berkencan dengan mu tapi aku ingin menikahi secara langsung karna aku ingin memiliki mu seutuhnya dan aku tak menerima menolak dari mu" ucapnya panjang lebar yang membuat ku tersenyum bahagia.

"Aigoo.. Lihatlah siapa yang langsung mengajak ku menikah padahal dulu malah membiarkan ku berkencan dengan pemuda berengsek" ucap ku dengan mengerucut bibir ku.

"Itu salah mu sudah kukatakan sejak awal dia bukan pemuda yang baik tapi kau tak mendengarkan diri ku" ujarnya dengan mengecup bibir ku.

"Euy.. Iya-iya aku yang salah tapi sekarang aku tak akan salah lagi karna aku sudah bersama mu pemuda yang teramat sangat mencintai ku" ujar ku dengan tersenyum manis pada woozi.

Woozi tersenyum begitu lebar dengan mengusap pipi dengan lembut, hingga tak lama woozi kembali mengecup bibir ku.

"Kaja, kita menikah" ucapnya dengan menatap ku begitu dalam.

"Eung, kaja nikahi aku segera mungkin agar aku bisa terus bersama mu dan menjail mu" ujar ku dengan tersenyum jail.

Woozi hanya tersenyum manis begitu mendengar perkataan ku tadi, hingga akhirnya woozi kembali mendekatkan wajahnya pada ku yang membuat ku memejamkan mata ku.

Tak lama, aku merasakan bibir woozi yang mulai mencium bibir ku. Woozi mencium bahkan melumat bibir atas dan bawah ku sedangkan dirinya ku hanya bisa membalas setiap lumatan yang woozi berikan pada aku, hingga akhirnya woozi melepaskan tautan bibir kami.

"Saranghae, (y/n)-ah" ucap woozi dengan pelan sambil menyatukan dahi kami dan mengusap pipi ku dengan lembut.

"Nado saranghae, woozi-ah" jawab ku dengan langsung memeluknya.









End...



Jangan lupa buat vote dan komennya... 😉😘

Continue Reading

You'll Also Like

26.6K 357 2
(Update sesuai mood, Slow up) Miyuki Mizu mati di tusuk karna menyelamatkan anak kecil yang ingin di tusuk dan tiba-tiba dia direnkarnasikan ke Boku...
371K 48.8K 34
"Saya bakal selalu ada buat kamu."
126K 17.9K 80
{Han Seungwoo×Y/n} Was #1 in hanseungwoo #1 in ff "Kamu itu hanya anak kecil yang gak tau apa-apa tentang kehidupan saya!" (6/8/20) #2 hanseungwoo (...
15.9K 762 8
Jangan lupa vomment ya💕 Bahasa nonbaku Langsung baca ya^^