Sweet Holiday

By Soklincair

239K 44K 35.3K

[SUDAH TERBIT] _______________________ "Gue mau balik. Gue mau balik," "AAAAAAA BOTAK!" "BANG JAY TURU WOI!"... More

VOC ; Visual Of Cast
໑▸ 1
໑▸ 2
໑▸ 3
໑▸ 4
໑▸ 5
໑▸ 6
໑▸ 7
໑▸ 8
໑▸ 9
໑▸ 10
໑▸ 11
໑▸ 12
໑▸ 13
໑▸ 14
໑▸ 15
໑▸ 16
໑▸ 17
໑▸ 18
໑▸ 19
໑▸ 21
໑▸ 22
໑▸ 23
໑▸ 24 [Flashback]
໑▸ 25
໑▸ 26
໑▸ 27
໑▸ 28
໑▸ 29
໑▸ 30
໑▸ 31
໑▸ 32
໑▸ 33
໑▸ 34
໑▸ 35
໑▸ 36
໑▸ 37
໑▸ Bonchap
Ingfo Kembali
Ingfo Gan
Ingfo ; Vote Cover
Ingfo ; Pre Order
Ingfo; Pre Order 2

໑▸ 20

4.1K 932 739
By Soklincair

"Anak-anak, kenapa ngga ada nelpon kita ya? Biasanya Haru sama Jongu selalu ngabarin Mama, kok ini ngga ya?" khawatir Jennie yang akhir-akhir ini memperhatikan ponselnya untuk menunggu telpon dari anak kembarnya.

"Mungkin mereka ke asikan main, jadinya lupa nelpon." sahut Kris menenangkan sang istri.

"Tapi sesibuk-sibuknya mereka main juga, pasti mereka selalu ngabarin Mama entah itu telpon atau pesan." ujar Jennie semakin merasakan kekhawatiran.

"Apa ada masalah sama anak-anak ya? Akhir-akhir ini juga Mama kepikiran mereka terus."

Kris menghela nafas panjang, dia menutup koran yang tadi dia baca dan berjalan mendekati Jennie.

"Jangan parno gini ah. Mama ini kebiasaan khawatir berlebihan. Biarin aja mereka main, mereka kan udah gede. Pasti bisa jaga diri," tutur Kris mencoba menenangkan kekhawatiran sang istri.

Jennie tidak menjawab, dia malah memandangi layar ponselnya dengan wallpaper Haruto dan Jeongwoo.

"Mama harap juga gitu," pungkas Jennie dan setelah itu tidak lagi berbicara.

▪︎
▪︎
▪︎

"Kira-kira Jungwon udah ngeroasting siapa aja ya, Pah? Atau dia udah di gebukin massa?" celetuk Shin Hye sangat random saat sedang menonton televisi bersama sang suami.

"Kayaknya udah gak ke itung jari deh. Mama kan tau gimana modelan anaknya? Mulut nya tuh jalan terus, udah berasa selang rucika yang di iklan-iklan." balas Minhoo yang tidak kalah random dari sang istri.

"Bener banget itu. Jay bisa ngatasin tingkah reog Jungwon ngga ya? Atau dia yang jadi sasaran amuk massa?"

"Pasti balik-balik nyambat dia tuh." duga Minhoo saat nanti Jay pulang.

"Gapapa, nanti kita sogok saham aja. Nanti juga mingkem lagi," dan pun Minhoo mengangguki ucapan Shin Hye tadi.

▪︎
▪︎
▪︎

"Ini kayak nya anak kita dah cocok di liput sama on the spot sebagai tujuh keajaiban dunia nih." Taehyung yang sedang duduk di balkon bersama sang istri Jisoo tampak memikirkan Junkyu yang sedang berlibur.

"Rekor banget dia liburan nya udah hampir seminggu. Biasanya dia baru nyampe tempat aja udah nelpon kamu terus nyambat mau pulang,"

Jihyo yang mendengar itu terkekeh. "Iyah bener, tapi liburan ini dia ngga ada nelpon-nelpon kita ya. Kayaknya betah banget,"

"Tapi rasanya aneh juga ngga ada dia di rumah. Soalnya Mama biasa liat Junkyu goleran di ruang TV, di lantai dapur, depan kulkas sama di atap rumah karena ketakutan di ganggu kita."

Jisoo tampak mengingat-ingat tingkah laku anaknya itu dan entah kenapa membuat dirinya rindu.

"Coba telfon, Pah. Mama kangen banget sama dia,"

Taehyung mengangguk, dia mengotak-ngatik ponselnya dan segera menghubungi ponsel Junkyu. Tapi sayang nya malah operator yang menjawab.

"Tumben banget ngga di angkat," heran Taehyung saat Junkyu tidak menjawab panggilan ponselnya.

Ia beralih ke aplikasi Whats App dan melihat terakhir aktif Junkyu saat dia pergi.

"Kok aneh ya?"

▪︎
▪︎
▪︎

"Bun, Sunoo ada hubungin kamu? Kok Doyoung ngga ada hubungin aku ya?" tanya Taeri, ibu dari Doyoung yang sekarang sedang bermain ke rumah Sunoo.

"Loh, Doyoung juga? Baru aku mau nanya ke kamu loh. Sunoo juga ngga ada hubungin aku dari pas berangkat berlibur." jawab Suzy yang ternyata sama saja seperti ibu Doyoung.

"Aduh, tumben banget ya mereka ngga ngabarin. Aku jadi khawatir," ungkap Taeri mengkhawatirkan kedua anaknya.

"Sama kok, tapi berharap aja anak-anak gapapa. Pasti mereka nikmati liburan mereka yang kata Sunoo sekalian ngerayain hari persahabatan mereka." tutur Suzy membuat Taeri yang baru tau tampak terkejut.

"Eh, iyah kah? Woah, ngga kerasa banget yah."

"Bener, liat mereka bareng-bareng terus juga udah kayak liat anak kembar walau sering ribut kayak tom and jerry," kekeh Suzy mengingat tingkah mereka berdua.

"Eh sekarang udah kuliah aja," sambung Suzy yang selalu memperhatikan mereka.

"Aku jadi ngga sabar liat mereka lulus pake baju wisuda sambil megang toga," ujar Taeri membayangkan walau dia tau masih banyak semester yang harus mereka lalui.

"Kamu ini ada-ada aja, masih jauh juga. Tapi aku juga ga sabar liatnya. Semoga kita masih di kasih umur ya buat liat anak-anak kelulusan nanti." Taeri mengangguk dan tersenyum manis.

▪︎
▪︎
▪︎

Di penginapan, dimana beberapa remaja yang sulit di hubungi oleh kedua orang tua mereka tampak berkumpul di satu kamar yaitu kamar Asahi dan Jaehyuk.

"Ngapain nih kumpul-kumpul? Ada pembagian sembako kah? Atau amplok?" celetuk Sunghoon agak nyeleneh.

"Diem dulu bego," toyor Yedam pada Sunghoon yang terus menyeletuk.

"Ini ada apaan sih?" bingung Jay yang tidak tau kejadian apa yang terjadi kemarin.

"Kamu nanya?" balas Sunghoon kembali nyeleneh dan di balas tabokan di bahu oleh Jake.

Yedam yang melihat itu segera menjabat tangan Jake dan berkata. "Bagus, saudara Jake. Tindakan anda, adalah tindakan spontanitas yang sangat saya dukung untuk syndrom kamu nanya."

Jake yang tidak mengerti, tetap membalas jabatan tangan Yedam dan tersenyum manis.

"Dendam lo pada, hah? Maju lo semua! Lo pikir gue takut? IYAH!" seru Sunghoon di akhir kalimat nya dan segera bersembunyi di balik tubuh Jay saat melihat Yedam dan Jake akan menghampirinya.

"Heh, heh. Gelut mulu yah lo pada. Gue lempar keluar juga nih," ancam Jihoon yang segera di patuhi oleh mereka.

Dan disisi lain juga, ada Heeseung yang memikirkan kejadian semalam. Dia memperhatikan Junghwan yang sedang bercanda bersama Riki.

"Jadi ngapain nih? Mau diem-dieman aja kayak limbad?" celetuk Jungwon yang sudah kesal menunggu bersama teman paketan nya.

"Apa ngobrol lewat telepati ini? Terus guna nya mulut apa? Buat pajangan, hah." cerocos Jungwon tidak ada selesainya.

"Ah, elah. Lambat banget anjir,"

Disisi lain, orang yang menyuruh mereka berkumpul sedang berhadap-hadapan dengan pengurus hotel yaitu Dongil.

"Saya tidak ingin berbasa-basi,"

"Anda juga pasti tau. Tolong ceritakan sejujurnya, ini semua menyangkut nyawa." tegas Asahi dengan berbicara formal pada orang yang lebih tua dari nya.

"Apa mau mu?" tanya Dongil masih bersikap tenang.

"Ceritakan apa yang terjadi pada hotel ini. Dan kenapa anda menjebak saya dan teman-teman saya," bukan nya menjawab, Dongil malah tersenyum tipis yang di balas tatapan tajam oleh Asahi.

"Kau sudah tau ya,"

▪︎
▪︎
▪︎

"Dimana kedua tumbal sudah di dapatkan, iblis yang berkuasa di desa ini akan bangkit dengan sendirinya dan merasuki keturunan yang telah memulai ini semua dan melanjutkan pertumbalan," tutur Jaemin mulai menceritakan tentang desa yang sedang Yoshi dan teman-teman nya kunjungi.

Yoshi masih terlihat tidak mengerti, dia mengerutkan kening nya bingung. "Lo tau tentang tumbal itu?"

"Tentu kita tau, karena kita adalah korban sebelumnya." kekeh Haechan tetapi sorot matanya memperlihatkan kesedihan.

"Niat kita yang awalnya berlibur kayak kalian, malah jadi petaka buat kita sendiri." sambung nya membuat Yoshi terdiam mendengarnya.

"Dan salah satu teman kita menjadi wadah iblis itu."

"Semuanya kacau, kita ngga bisa keluar dari tempat ini. Dan malah berakhir kita yang saling nyakitin satu sama lain," sahut Jaemin mengingat kejadian tragis yang menimpanya dan teman-teman nya.

"Berarti tandanya, temen-temen gue juga bakal kayak gitu?" lirih Yoshi berharap Jaemin menjawab tidak.

"Iyah, temen-temen lo bakal rasain apa yang terjadi sama temen-temen gue dulu."

"Ngga, ngga boleh." Yoshi segera menggelengkan kepala nya kuat. Dia tidak ingin melihat teman-teman nya saling menyakiti.

"Apa ngga ada cara buat berhentiin kutukan ini? Pasti ada kan?"

Jaemin dan Haechan tampak diam sesaat dan saling bertatapan hingga akhirnya menatap Yoshi kembali.

"Ada,"

"Apa?"

"Kalian harus membunuh keturunan itu,"

"Kalian harus membunuh nya menggunakan sebuah kris yang tersembunyi di dalam hotel ini," pungkas Jaemin yang Yoshi dengarkan dengan baik.

"Ngga terlalu sulit," celetuk Yoshi yang di balas gelakan tawa oleh Haechan.

"Lakuin dulu, baru lo boleh ngomong itu ngga terlalu sulit." ujar Haechan menunjuk Yoshi.

"Dan ngga semudah itu buat tau siapa keturunan selanjutnya itu."

"Dan satu hal lagi, gimana cara lo kasih tau mereka. Kalo keadaan lo aja gini," Haechan tampak mengulas senyum miring nya.

Hollaaaaa! 👋
Hampir mager lagi buat ngetik ini. Tapi akhirnyaa up lagiii. 🤩

Nah, nah, nah. Sudah mulai tercium asal usul hotel ini bagaimana. Dan sebelumnya, ada yang curigain Asa sebagai keturunan nya?

Hm, apa iyah. Tapi dia ngebantuin mereka tuh. Apa muka dua? Hmzz, hmzz ... 🤔

Have a Nice Day. 🦋💙

Continue Reading

You'll Also Like

A Y A H By j

Short Story

376K 33.4K 40
[ END ] Mamah aku ingin bertemu ayah.
43.5K 10.4K 14
[ᴸᵒᵏᵃˡ] Ft. Yedam Doyoung Haruto Jeongwoo Hidup tidak akan sempurna tanpa masalah. ᵂʳⁱᵗᵉʳ:ᵈˢᵗⁿᶻʰʳ ˢᵗᵃʳᵗᵉᵈ:²⁰²⁰/¹¹/⁴ ᶠⁱⁿⁱˢʰᵉ...
186K 34.4K 44
[COMPLETED] -TREASURE (트레저) Siapa pelaku dibalik semua ini? Start: 20 Juni 2020 End: 09 Agustus 2020
87K 19.4K 31
❝ Gue gak akan tidur sampe kapanpun kecuali untuk selamanya. ❞ written by¦© 2O21, RENESQUE