Sweet Holiday

Oleh Soklincair

239K 44K 35.3K

[SUDAH TERBIT] _______________________ "Gue mau balik. Gue mau balik," "AAAAAAA BOTAK!" "BANG JAY TURU WOI!"... Lebih Banyak

VOC ; Visual Of Cast
໑▸ 1
໑▸ 2
໑▸ 3
໑▸ 4
໑▸ 5
໑▸ 7
໑▸ 8
໑▸ 9
໑▸ 10
໑▸ 11
໑▸ 12
໑▸ 13
໑▸ 14
໑▸ 15
໑▸ 16
໑▸ 17
໑▸ 18
໑▸ 19
໑▸ 20
໑▸ 21
໑▸ 22
໑▸ 23
໑▸ 24 [Flashback]
໑▸ 25
໑▸ 26
໑▸ 27
໑▸ 28
໑▸ 29
໑▸ 30
໑▸ 31
໑▸ 32
໑▸ 33
໑▸ 34
໑▸ 35
໑▸ 36
໑▸ 37
໑▸ Bonchap
Ingfo Kembali
Ingfo Gan
Ingfo ; Vote Cover
Ingfo ; Pre Order
Ingfo; Pre Order 2

໑▸ 6

7.4K 1.3K 420
Oleh Soklincair

"Kamar kalian ada di lantai 2 dan ini kunci kamar nya," ucap kakek yang sebelum nya mengejutkan Riki, Junghwan, Sunoo dan Doyoung.

"Oh, iyah." balas Sunoo cepat dan tersenyum karena merasa seram dengan wajah pengurus hotel ini.

Hingga perhatian mereka teralihkan oleh suara beberapa orang. "Jika ada masalah, kalian bisa memanggil saya."

Setelah mengatakan hal tadi, kakek itu segera pergi dari hadapan mereka berempat untuk menyambut tamu lain.

"Eh, itu Bang Hee." tunjuk Junghwan saat melihat kakak sepupu dari Riki.

"Nyampe juga dia sama motor brokotok nya," celetuk Riki saat melihat Heeseung bersama teman-teman nya.

"Woi, kita duluan yah." pamit Doyoung yang akan segera pergi ke kamar nya bersama Sunoo.

"Oke,"

Doyoung dan Sunoo segera pergi menuju kamar mereka yang berada di lantai 12.

Mereka berdua menaiki lift hotel dan meninggalkan keramaian yang mulai di buat oleh orang-orang yang baru datang itu.

"Berisik," Sunoo nampak menatap malas orang-orang itu hingga pintu lift tertutup.

"Cepet pencet nomor nya, gue pengen cepet-cepet tidur." sambung nya menyuruh Doyoung yang lebih dekat.

Doyoung segera menekan lantai 12 dimana kamar mereka berdua berada. Setelah itu mereka berdua menunggu dalam diam.

Ting!

Pintu lift terbuka, tetapi ini bukan lantai tujuan mereka berdua. Doyoung dan Sunoo saling menatap dengan pandangan bingung.

"Lantai 13?" bingung Sunoo saat mengetahui jika mereka berada di lantai lain.

Pintu lift itu tetap terbuka dan memperlihatkan lorong hotel yang nampak gelap dan juga sunyi.

"Lo salah neken lantai?"

"Ngga, gue beneran neken lantai 12 kok." jawab Doyoung cepat, lagi pula di urutan nomor lift itu tidak ada angka 13.

Dan tiba-tiba saja, lampu pada lorong itu mengerjap-ngerjap tidak beraturan. Lampu itu tiba-tiba saja mati dan juga menyala.

"Doy, tutup pintu nya." lirih Sunoo merasa tidak nyaman di lantai ini.

Doyoung kembali menekan-nekan nomor lain agar pintu lift segera tertutup.

"Doy, cepet!"

"Susah, Noo!" panik Doyoung saat merasakan ada sesuatu yang mengamati mereka dari kegelapan.

"Doy!"

"Ini susah anjing!" kesal Doyoung akhirnya mengumpat. Lampu-lampu itu perlahan mulai mati satu persatu dan seperti ada sesuatu yang akan mengejar mereka.

"Awas!" Sunoo menyingkirkan Doyoung dan segera menekan random nomor pada lift.

Saking kesal nya, dia sampai memukul-mukul pintu nomor lift itu dengan kesal.

Doyoung sendiri sudah gemetaran karena lampu lorong itu hampir mati secara keseluruhan.

"Sunoo!"

"Diem!"

Dan pukulan yang sangat keras Sunoo layangkan pada nomor lift itu hingga akhirnya pintu lift itu mulai menutup secara perlahan-lahan.

Mereka berdua tampak takut menunggu pintu lift itu benar-benar tertutup. Hingga tiba-tiba dari lorong yang sangat gelap itu, sesuatu nampak melesat ke arah mereka.

"ARGGHHHH!"

▪︎
▪︎
▪︎

"Suara apaan tuh?" Jay menatap ketiga teman nya ketakutan.

"Kan, jurig eta teh jurig." Yedam semakin meringsut ketakutan, dia mendekati Sunghoon yang berada di dekat nya. [Kan, setan itu tuh setan.]

"Hih, ari maneh teh teu kaur jurig bae jurig. Eta mah tadi jiga suara jelema jejeritan." sahut Sunghoon yang di angguki oleh Jake juga. [Hih, lo mah setan aja setan. Tadi mah kayak nya suara manusia teriak.]

"Jurig, anying. Eta teh jurig," kesal Yedam karena teman nya itu tidak percaya saja.

"Mending kita cek aja keluar," usul Jake dari pada terjadi keributan lagi.

Mereka yang baru kembali masuk ke kamar hotel, kembali keluar lagi untuk mencari suara teriakan tadi.

Ting!

Bunyi lift terbuka itu mengalihkan perhatian mereka. Dan terlihat kedua remaja yang meringkuk dengan tubuh bergetar.

"Hey, what's up?" Jake berjalan mendekati dua remaja yang tidak lain adalah Sunoo dan Doyoung.

"Heh, ari maneh teh mani ku belegug. Batur keur sawan jiga na, malah di cekokan inggris." Sunghoon memukul pundak Jake sedikit keras. [Heh, lo teh bego banget. Orang lagi sawan kayak nya, malah di cekokin inggris.]

"Oh, sorry. Kalian berdua kenapa?" ralat Jake yang kali ini bertanya dengan bahasa indonesia.

Bukan nya menjawab, Sunoo dan Doyoung masih tetap diam karena terkejut dengan kejadian yang barusan mereka alami.

Ting!

Pintu lift lain tampak terbuka dan memperlihatkan Jungwon bersama kedua teman nya juga beberapa orang baru yang akan satu lantai dengan mereka.

"Bang Jay! Woi!" seru Jungwon heboh dan segera mendekati adik nya itu.

"Eh, Dek. Kemana aja lo? Gue kira udah di gondol setan," balas Jay saat melihat adik nya masih utuh.

"Dih, jadi lo ngarep gue di gondol setan kah? Parah sih lo anjir." Jungwon menatap tidak percaya sang kakak yang berbicara seperti tadi itu.

"Yah, ngga. Tapi iyah juga," balas Jay tampak tidak jelas.

"Goblok," kesal Jungwon sebari merotasikan bola mata malas.

"Ini kenapa?" celetuk Jeongwoo saat melihat kerumunan dimana Jake dan Sunghoon yang tampak membantu Sunoo dan juga Doyoung.

"Rame banget, ada yang tumpengan kah?" sahut Haruto asal.

"Pala kau tumpengan, kagak liat muka nih bocah-bocah kayak orang sawan." timpal Sunghoon menunjuk Sunoo dan Doyoung.

Haruto hanya cengengesan dan mendekat karena penasaran, begitu pula dengan Jungwon dan Jeongwoo.

"Kalian berdua yang tadi teriakan?" tanya Jake kembali.

Untuk beberapa saat, Sunoo dan Doyoung masih diam hingg akhirnya salah satu mereka membuka suara.

"I-iyah," gagap Doyoung yang masih membayangkan kejadian tadi.

"Hah? Teriak? Teriak kenapa?" penasaran Jeongwoo dan semakin mendekat.

"Kita liat setan," jawab Sunoo yang di balas wajah terkejut mereka semua.

"KAN NAON CEK URANG GEH! BENERAN AYA JURIG ANYI —
[Kan apa kata gue geh! Beneran ada setan anyi—]

Yedam yang tadi berteriak itu langsung di bekap oleh Jay. "Berisik anjir, lo mau di tendang dari hotel ini."

"Kalian beneran liat setan?" tanya Haruto kembali memastikan. Karena sejujurnya, mendengar kata setan saja membuat bulu kuduk Haruto berdiri.

"Iyah, kita berdua beneran liat di lantai 13." ujar Doyoung memberitahu mereka.

"Ngaco yeah lo berdua? Apa mabok? Di lift aja kayak ada tuh tombolnya lantai 13," Jungwon tampak tidak percaya dengan ucapan mereka berdua itu.

"Kita beneran liat. Dan lantai 13 itu beneran ada!" tekan Sunoo meyakinkan mereka semua.

"Halah, ngelindur yeah lo Bang? Atau kepentok angin malem? Ngaco bener," acuh Jungwon semakin tidak percaya dan membuat Sunoo sedikit kesal.

"Gue serius yah anjir!"

"Eh, eh, udah. Jangan ribut gini, udah malem." lerai Jake sebelum terjadi perselisihan.

"Gue ngga tau harus percaya atau ngga, tapi mending lo berdua cepet istirahat aja." tambah nya menunjuk wajah Sunoo dan Doyoung yang agak pucat.

"Iyah tuh, mending lo pada istirahat aja. Miris bener gue liat muka kalian kayak belum makan setahun," timpal Sunghoon menitah mereka berdua.

Doyoung dan Sunoo pada akhirnya menurut saja. Lagi pula mau di ceritakan bagaimana pun, jika mereka belum merasakan. Pasti mereka tidak akan pernah percaya.

"Kamar kalian nomor berapa?" tanya Jay setelah melepaskan bekapan tangan nya pada Yedam.

"Kamar nomor 417,"

"Woah, deket dong kita. Gue sama temen-temen gue kamar 418 sama 419. Kalo ada apa-apa, kalian bisa ke kamar kita aja." ujar Jay menawarkan bantuan.

Dan memang sebuah kebetulan sekali kamar mereka bersisian. Dimana Jay dan Jungwon di kamar 418 dan ketiga teman nya di kamar 419.

"Iyah, Bang. Makasih banyak," balas Sunoo dan tersenyum tipis.

Setelah itu, mereka berdua benar-benar pamit pergi ke kamar untuk beristirahat.

"Terus ini kita ngapain?" celetuk Jeongwoo saat Doyoung dan Sunoo sudah pergi ke kamar mereka.

"Yah, turu lah. Dah, sana lo berdua. Gue mau tidur," usir Jungwon segera menyeret Jay ke kamar mereka.

"Ayo, Dam." ajak Sunghoon juga pada Yedam yang kembali meringkuk di sudut dinding.

"Mbung, hayang balik bae sieun." balas Yedam masih takut karena kejadian di kamar mandi dan di perkuat oleh cerita Sunoo dan Doyoung tadi. [Ngga mau, mau balik aja takut.]

"Yeah, ari si ie teu kaur sieun bae. Geus hayu aya urang, kek mun muncul jurig na urang sembur daun kelor." Sunghoon nampak menyeret Yedam untuk masuk juga ke kamar mereka dengan Jake yang mengikuti. [Yeah, lo takut mulu dah. Udah ayo ada gue, ntar kalo muncul setan nya gue sembur daun kelor.]

Disaat mereka semua pergi masuk ke kamar masing-masing dan hanya menyisakan si kembar yang masih diam dan saling pandang.

"Apaan? Mau gue colok, hah?" Haruto tampak sensi saat Jeongwoo hanya memperhatikan nya.

"Yeah, sensi demit." balas Jeongwoo tampak kesal dan segera pergi juga ke arah kamar mereka.

Di belakang, Haruto nampak terkekeh melihat Jeongwoo yang kesal itu. Dan dia tampak berdiri diam di depan pintu sebari menunggu Haruto menyusulnya.

"Cepetan, goblok. Gue mau tidur nih,"

"Sabar yah njir,"

Haruto segera membuka kunci pintu kamar mereka dan terlihat lah betapa luas nya kamar mereka.

"Wih, gede banget kamar kita." kagum Jeongwoo segera masuk, diikuti dengan Haruto di belakang nya.

"Kalo gitu, gue cup tidur di pinggir sini!" Haruto secara tiba-tiba melompat ke arah kasur dan mengklaim sisi kiri dekat dinding.

"Dih, licikan lo! Gue kan belum siap-sial tadi, ulang!"

"Ogah, pokoknya gue disini." Haruto tampak meledek Jeongwoo yang semakin merajuk.

"Gue juga mau disitu!" Jeongwoo mencoba menarik Haruto yang sudah tertidur di sisi kiri kasur mereka.

"Ogah!"

"Pokoknya gue mau —

Perkataan Jeongwoo seketika terhenti saat mereka mendengar suara orang berlarian dari kamar atas mereka.

"Eh, ada orang lain kah?" sambung Jeongwoo saat mendengar banyak langkah kaki berlarian.

"Ngga tau, gue kira ini hotel ngga laku di liat dari tampilan nya." celetuk Haruto asal, karena memang hotel ini nampak sudah tua dan sedikit tidak terurus.

"Hush, ngga boleh asal lo." tegur Jeongwoo karena takut kakek pengurus hotel ini mendengar.

"Lebay banget loh, kagak bakal ada yang denger juga." acuh Haruto tidak peduli.

Saat Jeongwoo akan kembali membalas, suara ketukan pintu mengalihkan perhatian mereka.

"Siapa?" tanya Jeongwoo dan menatap Haruto.

"Mana gue tau lah njir, sana lo liat sendiri." titah Haruto yang sudah bermalas-malasan di kasur.

"Si Jungwon kali ya?" terka Jeongwoo dan berjalan ke arah pintu untuk melihat siapa yang mengetuknya.

Dan saat dilihat, ternyata tidak ada siapapun. Lorong hotel itu sangat sepi dan juga sunyi.

Tapi sesuatu di ujung lorong kamar mereka, seperti ada sesuatu yang mengawasi membuat Jeongwoo meneguk salivanya gugup dan juga takut.

Jeongwoo segera menutup kembali pintu kamar mereka dan dengan cepat berjalan ke arah kasur dimana Haruto yang sudah mulai menutup matanya.

Tanpa aba-aba, Jeongwoo segera naik ke atas kasur. Dia menutup seluruh tubuh nya dengan selimut dan memeluk Haruto.

"Woi! Woi! Apaan nih? Lepas anjir, geli." Haruto kembali membuka mata nya saat tiba-tiba saja Jeongwoo memeluknya.

"Woi, lo kenapa?"

"Takut," lirih Jeongwoo dari balik selimut.

"Hah?"

"Tadi pas gue buka pintu, gue ngerasa kayak di awasin sesuatu."

"Bercanda yah lo?"

"Gue seriusan," balas Jeongwoo semakin mengeratkan pelukan nya karena takut.

"Anjir, jangan buat gue takut juga." Haruto seketika merasa ikut takut juga saat mendengar perkataan Jeongwoo tadi.

Tok Tok Tok

Suara ketukan pintu itu kembali terdengar lagi membuat mereka berdua seketika diam tidak berkutik.

"Mama, Mama mau pulang." Jeongwoo sudah menangis sebari memanggil sang ibu.

"Eh, jangan nangis. Gapapa, gapapa. Ada gue kok," Haruto berusaha menenangkan adik kembarnya itu walau dia juga sebenarnya ingin menangis karena takut.

"Kita tukeran tempat tidur aja, lo deket dinding. Biar gue yang di pinggir kasur." Haruto dan Jeongwoo segera bertukar posisi.

Dan Jeongwoo nampak masih terus memeluk Haruto karena takut. Haruto sendiri tampak sangat was-was dengan suara ketukan pintu yang berulang-ulang itu.

Woah, affaan tuch? 🙄☝️
Ada gambar yang sangat kiyowok nan menggemaskan sekali yach.

Dan seperti nya nih alur kerasa lambat bener? Berasa kurang sesuatu gitu. Dan rasanya author ingin menghidupkan alur kedepan nya dengan ... affaan yach? 😏

Have a Nice Day. 💙🦋

Lanjutkan Membaca

Kamu Akan Menyukai Ini

1.4K 210 13
#boentry02 ❛❛Semesta bukan tempat mencari singgasana yang dikenal dunia❞ ------------------------------- start : 03 des end : 17 des ^22 It's my shor...
43.5K 10.4K 14
[ᴸᵒᵏᵃˡ] Ft. Yedam Doyoung Haruto Jeongwoo Hidup tidak akan sempurna tanpa masalah. ᵂʳⁱᵗᵉʳ:ᵈˢᵗⁿᶻʰʳ ˢᵗᵃʳᵗᵉᵈ:²⁰²⁰/¹¹/⁴ ᶠⁱⁿⁱˢʰᵉ...
377K 104K 24
❝ Pembunuhan yang sebenarnya telah dimulai. ❞
A Y A H Oleh j

Cerita Pendek

376K 33.4K 40
[ END ] Mamah aku ingin bertemu ayah.