NADHIRA CHAIRUNNISA

Von Langkah_kecil

65.1K 2.3K 91

FOLLOW DULU YA BESTIE, SEBELUM BACA !! Hatur nuhun :) Nadhira Chairunnisa, gadis dengan mata hazel, yang dib... Mehr

01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11
12
13
14
15
16
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50

17

1K 46 0
Von Langkah_kecil

Syam melepas cengkeramannya, ketika melihat Alexa keluar dari lobi, lalu menghampiri kekasihnya.

"Heh! Perempuan murahan! Jangan godain boyfriend aku!" teriak Alexa dari jauh.

Nadhira yang tak terima dipanggil perempuan murahan, ia berjalan lebih cepat menuju tempat Syam juga Alexa berdiri.

"Jaga ya mulut anda! Saya tidak menggoda 'kekasih anda!" gertak Nadhira pada Alexa, dengan menekan kata kekasih. Tatapannya mengintimidasi, ia tidak suka dibilang wanita murahan, karena memang ia bukan wanita seperti itu.

Pandangannya beralih ke pria di samping Alexa. Nadhira menatap tajam ke arah suaminya. Saat istrinya dihina orang, ia tak bereaksi sedikit pun. Ia lupa kalau pria yang menikahinya itu tak benar-benar mencintai dirinya. Pernikahan mereka hanya diatas kertas.

"Gantikan kopi saya yang jatuh!" ucap Nadhira kemudian. Menatap Syam, malas.

"Kamu!" Alexa menunjuk Nadhira dengan amarah yang siap meledak. Namun, ditahan oleh Syam.

"Ee, Sayang ... Sayang, sudah sudah, jangan buang-buang energi kamu, ya,"

"Tapi, dia sudah kurang ajar sama kamu," jelas Alexa manja.

"Siapa yang kurang ajar! Saya atau anda, yang menuduh orang sembarangan?" sergah Nadhira. Malas terlibat drama bersama mereka, tetapi ia harus meladeni mereka berdua. Harga diri Dedenya di pertaruhan disini.

"Stop it!" sahut Syam.

Nadhira berdecak kesal, ia mengulangi permintaannya lagi, Nadhira mau Syam mengganti kopi yang ia jatuhkan tadi, saat ia mencengkeram tangannya. Syam mengambil uang dengan gambar orang nomor satu di negeri mereka, dan menyerahkan kepada Nadhira.

"Nah, gitu dong. Gini kek daritadi, ribet banget jadi orang!" umpat Nadhira. Berbalik arah, meninggalkan mereka berdua dengan perasaan kesal.

"Sayang, karyawan seperti itu kenapa nggak kamu pecat aja sih?" keluh Alexa.

"Nggak bisa sayang, dia adalah orang kepercayaan Papaku, kalau aku melawan aku nggak bisa jadi CEO," jelas Syam. Agar kekasihnya tidak banyak mengeluhkan tentang Nadhira.

"Bu Dhira," panggil Nurdin dari kejauhan.

Nadhira menghentikan langkahnya sejenak, menunggu Nurdin sampai di hadapannya.

"Napas dulu, Nur, hahaha," seloroh Nadhira.

"Iya, Bu." Nurdin membungkukkan tubuhnya sembilan puluh derajat. Setelah selesai mengatur napas, Nurdin menegakkan tubuhnya lagi.

"Bu, terima kasih, akhirnya menu yang Ibu sarankan kemarin sudah di acc sama Tuan Besar,"

"Alhamdulillah, jadi kita tinggal matangkan persiapan ya, masalah menu sudah selesai, ya. Congratulations Nurdin, saya ikut senang,"

"Terima kasih Ibu, sekarang ibu mau kemana?"

"Ah, ini saya mau beli kopi, kopi saya tumpah tadi. Sekalian mau habisin ini." Nadhira menunjukkan bibimbap di tangannya.

"Saya traktir ibu, tanda terima kasih saya," tawar Nurdin.

"Nggak, nggak usah Nur, saya ada uang ini, dikasih sama Pak Syam," tolak Nadhira halus. Menunjukkan uang yang tadi dikasih Syam.

Nadhira ke warung milik warga lokal yang berjualan kopi di pinggir pantai, meskipun ada resort, pemilik resort tetap mengizinkan untuk warga lokal menjajakan dagangannya kepada para wisatawan.

"Mak, es kopi hitam satu ya," seru Nadhira.

"Oke Neng, sendirian aja," sahut Pemilik warung.

"Iya nih, rame Mak?" tanya Nadhira.

"Alhamdulillah Neng, weekend gitu loo," jawab pemilik warung. Mengangsurkan satu gelas es kopi hitam kepada Nadhira.

Mereka berbincang mengenai kehidupan, hampir semua warga lokal yang ada di sana, tahu Nadhira, meskipun ia baru beberapa bulan bekerja di resort.

Pribadi yang ramah kepada siapa pun, membuat Nadhira disenangi orang-orang yang ada di sekelilingnya.
**

"Sa, dapat berapa dari calon CEO itu?" Sergah Rosa pada putrinya.

"Ma, Sa baru saja dekat dengannya, oke," jawab Alexa acuh. Menaiki tangga lantai dua.

"Kalau begitu, layani saja teman Papa, mau sampai kapan kita terus-terusan begini!" Sentak Rosa.

Alexa mengurungkan niatnya untuk naik ke lantai dua dan kembali menghampiri Rosa.

"Ma, kemarin Sa udah kasih, 'kan? Sepuluh juta, Ma. Minggu lalu Sa dapat dari Tuan David," Seru Alexa pada Rosa.

"Kalung baru, Ma?" tambah Alexa.

"Kan, Mama ini istri dari Bos, masak Mama pakai perhiasan itu-itu saja," elak Rosa. Alexa berdecak kesal. Memegang kepalanya, pusing.

"Ma ... Kalau begini terus, kapan kita bisa tutup utang itu, Ma?"

"Kamu mintalah sama Syam, calon CEO itu,"

"Ma ... Please Ma, tolonglah ... Alexa sudah capek, Ma," keluh Alexa.

"Kalau bukan kamu siapa lagi? Papa kamu? Rio? Mereka asyik dengan dunia mereka sendiri," sentak Rosa.

"Ma! Mama pikir Sa ini apa? Anak Mama atau ATM berjalan Mama!" Alexa membalas sentakan Rosa. Ia tidak tahan, dengan kondisi keluarganya saat ini.

"Bantu Papa kamu, Sa. Cuma kamu harapan Mama," ucap Rosa. Suaranya tak setinggi sebelumnya.

"Ma ...." Alexa menghampiri Mamanya dan kemudian memeluknya.

"Sa, akan lakukan itu, tapi tolong Mama juga bantu Sa, tahan dulu keinginan untuk belanja,"

Ibu dan anak itu saling mencurahkan isi hatinya. Namun, gengsi keduanya masih tidak bisa diturunkan. Mengingat kepala rumah tangga mereka adalah seorang direktur utama sebuah perusahaan yang dirintis dari nol.
**

"Bagus ya, kemarin Hasan, sekarang Nurdin! Kamu itu memang wanita murahan, ya!" Sentak Syam pada Nadhira.

"Ch!" Nadhira berdecak kesal. Namun, tetap acuh pada pria yang duduk di kursi kerjanya.

"Kamu Bu*eg apa gimana? Woy!" teriak Syam.

Nadhira memilih fokus dengan pekerjaannya, tidak menghiraukan panggilan Syam. Membuat pria berkulit putih itu marah, dan menghampirinya.

"Heh!" Cengkeram Syam pada kedua pipi Nadhira, membuat Nadhira mendongak.

"Saya tanya sama kamu tadi!" Syam membuang wajah Nadhira kasar.

"Woy! Jawaaab!" bentak Syam.

"Saya malas berdebat dengan kamu, silakan kembali ke meja kerja kamu," ucap Nadhira, malas.

Syam memejamkan matanya sejenak, menarik sudut bibirnya, sinis.

"Berani kamu, ya! Saya atau kamu yang calon C-E-O, Wamur! Wanita murah!" sindir Syam.

Brak!

Nadhira menggebrak meja kerjanya di hadapan Syam. Ia sudah berusaha menahan dan terus bersabar ketika dihina oleh Syam. Nadhira masih meyakinkan dirinya untuk tidak hilang kendali pada suaminya.

"Silakan kembali ke meja anda, Bapak Syam Mahardika," ucap Nadhira. Syam mendengus kesal, pertanyaannya tidak mendapat jawaban dari Nadhira. Syam kembali ke tempat kerjanya.

Triing! Triing!

"Halo, assalamu'alaikum, iya Nur, gimana?" tanya Nadhira.

Sorot mata Syam menyimpan dendam pada Nadhira juga Nurdin. Syam masih menatap tajam istrinya yang sedang menerima telepon dari Nurdin.

"Oke, saya ke sana sekarang, waalaikumussalam," jawab Nadhira.

Nadhira berdiri dari duduknya dan mengambil tasnya, bergegas ke FS menyelesaikan pekerjaannya bersama Nurdin.

"Heh! Ja*ang! Kalau kamu keluar dari ruangan ini, saya lepaskan kamu!" ancam Syam. Membuat Nadhira mengurungkan langkahnya.

Melirik tajam ke arah Syam, dan menghampiri suaminya, mengeluarkan beberapa maps dari tasnya. Kemudian menyerahkan maps itu di atas meja kerja Syam.

"Kalau begitu, silakan kamu menemui Nurdin, untuk persiapan penyambutan tamu dari Korea besok," ucap Nadhira dingin. Dan kembali ke meja kerjanya.

"S-saya nggak mau, kan sejak awal kamu yang mengerjakan, untuk apa saya gaji kamu kalau bukan untuk bekerja!" Syam mencari alasan untuk membenarkan egonya. Yang membuat Syam mendapat tatapan tajam dari Nadhira.

Weiterlesen

Das wird dir gefallen

17.1M 818K 69
Bagaimana jika gadis bar-bar yang tak tau aturan dinikahkan diam-diam oleh keluarganya? ... Cerita ini berlatar belakang tentang persahabatan dan per...
82K 12.1K 76
[Mau buat Fafa seneng gak? Follow sebelum membaca dan follow akun Instagram Fafa. Username: refafa0401] 🚫DILARANG PLAGIAT🚫 Alvino Daniel Sandjaya t...
22.3K 2.3K 31
• Sequel dari Toxic [ Mark Lee ] • Awal pernikahan mereka memang tak berjalan dengan baik. Namun seiring berjalannya waktu... keduanya sadar jika mer...
19.7K 1.4K 36
[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Slow Update!!! Spiritual-Romance *** Kisah cinta dari Assyifa Humaira yang berusaha mengambil hati dari seorang Gibran Alfa...