A Hitman || Lizkook [END]✔

By Hharuuuyaa

29K 3.2K 195

Terlibat suatu masalah yang mengerikan merupakan hal yang tidak diinginkan. Namun, apa jadinya jika orang-ora... More

pemain cast
A Hitman: 1
A Hitman: 2
A Hitman: 3
A Hitman: 4
A Hitman: 5
A Hitman: 6
A Hitman: 7
A Hitman: 8
A Hitman: 9
A Hitman: 10
A Hitman: 11
A Hitman: 12
A Hitman: 13
A Hitman: 14
A Hitman: 15
A Hitman: 16
A Hitman: 17
A Hitman: 18
A Hitman: 19
A Hitman: 20
A Hitman: 21
A Hitman: 22
A Hitman: 24
A Hitman: 25
A Hitman: 26
A Hitman: 27

A Hitman: 23

723 106 13
By Hharuuuyaa

Kalo updatenya kelamaan, kalian bisa ngingetin aku ya. Sangking tugas sekolah banyak kadang sampai lupa buat lanjut ngetik chapter berikutnya:(

Happy Reading

.
.
.

Flashback 1

Masih mengingat dengan cerita Ahn Jungkook kecil yang dimasukkan ke dalam jeruji besi? Ya, kabar Ahn Jungkook yang berusia 12 tahun di penjara memang benar adanya. Namun, lebih tepatnya bukan di penjara, Jungkook kecil hanya di amankan saja terlebih dahulu sembari polisi menemukan bukti-bukti lainnya. Ia tertuduh telah membunuh sang Ibu. Namun syukurnya dua hari kemudian ia di bebaskan karena tak adanya bukti.

Sangat berbeda sekali bukan dengan yang kita ketahui? Ji Chang Wook dan antek-anteknya berhasil memercayai bahwa Jungkook dahulu telah di penjara selama dua tahun. Padahal nyatanya hanya dua hari saja Jungkook dikurung.

Keluar dari kantor polisi, Jungkook kecil berjalan entah tau ingin kemana. Pada saat itu detektif Namjoon yang melihatnya merasa iba. Namjoon masih memiliki hati nurani yang membuat pria itu memilih menghampiri Jungkook dan mengajaknya untuk tinggal bersama di rumahnya.

Sang istri-- Han Eunsa, yang melihat Namjoon pulang membawa bocah kecil, tentu saja merasa kebingungan. Namjoon mencoba menceritakan semuanya membuat Eunsa merasa prihatin dan membiarkan bocah itu tinggal di rumah ini. Lagipun mereka berdua belum di karuniai seorang anak membuat keduanya merawat Jungkook seperti anaknya sendiri.

Selama bertahun-tahun Namjoon dan Eunsa benar-benar merawat Jungkook layaknya anak sendiri. Menyekolahkannya juga seperti anak pada umumnya sampai membuat Jungkook sulit untuk membalas kebaikan mereka berdua.

Ketika usia Jungkook menginjak 18 tahun, pada saat malam hari ia melihat Namjoon sedang duduk di ruang tengah. Pria itu nampak memijit pelipisnya sembari membolak-balikkan sebuah tumpukan kertas. Melihat itu Jungkook menghampirinya.

"Ayah baik-baik saja?"

Namjoon menoleh ke Jungkook dan tersenyum kecil. "Hanya sedikit pusing saja."

Lalu Jungkook tak sengaja melihat biodata seorang pria yang memiliki nama Ji Chang Wook di salah satu lembaran kertas yang sedang Namjoon baca.

"Dia, siapa?" Jungkook bertanya ingin tahu sembari menunjuk kertas yang ia maksud.

Namjoon mengambil kertas biodata Ji Chang Wook, menatapnya dengan tatapan rumit. "Ji Chang Wook. Dia adalah anak Ji San Hoo, yang selama ini telah terbukti membunuh banyak orang. Ji San Hoo telah ditangkap kemarin malam karena banyaknya kasus yang sudah ia perbuat."

"Lalu mengapa Ayah membawa Ji Chang Wook dalam masalah ini? Bukankah yang bersalah Ayahnya?"

Namjoon tersenyum kecil melihat Jungkook yang selalu ingin tahu setiap ia sedang menyelidiki sebuah kasus.

"Ji Chang Wook melanjutkan jejak Ayahnya. Dia ketahuan telah membunuh salah satu pelayan kafe saat ingin merampas hasil uang disana."

Namjoon mencari sebuah kertas yang berisikan informasi lain. Menunjukkannya pada Jungkook, membuat laki-laki itu semakin tertarik mendengarnya.

"Ini salah satu komplotan yang sedang diincar oleh pemerintah. Sebuah fakta baru yang baru kami dapati jika Ji Chang Wook sudah bergabung ke dalam komplotan itu. Mereka selalu ingin menyerang para pejabat yang tidak bersalah."

Bukan hanya sekali saja, Ji Chang Wook memang sudah sering membunuh banyak orang karena masalah sepele saja. Seperti orang yang tak sengaja bertabrakan dengannya di jalan, Ji Chang Wook akan membunuh orang tersebut.

Salah satu polisi pun ada yang terkena tembakannya saat berusaha mengejar pria itu.

Seperti Ayahnya, Ji Chang Wook sangat susah untuk ditangkap. Setelah 7 tahun berlalu, Ji San Hoo baru berhasil ditangkap. Tetapi sebelum itu, pria tersebut sudah berhasil mengajari anaknya agar meneruskan jejaknya.

Dan sialnya ajaran itu berhasil Ji Chang Wook terapkan dengan baik. Keresahan warga yang tadinya sudah mulai menyurut kini kembali lagi karena ulah Ji Chang Wook.

Entah pemikiran gila darimana, tiba-tiba saja Jungkook berusia 18 tahun itu memberikan sebuah ide.

"Ayah, bagaimana kalau aku ikut membantu?"

Namjoon awalnya tak mengizinkan Jungkook ikut campur. Ia merasa khawatir jika keselamatan Jungkook juga akan dipertaruhkankan.

Butuh beberapa hari Jungkook membujuk Namjoon. Hingga akhirnya Namjoon mengangguk setuju. Lagi pun Jungkook memiliki cita-cita yang sama seperti dirinya dulu yaitu menjadi detektif. Jadi, Namjoon akan mulai membiarkan Jungkook sedikit menjelajahi tentang dunia gelap ini.

Jungkook menyampaikan ide yang sudah ia buat. Dimana ia akan berpura-pura menjadi orang gelandangan yang tak mempunyai apapun. Jungkook juga akan menceritakan masa kecilnya yang pernah dipenjara kepada Ji Chang Wook jika ia telah berhasil bertemu dengannya. Hanya saja, Jungkook akan menambahkan beberapa cerita yang ia buat sendiri.

Satu minggu setelahnya Jungkook dan Namjoon menjalankan aksinya. Jungkook menyamar menggunakan pakaian lusuh layaknya seorang gelandangan.

"Ji Chang Wook biasanya melewati jalanan ini. Jika kau melihat mobil merk Land Rover Range Rover Evoque berwarna hitam tanpa plat nomer, berarti itu milik Ji Chang Wook." Namjoon mengasih tau Jungkook yang duduk di jok sampingnya.

Setelah mendapat beberapa saran dari Namjoon, Jungkook berjalan keluar menuju pinggir jalan seberang sana. Sedangkan Namjoon memantau dari jauh.

oo

Setelah beberapa jam terus memantau jalanan, Jungkook langsung bangkit kala melihat mobil yang seperti Namjoon deskripsikan.

"Itu pasti mobil Ji Chang Wook."

Sembari menunggu mobil Ji Chang Wook melewati jalanan yang cukup sepi ini, Jungkook kembali menelisiki pakaiannya. Kepalanya mendongak saat beberapa menit lagi mobil Ji Chang Wook akan melintas.

Sret!

Bruk!

Jungkook berjalan sampai ke tengah jalan lalu menjatuhkan dirinya di jalanan tersebut. Aktingnya patut di acungi jempol karena Jungkook benar-benar seperti orang gelandangan sungguhan yang sudah tak memiliki tenaga lagi akibat kelaparan.

Ckit!

Berhasil. Mobil Ji Chang Wook mengerem mendadak saat jalannya terhalang oleh keberadaan Jungkook yang tergeletak di atas aspal.

"Hei, minggirlah!" Ji Chang Wook nampak berteriak setelah turun dari mobilnya.

"Ahjussi, tolong bantu aku." Jungkook berkata lemas.

"Hais, bocah ini. Sedang apa kau disana?"

Ji Chang Wook mulai berjalan mendekat ke arah Jungkook. Ia bersimpuh untuk melihat keadaan bocah itu.

"Ahjussi, tolong beri aku makan. Sudah tiga hari aku tidak makan apapun."

Ji Chang Wook nampak menelisik penampilan Jungkook. Ia memicing seperti tengah memikirkan sesuatu. Tapi tak lama sudut bibirnya terangkat ke atas setelah mendapatkan sebuah ide dalam otaknya.

"Kau mau makan? Mari ikut aku. Aku akan memberikan hal lebih kepadamu." Ji Chang Wook menawar dengan mudahnya. Membuat Jungkook diam-diam tersenyum senang.

Cih, dasar manusia hanya mengandalkan kekuatan saja. Seharusnya otak juga digunakan untuk berpikir agar tak mudah ditipu.

"Benarkah? Ahjussi, tidak berbohong?" Jungkook menarik tubuh untuk duduk. Wajahnya ia masih buat melemas agar Ji Chang Wook semakin percaya.

Singkatnya, Ji Chang Wook membawa Jungkook pergi ke rumahnya tanpa rasa curiga apapun. Pertama kali sampai di rumah, Ji Chang Wook langsung memberikan makan kepada Jungkook.

Ji Chang Wook juga sempat menawarkan sebuah rumah kepada Jungkook tapi dengan syarat ia harus menuruti semua perintahnya. Disitu, Jungkook masih berpikir. Ji Chang Wook memaklumi ketika Jungkook tak langsung menjawab.

Tak ingin membuat Ji Chang Wook curiga, Jungkook menerima tawaran lain dimana ia diajarkan berbagai hal dalam bertarung.

Seminggu, Jungkook menghabiskan waktunya di dalam rumah Ji Chang Wook untuk belajar bertarung. Bahkan Ji Chang Wook mengajak Jungkook untuk masuk ke dalam komplotan yang menjadi buronan para polisi, tapi Jungkook menolak dengan dalih ia masih muda dan belum memiliki pengalaman apapun dalam hal seperti itu.

Ketika Ji Chang Wook mengajak Jungkook keluar rumah keesokan harinya, dengan memakai pakaian tertutup agar tak diketahui banyak orang. Di pertengahan jalan ada seseorang yang tak sengaja menabrak Ji Chang Wook.

Yang menabraknya itu bukan sembarang orang. Sebelumnya ini sudah masuk kedalam rencana yang Jungkook buat. Yaitu, ayahnya harus mengirim satu orang untuk berakting tak sengaja menabrak Ji Chang Wook.

Jungkook tahu bahwa Ji Chang Wook sangat tidak suka apabila ada orang yang menabraknya ditengah jalan. Jadi, tanpa Ji Chang Wook suruh, Jungkook langsung menyeret orang tersebut ke tempat sepi membuat Ji Chang Wook merasa bangga karena telah berhasil mendidik Jungkook.

Hah, tidak tahu saja jika mereka hanya sedang berakting.

Ji Chang Wook memantau dari jauh, melihat bagaimana Jungkook memberikan pukulan pada orang tersebut berkali-kali. Dan terakhir, Jungkook mengeluarkan sebuah pisau kecil dari saku celananya untuk membunuh orang tersebut.

Keuntungan Ji Chang Wook memantau dari jauh adalah Jungkook tak harus membunuh orang kiriman Ayahnya ini sungguhan.

Sret!

Jungkook sengaja melukai telapak tangannya sendiri lalu melumuri tetesan darahnya pada perut orang tersebut.

Ini diluar rencana, jadi tak heran jika orang tersebut sempat terkejut melihat Jungkook melukai tangannya sendiri.

"Ahjussi, tolong jangan bilang ke ayah tentang ini." Jungkook berucap pelan.

Setelahnya, orang tersebut berpura-pura seperti telah kehilangan nyawanya akibat Jungkook menusuk bagian perutnya.

Jungkook kembali berjalan menuju Ji Chang Wook yang menunggu diluar gudang kosong. Sembari menghampiri Ji Chang Wook, Jungkook menunjukkan senyum evilnya untuk menambah kesan kejamnya.

"Aku sudah berhasil membunuhnya." Jungkook menunjukkan pisau kecil berlumuran darah itu.

"Ah, tapi tanganku juga ikut terluka karena orang itu terus memberontak, sehingga pisaunya tak sengaja tergelincir melukai tanganku."

Jungkook merasa was-was karena takut Ji Chang Wook tak memercayainya. Terlebih lagi saat pria itu ingin masuk ke dalam untuk mengecek apakah benar orang tersebut sudah tewas.

Tetapi untungnya ada suara mobil mendekat membuat Ji Chang Wook menarik tangan Jungkook untuk segera kabur dari tempat tersebut.

Kurang lebih seperti itu kejadiannya.

Beberapa hari kemudian Jungkook berhasil menghilang dari pandangan Ji Chang Wook untuk pulang ke rumah. Jungkook akan bekerjasama membantu Namjoon tapi dengan rencana yang tidak tergesa-gesa.

Jungkook memilih melanjutkan sekolahnya agar bisa menjadi seorang polisi. Hingga saat usianya 25 tahun, ketika ia sudah berhasil mewujudkan mimpinya untuk bergabung menjadi anggota detektif, Jungkook kembali melanjutkan rencananya.

Ia akan menemui Ji Chang Wook dan menyamar menjadi pembunuh bayaran.

Pernyataan Jungkook yang mengatakan selama ia menghilang karena sibuk menjadi pembunuh bayaran adalah sebuah kebohongan. Tapi ia berhasil membuat Ji Chang Wook percaya dengan omongan itu.

Setiap Ji Chang Wook menyuruh Jungkook untuk membunuh seseorang, Jungkook tak sungguhan membunuh orang tersebut.

Jungkook akan melaporkan hal ini kepada pihak polisi dan mereka menjalankan sesuai rencana. Dimana pihak polisi akan mendatangi seseorang yang menjadi sasaran korban Ji Chang Wook dan mengajak korban untuk bekerja sama.

Agar terlihat sang korban sungguhan telah dibunuh, para polisi akan memindahkan sang korban ke daerah yang jarang di tempati banyak orang. Selama para korban mau bekerjasama dengan para polisi, nyawa mereka akan terselamatkan.

Setelah itu, Jungkook akan pulang-- kembali pada Ji Chang Wook dan menunjukkan beberapa bukti jika dirinya benar-benar membunuh orang-orang tersebut.

Jika beberapa hari kemudian tak mendapati tanda-tanda sang korban masih hidup, barulah Ji Chang Wook percaya jika Jungkook berhasil membunuh orang tersebut.

Padahal.. kenyataannya tidak.

Syukurnya, Ji Chang Wook semudah itu terhasut oleh Jungkook. Antara akting Jungkook yang sangat luar biasa atau memang Ji Chang Wook mudah ditipu oleh keluguan seorang Ahn Jungkook.

Bertahun-tahun Jungkook berakting menjadi pembunuh bayaran hingga hal sesuatu terjadi. Dimana Ji Chang Wook mengamuk hampir menghancurkan rumahnya. Setelahnya Jungkook dipanggil ke rumah pria tersebut dan diberikan tugas untuk membunuh seorang gadis berponi.

Jungkook mengernyit dalam kala Ji Chang Wook menunjukkan foto gadis yang akan menjadi korban selanjutnya. Nampaknya ia pernah melihat gadis itu sebelumnya.

Dan, benar saja.. saat Jungkook menunjukkan kepada Namjoon foto korban selanjutnya yang akan Ji Chang Wook bunuh, Namjoon langsung mengeraskan rahangnya tak terima.

Lisa adalah adik sepupunya, pantas saja Jungkook merasa tak asing melihat foto gadis itu, karena Namjoon juga memajang foto dirinya dan Lisa di dalam kamar.

Namjoon sudah satu tahun tak bertemu Lisa akibat Namjoon yang sibuk dengan pekerjaannya. Bahkan saat Jungkook mengatakan Lisa akan menjadi korban selanjutnya, Namjoon ingin langsung menghajar Ji Chang Wook.

Mengapa? Alasan apa yang membuat Ji Chang Wook ingin membunuh Lisa?

Berhari-hari setelah Jungkook sudah menjalankan rencananya untuk menyamar menjadi siswa Pyeonghwa School, akhirnya ia mengetahui apa yang terjadi antara Ji Chang Wook dan Lisa.

Jungkook langsung menjelaskan itu kepada Namjoon. Mereka langsung bergerak menuju para polisi yang menangani kasus Lisa. Perdebatan terjadi di kantor polisi tersebut karena Namjoon yakin mereka seperti tak niat menyelidiki kasus Lisa.

Namjoon menandai para polisi tersebut, ia tahu jika mereka telah di suap oleh pihak sekolah Pyeonghwa School. Karena hal itu, Namjoon meminta kepada atasannya agar kasus Lisa dibuka kembali dan ia akan membuktikan jika Lisa tidak bersalah.

Dan juga, jika para polisi yang menangani kasus Lisa terbukti di beri suap oleh pihak sekolah, maka mereka harus rela kehilangan pekerjaannya.

Pada saat itu, hanya Mina yang baru mengetahui identitas Jungkook. Mina diajak bekerjasama untuk melindungi Lisa. Selama ini Mina juga ikut berakting layaknya belum mengetahui apapun.

Beberapa hari setelahnya, Mingyu menelpon Jungkook untuk mengajaknya bertemu di sebuah kafe. Jungkook pikir Mingyu akan membahas tentang alasan mengapa ia menjauhi Lisa karena pada saat itu memang dirinya sedang berusaha tak dekat dengan Lisa atas ancaman Aera. Namun..

"Katakan, siapa kau sebenarnya?"

Jungkook sempat terpaku sekejap mendengar pertanyaan tiba-tiba dari Mingyu. Apakah mungkin Mingyu juga mengetahui identitas dirinya sebagai pembunuh bayaran? Sama seperti Mina dan Aera yang menuduhnya jika dirinya adalah pembunuh bayaran.

Jungkook terkekeh kecil guna mencairkan suasana. "Aku? Tentu saja Jeykey, teman sekelas Lalisa."

"Kurasa tidak. Aku pernah melihatmu sebelumnya. Saat kita bertemu di apartemen Lisa untuk pertama kalinya, aku merasa tak asing dengan wajahmu."

Jungkook mengetukkan jarinya pada meja, merasa panik.

"Setelah kuingat-ingat, ternyata kita memang pernah bertemu sebelumnya."

Jungkook menatap Mingyu was-was. Dugaan Jungkook yang berpikir jika Mingyu mengetahui dirinya sebagai pembunuh bayaran adalah kesalahan besar.

Siapa sangka, Mingyu berdiri dari kursinya. Lantas pemuda itu membungkuk 90° yang membuat Jungkook membelalak terkejut.

"Terimakasih, detektif Jungkook. Jika pada saat itu kau tidak menemukan adikku yang kecelakaan di jalan, mungkin adikku akan terlambat mendapat penanganan dari tim medis."

Rasanya Jungkook sudah tidak bisa berkata-kata lagi. Bahkan Jungkook pun baru mengingat kejadian saat ia melihat ada kecelakaan di pertengahan jalan. Ia langsung menelpon pihak rumah sakit untuk mengirimkan ambulans. Tak akan menyangka jika pada saat itu ia menolong adik Kim Mingyu.

"Tunggu, bagaimana kau bisa tau aku seorang detektif?"

Mingyu kembali duduk, ia tersenyum kecil sebelum menjawab, "aku sering melihatmu dengan para polisi setiap malam. Agaknya, kalian sedang menjalankan tugas pada saat itu. Aku mencari tau tentangmu akhir-akhir ini. Dan, ya.. akhirnya aku bisa mengetahui jika kau adalah seorang detektif."

Jungkook meraih minum di depannya untuk membasahi kerongkongannya yang terasa kering.

"Sepertinya kau rela menyamar menjadi anak sekolahan untuk membantu kasusnya Lisa?"

Tebakan Mingyu tepat sasaran. Tapi, Mingyu hanya mengetahui Jungkook menyamar sebagai anak sekolah saja. Pemuda itu belum mengetahui jika Jungkook juga sedang menyamar sebagai pembunuh bayaran.

Merasa Mingyu bisa diajak kerjasama membuat Jungkook menceritakan semuanya. Ia mengajak Mingyu untuk ikut bergabung membantu memecahkan kasus Lisa.

Mingyu merasa terkejut saat Jungkook menjelaskan ia menyamar menjadi pembunuh bayaran untuk mengelabuhi Ji Chang Wook. Lebih terkejut lagi, jika Taeyong merupakan adik dari Ji Chang Wook. Sosok pria yang selama ini menjadi buronan para polisi.

oo

Waktu terus berlalu hingga sampai dimana Lisa sudah mulai mencurigai identitas seorang Jeykey. Kerap kali Lisa menceritakan hal keraguan itu pada Mingyu, tapi Mingyu selalu meyakinkan Lisa jika Jeykey adalah orang yang baik. Mingyu juga mengatakan seharusnya Lisa tak mudah terpengaruh oleh perkataan Aera.

Semua mulai terbongkar saat Ji Chang Wook datang berkunjung ke apartemen Lisa. Mengatakan hal-hal yang tak seharusnya pria itu katakan.

"Bukan aku yang akan membunuhmu. Tetapi seseorang yang kini sangat dekat denganmu lah yang akan merenggut nyawamu."

Perkataan itu berhasil meruntuhkan kepercayaan Lisa kepada Jeykey. Bukan hanya Ji Chang Wook saja yang mengatakan hal seperti itu, sebelumnya Aera juga mengatakan hal yang sama.

Jika bukan Jeykey siapa lagi? Orang yang sedang deket dengannya hanya Jeykey saja. Jadi, tak heran jika pikiran Lisa langsung mengarah menuduh laki-laki tersebut.

Beberapa menit setelah kepergian Ji Chang Wook, Lisa berusaha mengontrol diri agar Jeykey nantinya tak merasa curiga. Namun sial saat laki-laki itu masuk dengan tergesa ke apartemennya dan menanyakan tentang keadaannya membuat Lisa yakin jika Jeykey sempat bertemu dengan Ji Chang Wook di lorong.

Lisa berusaha meyakinkan Jeykey bahwa dirinya baik-baik saja. Awalnya, Jeykey tak mempersalahkan itu, namun beberapa detik kemudian saat melihat luka di tangannya, pria tersebut langsung merubah pikirannya.

Jeykey terus melayangkan pertanyaan alasan mengapa tangannya bisa terluka. Tapi Lisa tidak berani menjawab.

Hingga suara helaan napas menguar dari Jeykey, pria itu langsung meraih kedua bahu Lisa.

"Dimana ponselmu?"

Lisa menatap bingung, "ada di ruang tengah."

Jeykey mengangguk. Mungkin saat itulah ia merasa sudah tepat untuk menceritakan segalanya kepada Lisa.

Mina dan Mingyu sudah mengetahuinya lantas mengapa Lisa tidak ia ajak juga untuk saling bekerja sama.

"Kau dan Ji Chang Wook.."

Perkataan Jungkook barusan langsung di potong oleh Lisa.

"Kau mengenal Ji Chang Wook?" Ada sedikit tatapan tak menyangka dari Lisa. Jika memang Jeykey dan Ji Chang Wook saling mengenal bukankah dugaan Lisa sebelumnya memang benar adanya?

"Dengarkan aku dulu, oke?"

Setelah mendapat anggukan ringan dari Lisa, Jungkook mulai menceritakan sebenarnya yang terjadi. Menceritakannya dengan sangat detail tanpa ada hal yang terlewatkan.

Menceritakan tentang masa kecilnya hingga tentang kehidupan yang sebenarnya. Membuat Lisa tercengang mendengar itu semua.

"J-jadi kau.." Sulit memercayai bahwa pria dihadapannya ini adalah seorang detektif.

Jungkook tersenyum tipis. "Sekarang kau sudah mengerti? Semua yang dikatakan Ji Chang Wook dan Aera itu salah besar. Aku hanya menjebak mereka dengan cerita buatanku sendiri."

Lisa menghela napas panjang. Terlebih lagi saat mengetahui Namjoon sang kakak sepupunya begitu menginginkan kasusnya segera terselesaikan. Rasanya Lisa ingin menangis mendapati Namjoon, Mina, dan Mingyu diam-diam membantu dirinya.

"Lisa.."

Jungkook menatap Lisa dengan semangat. "Bagaimana jika kita mengelabui mereka untuk kesekian kalinya?"

Lisa memiringkan kepala merasa bingung.

Mematikan kompor, Jungkook menarik tangan Lisa menuju ruang tengah. Mengambil ponsel Lisa, dan menunjukkan sesuatu yang berhasil membuat mata Lisa membelalak besar.

Sejak kapan? Bahkan Lisa baru menyadari bahwa ponselnya di sadap.

Meletakkan kembali ponselnya, mereka berdua kembali ke dapur agar perbincangannya tak terekam.

"Bukan hanya kau saja. Ponsel aku pun di sadap."

Lisa menggeleng tak habis pikir. Segila itu Ji Chang Wook?

"Mari kita lakukan seperti tak mengetahui apapun. Kau berpura-pura belum mengetahui tentang identitas asli ku. Aku yakin hal itu bisa membuat Ji Chang Wook merasa menang karena berhasil membuat kita bertengkar hebat."

Malam itu, mereka menjalankan sesuai rencana. Saat kejadian Jungkook yang tiba-tiba mencekik Lisa sehabis Lisa menggotong Jungkook yang mabuk ke kamarnya-- itupun hanya akting mereka saja.

Mereka sengaja melakukan itu agar membuat Ji Chang Wook semakin memercayai bahwa Jungkook benar-benar mempunyai kepribadian ganda. Mereka pun sengaja meletakkan ponselnya di atas nakas agar Ji Chang Wook bisa mendengar dengan jelas keributan keduanya.

oo

Keesokan harinya Lisa dan Jungkook dibuat terkejut oleh keberadaan Mina yang berada di apartemen Kim Mingyu. Setelah mendengar cerita dari Mingyu mengapa mereka berdua bisa saling bersama membuat Lisa dan Jungkook tak bisa menahan tawanya.

Bukankah awal pertemuan Mina dan Mingyu sangat menggemaskan?

Kebetulan juga karena mereka semua sudah mengetahui identitas asli Jungkook, mereka mulai mendiskusikan perencanaannya. Bermulai dari mengajak Winwin agar mau menjadi saksi kembali atas kasus Lisa.

Mereka berempat saling berkomunikasi satu sama lain agar bisa menjalankan rencana ini dengan lancar.

~Lizkook~

Continue Reading

You'll Also Like

32.6K 3.1K 27
"Dimana aku harus mencari putri yang dimaksud dewi?" - Jungkook Raethen- Menceritakan tentang sebuah kutukan yang berujung pada sebuah perjodohan. Ak...
82.6K 7.6K 22
[COMPLETE] Berkencan dengan seorang gadis yang baru saja ia kenal dalam kurun waktu kurang dari satu hari adalah hal tergila yang pernah Jungkook lak...
268K 701 55
FOLLOW AKUN INI DULU, UNTUK BISA MEMBACA PART DEWASA YANG DIPRIVAT Kumpulan cerita-cerita pendek berisi adegan dewasa eksplisit. Khusus untuk usia 21...
16.7K 1.5K 51
sepasang kekasih yang menjadi primadona sekolah dan pasangan yang selalu bisa membuat iri para siswa. kim taehyung seorang siswa yang memiliki ketamp...