SEVENTEEN IMAGINE (PART 2)

By mrcheol_mrscheol

165K 10.6K 731

seventeen x you yuk halu bareng... dipart 2 ini bakal lebih menegangkan dari part 1... disini tempatnya buat... More

Perkenalan
1.SCOUPS
2.JEONGHAN
3.JOSHUA
4.JUN
5.HOSHI
6.WONWOO
7.WOOZI
8.MINGHAO
9.MINGYU
10.DOKYEOM
11.SEUNGKWAN
12.VERNON
13.DINO
14.WONWOO
WONWOO (2 End)
15.JOSHUA
JOSHUA (2 End)
16.JEONGHAN
17.SCOUPS
18.JUN
JUN (2 End)
19.MINGYU
MINGYU 2 (End)
20.WOOZI
21.HOSHI
22.DOKYEOM
23.MINGHAO
24.SEUNGKWAN
25.VERNON
26.DINO
27.SCOUPS
SCOUPS (2 End)
28.WONWOO
WONWOO (2 End)
29.DOKYEOM
30. WOOZI
31.HOSHI
32.JEONGHAN
JEONGHAN (2 End)
33.MINGYU
MINGYU (2 End)
34.JOSHUA
JOSHUA (2 End)
35.JUN
36.SEUNGKWAN
37.MINGHAO
38.VERNON
39.DINO
40.SCOUPS
SCOUPS (2 End)
41.JEONGHAN
JEONGHAN (2 End)
42.JOSHUA
JOSHUA (2 End)
43.JUN
JUN (2 End)
44.HOSHI
HOSHI (2 End)
45.WONWOO
46.WOOZI
WOOZI (2 End)
47.DOKYEOM
DOKYEOM (2 End)
48.MINGYU
MINGYU (2 End)
49.MINGHAO
MINGHAO (2 End)
50.SEUNGKWAN
SEUNGKWAN (2 End)
51.VERNON
VERNON (2 End)
52.DINO
DINO (2 End)
PENGUMUMAN
53.JEONGHAN
JEONGHAN (2)
JEONGHAN (3 End)
54.WONWOO
WONWOO (2 End)
55.SCOUPS
SCOUPS (2)
SCOUPS (3 End)
56.MINGYU
MINGYU (2 End)
57.JOSHUA
58.WOOZI
59.SEUNGKWAN
60.JUN
JUN (2 End)
61.HOSHI
HOSHI (2 End)
62.DOKYEOM
63.SEUNGCHEOL
64.MINGYU
65. JEONGHAN
66.WOOZI
67.JOSHUA
68.WONWOO
69.SEUNGCHEOL
70.WOOZI
71JEONGHAN
72.MINGHAO
73.HOSHI
74.DOKYEOM
75.JOSHUA
76.JUN
77.JEONGHAN
78.WONWOO
79.SEUNGCHEOL
80.WOOZI
CHAPTER BONUS (MINGYU)

WONWOO (2 End)

1.6K 118 3
By mrcheol_mrscheol

‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍Aku mengeliat saat merasakan sinar matahari mengenai wajah ku, aku sedikit mencoba meregangkan tubuh ku tapi terhalangi oleh lengan kekar yang melingkar diperut ku, aku mencoba memindahkan lengan wonwoo sambil beranjak dengan selimut yang masih menutupi tubuh ku.

"Hm, kau ingin kemana?".

"Huh, aku akan pergi mandi won" jawab ku sambil mengenakan kaos wonwoo.

"Eung" jawabnya.

Tanpa mengatakan apapun lagi aku langsung berjalan menuju kamar mandi. Tak butuh waktu lama aku telah selesai mandi, hari ini aku hanya menggunakan kaos putih dengan celana bahan beserta sweater.

Aku merapihkan beberapa pakaian yang berantakan dilantai akibat semalam, aku menoleh saat melihat wonwoo mendudukkan dirinya ditempat tidur.

"Won, kau ingin sarapan apa hari ini?".

"Bagaimana jika kita sarapan diluar saja sambil berjalan-jalan?" ucapnya sambil beranjak setelah ia memakai celananya.

Aku hanya mengangguk pelan sambil merapihkan tempat tidur.





























Kami sudah berada disalah satu kedai dekat rumah keluarga wonwoo, aku menatap keluar jendela melihat beberapa orang yang lewat sedangkan wonwoo dia sedang sibuk memainkan ponselnya hingga tak lama pesanan kami datang, aku dan wonwoo langsung menyantapnya.

"Wah, ini benar-benar enak" ucap ku setelah mencicipi makan yang tadi wonwoo pesan

"Kau ingin pesan lagi? Jika iya pesan saja" ucapnya sambil menatap ku

Aku hanya mengangguk pelan sambil kembali memesan makanan pada ahjumma pemilik kedai. Tak lama akhirnya pesan ku sampai lagi, aku langsung melahapnya.

"Wonwoo!!".

Aku menoleh saat mendengar nama wonwoo disebut tadi dan aku melihat Sohyeon yang berada di ambang pintu masuk sambil berjalan kearah meja kami.

"Aigoo.. Lihatlah porsi makan mu berlebihan sekali" ucap sohyeon sambil duduk disamping wonwoo.

"Sedang apa kau disini?" tanya wonwoo.

"Tadinya aku ingin makan juga tapi setelah melihat porsi makan istri mu selera makan ku hilang, aku akan mencari restoran lain saja. Ayo temanin aku mencari restoran lain" ucapnya sambil bergelayut manja dilengan wonwoo.

Aku memalingkan wajah ku sambil mengepalkan tangan ku begitu melihat tingkah sohyeon pada wonwoo. Wonwoo menepis tangan sohyeon sambil menatap tajam kearah sohyeon dan ia kembali melanjutkan acara makanannya.

"Ayo habiskan makanan mu" ucap wonwoo.

"Wonwoo!!" seru sohyeon.

"Mwo? Kau bilang ingin mencari restoran lain kenapa masih disini?" ucap wonwoo dengan datar.

Tanpa berbicara lagi sohyeon berjalan pergi meninggalkan kami.

"Hai, Ayo habiskan makanan mu" ucap wonwoo pada ku

"Aniya.. Aku sudah kenyang" ucap ku.

Wonwoo terdiam sambil menatap kearah ku, aku hanya memalingkan wajah ku kearah jendela.





























Sudah hampir seminggu ini aku sering sekali bertemu dengan sohyeon yang membuat ku hafal dengan kelakuannya pada ku, sudah seminggu ini juga wonwoo sibuk dengan project barunya yang bekerja sama dengan perusahaan milik keluarga jaena. Yah wonwoo sekarang sering sekali bertemu dengan jaena bahkan saat aku mengantarkan makan siang wonwoo sedang bersama jaena, seperti sekarang saat aku ingin mengantarkan makan siang untuknya dia malah sedang duduk di cafetaria dengan jaena.

"Sepertinya aku terlambat lagi" gumam ku.

"Ck.. Ck.. Kau saja yang lamban" ucap seseorang.

"Sohyeon-ssi, kau sedang apa disini?".

"Aku punya urusan juga. (Y/n)-ah dengar, sebaiknya ubah gaya pakaian mu jika tidak ingin kehilangan wonwoo" ucapnya sambil beranjak pergi.

Aku langsung memperhatikan cara pakaian ku hari ini, tidak ada yang salah hanya saja aku memang lebih nyaman mengunakan pakaian seperti ini.

Aku menghela napas ku dan berjalan menghampiri wonwoo.

"Oppa!!".

Wonwoo langsung menoleh kearah ku dan berdiri ia langsung mengusap kepala ku.

"Hai, (y/n)-ssi senang bisa bertemu lagi dengan mu" ucap jaena sambil diri.

Aku menyambung ukuran tangannya sambil tersenyum kearahnya "Oppa, aku membawa makan siang untuk mu".

"Wah, kau idaman sekali, iya membawakan makan siang untuk wonwoo. Sungguh beruntung wonwoo punya istri seperti mu" ucapnya sambil tersenyum.

Aku hanya tersenyum kearahnya, hingga akhirnya wonwoo berpamit pada jaena.

"Yasudah kita bahas lagi nanti projectnya, kami permisi duluan jaena" ucap wonwoo.

Aku melihat jaena hanya mengganguk pelan sambil tersenyum kearah kami.


























Aku kembali menatap pantulan diri ku dicermin saat setelah memakai mini dress hitam yang kubeli tadi, aku berencana untuk menunjukkan ini pada wonwoo dan meminta pendapatnya agar aku tau dia lebih menyukai ku dengan pakaian seperti ini atau tidak.

Aku langsung keluar saat mendengar suara pintu depan terbuka, aku tersenyum saat melihat wonwoo yang baru saja datang.

"Wonwoo, bagaimana? Kau suka?" tanya ku.

"Ani.. Aku lebih suka kau memakai pakaian yang biasa kau pakai" jawabnya.

"Wae?  Jaena, sohyeon juga memakai pakaian seperti ini" ucap ku sambil berjalan mengikutinya.

"Itu mereka bukan kau aku tidak suka lekuk tubuh mu dilihat oleh orang lain cukup aku saja yang melihatnya" ucapnya sambil menatap ku.

"Tapi sohyeon bilang aku harus mengubah gaya pakaian ku jika tidak mau kehi-" ucapan ku terhenti ketika wonwoo membungkam ku dengan ciumannya.

Aku mengerjap mata ku saat wonwoo mulai melumat bibir ku, ia juga menggendong tubuh ku kedalam kamar. Ia menurunkan ditempat tidur mendorong tubuh ku untuk berbaring dengan ia yang menindih ku. Wonwoo terus mencium ku membuat ku terbuai dan membalas setiap lumatan yang ia berikan pada ku, hingga akhirnya dia melepaskan ciumannya dan menatap ku.

"Cukup, jangan berpikir jika aku tidak menyukai mu atau kau akan kehilangan ku karna itu tidak akan pernah terjadi. Aku tidak akan meninggalkan mu sampai kapanpun. Maafkan aku, jika aku membuat mu berpikir jika aku tidak mencintai mu juga tapi jika boleh jujur aku sangat mencintai mu, aku sudah menyukai mu sejak kita bertemu untuk pertama kalinya" ucapnya sambil menatap ku.

Aku terdiam saat mendengar perkataannya tadi.

"Aku mencintai mu jangan berpikir aku tidak mencintai mu, aku dan jaena hanya rekan kerja dan dengan sohyeon kami hanya berteman hanya kau yang memiliki ku seutuhnya" ucapnya lagi dan kembali mencium bibir ku.

Aku mengalungkan kedua tangan ku dileher wonwoo dan membalas ciuman yang diberikan oleh wonwoo untuk ku, wonwoo melepaskan tautan bibirnya dan beranjak dari atas tubuh ku. Aku pun langsung beranjak mendudukkan diri ku ditepi tempat tidur sambil menatapnya.

Hingga akhirnya wonwoo langsung menggendong ku dan berjalan menuju kamar mandi.

"Wonwoo, apa yang kau lakukan?".

"Aku ingin mandi bersama mu dan melakukan kegiatan yang biasa kita lakukan" ucapnya sambil mengecup bibir ku.

"Tapi aku sudah mandi tadi".

"Tak apa, anggap saja kau mandi kedua kalinya sekarang bersama ku" jawabnya.

Aku hanya bisa menuruti perkataannya tanpa bisa menolaknya.































6 bulan berlalu...

Sudah enam bulan semenjak wonwoo mengungkapkan perasaannya pada ku, sudah lima bulan ini aku tengah mengandung anak pertama ku dengan wonwoo. Yah dua minggu setelah wonwoo mengungkapkan perasaannya pada aku di nyatanya hamil oleh dokter kenalan wonwoo saat aku tiba-tiba pingsan yang membuat wonwoo panik.

Sudah enam bulan ini wonwoo semakin perhatian pada ku bahkan ia selalu saja menelepon atau bahkan tidak segan untuk pulang sangat awal hanya untuk melihat keadaan ku.

Aku berjalan keluar saat setelah selesai bersiap hari ini aku berencana untuk ke kantor wonwoo hanya untuk mengantarkan makan siang untuknya, aku hanya memakai pakaian simple saja.

Aku langsung membawa paperback yang sudah kusiapkan tadi untuk ku bawa.

Aku telah sampai di gedung perusahaan wonwoo, aku langsung berjalan menuju ruangan wonwoo.

Aku tersenyum senang saat sudah berada didepan ruangan wonwoo namun, langkah ku terhenti ketika aku mendengar suara obrolan wonwoo dengan seseorang didalam.

"Kulihat kau makin ke sini semakin dekat dengan jaena apa kalian kembali bersama?".

"Jangan asal bicara bagaimana jika ada yang dengar itu sohyeon mungkin itu akan jadi sebuah kesalahan pahaman".

"Jika tidak bagaimana jika kau tinggal istri mu dan menikah dengan ku?".

Aku mengepalkan tangan ku menahan sesak di hati ku saat mendengar perkataan sohyeon tadi.

"Bukan Aku lebih cantik dari istri mu? Aku juga akan memenuhi semua yang kau mau, bagaimana?".

Aku langsung berjalan pergi tanpa mendengar jawaban yang akan diberikan wonwoo hati ku benar-benar sakit sekarang.

"Oh kudengar sajangmin baru saja kembali dengan teman wanitanya itu ya, wah, kupikir sajangmin setia tapi ternyata bermain dibelakang istrinya".

"Yakk.. Jika Aku menjadi sajangmin pun akan seperti itu melihat yang lebih waw kenapa tidak mengambil kesempatan".

"Benar bertemu dengan dua gadis cantik setiap hari siapa yang tidak tergoda".

"Aku setuju, terlebih keduanya sangat waw dan jauh sekali dari istrinya"

"Yakk.. Yakk.. Jangan lupa tempo hari saat sajangmin memeluk nona jaena aigoo.. Aku rasa aku juga ingin menjadi simpanan sajangmin".

"Kau rela membagi sajangmin dengan ketiga wanita itu?".

"Tidak juga, aku akan melakukan sesuatu untuk membuatnya hanya menjadi milik ku".

Aku melemparkan paperback yang ku bawa tadi kearah mereka yang membuat mereka terkejut.

"Sudah puas bergosip? Sudah puas mengatai ku? KALIAN SUDAH PUAS MENGHINA KU, KALIAN JUGA PUAS MEMBICARAKAN KU" ucap ku dengan meninggalkan nada bicara ku di akhir kalimat.

Mereka semua terdiam tertunduk tanpa berani membuka suaranya.

"(Y/n)-ah!!".

Aku menoleh saat mendengar suara wonwoo memanggil ku, ia berjalan menghampiri ku sambil menatap ku khawatir.

"Ada apa ini? Apa yang terjadi?" tanya wonwoo.

"Para karyawan dan karyawati mu sudah menyadarkan ku jika aku memang tidak pantas untuk mu. Terima kasih, karna sudah menyadarkan ku" ucap ku sambil berjalan pergi.

"(Y/n)-ah!!".

Aku mengabaikan panggilan wonwoo dan terus berjalan namun, langkah ku terhenti ketika merasakan perut ku terasa kram.

"Kau tak apa?" tanya wonwoo sambil merangkul bahu ku.

Aku menepis tangannya yang merangkul ku, aku menghembuskan napas ku dan berusaha berjalan lagi.

"Jangan perdulikan aku kekasih mu pasti kesepian karna kau mengejar ku" ucap ku.

"Apa yang kau bicarakan? Siapa yang kau sebut kekasih ku" ucap wonwoo heran.

Aku menghembuskan napas ku kembali saat merasakan kram lagi diperut ku, tanpa bicara lagi wonwoo langsung menggendong ku.

"Turunkan aku nanti kekasih mu melihatnya" ucap ku.

Wonwoo tanpa bicara hanya diam sambil berjalan menuju mobilnya sesekali menatap kearah ku.






























Air mata ku akhirnya terjatuh saat aku sudah berada di kamar, aku mengusap pipi kasar saat aku melihat pintu kamar terbuka. Yah saat ini aku dan wonwoo sudah berada di apartemen, tadi wonwoo langsung membawa ku pulang menelepon dokter kenalannya untuk memeriksa ku. Kondisi ku baik-baik saja hanya perlu banyak istirahat dan tidak berpikir macam-macam karna itu berpengaruh untuk kandungan ku, wonwoo meletakan sebuah nampan dinakas setelah mengantar dokter tadi.

"Aku lelah, aku ingin mengakhiri pernikahan ini" ucap ku.

"(Y/n)-ah, katakan pada ku apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa kau ingin mengakhiri pernikahan ini?" tanya wonwoo pelan.

"Banyak hal, aku seperti gadis yang menyedihkan disini karna terus bertahan dengan mu bertahan untuk terus menjadi istri mu" ucap ku dengan menangis.

Wonwoo langsung memeluk ku mengusap kepala ku begitu lembut.

"Kau bukan gadis menyedihkan kau gadis yang beruntung yang bisa menjadi istri ku mereka hanya iri pada mu karna kau adalah istri ku, jangan dengarkan perkataan mereka terlebih perkataan sohyeon" ucap wonwoo.

Aku tak menjawab wonwoo hanya diam dan menangis di pelukan wonwoo.

Cukup lama aku menangis di pelukan wonwoo, aku mengatur napas ku yang masih tersendat akibat menangis tadi. Wonwoo mengusap pipi ku sambil merapihkan rambut ku, aku menatap wonwoo yang tengah menatap ku juga.

"Sudah cukup menangisnya aku tidak ingin melihat mu menangis lagi" ucapnya sambil menatap ku.

"Kau harus ingat sekarang ada bayi kecil di dalam kandungan mu yang akan merasakan kesedihan mu juga" sambung wonwoo.

"Su-dah tau ke-napa ma-sih mem-buat ku ber-sedih? A-ku, men-dengar obr-olan mu de-ngan soh-yeon ta-di" ucap ku berbata-bata.

"Apa karna itu kau membentak para karyawan dan karyawati tadi?".

"Bu-kan ha-nya itu a-ku mem-bentak mer-eka kar-na me-reka ter-us me-nerus me-ngatai ku won-woo" ucap ku kembali menangis.

"Aku akan memecat mereka hari ini juga karna telah berani mengatai mu, tentang perkataan sohyeon yang kau dengar tadi sohyeon sengaja karna melihat mu jadi dia mengatakan itu, itu sebabnya aku langsung mengejar untuk menjelaskan semua tapi aku malah melihat mu sedang membentak para karyawan dan karyawatitadi" jelasnya.

"Ka-u men-yadari a-ku ta-di?".

"Aku baru sadar saat sohyeon mengatakan tinggalkan diri mu dan menikah dengannya".

"La-lu ka-u a-kan me-lakukannya?" tanya ku dengan sedih

"Tidak sayang aku tidak akan melakukannya" jawab wonwoo.

"Jangan berpikir macam-macam aku tidak akan meninggalkan mu, sudah sebaiknya kau istirahat sekarang" ucap wonwoo sambil mengecup bibir ku.

Aku hanya menganguk pelan sambil menarik tangan wonwoo untuk ku genggam, wonwoo yang melihat itu hanya tersenyum dan ikut berbaring disamping ku, aku langsung memeluknya menyembunyikan wajah ku didada bidang wonwoo.



























Seminggu setelah kejadian itu sohyeon semakin menjadi-jadi pada wonwoo sampai ia berani menggoda wonwoo didepan ku, seperti sekarang sohyeon tengah menggoda wonwoo yang sedang makan siang bersama ku. Aku yang tidak tahan lagi langsung memukul meja dan berdiri.

"Sohyeon-ssi, kau tau, kau seperti wanita murahan yang terus menggoda suami ku. Sejak tadi aku diam tapi sekarang aku tidak akan diam karna kau telah kelewatan" ucap ku dengan kesal.

"Mwo? Cih".

Tanpa berbicara lagi aku langsung menarik rambutnya untuk menjauh dari wonwoo, sohyeon yang tidak terima ingin menarik rambut ku juga tapi wonwoo lebih dulu memisahkan kami dengan cara menarik ku untuk menjauh dari sohyeon, wonwoo menghalangi ku untuk melindungi ku dari sohyeon yang akan menyerang ku.

"Cukup, sohyeon lebih baik kau pergi sekarang sebelum (y/n) menarik lepas rambut mu" ucap wonwoo.

Aku menarik napas ku begitu merasakan kram di perut ku, sohyeon menatap tajam kearah ku dan berjalan pergi.

"Pergi yang jauh sekali jangan sampai aku tarik rambut mu jika kau kembali" teriak ku.

Wonwoo hanya menggelengkan kepalanya saat mendengar perkataan ku tadi, aku menatap kesal kearah wonwoo sambil mengusap perut ku.




























5 bulan berlalu...

Setelah tiga bulan aku baru mendengar jika sohyeon sudah menikah karna kedua orangtuanya menjodohkannya dengan seorang pemuda dan sekarang dia menetap di Paris, yoomi bilang sebenarnya sebelum bertemu dengannya waktu itu sohyeon memang sudah memilik calon suami dia kembali hanya untuk memastikan apa wonwoo sudah menikah atau belum tapi nyatanya wonwoo telah menikah, yoomi juga bilang sohyeon berniat ingin merusak pernikahan wonwoo hanya setelah melihat kemarahan ku akhirnya dia berhenti dan memilih menikah dengan pemuda yang menjadi calonnya.

Ia juga sempat menitipkan sebuah surat untuk ku, isinya hanya sebuah permintaan maaf untuk semuanya. Aku menoleh saat wonwoo baru saja masuk dengan sebuah nampan di tangannya, ia meletakan nampanya dinakas.

"Eommani bilang kau belum makan sejak tadi jadi aku membawanya untuk mu kemari" ucapnya sambil mengusap pipi seorang bayi digendongan ku.

Yah aku baru saja melahirkan sebulan lalu.

"Aku sudah makan banyak wonwoo sejak tadi hanya saja jago kecil mu ini sangat suka sekali meminum asi jadi halmeoni terus membuat makanan untuk eommanya dan mengatakan eommanya belum makan terus bukan, coba katakan pada appa" ucap ku sambil mengusap pipinya.

Wonwoo hanya tersenyum ketika tangannya digenggam oleh tangan kecil jinwoo yang tengah sibuk menyusu.

"Kau mau aku suapi?" tanyanya.

"Nanti saja, jago mu akan menangis jika merasa terganggu nanti" ucap ku.

"Benarkah? Apa dia tidak mau sama sekali diganggu saat sedang menyusu pada mu?" tanya wonwoo.

"Eung, tadi saja dia menangis cukup kencang saat di ganggu oleh yoomi ketika sedang asik menyusu pada ku" jawab ku

"Aigoo.. Kenapa kau seperti appa tidak suka ketika diganggu jika sedang melakukan sesuatu" ucapnya sambil mengusap pipi jinwoo.

Aku hanya tersenyum ketika mendengar perkataan wonwoo, dan tak lama akhirnya jinwoo melepaskannya.

"Aku ingin menggendongnya" ucap wonwoo.

Aku langsung memberikan jinwoo pada wonwoo, Aku mengusap pipi jinwoo yang sedang mengeliat kecil digendongan wonwoo.

"Aigoo.. lihat dia memang seperti mu won, oh ya apa eomma dan yoomi sudah pulang?" ucap ku.

"Eung, mereka sudah pulang saat aku datang tadi mereka bilang tidak pamit pada mu karna takut mengganggu jinwoo yang sedang tidur" jawab wonwoo.

Aku hanya mengangguk pelan sambil menyandarkan kepala ku pada bahu wonwoo dan mengusap pipi jinwoo.

"(Y/n)-ah, Ayo kau makan dulu sana" ucap wonwoo.

"Eung, sebentar aku masih ingin memastikan jinwoo dulu" ucap ku.

"Kau harus makan banyak, sayang" ucap wonwoo.

Aku hanya menganguk pelan sambil menegakkan kepala ku untuk menatap wonwoo.

Aku begitu bahagia terlepas dari apa yang kulewati selama ini, Aku mengusap pipi wonwoo sambil tersenyum kearahnya. Ia tersenyum sambil mengecup bibir ku membuat ku tersipu malu, aku kembali menyandarkan kepala ku pada bahu wonwoo.

"Saranghae, (y/n)-ah" ucapnya.

"Nado saranghae, wonwoo oppa" balas ku.



















End...



















Jangan lupa buat vote komennya.... 😉😘

Continue Reading

You'll Also Like

709 58 5
Keterlambatan dalam menyatakan perasaan sendiri merupakan kesalahan terbesar dalam hidupku. Disaat dirinya sudah memilih orang lain. Disinilah aku, h...
126K 17.9K 80
{Han Seungwoo×Y/n} Was #1 in hanseungwoo #1 in ff "Kamu itu hanya anak kecil yang gak tau apa-apa tentang kehidupan saya!" (6/8/20) #2 hanseungwoo (...
139K 8.5K 18
Bayangan Ateez menjadi seorang suami