Stay With Me|| YOONGI [ END ]...

By snowdaesy

65.6K 4.1K 97

[ IDOL LIFE āœ…] (COMPLETE) Saat dua manusia yang berkepribadian nyaris sama dipertemukan oleh cinta, seseoran... More

Prolog
01
02
04
05
06
07
08
09
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
Ending?
bonus after married

03

1.7K 140 4
By snowdaesy

*
*
*
When I meet you for the first time

Yoongi beranjak untuk membuka pintunya,

"Hay Hyung" ucap Seorang pria tampan dengan suara seraknya, kemudian perlahan masuk ke dalam studio. Pria itu sedikit terkejut melihat keberadaan ku di studio Yoongi.

"Oh ... Siapa ini?" Tanyanya padaku dengan mata bulatnya.

"Hallo aku Yeon Daisy" ucapku spontan membungkuk sopan.

"Iya hallo salam kenal" dia membalas membungkuk.

"Hyung ... dia siapa?" Tanyanya pada yoongi, namun tatapannya masih menelusuriku "kekasih mu?" Asalnya. Mendengar itu matanya membelalak kaget.

"Produser musik yang baru" jawab yoongi singkat lalu kembali duduk di kursinya.

"Kau produser musik yang baru? Waahh tadi siapa namamu, Daisy benar. Hallo aku Kim Taehyung salam kenal" ucapnya dengan senyum yang begitu ceria. "Dan maafkan aku, ku kira kau kekasih Yoongi Hyung" aku hanya tersenyum melihat tingkah lakunya.

"Sudah, sekarang Mainlah" perintah yoongi padaku tiba-tiba.

"Tunggu, kau akan melakukan apa?" Tanya taehyung.

"Piano" ucap yoongi singkat.

"Benarkah? Boleh aku juga ikut mendengarkan Hyung?" Ucapnya antusias.

"Hmm" balas yoongi tanpa melepaskan pandangannya dariku. Menunggu.

Kini tatapan kedua pria ini terfokus ke arahku, menunggu untuk memainkan piano sesuai perintah yoongi padaku. Setelah siap, aku memulai menekan tuts keyboard, mengalunkan intro di awal dan setelahnya mulai menyanyikan lagu ciptaanku sendiri.

Aku bernyanyi dengan penuh penjiwaan, hingga setelah permainan ku selesai, tiba-tiba  pria bernama Kim Taehyung itu bertepuk tangan cukup keras, takjub.

Plok plok plok

"Waaahhh lagu itu sangat indah, Benar itu lagu ciptaanmu sendiri?" Tanyanya antusias, aku mengangguk malu karena pujian langsung yang kuterima secara tiba-tiba. Rasanya berbeda jika tampil di depan banyak orang. Di depan dua pria ini, aku merasa sungguh malu dan canggung.

"Ya Daisy, permainanmu sungguh bagus sekali. Wahh... Kau benar-benar hebat" ucapnya lagi sambil kini menjabat tanganku lalu menggoyangkannya ke atas dan kebawah.

"Terima kasih banyak" ucapku sopan.

Melihat ekspresi Taehyung aku tersenyum, karena melihat tingkah nya itu sunggu lucu, yoongi yang masih duduk di kursinya memperhatikan kami, dengan tangan di tumpangkan di atas perutnya ia tiba-tiba bersuara.

"Dia lebih tua dari mu Taehyung-a, apakah sopan kau hanya memanggil namanya begitu?" Ucap yoongi dengan suara beratnya.

"Heee... Benarkah?" Ucap Taehyung terkejut.

"Maaf nunna, kupikir kita seumuran" ucapnya lagi.

Aku hanya tersenyum melihat kepolosannya yang begitu menggemaskan.

"Tidak apa-apa, kau bukan yang pertama berpikir begitu" jawabku sambil tertawa.

"Benar, karena kau terlihat jauh lebih muda, aku kira kita seumuran" ucap Taehyung tersenyum.

"Baiklah sepertinya aku harus pergi, senang berkenalan dan berkesempatan mendengarkan permainan mu Daisy, maksudku nunna" ucap Taehyung lalu membungkuk padaku.

"Kau bisa memanggilku Daisy saja" ucapku tersenyum.

"Baiklah... Hyung kau dengar dia menyuruhku memanggil namanya saja" ucap Taehyung menoleh ke arah Yoongi, sedang Yoongi hanya memutar bola matanya, malas.

"Sampai bertemu lagi" Taehyung terkekeh lalu berbalik meninggalkan studio Yoongi.

Setelah Taehyung sudah meninggalkan studio, aku menoleh pada Yoongi, dengan wajah penasaran aku memandangi nya lalu mulai bertanya "Kau tau dari mana kalau aku lebih tua darinya?"

"Aku melihat datamu tadi pagi " jawabnya singkat.

Ah tentu saja begitu, tentu saja dia tahu. Kenapa aku melupakan kalau aku telah mengirimi agensi ini CV ku semalam. Setelahnya yoongi menyuruhku berputar menghadapnya, aku duduk di kursi piano dan dia di kursi nyamannya.

"Sebelum melanjutkan ke yang lain, kau, Apa ada pertanyaan? Apa yang tak kau mengerti" Tanya yoongi

"Hmm... Untuk saat ini belum ada" ucapku percaya diri.

"Ok ... Lalu Aliran lagu apa yang kau sukai" tanya Yoongi.

"Yang sering ku main kan, aliran klasik akustik. Karena yang paling ku kuasai hanya alat musik piano dan juga gitar" jelasku.

"Untuk aliran lain, apa kau pernah mempelajari nya?" Tanyanya lagi.

"Saat di bangku belajar, aku mempelajari teori nya saja, karena tidak bisa jika harus menekuninya juga. Aku tidak berambisi untuk lebih dari klasik akustik" jawab ku.

"Baiklah untuk awalan, coba kau Kulik lagu ini" Yoongi membuka sebuah file lalu menekan tombol play pada kursor. Setelah lagu mulai mengalun keras aku mulai turut mendengarkan dengan seksama.

"Bagaimana? Apa tanggapan mu?" Suara Yoongi terdengar jelas saat lagu yang diperdengarkan tadi telah selesai dan berhenti.

"Lagunya aliran hip-hop alternatif modern, itu saja yang aku tahu" ucapku jujur. Karena memang yang ku pahami hanya lagu klasik saja, selebihnya yang ku tau hanya dari materi di bangku belajarku dulu.

"Mmm... Apa ini pekerjaan pertamamu? Sebagai produser lagu" tanya Yoongi.

"Iya, sebelumnya aku hanya penyanyi kafe" jelasku

Yoongi sejenak terdiam seperti berfikir akan sesuatu.

"Mmm bagaimana ya, Seorang asisten produser tidak bisa mengoprasikan Semua alat-alat yang seharusnya seorang pembuat lagu butuhkan, sepertinya ada kesalahan disini" ucap yoongi membuat ku berfikir.

Benar apa yang Yoongi ucapkan, aku tidak pernah sekali pun memegang ataupun mengenal alat-alat yang ada di depan Yoongi dulu, tapi tiba-tiba aku bertemu PD Nim dan di terima di agensi ini sebagai seorang produser lagu, entah itu kesempatan bagus untukku atau ada yang salah dengan PD Nim.

"Tapi PD Nim tidak mungkin salah menilai seseorang" gumam Yoongi.

"Selama ini kau menulis dan merekam lagumu dengan apa?" Tanya yoongi

"Aku menulis lagu di note's, lalu merekamnya dengan laptop dan ponselku" cicit ku

Ujung bibir Yoongi terangkat melihat ku yang menunduk, aku tak bisa melihatnya, tapi aku yakin itu. Dia meremehkan ku.

"Baiklah akan ku ajari kau dari yang paling mudah di mengerti"ucap yoongi

Aku sedikit mengangkat kepala dan mengangguk pelan memperhatikannya.

Sekitar tiga jam yoongi menunjukkan serta menjelaskan alat-alat yang di butuhkan oleh seorang produser musik. Cara mengoperasikannya pun tak lupa yoongi jelaskan padaku, aku hanya melihatnya dari samping, dari nama-nama alat dan apa kegunaannya mulai kuhapalkan dan ku catat, sembari aku fokus mendengarkan penjelasan nya dengan serius, tanpa ku sadari bahwa sedari tadi yoongi memperhatikan ku.

"Ok sampai sini apa ada pertanyaan?" Tanya yoongi padaku.

"Tidak ada, Aku akan menghafal terlebih dahulu sambil mengoperasikannya pelan-pelan" ucapku.

"Kau ingin langsung melakukannya?" Tanya yoongi padaku.

"Tentu saja, kenapa tidak" jawabku cepat.

Tanpa terasa waktu makan siang tiba, yoongi yang sadar langsung melihat ke arah jam dinding, lalu berkata,

"Kau tidak lapar?" Tanya yoongi yang menoleh padaku.

Aku tidak mendengar ucapan yoongi karena masih fokus dengan alat-alat didepanku ini. Yoongi menepuk pundak ku pelan. Aku terkesiap menoleh padanya.

"Kau tidak lapar? Sudah waktunya makan siang" ucap yoongi lagi.

"Ouh iya, sudah waktunya makan siang" ucapku.

"Kau boleh pergi makan, aku akan disini saja menyelesaikan pekerjaanku" ucap yoongi.

"Kau sendiri tidak makan? Apa perlu ku pesankan makanan juga sekalian?" Tawarku sopan.

"Belikan saja aku americano, aku butuh itu sekarang" jawabnya dengan suara beratnya, Aku mengangguk mengerti.

"Baiklah, akan aku pesankan untukmu" jawabku dan meninggalkan studio miliknya.

Saat sampai di cafe dekat gedung agensi, aku memesan dua gelas americano dan satu es batu juga dua potong sandwich. Setelah selesai pesananku di buat, aku segera kembali ke studio.

Tak begitu lama pintu lift terbuka, aku keluar berjalan menuju  Genius Lab studio Yoongi.  Sesampai di depan pintu aku mengetuk pintu sekali, tak ada respon.

Ku ketuk lagi dengan agak keras, akhirnya yoongi membuka kan pintu untukku.

"Ini americano untukmu, es batunya ku pisahkan agar bisa kau atur sendiri banyaknya es yg kau inginkan" jelasku setelah masuk ke studio, dan meletakkan kopi pesanannya diatas meja,

Yoongi diam saja memperhatikan ku.

"Ada apa? Apa aku salah memesankan kopi untukmu?" tanyaku pada yoongi, lalu duduk di kursi di sebelah nya.

"Bukan apa apa" jawabnya datar lalu meminum  kopi yang ku belikan.

"Terima kasih" yoongi mengangkat kopinya, aku balas mengangguk.

"Oh dan ini ku belikan roti lapis jika kau lapar, makan lah" ucapku lalu menyodorkan roti lapis padanya. Yoongi menerima roti lapisnya

"Terima kasih lagi" ucapnya lagi lalu melanjutkan pekerjaannya.

Aku terdiam sejenak kebingungan,tak tau harus memanggilnya apa. 'Pak' atau apa?

"Eemmm maaf... Bolehkah aku makan di sini?" Tanyaku sopan,

"Panggil aku Yoongi, atau panggil senyaman mu. Dan kau boleh makan disini" ucap Yoongi.

****


(Siap PD Min 🤓)

Continue Reading

You'll Also Like

18.4K 971 42
(Idol Life )āœ”ļø Lengkap [Sebagian chap diprivate, follow dulu baru bisa baca] Kemampuan ber-acting ku sangat baik, sampai aku sendiri tidak dapat memb...
48.4K 5.8K 26
Not different, he looked like him. Publish : 13 January 2018 End : 11 February 2018 (Taehyung - Yerin)
5.2M 281K 55
Tanpa Cleo sadari, lelaki yang menjaganya itu adalah stalker gila yang bermimpi ingin merusaknya sejak 7 tahun lalu. Galenio Skyler hanyalah iblis ya...
53.6K 9.1K 58
#1 btssuga (26/7/2020-5/8/2020) Ketika cinta sempurna itu menjadi kian rumit. Dapatkah dia mengembalikannya seperti semula? #YOUNG-ADULT ROMANCE ...