Asrama Siblings

By onlyoneulv

452K 69.1K 10K

(SUDAH TERBIT) Karena membuat masalah lagi sampai membuat Papa-nya marah besar, Jeano dan Jerico mau tak mau... More

Prolog.
01. Pindah ke Asrama.
02. Roomate.
03. Hukuman untuk Jake.
04. Disidang.
05. Teman Baru.
06. Kerja Bakti.
07. Sepupu Jauh.
08. Mati Lampu.
09. Camping.
10. Games.
11. Api Unggun.
12. Pulang ke rumah.
13. Perang Dingin.
14. Drama di Rumah.
15. Kesepakatan.
16. Bungsu Reviano.
17. Toilet.
18. Revenge.
19. Jake Rezvan.
20. Revenge (2).
21. Family.
22. Jerico, si anak tengah.
23. Prepare Festival.
24. Festival.
26. 09 Boys.
Cast.
27. Marahnya kok gini?
28. Pohon Mangga.
29. Perpisahan.
Q&A.
30. Mantan.
31. Penjelasan.
32. Si kembar.
33. Olahraga Gabungan.
34. Who is Rezvan?.
35. Kamar 404.
36. Menang.
37. Anak Bungsu.
38. Jeano, si Anak Sulung.
39. Bukber.
40. The Boom.
41. Adek Sakit.
42. Liburan.
42. Bioskop.
43. Back to Asrama.
44. Rumah Danial.
45. Chat.
46. Graduation.
47. See you again.
Epilog.
VOTE COVER!!!
OPEN PO
PREQUEL ASRAMA SIBLING??
SHOPEE

25. Secret.

6.8K 1.2K 160
By onlyoneulv

Double up meski nggak capai target.

Di part ini, ada video editannya. Besok aku upload di tiktok royalscis, sekalian follow ya◜‿◝

•••

Jeano menarik kaos putih Mario hingga robek, tangannya berusaha meraih kepala pemuda itu.

Mario langsung memukul Jeano keras, hingga anak sulung Reviano itu terjatuh ke belakang. Danial mendelik tak terima, langsung menendang perut Mario kuat, membuat pemuda itu tersungkur ke belakang.

Danial melepaskan Jeano, lalu maju dan mencengkram baju Mario. Memberikan pukulan bertubi-tubi dengan kuat, tak peduli dengan teman-teman Mario yang baru saja datang berusaha menahannya. Karena jika tidak ditahan, Mario bisa tamat ditangan Danial.

Jeano dan Jerico yang tadi memberontak langsung diam melihat bagaimana Danial dengan brutal menghajar Mario.

"Mas...Danial..." Jeano dan Jerico membeku ditempat.

"Sialan!" Daniel langsung maju dan menendang teman Mario yang hendak memukul bahu Danial. Pemuda tampan itu langsung menarik teman sekamarnya, melepaskan dari Mario yang sudah babak belur.

"Waspada, bangsat! Mereka ngincar bahu lo!" peringat Daniel geram karena Danial mengabaikan fakta kalau bahunya belum sembuh total.

Jeano dan Jerico tersadar, langsung maju dan menendang Mario bersamaan hingga pemuda itu terpental beberapa meter.

"BANGSAT!!!"

"APA ANJING?!" maki Jerico marah, menatap tajam teman Mario yang baru saja mengumpatinya.

Jeano juga menatap tajam teman Mario yang berada didepan kembarannya.

Teman Mario hendak membalas, tapi melirik sekitar. Disana ada Daniel, Danial, Samuel dan juga Javier. Dia tidak akan menang meski berusaha melawan.

"Awas kalian!" ancamnya lalu pergi membawa Mario.

"Gimana cara mereka ke lantai dua Aula?" tanya Daniel.

Yang lain menggeleng tanda tak tau.

Danial mendecak kesal, "gue samperin dulu bagian keamanan," katanya tapi ditahan oleh Daniel.

"Gue ikut," kata Daniel yang diangguki oleh Danial.

"Kalian ke ruang kesehatan saja, jagain Jake," kata Daniel dan turun ke bawah lebih dulu.

Jeano, Jerico, Javier dan Samuel diam, masih belum beranjak dari tempat mereka berdiri.

"Jen, lo lihat kan? Bahu Mas Danial ada tatto," kata Jerico dan menatap ke kembarannya itu.

"Iya, tatto anak Orion," balas Jeano.

Javier dan Samuel merapatkan bibir, "ayo ke ruang kesehatan. Nanti kalian tanyain sendiri ke Mas Danial," kata Javier.

Si kembar menoleh, "kalian tau?" tanyanya bersamaan tapi tak dijawab oleh kedua temannya itu dan malah turun ke bawah lebih dulu.

Jeano dan Jerico saling pandang, kompak menyerngit bingung.

"Anjir ayo ke adek!!!" pekik Jerico dan langsung menyeret kembarannya menuju ruang kesehatan.

Disisi lain, Jake menatap tajam dua pemuda didepannya. Ruang kesehatan sudah acak-acakan karena dua pemuda itu datang dan langsung merusak ruangan.

"Duh, biasa aja kali matanya. Lagian, lo bakal selesai disini, kakak lo udah diurus ketua gue dilantai atas," kata pemuda itu percaya diri.

Jake tak terpengaruh, lagipula pemuda didepannya ini terlalu meremehkan kakaknya.

"LO SALAH SATU PENYEBAB DANIAL NGGAK MAU BALIK KE ORION!!" teriaknya murka dan langsung memukul Jake keras hingga terhuyung ke belakang.

"Sialan!" Jake maju dan menendang salah satu dari mereka hingga tersungkur dan menabrak pintu kesehatan.

Diluar ruangan, anak kamar 404 berusaha membuka pintu yang dikunci dari dalam. Mereka tak bisa masuk karena ada yang menahan.

Jake mengambil penggaris besi milik penjaga ruang kesehatan lalu dengan cepat mengayunkannya kemuka pemuda yang tadi memukulnya hingga darah muncrat ke wajah Jake.

"Arghh!"

"Berisik, bangsat!" maki Jake.

Ah, itu bukan Jake tapi Rezvan.

Pintu kesehatan terbuka, Jake melebarkan mata melihat kedua kakaknya yang langsung berlari dan memeluk Jake. Si bungsu menjatuhkan penggaris besi yang sudah berlumuran darah, membalas pelukan kedua kakaknya yang terlihat sangat khawatir.

"Rezvan, tenang," kata Jeano berusaha menenangkan Jake yang bergetar.

"Ayo duduk dulu, kaki adek sakit," kata Jerico dan menuntun si bungsu ke tempat tidur yang ada diruang kesehatan.

Anak kamar 404 langsung menghampiri Jake dan menanyakan keadaannya, tak peduli dengan dua orang tadi yang saat ini tergeletak dilantai dengan salah satu dari mereka mengeluarkan sarah.

Javier dan Samuel mengeram kesal, langsung menyeret dua orang itu dan dua orang yang tadi menahan pintu, membuat anak 404 tadi tak bisa masuk dan susah melawan. Membawa keempat orang itu ke belakang Asrama.

•••

"Gimana Jake? Gue denger anak buahnya Mario samperin adek di ruang kesehatan juga?" tanya Daniel yang saat ini sedang memasangkan perban dibahu Danial. Bahunya membengkak, sampai membuat Danial nyaris tak bisa menggerakkannya.

"Rezvan keluar lagi," balas Jeano yang matanya tak lepas dari bahu Danial yang terdapat tatto disana.

"Kayaknya Rezvan keluar kalau Jake dalam bahaya aja nggak sih?" tanya Javier dan menatap si kembar.

Jerico mengangguk, "kayaknya gitu. Bagus deh, gue jadi lega kalau Rezvan nggak sembarangan muncul. Apalagi sampai ada niatan buat ambil alih tubuh adek," jelasnya dengan mata yang juga terfokus ke bahu Danial.

Karena Danial sedang tak memakai baju sekarang, hingga tubuh bagian atasnya terpampang nyata, mungkin para gadis akan berteriak histeris melihatnya. Sedangkan si kembar sejak tadi terpaku ke tatto yang ada dibahu Danial.

"Mas Danial," panggil Jeano.

Danial yang sudah selesai diperban langsung menoleh, melihat si kembar yang sedang menatapnya intens.

"Kenapa?" tanyanya, walau sebenarnya tau apa yang akan ditanyakan oleh kedua adiknya itu.

"Ada hubungan apa sama Orion?" tanya Jeano serius.

Orion itu bukan geng sembarangan. Yang si kembar dengar, geng itu sudah menguasai beberapa wilayah. Dengan ketua yang tak pernah dipublikasikan dan tak tersentuh.

Danial diam, bahkan Daniel dan Javier ikut diam. Menatap si kembar yang saat ini memasang wajah serius. Pemuda bule itu menghela nafas gusar.

"Gue mantan ketuanya," kata Danial.

"HA?!"

Javier sampai terloncat kecil saat Jeano dan Jerico kompak berteriak kaget.

"Bentar-bentar! Maksudnya gimana? Mas Danial itu ketuanya Orion yang tak tersentuh? SERIUS?!" tanya Jerico menggebu-gebu, terlihat antusias.

"Ralat, Ric, mantan ketua. Soalnya sekarang udah diganti sama Mario," kata Daniel.

"Mario? Siapa?" tanya Jeano bingung.

"Yang dorong adek dari tangga, buset padahal tadi udah nyaris lo berdua bunuh tuh anak," jelas Javier.

"Mana ada, Mas Danial yang hajar dia," ralat Jerico.

"Terus, Mas? Kok si Mario-mario itu gangguin lo?" tanya Jeano tiba-tiba menjadi antusias juga.

"Dia masih nggak terima gue keluar Orion. Dia sama yang lain berusaha narik gue lagi," jelas Danial dan mengambil susu pisang milik Jerico yang berada dimeja.

"Iyalah nggak terima, kekuatan Orion turun 50 persen karena lo keluar. Lo kan pusat mereka, Mario mana bisa ngendaliin Orion," saut Daniel.

Javier terkekeh, "alah turun 50 persen juga karena lo sama Samuel ikutan keluar," kata Javier.

Jeano dan Jerico mengerjab, entah mengapa mendadak menjadi anak polos diantara mereka, tak tahu apa-apa.

"Ini..maksudnya gimana sih?! Mas Danial, Mas Daniel sama Samuel anak Orion?!" tanya Jerico sedikit kesal karena tak paham pembicaraan mereka. 

Ketiga pemuda itu tertawa melihat wajah frustasi Jeano dan Jerico, entah mengapa merasa terhibur.

"Ya sesuai yang kalian denger," kata Danial.

Jeano menyerngit lalu menoleh ke Javier, "lo gimana?" tanyanya.

"Apaan?" Javier menatap bingung temannya itu.

"Anak Orion bukan?" tanya Jeano lagi.

"Bukan."

Brak!

"Woi, ada berita nih." Samuel masuk ke kamar dengan tak santai.

"Apa anjing ngagetin lo!!" kata Daniel kesal dan melempar bantal ke Samuel.

Pemuda itu tertawa, langsung duduk disamping Danial.

"Eh Mario ngajak balapan sama taruhan, katanya nggak terima sama masalah tadi. Mau bales dendam," lapor Samuel seperti ibu-ibu komplek.

Jeano, Jerico dan Javier menoleh, sedangkan Daniel tertawa.

"Gitu amat dah," kata Daniel terkekeh geli lalu menoleh ke Danial, "gimana, Nial?" tanyanya.

Danial menoleh, yang mana langsung membuat Daniel menyeringai paham.

"Oke paham, gas," kata Daniel.

"Asik, nanti malem balapan," kata Javier.

Jeano dan Jerico saling pandang, entah mengapa merasa bersemangat mengetahui bahwa akan melakukan balapan liar lagi setelah sekian lama.

•••

Nge-feel nggak sih?

Baku hantamnya chapter depan ya.

Next?

Continue Reading

You'll Also Like

86K 10.7K 48
ADA BAIKNYA FOLLOW SEBELUM BACA!!! " ANAK PEMBAWA SIAL " " ANAK GA BERGUNA " " PEMBUNUH " " KENAPA LO YANG HIDUP " " MENDING LO MATI AJA " " MAAF " ...
2.5K 313 7
Pada kepercayaan kuno suku Trovy, terkenal sebuah cerita mengenai seorang Ibu dengan ketujuh putra nya. Legenda mengatakan jika Ibu itu melahirkan 7...
22.7K 3.5K 31
โ Mau gangguin Yoon? Hadapi gue dulu. โž ๐‘เ œเณ„- า“แด›. แด„สœแดษช ส™แด‡แดแดษขสแดœ (์ตœ๋ฒ”๊ทœ) sแด›แด€ส€แด› : 7 แดแด‹แด›แดส™แด‡ส€ 2020 แด‡ษดแด… : 31 แด…แด‡sแด‡แดส™แด‡ส€ 2021 Bahasa semi baku. Sudut pand...
47.3K 4.7K 27
Begitu dingin dan tak tersentuh. Sebuah sisi gelap di balik wajah datar namun polos seorang Im Changkyun. Siswa sekolah menengah akhir tingkat dua. T...