Perjanjian Dua Surga (END | L...

Da Nobianstrow21

4.5M 526K 276K

CERITA INI SUDAH TERBIT DALAM BENTUK CETAK. KAMU BISA TEMUKAN PERJANJIAN DUA SURGA DI GRAMEDIA ATAU TOKO BUKU... Altro

PROLOG
BAB 1 : MEMBELI MESIN WAKTU
BAB 2: SURGA KEDUA
BAB 3 : MAMA PAPA
BAB 4 : TERJADI
BAB 5 : GARIS DUA
BAB 6 : HARAPAN
BAB 7 : PRIORITAS
BAB 8 : KENYATAAN MENYAKITKAN
BAB 9 : KEBOHONGAN PERTAMA
BAB 10 : SADAM MARAH
BAB 11 : MIMPI BURUK
BAB 12 : TINDAKAN NABILA
BAB 13: PILIHAN
BAB 14 : PERGI?
BAB 15 : KEPUTUSAN
BAB 16 : BERTEMU BIDADARI
BAB 17 : ALASAN INDIRA
BAB 18 : PENCARIAN SADAM
BAB 19 : MELEPAS SATU SURGA
BAB 20 : BERTEMU SANG MADU
BAB 21 : TREMOR
BAB 22 : MENANGISI MIMPI
BAB 23 : PENEMU HANDPHONE SADAM
BAB 24 : UCAPAN SUSTER ELSA
BAB 25 : PEMBELAAN INDIRA
BAB 26 : RANJANG PERNIKAHAN YANG TERNODA
BAB 27 : AKU MELEPASMU
BAB 28 : KEFRUSTASIAN SADAM
BAB 29 : PENGAKUAN BUNDA TANIA
BAB 30 : UNDANG-UNDANG
BAB 31 : BERSUJUD
BAB 32 : SELINGKUHAN AYAH SADAM
BAB 33 : RENCANA RIZKY DAN PAPA SALMAN
BAB 34: INDIRA DIPERMALUKAN
BAB 35: MENUDUH NABILA
BAB 36 : AQIQAH SHAKEEL
BAB 37 : PERNIKAHAN NAYSILA #1
DrBAB 38 : PERNIKAHAN NAYSILA #2
BAB 39: PRAHARA BARU
BAB 40 : ALLAH LEBIH SAYANG RIDHO
BAB 41 : HADIAH UNTUK NABILA
BAB 42 : PANTI ASUHAN
BAB 43 : BERITA VIRAL
BAB 44 : MASALAH PERUSAHAAN
BAB 45 : MEMBACA ISI MAP
BAB 46 : KEMURKAAN BUNDA TANIA
BAB 47 : DISALAHKAN
BAB 48 : DIBALIK JERUJI
BAB 49 : HILANGNYA KEPERCAYAAN
BAB 50 : WELCOME TWINS
BAB 51 : PENYESALAN SADAM
BAB 52 : PERJANJIAN DUA SURGA
BAB 53 : PENANGKAPAN INDIRA
BAB 54 : DUA KASUS INDIRA
BAB 55 : MEKAH
BAB 56 : SADAR
BAB 58 : MENIKAH LAGI
BAB 59 : TRUE LOVE
SURGA DI TELAPAK KAKI BUNDA

BAB 57 : RESMI BERCERAI

96K 12.1K 7.8K
Da Nobianstrow21

"Terimakasih untuk segalanya. Aku masih mencintaimu disini tapi segalanya memang harus berakhir"

Sidang kedua berlanjut dua minggu kemudian. Seperti biasa tanpa kehadiran Nabila sebagai penggugat. Hanya diwakilkan oleh saksi dan kuasa hukumnya, Papi Hary dan Daddy Rafael.

Kini Sadam duduk dihadapan hakim agung yang akan memutuskan perkara perceraiannya dengan Nabila.

Hari ini pun wajah Sadam nampak pucat. Wajahnya tidak terlalu bersemangat seperti sidang pertama.

Laki-laki itu tetap yakin ia akan memenangnkan kasus perceraiannya. Tetapi hatinya tetaplah was-was, gelisah dan merasa bersalah sejak mengetahui kenyataan yang bundanya beritahu ketika dirumah sakit dua hari yang lalu.

Ruangan kembali sepi karena dokter dan suster yang tadi memeriksa bunda Tania sudah keluar dari kamar rawat Bundanya.

Sadam yang tadinya duduk di sofa sampil mempuk-puk Shakeel, berjalan menuju Bundanya yang sedang menatap langit-langit seperti memikirkan banyak hal.

Atau mungkin bundanya masih belum bisa menerima keadaannya yang kini divonis lumpuh oleh dokter.

Setelah diperiksa pertama kali oleh dokter sang bunda baik-baik saja, sampai saat Sadam tinggal ke kamar kecil ia sudah melihat bundanya yang terjatuh dari hospital bednya dengan Shakeel yang menangis.

Sadam langsung memanggil dokter Anhar detik itu juga.

Setelah diperiksa, kemungkinan terburuk yang sebelumnya pernah dokter Anhar katakan pada Sadam terbukti. Bundanya mengalami kelumpuhan akibat cedera tulang belakang saat terjatuh dari tangga.

Bunda Tania langsung histeris mengetahui kenyataan itu. Ia meraung menolak kenyataan buruk yang menimpanya. Seolah ujian yang baru-baru ia alami belum cukup sampai ia harus menderita kelumpuhan.

Sampai setengah jam kemudian dokter Anhar baru bisa menenangkannya dibantu Sadam dan para suster sedangkan Shakeel yang tadi menangis kembali tertidur.

"Bunda... Minta maaf." ucap Bunda Tania begitua pelan. Wanita paruh baya itu sedang berusaha menahan isakannya agar tidak terdengar.

"Minta maaf sama kamu, sama Nabila dan keluarganya. Allah mungkin sedang menegur bunda untuk tidak lagi berjalan diatas muka bumi ini dengan penuh kesombongan dan egois."

Air mata Bunda Tania keluar dan Sadam langsung menghapus lembut dengan kedua ibu jarinya. "Bunda ngga pernah buat salah sama Sadam. Bunda tetap yang terbaik buat Sadam."

"Jangan pernah tinggalkan Sadam sendiri lagi yah, Bunda. Cukup ada di dekat Sadam, doakan Sadam dan hidup dengan baik. Sadam butuh Bunda, butuh Nabila. Sadam ngga bisa hidup bahagia tanpa kalian."

Bunda Tania semakin menangis mendengar itu. Kepingan memory saat ia terlalu sibuk dengan ambisinya dan melalaikan keluarga kecilnya sampai berakhir hancur pun muncul tiba-tiba seperti tayangan ulang.

Sadam dengan cepat memeluk Bundanya. Kenapa bundanya malah menangis? Apa ia salah mengatakan kalimat tadi?

"Jangan menangis, bunda! Sadam sedih liat bunda kaya gini. Hati Sadam ikut sakit ." mohon Sadam semakin mengeratkan pelukkannya pada sang bunda.

"Betapa buruk bunda dulu. Sampai begitu bodoh memasukkan orang baru kedalam bagian keluarga Adnan yang justru menjadi penyebab bunda celaka, Sadam." isak Bunda Tania dipelukkan putranya.

Demi Allah hamba menyesal memiliki sifat buruk ini ya Allah. Batin bunda Tania.

"Bunda, Sadam ngga ngerti Bunda bicara apa. Siapa yang bunda maksud mencelakakan bun,-" tiba-tiba satu nama terpikirkan oleh Sadam.

"Apa maksud bunda,-" ragu Sadam.

"Iyah, nak. Wanita itu. Istri keduamu. Indira yang mencelakakan Bunda!!!" histeris Bunda Tania dengan sorot mata penuh kemarahan.

"Ta-tapi kenapa, bunda? Kenapa bisa?" Sadam masih sulit percaya kebeneran yang ia dengar dari bundanya.

"Wanita itu... Wanita tidak tahu diri itu... Wanita itu anak dari selingkuhan Ayahmu, Sadam! Dia anak Tamara!!!"

Seperti ada batu besar yang menghantam Sadam detik itu juga. Kepala Sadam nampak sakit. Kebenaran apalagi yang baru saja ia dengar.

Sadam masih bergeming ditempat tanpa suara. Aliran darahnya seperti berhenti bekerja. Nafasnya tercekat ditenggorokan.

"Ke-kenapa Dira, bunda?" sesak Sadam dengan mata memerah.

"Sadam bahkan baru saja ingin belajar mencintainya, seperti Sadam mencintai Nabila."

"Kenapa surga yang ingin Sadam gapai bersama mereka justru semakin menjauh, Bunda." ringis Sadam.

"Bun-da. Bunda... Bunda benci wanita perebut Ayahmu dan segala keturunannya termasuk Shakeel, anak wanita itu!"

"SHAKEEL NGGA TAHU APA-APA, BUNDA!!!" teriak Sadam tidak terima. "Shakeel ngga tahu apa-apa."

Ibu dan anak itu akhirnya menangis lalu saling memeluk satu sama lain. Menyalurkan kekuatan demi menghadapi semua ujian yang kembali hadir.

Sungguh demi Allah, Sadam tidak bermaksud berteriak pada bundanya.

"Shakeel putra Sadam, bunda. Darah daging Sadam. Jangan pernah membenci Shakeel, Sadam mohon. Dia tetap cucu bunda. Cucu yang bunda nanti-nanti selain Kabir dan Khaira."

Bunda Tania langsung menarik diri dari pelukan putranya. Ia mencerna kalimat yang baru saja ia dengar.

"Kabir dan Khaira?"

Sadam mengangguk cepat seperti mengerti bundanya. "Cucu bunda. Anak kembar Sadam dan Nabila. Mereka telah lahir, bunda. Cucu bunda sekarang bertambah dua."

Mata bunda Tania kembali berkaca-kaca. Wajahnya kini nampak begitu bahagia.

Kesedihan dan kebencian yang sebelumnya wanita paruh baya itu rasakan seakan terhapus air dengan adanya kenyataan baru bahwa ia memiliki dua cucu yang sangat dinantinya selama ini.

"Dimana cucu bunda sekarang, Sadam? Apa mereka ada dirumah menunggu bunda pulang?"

"Mereka pasti sangat lucu, cantik dan tampan. Nabila pasti kerepotan mengurus keduanya." cemas Bunda Tania.

"Sadam, apa Nabila tidak menyewa suster dari rumah sakit ini? Atau baby sitter profesional untuk kedua cucu kembar bunda?"

Sadam masih diam tanpa menjawab satupun pertanyaan bundanya.

"Nabila..." jeda Bunda Tania. "Apa menantu bunda itu tahu kalau bunda sudah sadar Sadam?"

"Tolong beritahu Nabila untuk kesini mengajak kedua cucu bunda yah, Sadam. Bunda benar-benar tidak sabar untuk segera menggendong kedua tubuh mungil malaikat keluarga baru Adnan." binar kebahagiaan nampak ketara di wajah pucat bundanya.

"Sadam? Kenapa kamu diam terus dari tadi? Kamu dengerin bunda ngga sih?" kesal bunda Tania karena tidak ada satupun pertanyaannya yang di respon oleh putranya.

"Iya bunda, Sadam dengerin kok."

"Terus kenapa ngga dijawab? Malah diem dari tadi?" melotot sang bunda.

"Sadam..."

"Kenapa? Susah jawab pertanyaan bunda?" greget bunda Tania. Padahal putranya itu pasti tahu tenaganya belum pulih sepenuhnya tapi malah dibuat mengeluarkan tenaga banyak untuk marah-marah.

"Sadam dan Nabila akan bercerai, bunda. Nabila sudah pergi dengan kedua anak kembar kami."

Bunda Tania melotot tidak percaya lalu menampar Sadam setelahnya. "APA MAKSUD KAMU? KAMU MENCERAIKAN NABILA, SADAM?"

Sambil memegangi pipinya yang perih karena tamparan bundanya untuk pertama kali dalam hidup, Sadam berusaha menjelaskan semuanya.

Bunda Tania dengan tangan bergetar menarik kedua kerah putranya dengan wajah marah.

"GILA!KAMU BENAR-BENAR GILA, SADAM!" raung bunda Tania setelah mendengar semua penjelasan dari anaknya.

"Kenapa kamu bisa sebodoh ini dalam bertindak?"

"Sadam menyesal bunda! Sadam menyesal lebih dari yang kalian semua tahu! Demi Allah, Sadam menyesal." jawab Sadam berteriak sampai menangis.

"Bunda tahu dari dulu sebanyak apa cinta yang Sadam punya untuk Nabila. Bunda juga tahu seberapa bergantungnya hidup Sadam pada Nabila. Tapi Sadam khilaf saat itu, bunda." tangis Sadam akhirnya. "Sadam khawatir sampai tidak bisa berpikir jernih melihat bunda dalam keadaan berdarah di pangkuan Nabila sedangkan tidak ada orang lain lagi di sana."

"Sialan, Indira! Dia membiarkan orang lain menanggung perbuatannya. Dia pasti kabur dengan mamanya!"

"Mamanya?"

"Karena saat itu selingkuhan almarhum ayahmu juga ada disana, Sadam." bunda Tania kembali emosi.

"Bunda terjatuh saat Indira tidak sengaja menarik paksa tangan bunda ketika menaiki tangga. Kedua wanita itu mengejar Bunda karena tidak terima diusir begitu saja dari rumah kamu dan Nabila. Bunda hanya tidak mau ada dua wanita perusak itu dalam rumah keluarga Adnan lagi."

Sadam masih tercengang dengan semua yang bundanya ceritakan.

Apa sekarang hidupnya akan benar-benar berantakan? Masalah ia dan Nabilanya belum selesai kenapa harus diserbu masalah lainnya?

"Kenapa Sadam begitu bodoh, Bunda?" maki Sadam pada dirinya sendiri. Laki-laki itu menjambak rambutnya sendiri kuat-kuat meluapkan penyesalannya.

"Bagaimana setelah ini cara Sadam menghadapi masalah lainnya?"

"Sadam bahkan takut untuk menghadapi sidang perceraian kedua nanti, bunda. Bagaimana kalau Sadam kalah dipengadilan nanti?" panik Sadam. "Sadam ngga mau bercerai dengan Nabila. Demi Allah, Sadam ngga mau bunda." takut Sadam.

Bunda Tania tidak suka melihat kelemahan putranya seperti ini.

"Bunda ngga ridho yah Sadam jika sampai kamu bercerai dengan Nabila. Bunda juga tidak ingin kehilangan kedua cucu bunda."

"Pokoknya kamu harus bisa memenangkan perceraian itu! Lakukan apapun asalkan kamu bisa mempertahankan pernikahanmu dengan Nabila menantu bunda!"

"Yang harusnya kamu ceraikan segera adalah wanita tidak tahu diri itu! Bunda akan bawa kasus yang bunda alami ke jalur hukum. Lalu kamu dan dia harus cerai setelahnya." titik Bunda Tania.

"Anak sama Ibu sama-sama perusak!"

"Bunda, tapi Dira menikah dengan Sadam karena permintaan bunda yang mau cucukan?" ingat Sadam. Bundanya juga harus ingat kesalahannya sendiri.

"Dia sudah mencintai kamu dari SMA! Pantas saja bunda minta dia menjadi istri kedua kamu langsung setuju tanpa minta apapun setelah melihat foto kamu. Tidak peduli bahwa kamu memiliki istri yang sedang koma, meski bunda memang yang memaksanya."

"Awas saja jika sampai dia berani menampakkan dirinya dihadapan, bunda!"

"Dira sekarang ada dipenjara, bun."

Nampak kekagetan diwajah bunda Tania mendapati informasi yang yang baru saja didengarnya.

"Bukankah kamu baru tahu dari bunda kesalahan Indira? Lalu kenapa dia bisa ada dipenjara sebelum bunda sendiri yang menjebloskannya?"

"Papa Salman yang memenjarakan Dira karena ternyata dialah pelaku tabrak lari almarhum Ridho, bunda."

Kembali Bunda Tania syok bukan main. Wanita paruh baya itu sampai menutup mulutnya tidak habis pikir.

"Wanita seperti apa yang sudah bunda masukkan kedalam rumah tangga kamu, Sadam." tangis Bunda Tania penuh penyesalan.

♥♥♥

Sadam masih bisa tersenyum meski dengan wajah pucatnya. Laki-laki itu tidak dalam keadaan sehat menghadiri sidang kedua percerainnya dengan sang istri pertama.

Sidang berlangsung panas. Pihak penggugat terus memberikan bukti-bukti kuat yang bahkan sempat pihak Sadam sebagai tergugat sudah menyangkal.

Sampai pada bukti poligami yang ia lakukan tanpa persetujuan istri pertama dan keluarga istrinya. Hakim berhasil memutuskan perkara perceraian mereka.

"DENGAN INI, HAKIM MEMUTUSKAN BAHWA SAUDARA SADAM ADNAN DENGAN SAUDARI NABILA QUEEN NISSA RESMI BERCERAI."

TUK

TUK

TUK

Rizky nampak lega ditempatnya setelah mendengar keputusan hakim agung meski disudut hati terdalamnya ia ikut menangis dan menyanyangkan perceraian ini terjadi.

Selanjutnya dibacakan beberapa keputusan hak asuh anak, harta gono-gini yang sama sekali tidak Sadam dengar.

Laki-laki itu nampak seperti kehilangan nyawanya ditempat.

Sadam sudah berusaha melakukan semuanya untuk mempertahankan Nabila tetap menjadi miliknya. Tapi ternyata ia gagal.

Keputusan hakim semakin membuat Sadam terpuruk.

Ia jatuh tidak sadarkan diri di dalam ruang persidangan.

Beberapa orang nampak panik melihat hal itu kecuali Rizky dan Papi Hary.

Sedangkan Daddy Rafael nampak prihatin menatap laki-laki itu. Ia bisa melihat cinta yang begitu besar dimata Sadam untuk Nabila, sahabat putrinya sekaligus clientnya di kasus kali ini.

Sejujurnya tidak ada satupun kasus perceraian yang Daddy Rafael sukai saat ia yang dipilih menanganinya. Jelas alasannya Ia paling tidak suka menjadi perantara putusnya sebuah ikatan suci bernama pernikahan.

Hikam masih menepuk-nepuk pipi sahabatnya yang nampak semakin pucat. Wajah dari penerus Adnan Grup tempat Hikam bekerja itu nampak memprihatinkan.

Beberapa orangpun nampak menatap miris pemandangan itu sampai Sadam menghilang dari pandangan saat pertolongan datang.

♥♥♥

"Dimana istrinya Abang, Iky?"

"Tolong beritahu Nabila untuk segera pulang. Abang mohon. Kali ini aja bantu Abang, yah." mohon Sadam entah yang keberapa kalinya pada Rizky.

Sejak bangun dari pingsannya, Sadam seperti orang linglung yang terus mencari Nabila bak orang kesetanan.

Sadam merasa ia akan gila.

Sakitnya berkali-kali lipat tidak pernah sekalipun ia bayangkan semua benar-benar terjadi pada pernikahannya dengan Nabila.

Ya Allah ini menyakitkan, tolong...

"Sudah saatnya Abang bangun dari tidur dan cuci muka!" ejek Rizky pada Sadam.

"Ka Nabila, bukan lagi istri Abang. Tapi mantan!" tekan Rizky mengingatkan.

"JANGAN PERNAH SEBUT NABILA, MANTAN ISTRI ABANG RIZKY!!!" marah Sadam tidak terima.

"Selamanya Nabila adalah istri Abang! Sampai matipun Nabila tetap istri Abang!" lanjut Sadam tegas dengan mata berkilat penuh kemarahan.

Drttt

Drttt

Drttt

Suara handphone milik Rizki berbunyi di kantong celana levisnya. Rizki pun langsung mengambilnya dan melihat siapa id penelpon tersebut.

"Assalamu'alaikum, ma."

Sadam semakin penasaran apa yang Rizki dan mertuanya itu bicarakan.

"Iya, Alhamdulillah. Mungkin seminggu lagi akta cerainya keluar."

Rizki menatap Sadam dengan wajah mengejek.

"Iya." jawab Rizki lagi.

"Bisa Abang berbicara dengan Mama?" pinta Sadam penuh harap.

"Ma, laki-laki itu mau bicara sama Mama."

"Sama Bila juga apa Abang boleh? Nomer Abang di blok." lirih Sadam nampak memelas.

Rizki diam tapi membiarkan Mama dan kakaknya mendengar apa yang mantan kakak iparnya itu ucapkan.

"Oke." jawab Rizki setelah mendengar persetujuan disebrang telepon.

Dengan penuh sukacita Sadam langsung menerima handphone yang Rizki sodorkan. Dengan tangan gemetar, laki-laki dengan wajah pucat itu meletakan benda pipih tersebut didekat telinganya.

"Ha-halo, Assalamu'alaikum... Mama." parau Sadam sampai tidak sadar meneteskan air matanya.

Rizki sama sekali tidak kasihan melihat itu, sedangkan Sadam tidak perduli jika adik iparnya itu melihatnya menangis dan nampak memalukan seperti sekarang.

"Maafin, Sadam. Maafin bunda juga yah, Ma. Bunda sudah sadar sekarang. Bunda cariin Nabila dan kembar."

Rizki ikut mendengarkan. Laki-laki itu juga nampak terkejut tapi setelahnya berucap syukur dalam diam.

Wanita ambisius itu akan melihat kehancuran anak tunggalnya sendiri. Dan mungkin hukuman penabrak lari kembarannya akan bertambah dengan kesaksian dari wanita itu yang menjadi korban atas kecelakaan lain yang disebabkan oleh Indira juga.

"Apa istri Sadam juga ada disitu, mah?"

Rizki nampak menatap tajam Sadam saat mendengar itu.

Benar-benar batu. Umpat Rizki dalam hati.

"Ka Nabila bukan lagi istri lu. Ingat baik-baik!" Sadam nampak bodo amat mendengar ucapan adik iparnya.

Katakan dia gila karena tetap menganggap Nabila adalah istrinya sampai kapanpun meski mereka telah resmi bercerai. Sadam sialan bodoamat.

"Wa'alaikum salam, sayang? Mas kangen banget sama kalian. Pulang yah, sayang. Mas jemput kalian nanti dibandara." ucap Sadam berharap Nabila masih mau datang kepadanya.

Sedangkan Nabila di sebrang sana langsung menangis mendengar suara laki-laki yang juga begitu ia rindukan. Tapi mereka bukan suami istri lagi.

Dengan wajah tertutup cadar yang baru saja Nabila gunakan semenjak berada di Mekah, Nabila menatap Ka'bah didepan sana dengan air mata yang mengalir.

"Jaga diri baik-baik, Mas." parau Nabila begitu sesak mengucapkannya.

"Terimakasih untuk segalanya. Aku masih mencintaimu disini tapi segalanya memang harus berakhir." Nabila langsung menutup telepon sepihak dan menghambur memeluk sang mama sambil menumpahkan segala tangisan kesakitannya.

♥♥♥

Setel mulmed 🎧🎵🎶

Tandai typo please♥

VOTE, KOMEN, SHARE AND FOLLOW✨

Versi wattpad seru gak sih? Kalo Obi baca lagi kadang suka aneh masa haha

Jangan berharap banyak dari cerita ini yah, karena ini hanya buatan manusia biasa. Tapi Obi harap cerita ini banyak menyampaikan pesan baik ke kalian, InsyaAllah♥

GIMANA BAB INI??

SPAM NEXT 5K

VOTE 15K UNTUK NEXT BAB

POKOKNYA JAZAKILLAH KHAIR BUAT YG UDAH BANYAK SUPPORT OBI DAN PERJANJIAN DUA SURGA♥

MAAF KALAU MASIH BNYK KEKURANGAN, SEMOGA NEXTNYA BISA MENYAJIKAN CERITA-CERITA YG LEBIH BAIK LAGI DAN LEBIH BERKUALITAS LAGI♥

TANPA KALIAN, TANPA ANAK-ANAK PASGA, TANPA SEGALA NIKMAT DARI ALLAH CERITA OBI BUKAN APA-APA♥

MAAF JIKA BANYAK KATA-KATA YG SALAH DAN KURANG BERKENAN DI HATI, KARENA KESALAHAN ITU MILIK OBI DAN KESEMPURNAAN ITU HANYALAH MILIK ALLAH SWT♥

...TBC...

Continua a leggere

Ti piacerĆ  anche

62.4K 4.9K 31
Lagi asik-asiknya panen mangga eh malah denger lelaki ngucap akad pakai namanya??? HAH! KOK BISA? .... āš ļø FOLLOW SEBELUM MEMBACAāš ļø ... Di keluarga...
Jodohku Yang Mana? [End] Da haylin

Romanzi rosa / ChickLit

1M 140K 40
āš ļøBACA HUA DULU BARU BACA CERITA INI BIAR GAK BINGUNGāš ļø Kandidat orang yang mencintai gue!!! -Haydar, putra kedua pengasuh pondok pesantren At-Ta-a...
152K 14.5K 49
Spin-off Takdirku Kamu 1 & 2 | Romance - Islami Shabira Deiren Umzey, dia berhasil memenangkan pria yang dicintainya meski dengan intrik perjodohan...
10.2M 146K 29
[ Sebagian part di private dan di hapus karena dalam proses penerbitan ] Hasnaifa Almeera Nagita, gadis cantik berusia 20 tahun ini harus berlapang d...