KOMA [ON GOING]

By myzhilaqila

1.3K 554 128

Kisah tentang Nathalla, seorang gadis yang sempat KOMA selama 1 tahun. Di dalam KOMA nya, Nathalla bertemu de... More

01 : Kecelakaan
02 : Awal dari Mimpi yang Panjang
03 : Kembali Bertemu
04 : Bahagia
05 : Fakta dan Kecewa
06 : Malam Seribu Luka
07 : Bumi? Pergi?
08 : Muncul
09 : Tokoh
10 : Ardhito POV
11 : Bertemu
12 : Perasaan
13 : Cast
14 : One Day with Boyfriend
15 : Minggu
17 : Perdebatan
18 : Dia Kenapa?
16 : Keributan
19 : Kembali
20 : Pertemuan
22: Waspada
21: Menginap
23 : Mellycia?
24 : Kata Misterius
25 : Rasa
27 : Klarifikasi
26 : Brithday
29 : Berakhir
30 : Makam
31 : Bersikap Aneh
32 : Kembali dan Menghilang
33 : Realita vs Mimpi
34 : Jadi?
35 : Persiapan
From Ila (author)
36 : Secepat itu?
37 : Last Day
38 : Last Day (2)
39 : Last Day (3)
40: Pergi

28 : Kebiasaan Baru

18 13 0
By myzhilaqila

Kami mencoba berdamai dengan masa lalu
-Nathalla Kenz Vitalia
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Hai!

Nggak kerasa part 30 semakin dekatt!

Semoga cepat selesai lahh
Aamiin

Terimakasih sudah bertahan sampai part ini!!

Jangan lupa vote!

Happy Reading!!

***🌻🌻🌻***

6 bulan 10 hari Nathalla KOMA

●●●

Mulai dari pertemuan kemarin, Nathalla dan Ardhito mencoba untuk lebih membuka pertemanan kepada Eysha. Gadis itu perlahan tampak akrab dengan Nathalla, Ardhito bahkan Tatia. Eysha pun perlahan melupakan perasaannya terhadap Ardhito.

Seperti biasanya, Tatia menginap di rumah Nathalla. Mereka menghabiskan waktu berdua untuk berbincang-bincang atau hanya sekedar menonton film bersama. Sekarang berbeda, mereka juga perlu mengajak Eysha. Karna Eysha anggota baru dalam pertemanan mereka.

Ting tong

Bel rumah Nathalla berbunyi. Sepertinya Eysha dan Tatia telah tiba.
Dengan segera Ia membukakan pintu.

"Aaaaa" teriak Tatia saat melihat wajah Nathalla.

Mereka berpelukan layaknya teletubis lalu melompat-lompat.

"Ada semua kan?" tanya Nathalla melihat tentengan Tatia dan Eysha.

"Sumpah Kak. Gue kwangen byangget sama lo"

"Samaaa"

"Kita jadinya nonton apa Mbey?" tanya Tatia pada Eysha di kamar Nathalla.

(Mbey= Mbak Eys)

"Nonton film Dignitate" jawab Eysha.

"Sip"

"Ti. Gila lo ya! Masa sampe beli projektor sih?" sahut Nathalla melihat Tatia yang baru saja mengeluarkan projektor yang Ia beli beberapa hari yang lalu.

"Nggak beli Kak. Di kasih Papa. Karna kita sering nonton bareng. Terus karna kita bikin usaha itu" jelas Tatia.

"Lo nggak minta kan Ti?" tanya Nathalla mengintimidasi.

"Ye! Ya ngga dong! Itu niatan Papa. Tapi kita ngerayu biar segera ehehe" ujar Tatia sembari cengengesan.

Eysha hanya menggelengkan kepala beberapa kali melihat kelakuan Tatia dan Nathalla.

"Jadi TEN cafe mau di buka kapan?" tanya Eysha.

"Bangunannya siap bulan depan Mbey. Kita siapin menu-menu nya aja. Soal izin udah di urus orangnya Papa" jelas Tatia.

"Kamu enak ya Ti. Meski Papa itu ayah sambung kamu, tapi rasa sayang yang di miliki lebih dari Papa kandung. Papa sayang banget sama kamu. Sedangkan kita? Papa kita nggak nganggep kita ada" ucap Nathalla sendu.

"Ya. Kamu benar Thall" ujar Eysha.

"Tapi kalian di sembuhkan oleh pasangan. Sedangkan aku? Aku di sakiti oleh pasangan"

"Kamu juga benar" ujar Eysha.

Fyi, saat ini Eysha sedang berpacaran dengan Rino. Teman OB Nathalla dulu. Sekarang Rino bekerja menjadi maneger di salah satu cafe Ibu Kota. Sementara Nathalla merintis usaha makanan bersama Tatia dan Eysha.
Rino memperlakukan Eysha layaknya ratu, sama seperti Ardhito memperlakukan Nathalla.

"Kamu dan Zora gimana Ti?" tanya Nathalla.

"Yah. Kaya gitu lah Kak. Nggak ada yang berubah. Sama aja. Toxic relationship"

"Ti. Ikuti kata hati kamu ya" saran Nathalla sembari menepuk-nepuk pundak Tatia.

Tatia hanya mendengus napas kasar. Sungguh Ia tak mengerti dengan kehidupannya. Rasanya ingin sekali Ia melepas Ozora, tapi, ah sudahlah.

"Yuk udah yuk kita nonton film" ajak Eysha.

"Gue riquest acara sedih-sedihan ya Kak, Mbey"

"Hm" jawab Nathalla dan Eysha.

"Iyeyy!"

Setelahnya, Tatia, Nathalla dan Eysha menonton film di kamar Nathalla.

"Pengen gue punya cowo kaya Alfi" cicit Tatia setelah usai menonton Dignitate.

"Ayok. Kita nangis-nangis" ajak Eysha.

"Gue benci Zora! Setan dia!" pekik Tatia dengan air mata yang mengalir. "Gue capek, masa hidup gue gini terus" lanjutnya sendu.

"Gue kangen Papa. Kenapa Papa nggak sayang gue ya?" tanya Nathalla dengan air mata yang mengalir.

"Apa ayah nggak mau cari gue ya? Ayah sekarang gimana? Sehat nggak ya?" ujar Eysha sambil menangis.

"Kak. Gue lelah hidup gini. Gue pengen selesai aja. Dia first boyfriend Gue, tapi kok gini?"

"Gue sayang sama Papa. Papa orang baik, tapi kenapa Papa ke Gue gini ya?"

"Bagaimanapun, Gue tetap sayang Ayah. Dia juga besarin gue, meski 4 tahun aja."

"Setel lagu sedih Kak" pinta Tatia.

Dengan cepat, Nathalla memutar playlist lagu sedih dari ponselnya. Mereka menangis tersedu-sedu, merasa menjadi manusia yang paling sedih di dunia ini.

***🌻🌻🌻***

Beberapa minggu setelah menginap.

Siang ini, rencananya Ardhito akan mampir ke TEN cafe untuk makan siang dari kantor.

"Cari siapa Pak?" tanya salah satu pegawai.

"Cari Nathalla" ucap Ardhito tanpa ekspresi.

"Baik saya panggilkan ya Pak"

"Hm"

Beberapa detik berlalu, akhirnya Nathalla muncul dari salah satu ruangan Cafe.

"Kenapa To?" tanya Nathalla.

"Mau ketemu pacar akuu" ucap Ardhito sembari mengulurkan tangan ingin memeluk Nathalla.

"Udah makan?" tanya Nathalla sembari duduk di salah satu meja.

"Belum" ujarnya memelas.

"Makan ya?"

"Boleh"

Kemudian, Nathalla memanggil salah satu pegawai.

"Tolong bawakan ini, ini sama ini ya" pintanya pada pegawai seraya menunjuk menu.

"Baik bu"

Setelahnya, pegawai itu pergi menuju dapur meninggalkan Nathalla dan Ardhito.

Di sela-sela menunggu tiba-tiba Eysha datang menghampiri Nathalla dan Ardhito.

"Eh ada Bumi"

Ardhito hanya tersenyum kecil yang cenderung nampak tak ikhlas pada Eysha.

"Gue gabung ya" pinta Eysha.

"Silahkan" jawab Nathalla.

"Adhiatma Company gimana Mi? Semakin sukses?" tanyanya pada Ardhito.

"Gue kurang tau Eys. Gue udah jarang ke kantor. Lagi fokus nyelesain skripsi" jelas Ardhito.

Eysha menanggapinya dengan anggukan kepala saja.

Tibalah makanan itu datang. Dengan lahap, Nathalla dan Ardhito memasukkan makanan mereka kedalam mulut masing-masing.

Sementara Eysha? Dia hanya melamun melihat jalanan yang begitu ramai. Sebelumnya Nathalla sudah menawarkan makanan pada Eysha, namun gadis itu menolak karna tak lapar.

"Gaya makan lo berubah ya Mi. Sama Gue dulu lebih elegan" ujar Eysha di tengah-tengah lamunannya.

Ardhito dan Nathalla bertatap-tatapan. Apa maksud Eysha berkata seperti itu?. Ardhito harap Eysha hanya melantur.

"Sha. tatapan lo kosong" peringat Nathalla.

Dengan segera Eysha sadar dari lamunannya lalu berpamitan hendak kembali bekerja.

"Nath. Jangan di bawa hati ya. Mungkin dia cuma ngalantur. Kan bengong tadi" sahut Ardhito.

Nathalla menjawabnya hanya dengan senyuman tipis.

Sebenarnya Ardhito tau bagaimana isi hati Nathalla. Namun Ia masih berharap jiwa ke dewasaan Nathalla mengerti pada posisi ini. Ia juga berharap semoga tidak terjadi keributan setelah ini.

Beberapa menit setelahnya, makanan Ardhito sudah habis. Rencananya Ia akan pamit pada Nathalla dan kembali ke kantor.

"Nath. Aku pamit ya" sahutnya.

"Ok. Hati-hati Mitoku. Semangat kerjanya ya"

Nathalla terus menatap punggung Ardhito yang terus mendekat ke mobil. Tiba-tiba Eysha datang dari belakang.

"Dulu, setiap kita sudah selesai bertemu, Bumi selalu cium kening gue. Sambil bilang 'I love you'."

Entah apa maksudnya Nathalla tak pernah tau dan ingin tau. Ia hanya tersenyum lalu meninggalkan Eysha yang kini melamun.

Hati siapa yang tak tersakiti bila mantan pacar kekasihnya mengungkit kenangan indah mereka? Hal itu tentu terjadi pada Nathalla. Seperti ada pecahan beling yang perlahan menyayatnya.

Mungkin hal ini akan menjadi kebiasaan baru untuknya.

***🌻🌻🌻***

Akhirnya up:)

Emang ada yang nunggu? Kayanya engga:)

It's okeyyy!

Gimana sama part ini?

Boleh jujur nggak sih? Aku pengen banget bikin sad ending untuk KOMA kalau sepi kaya gini:)

Berdo'a aja aku sadar biar kembali ke niatan utama.

Jangan lupa vote untuk yang belum vote!

Terimakasih sudah baca!

Salam sayang dari Aqila♡♡

See u in next part!!

Continue Reading

You'll Also Like

PUNISHER By Kak Ay

Teen Fiction

1.3M 117K 45
"Kenapa lo nolongin gue, hm? Kenapa nggak lo biarin gue mati aja? Lo benci 'kan sama gue?" - Irene Meredhita "Karena lo mati pun nggak ada gunanya. G...
3.4M 176K 27
Sagara Leonathan pemain basket yang ditakuti seantero sekolah. Cowok yang memiliki tatapan tajam juga tak berperasaan. Sagara selalu menganggu bahkan...
2.7M 134K 59
LO PLAGIAT GUE SANTET 🚫 "Aku terlalu mengenal warna hitam, sampai kaget saat mengenal warna lain" Tapi ini bukan tentang warna_~zea~ ______________...
543K 58.6K 23
Berkisah tentang seorang Gus yang dikejar secara ugal-ugalan oleh santrinya sendiri. Semua jalur ditempuh dan bahkan jika doa itu terlihat, sudah dip...