LAST MISSION

Від pischinny

25.4K 1.9K 90

"Gue deketin lo, bukan karena gue bener-bener pengen deketin lo." Altha. ____________________________________... Більше

A l a n a / A l t h a
A L A S T A R S
01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
37
38

36

241 17 2
Від pischinny

Senin, 16 Mei 2022
AirPort.

"Hah delay lagi?!" Marah Altha saat melihat  Nathan yang baru saja kembali dengan makanan ringan di tangan nya.

Beberapa waktu lalu ada pengumuman mengenai delay pesawat menuju Rusia, dan sekarang pengumuman itu lagi-lagi terdengar.

Dari yang tadinya 30-60 menit menjadi 61-120 menit. Bukan kah jika begini ia seharusnya bisa tidur terlebih dahulu di apartemen?

Sungguh, ia benar-benar sangat kesal sekarang.

"Kalo tau bakal begini mending naik pesawat kakek." Ucap nya lesu sambil menundukan kepala. "Kakek gak bakal bisa, sibuk dia." Jawab Nathan.

Perempuan itu mendongak cepat. "Sibuk ngapain?!"

"Yaelah, kaya gak tau aja. Dia kan emang gak pernah gak sibuk, mau hari libur juga gak bakal sibuk. Kalo pun gak ada kegiatan, dia tetep mau sibuk." Jelas Nathan membuat Altha mengangguk-angguk. "Bener, kakek emang sok sibuk. Biar keliatan keren kayanya."

Dug!

"Yang sopan sama kakek sendiri."

Perempuan itu menggaduh kesal. Ia mengusap-usap kepala nya yang baru saja di pukul oleh snack oleh lelaki di sampingnya.

"Sakit, bego!" Seru nya marah.

"Ck, emang mulut gak punya sopan santun."

"Lo juga." Balas Altha membuat lelaki itu memasang wajah malas. "Ya kan, Reyhan?"

Perempuan itu mengambil snack yang tadi nya di buat memukul. "Lo pasti juga suka gak sopan sama guru lo."

Reyhan menatap cukup lama, kemudian mengambil alih snack itu saat melihat Altha kesulitan membuka bungkus nya. "Sok tau, gue sopan sama orang yang sopan sama gue." Ucap nya sambil mengembalikan snack yang sudah di buka.

Perempuan itu memutar kedua bola mata nya malas. "Berarti bu Dila gak sopan dong sama lo?"

"Bu Dila?"

"Iya, tante Kiara. Dia pernah cerita sama gue, katanya geng ALASTARS itu buat masalah mulu. Bahkan sebulan aja gak pernah di lewat in tanpa masalah." Jelas Altha.

"Halah itu mah bohong!" Seru Gavin. "Kalo Wiramandala selalu ada masalah setiap bulan nya emang bener, tapi bukan ALASTARS yang mulai." Lanjutnya.

Lelaki itu menoleh dengan wajah sinis ke sebelah kanan. "Kaya gak tau aja lo siapa yang mulai setiap masalah ALASTARS."

"Ngapain lo nyinisin gue?!" Tanya Raga sewot.

"Cih, gak tau diri."

"Berantem mulu anjing, ini kita gak mau nyari makan dulu gitu?" Tanya Abian. "Ya kali 2 jam cuman duduk di sini doang, rame-rame lagi kita."

Edgar menoleh dengan mata menyipit. "Takut dikira mata-mata gak sih?"

"Muka modelan kaya lo mah sekalipun bener mata-mata, orang juga gak bakal percaya." Ucap Altha. Kemudian ia berdiri. "Ayo, cari makan."

"Eh kata kakek bisa masa!" Seru Nathan membuat semua menoleh. "Bisa apaan?"

"Jet nya."

Perempuan itu menghembuskan napas nya malas. "Udah lah, udah beli tiket juga." Balas nya dengan nada lemas.

"LAH IYA YA!!" Teriak Gavin tiba-tiba. "Kakek lo kan punya jet, kenapa gak pake itu aja kan pasti lebih cepet"

Ales menoleh cepat dan mendekat. "Gak tau diri lo anjing." Ucap nya dengan suara pelan.

Lelaki ini benar-benar.

"Tadi nya gak bisa. Gapapa lah, dari pada tiket yang di beli gak di pake." Jawab Altha sambil berjalan pergi mencari tempat makan.

Ia menjadi sangat lapar. Tidak, lebih tepat nya sangat lapar dan tidak dalam mood yang bagus. Semua ini karena delay pesawat.

Setelah Altha pergi, semua menatap kompak Gavin sambil menggeleng-gelengkan kepala heran.

"Siapa yang mau temenan sama tu orang?" Tanya Bara sambil menghindar menjauhi lelaki itu.

Semua nya ikut menghindar. "Ogah..."

"Gak mau."

"ANJING LO SEMUA!!" Teriak Gavin membuat semua nya menoleh terkejut.

Terlebih lagi orang yang lewat.

Semua nya langsung menoleh ke kanan dan kiri dengan wajah panik dan sedikit terkejut.

"Tinggalin aja yuk.."

Ya, mereka semua akan pergi ke Rusia untuk liburan. Lebih tepat nya liburan setelah perkelahian beberapa hari lalu dan kelulusan!

Benar sekali, mereka semua sudah resmi lulus dari Sekolah Menengah Atas di Wiramandala.

Sepertinya akan ada perbincangan juga tentang kelanjutan mereka dalam menempuh ilmu di jenjang selanjutnya.

Untuk Theresa dan Amanda. Mereka berdua memutuskan untuk melanjutkan sekolah di luar negeri. Dan ya, mereka harus sudah ada di sana untuk pendaftaran.

Mau bagaimana pun, mereka akan tetap bersahabat. Mereka percaya bahwa takdir akan menyatukan mereka lagi jika memang di persatukan.

*****

05.48 am

*****

"WOOAAHH!!" Seru semuanya terpukau saat mobil memasuki kawasan rumah keluarga Maheswara. "SALJU NYA LEBIH BANYAK DI SINI ANJIR DARI PADA DI BANDARA TADI!"

"Lah iya, kok di bandara tadi gak begitu banyak?" Bingung Gavin.

Nathan menoleh. "Ya kan itu tempat banyak orang lewat, mobil juga. Kalo salju nya gak di beresin ya bakal susah jalan nya." Jelas lelaki itu membuat semua mengangguk-angguk mengerti.

Mereka seperti sedang studytour ke Rusia dengan Nathan sebagai pemandu.

"Salju bisa di makan gak ya, gue pengen makan deh. Penasaran anjir.." Ucap Ales.

Edgar mengangguk. "Gue juga, terus salju kira-kira bisa di bawa ke Indonesia gak ya? Buat kenang-kenangan gitu."

Semua menatap malas ke arah Edgar. Lelaki ini memang selalu berhasil membuat teman nya tersulut emosi.

"Lo mending tidur lagi aja." Ucap Malvin sambil mendorong kepala Edgar ke senderan kursi mobil.

"Gue serius ini."

"YA CAIR LAH BEGO!!" Teriak Rafa emosi.

Edgar menatap sinis lelaki yang baru saja meneriaki nya. "Kan bisa aja pake frezer box."

"Ya menurut lo kalo tu salju di masukin ke frezer box dan harus ngelewatin 13 jam 45 menit untuk dateng ke Indonesia yang panas nya nauzubillah, lo pikir masih bisa bertahan tu salju?!"

Lelaki itu melirik ke kanan dan kiri nya bingung. Benar juga yang dikatakan Rafa.

"Bener sih..." Ucap nya dengan suara lebih kecil. "Tapi kan gue cuman nanya..."

"Gak usah emosi banget juga dong." Lanjutnya yang malah membuat semua orang semakin emosi.

"Tidur, tidur. Gak usah banyak bacot lagi." Ucap Bara cepat sambil menutup mata Edgar.

Lelaki itu langsung menyingkap tangan Bara yang berada di mata nya. "Udah mau nyampe malah di suruh tidur."

"Lo kalo gak tidur rus—" Abian menghentikan ucapan nya dan menghadap ke depan dengan mulut terbuka.

Terkejut dengan apa yang baru saja ia lihat.

"Kenapa lo?" Tanya Gavin bingung. "Liat depan cepet!" Lelaki itu langsung melihat ke arah depan. Dan lagi-lagi ekspresi yang sama di tunjukan juga oleh Gavin.

Ia tau keluarga Maheswara sangat kaya, tapi ia tidak menyangka jika se kaya ini. Rumah itu, tidak ini tidak pantas di sebut rumah. Bukan kah itu istana?

"Itu beneran rumah lo berdua?" Tanya Bara tanpa menatap ke arah Altha dan Nathan. Pandangan nya masih fokus ke depan.

Altha menggeleng. "Itu rumah keluarga Maheswara." Jawab perempuan itu. "Turun, temurun." Lanjutnya.

"Gila tapi itu gede banget!"

"Ya, lumayan." Ucap Nathan membuat Abian menoleh cepat. "Lumayan apaan, itu gede anjing."

"Wes santai dong."

"Iya gede." Lanjutnya.

"dostig (sudah sampai)" Ucap supir.

*****

"Mereka sudah sampai tuan, apakah kita bisa langsung menyerang nya?" Tanya lelaki yang kira-kira berumur 31 tahun.

Sedangkan lelaki yang sedang duduk di kantor sambil menatap pemandangan kota penuh salju itu tertawa pelan. "Hahaha, sabar dulu Tom. Aku tau ini akan sangat mengasikan, tapi kita harus bersabar."

"Kapan pertemuan MAX group?"

"Dua hari lagi tuan, tapi masih ada kemungkin akan di ganti hari nya."

Lelaki itu mengangguk-anggukan kepala nya mengerti. "Baiklah, siapkan saja semua nya. Mungkin kita akan melakukan nya di hari yang sama."

"Baik tuan."

"Ingat, aku sangat tidak suka dengan kesalahan sekecil apapun. Jadi pastikan rencana kalian berjalan sempurna." Ucap lelaki itu dengan seringaian seram.

Ia menunduk hormat. "Baik tuan, saya akan mempersiapkan dengan sesempurna mungkin."

*****

"Jadi bagaimana dengan misi yang kalian lalukan beberapa hari lalu?" Tanya lelaki paruh baya itu sambil memasukan makanan ke dalam mulut nya. "Apakah cukup menyenangkan?"

Semua nya menoleh kompak.

Tepat beberapa menit setelah sampai, mereka di ajak oleh Aditama untuk sarapan bersama. Tentunya keadaan sedikit canggung, kecuali Altha dan Nathan. 

Jika kalian bertanya tentang dimana Chelsea. Perempuan itu memutuskan untuk menunggu Kiara dan pulang bersama, betul ibu Nathan.

Sedangkan Nathan, lelaki itu diperintahkan pulang untuk beberapa hari ini oleh Aditama.

"Gak terlalu." Jawab Altha.

"Gak terlalu..." Ucap Aditama dengan nada memajang di akhir. Perempuan itu memasukan makanan ke arah mulutnya kemudian menoleh. "Gak terlalu menyenangkan."

"Bukan kah mendapat pacar menyenangkan?" Tanya lelaki tua itu membuat semua bingung.

Tetapi tidak dengan Nathan. Ia tau apa yang di maksud dengan Aditama. "Belum pacaran kek, gak peka dia." Jawab nya.

"Lelaki zaman sekarang apa memang sangat tidak peka?"

"Bukan cowok nya, tapi Altha."

Aditama langsung menoleh pada cucu perempuan nya itu. "Anak itu memang.."

"Kenapa sih?" Tanya Altha kesal. "Di meja makan gak boleh ngomong." Lanjutnya.

"Altha emang gak peka banget kek, saya aja udah kesel liatin dia begitu mulu." Ucap Gavin menyerobot membuat Ales mendekat cepat.

"Kakek? Sejak kapan lo jadi cucu nya anjir..?"

"Jangan malu-maluin, gue pulang in ke Indonesia lo ya."

Aditama mendekati kepala nya sedikit ke arah Nathan. "Itu orang yang bernama Reyhan?" Tanya nya dengan suara kecil.

Lelaki itu menggeleng. "Bukan, yang luaran kotak-kotak kaos abu." Jawab nya.

"Untung lah." Nathan tertawa pelan mendengarnya.

"Kamu anggota ALARIC?" Tanya Aditama pada Gavin. Lelaki itu menggeleng dengan senyuman. "Oh bukan kek, saya anggota ALASTARS."

"Yang mana ketua ALASTARS?"

Reyhan menoleh cepat. "Saya."

Aditama mengangguk-anggukan kepala nya pelan. "Saya tidak tau anak dari Ries sudah tumbuh sejauh ini." Ucap nya membuat Reyhan menatap bingung. 

Bagaimana lelaki itu bisa tau?

"Pernah dengar tentang ACE?" Tanya Aditama membuat semua nya menoleh. Tunggu, jangan bilang. "Saya ketua dari ACE, dan Ries juga Nicholas serta ayah Altha anggota ACE dahulu."

"Memang itu sudah lama sekali, tapi saya ingat jelas bagaimana mereka bertiga bisa membangun ACE sampai seperti ini. Dan saya tidak mengira anak mereka juga akan melakukan hal yang sama, walaupun tidak atas nama ACE tapi kalian tetap melakukan hal yang sama sekarang." Jelas nya membuat mereka sedikit terkejut.

Apakah ini takdir? Benar, ini sepertinya memang takdir. Takdir yang menyatukan mereka.

"ACE, tragedi 12 tahun lalu?" Tanya Reyhan.
Semua menatap bingung.

Ada apa di 12 tahun lalu?

12 tahun lalu terjadi pemboman besar yang menewaskan hampir 30% dari populasi kota Feodora. Berita nya menyebar ke seluruh penjuru dunia kurang dari 5 menit setelah kejadian. 

Ah, maksud nya seluruh dunia yang tau akan ada nya ACE. Bukan benar-benar seluruh dunia ini.

"Betul, kalian saat itu pasti masih sangat kecil." Ucap Aditama. "Baiklah, lupakan. Apa yang ingin kalian lakukan saat disini?" Tanya nya mengalihkan topik saat melihat semua orang menjadi sedikit tegang.

Altha menaikan kedua bahu nya secara bersamaan. "Belum tau, mungkin jalan-jalan."

"Bolshoi teater sudah dibuka dari minggu lalu." Ucap Aditama memberitahu.

*****

AlthaQuenzha:
ketemu lagi depan bangunan Red Square, kalo kesesat di tanggung sendiri

AlthaQuenzha:
lagi gak mood nyari orang

EdgarArdana:
@GavinFaresta salah lo ya anjing ampe kita kesesat

SakaDaniyal:
gaya si, minta mencar

GavinFaresta:
lo juga mencar blok

GavinFaresta:

SakaDaniyal:
gue kan ada Malvin, dia pernah kesini 😝

BaraSyahreza:
sesat anjir Gavin..

BaraSyahreza:
gue mau nyusul kalian aja, tapi takut makin kesesat

GavinFaresta:
tenang elah, gue bisa baca maps

GavinFaresta:
jadi sekarang gue tau semua jalan yang ada di Moskow 😎

AleSaputra:
semangat buat lo semua yang ikut sekte ga jelas Gavin hari ini

GavinFaresta:

"Altha, masih ada 30 menit an lagi. Mau kemana dulu?" Tanya Reyhan membuat perempuan itu mengalihkan pandangan nya.

Ia kemudian menoleh kedalam gedung teater besar itu. "Di dalem nya ada museum, mau liat?"

*****

"Lo suka liatin lukisan begini gak sih?" Tanya perempuan itu membuat Reyhan mengalihkan pandangan nya dari handphone. 

Ia kemudian menggeleng. "Gak suka."

Altha tertawa mendengarnya. "Hahaha, gue juga gak suka. Yuk pergi dari sini." Ucap nya sambil menggandeng tangan lelaki itu menjauhi lukisan yang baru saja di lihat.

"Lah...?"

*****

11.59, bolshoi teater.

"Iya maaf, kan gue kira udah telat." Ucap Reyhan masih terus membujuk Altha yang tidak ingin juga menatapnya.

Perempuan itu marah.

"Lebih bagus kecepetan kan dari pada telat? Kan, kan, kan!"

"Altha..." Panggil lelaki ini. "Ini lo marah beneran sama gue?"

"Maaf, kan gue udah minta maaf. Tukang sanslik sanslik itu juga gak bakal pergi kok, nanti gue traktir. Berapa pun yang lo mau deh, okay?"

Altha menoleh cepat dengan raut wajah sangat kesal. "Shashlik, bukan sanslik."

"Y-ya, maksud gue itu." Ucap Reyhan cepat.

"Lo juga gak punya duit Rusia, gak usah gaya-gaya an mau traktir gue."

Lelaki itu langsung terdiam seketika. Benar, ia mana punya uang Rusia. Lalu bagaimana ia mau mentraktir Altha makanan itu?

Reyhan bodoh.

Fyi: Shashlik adalah makanan khas Rusia yang biasanya terbuat dari daging domba atau kambing.


*****

sakadnyl wkwk @malvinbagaskara @abianmrj

view all comment
...

malvinbagaskara brengsek aib gue anjing, apus gak lo

abianmrj demi apapun, ko kita bisa pelukan gitu si anjir...

nathanelvana WKWKWKWK ANJING GAK KUAT!! ITU MALVIN PANIK AMAT KAYANYA 😭

rafapradewa HAHAHAHAHA UNTUNG GUE GAK IKUTAN

alesptra itu kanan Malvin sapa anjir, fix pulang dari situ trauma dia 😭

gavinfrst DNWKHDKQNW GUE GAK PERNAH LIAT KOMUK MALVIN SEPANIK ITU! HAHAHAHA ANJING KETAWA KENCENG GUE

malvinbagaskara @gavinfrst mau by one di mana vin kita?

*****

alanaquenz  masih sama

view all comments
...

gavinfrsf plis baca wa cantik 😘

alanaquenz @gavinfrst sokap

gavinfrst @alanaquenz plis banget ini mah gue gak mau disini ampe besok, walaupun jadi gelandangan Rusia kayanya bakal seru cuman gak dulu 😭

edgardn kalo gak mau jemput Gavin gapapa. Yang penting jemput gue dulu, tu anak monyet emang gak usah di bawa pulang beneran dah 🙏🏻

BaraSyahreza:
gue gak tau mau ngetik apa lagi, cuman plis kali ini aja. Siapapun pukulin pala Gavin ampe lupa ingatan kalo kita pernah temenan ama dia 🙏🏻

MalvinBagaskara:
kenapa lagi anjing lo pada, setiap chat ada aja masalah baru nya

EdgarArdana:
gatau, ini gue jadi gembel aja dah disini

AbianMaraja:
untung gue gak ikut sama kalian 🛐

AbianMaraja:
keputusan paling tepat yang pernah gue ambil selama hidup 17 tahun sebagai bujang ganteng

RafaPradewa:
Gavin pasti sesat

AleSaputra:
udah pasti

GavinFaresta:
help @AlthaQuenzha

SakaDaniyal:
kalo liat di sg Reyhan mah mereka masih nonton teater, kayanya kalian di jemput jam 10 an

SakaDaniyl:
kesian..

GavinFaresta:

GavinFaresta:
@AlthaQuenzha

AlthaQuenzha:
bacot, ganggu

EdgarArdana:
ALTHA AKHIRNYAA!!

EdgarArdana:
plis tolong banget ini mah, jemput gue sama bara ya ini gue shareloc sekarang

BaraSyahreza:
iya kita berdua aja, Gavin gak usah

BaraSyahreza:
biarin aja dia jadi gelandangan di sini, gak berguna juga

GavinFaresta:
brengsek lo berdua 😘

EdgarArdana:
lo lebih brengsek, kalo mau jadi gelandangan gak usah ngajak ngajak setannn

GavinFaresta:

AbianMaraja:
iket badan nya di tiang, abis itu tinggal biar jadi gelandangan beneran plis. Gue gak kuat liat tingkah nya 🙏🏻

GavinFaresta:
untung aku masih ada si mniez aksa 😘

GavinFaresta:
kiw @AksaPandhita

AksaPandhita:
maaf banget, tapi untuk kali ini gue juga pengen pukul pala lo 🙏🏻

GavinFaresta:
kalo mau gue maafin si temenin gue ya, kan kesalahan lo tuh banyak banget 😏

AksaPandhita:
bestie forever @GavinFaresta 🙇🏻

NathanElvana:
jujur aja, pasti si Aksa lebih nyesel ngekhianatin kita karna di paksa Gavin ngelakuin ini dari pada di pukul Reyhan waktu itu 😇

AksaPandhita:


*****

"Kakek." Panggil Altha. "Apa ada yang masih mengganjal di hati kamu Altha?"

Perempuan itu menundukan kepala nya.

"Apa aja ingatan yang gak Altha ketahuin? Apa aja ingatan yang hilang selama ini?" Tanyanya sambil terus menunduk. "Altha mau tau semua nya."

Aditama menaruh secangkir kopi nya dan menatap cucu perempuan nya itu dalam.

Iya, Aditama memang jahat karena merahasiakan dan membiarkan cucu perempuan nya itu seakan tidak terjadi apa-apa.

Ia memang jahat karena membiarkan Altha hidup di bawah perintah nya bertahun-tahun, tanpa mau tau apakah ia menyukai nya atau tidak.

"Ada apa kek, apa yang terjadi sama papah saat itu? Apa bener Deon yang lakuin semua nya?"

"Memang sudah seharusnya kamu tau semua ini. Dari alasan kakek memaksa mu melakukan semua misi dan juga alasan tentang merahasiakan ingatan mu."

"Alana." Panggil Aditama membuat perempuan itu mendongak.

Nama aslinya di panggil.

"Tentang misi yang kakek berikan selama ini, itu bukan kemauan kakek. Tapi papah kamu. Mungkin jika papah kamu yang melakukan tidak akan sekeras ini, tapi kakek hanya ingin kamu bisa melewati kehidupan ini dengan baik dan tanpa kekhawatiran."

"Tadinya kakek tidak akan melanjutkan kemauan papah mu. Tapi karena melihat apa yang terjadi pada Arion, anak kakek. Keinginan Arion kembali teringat, kakek ingin kamu melanjutkan semua misi Arion yang terhenti. Kakek ingin membuat kamu bisa bertahan di kehidupan kakek dan Arion yang memang seperti ini. Kamu tau kan, kehidupan seperti ini sudah menjadi takdir kamu Alana Quenzha Maheswara." Ucap Aditama menjelaskan.

Altha sedikit menunduk lagi. Kedua tangan nya sibuk mengusap satu sama lain dengan gugup. Ia tidak pernah se gugup ini berbicara pada Aditama selama hidup nya.

"Tapi apa bener, Deon yang ngelakuin itu?" Tanyanya.

Aditama mengangguk. "Betul, Deon. Bukan Darel."

Perempuan itu mengerutkan keningnya sedikit bingung sambil mendongak. "Darel? Siapa Darel?"

"Kamu tidak tau?" Altha menggeleng sebagai jawaban.

"Alana, kakek harap kamu membalaskan ini semua kepada orang yang benar." Ucap Aditama membuat perempuan itu menjadi sedikit takut.

"Aku gak ngerti, Darel siapa?"

"Darel, kembaran Deon." Ucap Aditama membuat Altha menegang seketika.

Tunggu, sejak kapan lelaki itu memiliki kembaran? Mengapa informasi ini tidak pernah ia dapatkan sebelumnya.

"Kakek harap kamu tidak membuat keputusan yang salah sebelum ini, Alana."

_____________________________________________________

Tolong ya bantu aku untuk  memperbaiki ketikan dalam menulis cerita ini, bisa di tandai di mana kesalahannya!

Terimakasih buat kalian yang sudah bantu
Pasti akan aku segera ganti! 💗



- anak rebahan

Продовжити читання

Вам також сподобається

The Story Of Janeta 2 Від R A Y

Підліткова література

840K 102K 13
"Gilaa lo sekarang cantik banget Jane! Apa ga nyesel Dirga ninggalin lo?" Janeta hanya bisa tersenyum menatap Dinda. "Sekarang di sekeliling dia bany...
MAHESA Від anotherfavgirl23

Підліткова література

538K 40.7K 28
Hanya Aira Aletta yang mampu menghadapi keras kepala, keegoisan dan kegalakkan Mahesa Cassius Mogens. "Enak banget kayanya sampai gak mau bagi ke gu...
Beautiful Tattoo (COMPLETED) + (REVISI) Від pwettiestace

Підліткова література

1.1M 44.4K 51
"Gue tertarik sama cewe yang bikin tattoo lo" Kata gue rugi sih kalau enggak baca! FOLLOW DULU SEBELUM BACA, BEBERAPA PART SERU HANYA AKU TULIS UNTUK...
TRANMIGRASI ZEA & NEYRA Від Dinda_ Lilis

Підліткова література

2.7M 134K 59
LO PLAGIAT GUE SANTET 🚫 "Aku terlalu mengenal warna hitam, sampai kaget saat mengenal warna lain" Tapi ini bukan tentang warna_~zea~ ______________...