Maaf aku terlalu egois
-Nathalla Kenz Vitalia
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Haiii
Jangan lupa vote
Happy reading!!
.
Masih di hari yang sama, dengan masalah yang sama, dan kondisi yang sama.
🌼🌼🌼
Ardhito tak terlihat lagi setelah menemui Nathalla tadi. Tidak ada pesan darinya. Tak ada lagi kehadirannya, seolah menghilang dari bumi.
Karna kekhawatirannya yang begitu besar, Nathalla memutuskan mengirim pesan untuk Ardhito.
_______________________________________
Mito《3
To
Kamu dimana?
Maaf aku terlalu egois
Bisa ketemu??
_______________________________________
♢♢
Sudah pukul 11 malam, namun pesan Nathalla tak pernah terbalas. Kantuk sudah mendatangi Nathalla, perlahan, matanya terpejam.
♧♧
Sampai esok hari pun tidak ada pesan yang masuk di handphone Nathalla, entah apa yang terjadi pada pria itu sehingga dia menghilang.
Akhirnya, Nathalla memutuskan akan mampir ke rumah Ardhito sepulang kerja nanti.
"Misi Pak Heru. Buminya ada?" tanya Nathalla kepada satpam di rumah Ardhito.
"Den Buminya sakit Non" ujar Pak Heru
"Boleh saya masuk nggak ya Pak?" tanya Nathalla
"Oh iya silahkan Non" ujar Pak Heru mempersilahkan Nathalla masuk.
Nathalla memasuki rumah berwarna cream tersebut. Ia mengucapkan salam, lalu bergegas mencari Mbok, art rumah Keluarga Prakasa.
"Mbok" ucap Nathalla seraya mencium tangan Mbok Asri
"Iya Non?" tanya Mbok Asri
"Bumi sakit ya Mbok?" tanya Nathalla
"Iya Non" ujar Mbok Asri sesudah menghembuskan nafas gusar
"Boleh Thalla ketemu dia Mbok?" tanya Nathalla
"Boleh Non. Mari saya anter" ujar Mbok Asri
Nathalla mengikuti Mbok Asri ke kamar Ardhito. Kamar bernuansa coklat dengan furniture berwarna hitam, khas lelaki.
"Saya tinggal ya Non. Permisi" ujar Mbok Asri di depan kamar Ardhito. Aku hanya mengangguk mendengar hal itu.
Nathalla mengetuk kamar tersebut.
"To. Boleh masuk?" ujar Nathalla di depan pintu kamar tersebut.
"Masuk" ujarnya pelan
Mendengar jawaban Ardhito, Nathalla membuka pintu kamar tersebut. Ia menghampiri Ardhito yang terkapar lemah di kasur.
"Kamu sakit apa To? Kenapa nggak kabarin aku?" tanya Nathalla
"Maaf ya aku nggak ngabarin kamu. Aku nggak kepikiran sama sekali buat buka handphone. Lemes banget Nath" ujar Ardhito seraya tersenyum lemah
"Ok. Nggak papa. Cepet sembuh ya pacarku! Tapi, kamu sakit apa? Kemaren sehat-sehat aja waktu ketemu aku"
"Kemaren aku kebanyakan obat" jawab Ardhito
"Obat?" tanya Nathalla
"Iya. Selama kamu marah, kepalaku sakit, aku minum obat banyak banget. Terlalu keras" jawab Ardhito
"To. Nggak perlu lagi kamu seperti itu. Maaf ya aku marah sama kamu. Marahku cuma sebentar. Sedangkan kalau kamu sakit? Semuanya akan lemah" ujar Nathalla
Ardhito hanya tersenyum.
"Bunda, Papa sama Tia kemana To?" tanya Nathalla
"Ada acara di Bandung" ujar Ardhito
Nathalla hanya mengangguk mendengar jawaban Ardhito. Lalu berkata.
"Cepat sembuh ya pacarku! Maaf aku terlalu egois" ujar Nathalla
"Iya. Maaf juga aku belum bisa selalu ada buat kamu" ujar Ardhito
"Temenin sampe aku bobo ya Nath" sambung Ardhito
Nathalla hanya tersenyum dan mengangguk dengan perkataan Ardhito.
"Kamu udah makan Nath?" tanya Ardhito
"Belum" jawab Nathalla
"Mabar yuk" ajak Ardhito?
"Ha?"
"Makan bareng Nath"
"Ooh" ujar Nathalla sambil menganggukkan kepalanya
"Tolong panggilin Mbok dong Nath. Suruh bawain makan" pinta Ardhito
"Kalo aku turun sebentar nggak papa kan To? Kasian Mbok" ujar Nathalla
Ardhito menghembuskan nafas kasar lalu berkata. "Ya udah"
Mendengar hal itu, Nathalla keluar dari kamar Ardhito, lalu turun ke lantai satu dan mengambil makanan.
Ia mengambil makanan yang ada di meja makan, lalu pergi kembali ke lantai dua, lebih tepatnya kamar Ardhito.
Ia mengetuk pintu kamar Ardhito.
"Masuk" ujar Ardhito lemah
Mendengar hal itu, Nathalla memasuki kamar Ardhito.
"Kamu makan di kasur aja?" tanya Nathalla
"Iya" jawab Ardhito
"Perlu di suapin?" tanya Nathalla polos
Ardhito hanya menganggukkan kepalanya seperti anak bayi.
Malam itu, Nathalla menghabiskan waktunya untuk mengurus Ardhito sampai dengan pukul 9 malam.
***
Haiiii
Gimana sama part ini??
Jangan lupa vote!!!
Terima kasih udah baca!!
Lama ya nggak lihat mereka:))