Mikaella

By Keyla_NH

553K 35K 722

[ᴄᴏᴍᴘʟᴇᴛᴇᴅ] Mikaella, wanita berumur 23 tahun yang merupakan seorang Fashion Designer sukses. Bisa dikatakan... More

Mikaella ~ Prolog
Mikaella ~ 01
Mikaella ~ 02
Mikaella ~ 04
Mikaella ~ 05
Mikaella ~ 06
Mikaella ~ 07
Mikaella ~ 08
Mikaella ~ 09
Mikaella ~ 10
Mikaella ~ 11
Mikaella ~ 12
Mikaella ~ 13
Mikaella ~ 14
Mikaella ~ 15
Mikaella ~ 16
Mikaella ~ 17
Mikaella ~ 18
Mikaella ~ 19
Mikaella ~ 20
Mikaella ~ 21
Mikaella ~ 22
Mikaella ~ 23
Mikaella ~ 24
Mikaella ~ 25
Mikaella ~ 26
Mikaella - 27
Mikaella ~ 28
Mikaella ~ 29
Mikaella ~ 30
Mikaella ~ 31
Mikaella ~ 32
Mikaella ~ 33
Mikaella ~ 34
Mikaella ~ 35
Mikaella ~ 36
Mikaella ~ 37
Mikaella ~ 38
Mikaella ~ 39
Mikaella ~ 40 [END]
Mikaella ~ Epilog
SEQUEL!!!

Mikaella ~ 03

18.8K 1.3K 11
By Keyla_NH

Setelah selesai makan malam, semuanya berkumpul diruang keluarga, mereka mengobrol ringan, juga membahas rencana liburan yang tak kunjung terlaksana.

"Boro-boro ke London, yang ke New york kemarin aja gak jadi," sindir Anna saat Papanya merencanakan liburan ke London.

"Lah, kemarin itu kan waktunya gak tepat. Uangnya ada, tapi waktunya yang gak tepat, suami kamu lagi sibuk-sibuknya kan sama perusahaannya, Mika juga lagi banyak kerjaan," sahut Bara membuat Anna menghela nafasnya.

"Bener itu kata Papa, kalian harusnya luangin waktu dong untuk family time, kalau Mama sama Papa mah bisa-bisa aja." Rini ikut bersuara.

"Jadi ini mau ke London atau ke New york?" tanya Nathan.

"Emangnya kamu bisa?" tanya Anna kearah suaminya yang duduk disebelahnya.

Nathan menyengir. "Gak bisa lama sih, hehe."

Anna mendengus kesal dibuatnya, suaminya ini memang super duper sibuk, menyebalkan sekali. "Ntar aja deh liburannya, males sekarang."

"Ngambekan." Nathan mencolek hidung Anna membuat Anna mengerucutkan bibirnya karena kesal.

Mika yang melihat kejadian tersebut bergidik geli. Anna tersenyum miring kearah Mika. "Iri ya lo."

"Dih? Siapa yang iri? Jiji sih iya, ngambekan lo," jawab Mika, ia memang tidak ada rasa iri sedikitpun.

"Gak sopan lo sama Kakak sendiri."

"Lo sih—"

"Eh udah-udah! Kalian ini udah gede masih juga suka berantem, gak malu apa? Tuh Khanza udah tidur, mending bawa ke kamar gih kasian," ucap Rini melerai Anna dan Mika yang sedang adu mulut. Khanza sudah tertidur lelap di pangkuan sang Ayah.

"Kita nginep disini?" tanya Anna.

"Iya, nginep aja, udah malem nih, kan bisa pulang besok pagi," jawab Bara.

Anna mengangguk pelan. "Oke—"

"Telat kerja dong sayang." Nathan memotong perkataan Anna.

Anna menatap sang suami dengan tatapan tajam. "Yaelah telat sehari doang, lagian kan kamu Boss, santai aja lah."

Menurut apa kata istri, Nathan hanya bisa mengangguk pasrah, daripada ia diamuki abis-abisan oleh istrinya disini.

"Bi Darmi..." panggil Mika, beberapa detik kemudian Bi Darmi datang menghampirinya. "Bi, kamar yang disebelah kamar saya udah di bersihin, kan?"

"Udah, Non."

"Kamar bawah juga udah?"

"Udah juga, Non."

"Oke, itu aja, terima kasih Bi."

Bi Darmi mengangguk lalu ia kembali ke dapur untuk menyelesaikan pekerjaannya.

"Kak Anna sama Kak Nathan tidur di kamar atas ya, Mama sama Papa dikamar bawah."

"Okey, ya udah kalau gitu istirahat yuk, kalian semua pasti capek kan," ucap Rini dibalas anggukan oleh semuanya.

"Anna sama Nathan ke kamar dulu ya, kasian Khanza kayaknya kecapean banget," pamit Anna.

"Iya Mika juga mau istirahat."

"Mama sama Papa juga. Good night."

"Good night."

***

Keesokan harinya, pagi hari ini sangatlah cerah, semoga suasana hati Mika ikut cerah juga. Kedua orang tua serta Kakaknya sudah pulang tadi pagi setelah sarapan, dan kini, Mika akan segera berangkat menuju ke Butiknya.

Sesampainya di Butik, Mika tersenyum hangat menyapa satu persatu karyawannya. Hal itu membuat karyawannya betah bekerja di Butik ini.

Butik milik Mika memang sangatlah ramai, selain karena desain-desain pakaian yang sangat modern mengikuti perkembangan jaman, jahitannya rapi, juga karyawannya yang sangat ramah, maka tak heran mengapa Lovanie Boutique sangat ramai pengunjung.

Baru saja Mika masuk kedalam ruang kerjanya lalu duduk di kursi, pintu tersebut diketuk oleh seseorang, hal itu membuat Mika sedikit kesal, padahal ia baru saja duduk.

"Iya, siapa?"

"Ini Karin. Maaf, Mik, dibawah ada temen kamu nyariin, namanya Dira."

Mika terdiam sejenak lalu ia mengkerutkan keningnya. "Dira? Iya suruh kesini aja."

"Okey."

"Aneh banget tuh anak." Mika berbicara sendiri, ia melirik kearah jam dinding yang masih menunjukkan pukul 7.40 pagi.

"Tumbenan datang pagi gin—"

Ceklekkk!!!

Pintu ruangan terbuka, masuklah seorang wanita dengan senyuman manis di bibirnya.

"Selamat pagi bestie."

"Ya, pagi, kenapa?"

"Santai dong, gak seneng ya lo gue disini." Dira menatap Mika sebentar lalu membuang muka.

"Tumbenan pagi-pagi gini lo kesini?"

"Gue mau ngasih info penting! Super duper penting!"

"Oh ya? Apa?" tanya Mika penasaran.

"Jadi, ntar malem kita diundang ke acara peresmian Restoran barunya Danu! Katanya sih, dia kerjasama gitu sama temennya untuk buat Restoran ini, dan malam ini peresmiannya, kita diundang, gue, lo, dan Neva."

Mika menaikkan sebelah alisnya. "Danu?"

"Yaelah! Jangan bilang lo udah lupa?! Itu loh, cowok kemarin! Yang punya Senja Cafe!"

Mika terdiam sejenak sebelum ia mengangguk. "Ah i see, jadi ntar malem kita ke acara peresmian restorannya? Dimana?"

"Di jalan Citarum, kalau gak salah nama Restorannya, Sky Resto. Ntar bareng aja deh gimana? Gue yang jemput lo sama Neva?"

Mika mengangguk mengiyakan. "Boleh."

"Jangan ngaret ya lo! Awas aja ntar gue datang lo belum mandi."

"Gue mah on time, lo sama Neva tuh yang ngaret," sahut Mika tak terima.

***

Malam harinya, Mika duduk di sofa ruang tamu sembari memainkan handphonenya, sekilas ia melirik kearah jam tangan yang melingkar di pergelangan tangannya, ia mendengus kesal karena Dira tak kunjung datang.

Dalam hati, ia sudah berniat untuk menelpon sahabatnya itu, tetapi, baru saja ia mau menelpon, pintu rumah terketuk dan saat dibuka ternyata itu adalah Dira.

"Lama banget," ucap Mika begitu Dira muncul dihadapannya.

Dira menyengir kuda. "Hehe, si Neva tuh lama banget, gue nungguin dia tadi. Ya udah yuk berangkat, telat nih kita."

"Siapa suruh lama."

Daripada berdebat dan membuang waktu, sebaiknya mereka segera pergi ke acara peresmian Sky Resto.

Tak butuh waktu yang cukup lama, kurang lebih 20 menit mereka sudah sampai di lokasi. Mika menatap sekelilingnya, sangat ramai sekali, desain Restoran ini juga sangat cantik, modern, dan elegan. Sepertinya semua orang disini adalah tamu-tamu penting, mereka semua terlihat sangat akrab.

"Kita ke depan dulu yuk," ajak Dira dibalas anggukan oleh Mika dan Neva.

Ketiga gadis itu pun berjalan kearah depan, mencari keberadaan lelaki yang mengundang mereka, Danu.

"Danu!" panggil Dira saat melihat Danu sedang mengobrol dengan seorang pria.

Danu yang merasa namanya dipanggil pun langsung menoleh dan tersenyum hangat kearah 3 orang wanita yang menghampirinya.

"Terima kasih sudah datang," ujarnya berterima kasih.

"Iya sama-sama. Jadi ini Restoran lo? Sumpah, ini keren banget, semoga sukses ya kedepannya," puji Dira membuat Danu terkekeh pelan. "Iya ini Restoran gue— ralat, maksudnya, Restoran gue dan temen gue."

"Berdua gitu?"

"Iya, modalnya kan barengan."

Mika menatap sekelilingnya, tak sengaja kedua matanya menangkap suatu objek yang tak asing.

"Kak Anna," gumam Mika pelan.

Continue Reading

You'll Also Like

23.6K 440 20
He's a Daddy without clue, aku merasakan kehangatannya dibalik jeruji yang mencengkeram di seluruh tubuhku. Kita dipertemukan dalam sebuah kenangan...
120K 13.1K 73
[SPIN OFF "Flight With You"] Remaja berparas anggun, lemah lembut, dan berhati baik itu tumbuh berkembang di bawah lingkungan yang siapa saja ingin m...
2.9M 166K 61
Kisah yang menceritakan kehidupan Rio dan Vania setelah memiliki Arka, buah cinta mereka. Kepolosan dan kepintaran Arka membuat hidup mereka lebih be...
89.2K 3.6K 43
Addara tidak suka membaca buku atau menonton film dua kali. Ia sudah paham jalan cerita dan akhir dari cerita itu nantinya. Menurutnya, itu sama sepe...