I LOVE U KETOS!

By Sepluthfiaaa_

13.4M 1M 280K

Menikah? Dengan teman seangkatannya sendiri? Orang yang biasa dijuluki bad boy? Dikenal banyak orang? Disegan... More

[1] Awalan
[2] Bermulai
[3] Bertemu
[4] Rencana Ayah
[5] Awal mula
[6] Gagal pulang bareng
[7] Fitting Extreme!
[8] Belum beres!
[9] Luluhkan!
[10] Satu atap
[11] Hari ini
[12] Hari baru
[13] Impas
[14] Sama-sama jahat
[15] Resepsi?
[16] Speechles
[17] I'm going solo
[18] Solo
[19] Cemburu?
[20] Kusma
[21] Kecewa
[22] Prepare
[23] Resepsi
[24] Kembali
[25] Khawatir
[26] Pasrah
[27] Gagal menghindar
[28] Awal masalah?
[29] Rencana yang gagal
[30] Pengakuan
[31] Pengakuan (2)
[Bonus Chap] Zelinda Arjuna edisi Ramadhan
[Bonus Chap] Zelinda Arjuna edisi Ramadhan (2)
[32] Masalah
[33] Pergi
[34] Keputusan
[35] Rencana Pencarian
[36] Berakhir?
[37] Bimbang
[38] Baikkan
[39] Pengakuan Kusma
[40] preparation for bali
[41] Manis-manis madu.
[42] Dag Dig Dug Der!
[43] Bali i'm coming!
[44] Trip To Bali
[45] Hallo Bali
[46] Keluar Atau Di dalem
[47] Marah Tapi Mau
[48] Ibu! Miss U!
[49] What is wrong?
[50] Kenyataan Pahit
NEW CAST!
[51] klarifikasi Ibu
[52] Ada Kita Disini
[53] Bukan Dia
[54] Terenggut Paksa
[55] Prioritas (?)
[56] Sakit Tapi Tidak Berdarah
[57] Keluar Dari Alam?
[58] Memaafkan (?)
[59] Benar Berakhir
[60] Kembali (Seperti) Semula
[61] Sebelum Berakhir
[62] Baby Shop
[63] Mulai Menjauh
[64] Wisuda
[65] Surat Cerai
[66] Nasi Padang
[67] Tanda Tangan
[68] Testpack
[69] Kabar baik (?)
[70] Datang
[71] Kesempatan Kedua
[72] Dokter Kandungan
[73] Mama
[74] Say Goodbye Ibu
[75] Kuliah Kerja
[76] Mengalah
[77] Comeback Solo
[78] Mitoni
[79] Seriously?!
[80] Don't afraid Zelinda
[81] Meet!
[82] Lah kok sekarang?
[83] WELCOME TO WORLD MY BABY!
[84] Do not leave me!

[85] Foto kenang-kenangan [END]

119K 7.8K 1.8K
By Sepluthfiaaa_

Happy Reading!

.
.
.
.
.

"Pa... Pa... Pa..."

Arjuna mengerjapkan matanya saat mendengar suara yang memanggil dirinya, ia memiringkan badannya kala melihat putranya itu sedang tengkurap sambil berusaha berjalan mendekati dirinya yang masih tidur.

"Anak papa udah bangun? Sini nak." Arjuna membawa anaknya itu berbaring disampingnya, lalu memeluk bayi laki-laki yang berumur 7 bulan itu seperti guling.

Ya, sudah terhitung 7 bulan lamanya ia mendapat pengalaman terburuk yang pernah di alaminya selama ia hidup, menjalani kehidupan layaknya manusia zombi yang pasrah akan keadaan tanpa tau pastinya.

Memikirkan itu membuat dirinya selalu terbayang-bayang wajah pucat istri cantiknya itu, bahkan semua keluarga yang ada di sana.

Namun kini ia sudah menjalankan kehidupannya kembali normal, berkat dukungan sang buah hati dan keluarga tentunya. Menjadi papa diusia yang bahkan masih bisa dikatakan belia ini, dan bekerja untuk menghidupi anaknya.

"Udah bangun mas?"

Arjuna menoleh ke sumber suara, dilihatnya wanita cantik baru saja keluar dari kamar mandi dengan handuk ditangannya.

"Kamu baru selesai mandi?" Tanya Arjuna.

Wanita itu mengangguk sambil tersenyum manis, ia membenarkan letak hijabnya kesamping lalu merangkak naik keatas ranjang untuk melihat putranya.

"Utututu... Anaknya umi udah bangun sayang? Sini yuk mandi udah siang, biar baunya wangi gak kaya papa." Ledeknya sambil mengangkat sang buah hati ke kamar mandi.

Arjuna hanya mampu tersenyum sekarang, ia menahan lengan istrinya itu lalu menariknya pelan agar kembali duduk di atas kasur.

"Mas ih, aku lagi bawa al. Nanti kalo jatoh gimana?" Ujarnya kesal.

Arjuna hanya bergumam tak jelas, walaupun hampir setiap hari mereka bertemu ia sangat rindu pada istri tercintanya ini.

Ya wanita itu adalah Zelinda, wanita beberapa bulan lalu hampir membuat dirinya putus asa dan gila hanya karena melihat kondisi wanita itu.

Zelinda kembali sadar saat detak jantungnya kembali berdetak walaupun sangat lemah saat itu, Arjuna langsung memindahkan Zelinda ke salah satu rumah sakit di Singapore saat itu. Bukan karena dirinya tak percaya pada rumah sakit yang merawat Zelinda namun Ayah mertuanya berkata jika rumah sakit di sana lebih lengkap dan mempunyai teknik yang berbeda daripada Indonesia.

Tentu tanpa pikir lama Arjuna langsung menujui, tak peduli seberapa banyak uang yang nanti ia habiskan yang penting ibu dari anaknya ini selamat dan bisa kembali bersamanya seperti saat ini.

Dan berkat doa dan bantuan tenaga medis Zelinda benar-benar sembuh total setelah 2 bulan lamanya ia dirawat di rumah sakit.

"Jangan tinggalin aku lagi." Ucap Arjuna tiba-tiba.

Zelinda tersenyum mendengarnya. "Lepas dulu, anak kita kegencet." Ujar Zelinda.

Akhirnya Arjuna mengalah, ia melepaskan kukuhan tangannya yang berada di pinggang Zelinda itu lalu menatap istrinya yang tengah telaten melepas baju putranya itu.

"Kamu ngomong apa sih? Mimpi apa semalem kok tiba-tiba ngomong kaya gitu?" Tanya Zelinda lembut.

Percayalah setelah sakit lamanya hampir 3 bulan sekarang sosok Zelinda benar-benar anggun, bahkan panggilan namanya ke Arjuna berbeda. Kini dia benar-benar menjadi wanita yang sopan, taat agama, bahkan sekarang ia menutup auratnya dengan berhijab.

Arjuna pernah menyangka jika saat Zelinda koma dulu sepertinya wanita itu didatangkan malaikat, atau semacam mati suri.

Mendengar hal itu sontak Zelinda tertawa kencang, ngaco katanya.

Padahal menutup aurat tidak ada alasan, ia hanya sadar dan ingin menjadi pribadi yang lebih baik lagi.

"Yuk dede mandi!" Setelah selesai melepaskan pakaian anaknya Zelinda berjalan menuju kamar mandi untuk memandikannya, sedangkan Arjuna hanya diam terlentang menatap langit-langit kamar sambil berkecamuk dengan pikirannya.

Tak lama kemudian wanita itu kembali, lalu meletakkan putranya di atas kasur tengah. "Jagain anaknya." Ujarnya.

Arjuna segera berbalik lalu melihat anaknya yang masih menggunakan handuk, bayi itu kini sudah berubah posisi menjadi tengkurap sambil berjingkrak seperti ingin turun dari kasur.

"Anak papa udah wangi aja, cini cium dulu." Arjuna mencoba mengalihkan perhatian anaknya itu namun bukannya menurut malah menangis.

Tentu Zelinda yang sedang mengambil baju ganti langsung mendekat. "Kamu mandi deh sana!" Sentaknya keras.

Arjuna langsung cemberut, menatap anaknya itu sinis. "Awas lo." Ancamnya.

Zelinda langsung melempar botol minyak telon yang sudah habis itu kepada Arjuna hingga mengenai perutnya. "Ngomongnya yang bener! Kamu yang nyuruh ngomong bener didepan al malah kamu juga yang ngomong kasar depan dia!" Semburnya garang.

"Iya umi maaf." Setelah mengucapkan kata itu Arjuna langsung masuk kedalam kamar mandi.

Begitupun dengan Zelinda yang kini telah menyelesaikan tugasnya. "Ganteng banget sih anak umi." Ujarnya gemas sambil menciumi perut bayi kecil itu.

Seperti tahu bagaimana kondisi hati uminya bayi laki-laki itu langsung tertawa geli, tangannya bahkan menepuk-nepuk kepala Zelinda yang berada di perutnya.

"Ei anak ganteng, mboten pareng kades niku oh nang." (Tidak boleh seperti itu oh nang) Ujar Zelinda sambil menggerakkan jari telunjuknya ke kanan dan ke kiri.

"Gak sopan mukul kepala orang yang lebih tua, ngerti kan anak umi?" Tanyanya lembut lalu mencium pipi gembulnya itu.

Anak itu kembali tertawa, membuat Zelinda ikut tertawa.

"Kok ketawa sih? Minta umi cium lagi ya?" Ledeknya sambil terus menciumi pipi gembul anaknya itu.

Zelinda tersenyum manis saat anaknya itu terus tertawa membuat hatinya ikut menghangat. Anaknya kini sudah tumbuh besar dengan sehat, ia ingat dimana selesai melahirkan langsung mendapat kondisi diambang kematian.

Namun Zelinda tak pernah menyesal sama sekali, walaupun nyawanya sudah dipertaruhkan. Apalagi dengan hasil yang sangat memuaskan dengan melihat wajah anaknya, alias kata orang sekarang good looking.

Reiki Alterio Gunadya.

Itulah nama panjang anaknya, dengan arti laki-laki sederhana secerah bintang malam yang dihormati banyak orang. Mereka memanggilnya dengan sebutan Alter, atau Rio. Ibu, ayah dan mama memanggilnya rio. Sedangkan Zeen selalu meledek dan memanggil anaknya itu dengan sebutan nadya.

Kurang ajar memang.

Sedangkan dirinya dan Arjuna hanya mengikut, kadang Alter dan kadang pun Rio.

Zelinda menoleh saat mendengar pintu kamar mandi terbuka, terlihatlah sang suaminya hanya memakai handuk untuk menutupi aset bagian bawahnya dan berjalan menuju lemari untuk mengambil pakaian.

"Maaf ya mas lupa ambilin kamu baju tadi." Ujarnya sambil tersenyum memperlihatkan gigi putih rapihnya.

Arjuna hanya menggeleng. "Gak papa." Ujarnya.

Arjuna memakai kemeja berwarna marun, senada dengan baju Zelinda dan Alter yang memakai baju terusan marun. Hari ini memang mereka berencana untuk foto keluarga di studio foto nanti, karena memang mereka jarang sekali foto bersama.

Sebenarnya banyak foto mereka namun hasilnya selalu saja jelek, karena fotografer nya itu Zeen. Dia yang selalu iri jika Zelinda meminta tolong untuk memfoto kan mereka jika sedang ada acara keluarga.

Yasudah mau bagaimana lagi kan, suruh siapa jomblo terus.

Setelah selesai bersiap kini sepasang keluarga itu mulai keluar rumah dan berjalan menuju studio foto berada, namun lirikan mata yang selalu Arjuna layangkan pada Zelinda itu membuat dirinya gagal fokus untuk menggendong anaknya.

"Kamu kenapa sih mas?" Tanyanya heran.

Arjuna malah terkekeh kecil. "Lah emang aku kenapa?" Tanyanya balik.

Zelinda langsung menggelengkan kepalanya heran. "Lah kamu ngapain ngeliatin aku segitunya? Ada yang salah ya sama penampilan aku?"

Zelinda langsung mengarahkan spion tengahnya menuju penampilan dirinya. "Hijabnya gak cocok ya dipake sama aku gini? Atau make-upnya ketebelan? Alisnya mencong ya? Apa lip--"

"Kamu cantik."

Sontak Zelinda langsung menolah kearah Arjuna.

"Kamu cantik banget, sampe rasanya aku gak rela orang-orang liat kecantikan kamu. Maunya aku kurung aja di kamar." Ujarnya dengan mata yang menatap lembut ke arah istrinya itu.

Pipi Zelinda tiba-tiba muncul semburat merah, matanya berusaha untuk tidak membalas tatapan suaminya itu dan mulutnya tak henti-henti menahan senyumnya.

"Apa sih! Bikin orang malu aja!" Zelinda mengambil tas kecil berisi perlengkapan putranya itu lalu segera masuk kedalam mobil.

"Buruan nanti keburu siang anaknya gak mau diajak kompromi buat foto bareng gara-gara ngantuk!" Sentaknya.

Bukannya marah Arjuna malah tertawa, di puji bukannya bilang makasih atau muji balik malah marah. Memang istrinya itu sangat menggemaskan kalo salting.

Tak lama Arjuna ikut menyusul kedalam mobil dan segera menjalankan mobilnya menuju ketempat yang mereka tuju.

.
.
.
.
.

"1... 2... 3..."

Cekrek!

Fotografer itu terus mengambil foto mereka bertiga dengan hati-hati, menuntun macam-macam dan lainnya.

"Mau lihat hasilnya mas?" Tanyanya pada Arjuna.

Laki-laki itu mengangguk lalu duduk disebelah sang fotografer yang sedang menunjukkan semua hasil jepretannya kepada Arjuna.

Saat sudah selesai tiba-tiba ia mempunyai ide, dilihatnya istrinya itu tengah mengawasi putranya yang sedang tertidur di pangkuannya.

Bagus dek, kerja sama yang hebat.

"Boleh minta tambahan foto gak mas? Saya mau foto berdua aja sama istri saya." Ujarnya tiba-tiba.

Sontak Zelinda yang sedang merapikan baju anaknya itu langsung menatapnya meminta penjelasan.

"Oh boleh dong, dress code mas sama mbaknya juga lagi bagus. Nanti saya bikin seperti foto bertema prewedding ya." Arjuna tersenyum lalu mengangguk.

Ia menghampiri istrinya lalu mengangkat putranya itu dan menitipkan kepada salah satu staff foto disini.

"Kamu gila ya?"

Arjuna langsung menatap Zelinda tajam. "Enak aja dikatain gila!" Ujarnya.

"Ya terus? Itu Rio nya kasian lagi tidur mas!" Ucapnya menolak.

Bukannya menjawab Arjuna justru melingkarkan tangannya pada pinggang Zelinda seperti yang fotografer nya suruh itu.

"Dari dulu kita gak punya foto bagus, ada itupun foto pernikahan yang muka kamunya cemberut terus gak ada senyumnya sama sekali." Ujarnya.

Zelinda mencibir. "Ya itukan dulu, kok kamu bahas bahas lagi sih?!"

Arjuna mulai tersenyum menghadap kamera. "Makanya itu kita buat sekarang biar ada kenang-kenangan semasa muda sayang, ayo senyum."

Akhirnya Zelinda menurut, matanya beralih kearah kamera dan tersenyum manis.

Memang tidak salah apa kata sang fotografer, umur mereka masih muda dan mungkin malah lebih muda dari fotografernya. Dan penampilan mereka yang oke bahkan seperti anak remaja.

Pose pertama yaitu Arjuna tengah memeluknya dari belakang.

Pose kedua mereka saling berhadapan dengan tangan Arjuna yang berada di pinggang dan tangan Zelinda berada di pundak Arjuna.

Pose ketiga Arjuna memberikan bunga ke Zelinda.

Pose keempat Arjuna menggendong Zelinda ala bridalstyle.

Dan pose yang kelima Arjuna mencium kening Zelinda.

"Mas udah." Ucap Zelinda saat bibir Arjuna terus menempel pada dahinya.

Ntar foundationya ilang, batinnya.

Perlahan bibir Arjuna menjauh, namun tangannya menyentuh dagu Zelinda agar mau menatapnya.

Tentu Zelinda langsung tahan nafas, jarak antara wajahnya dengan wajah Arjuna benar-benar dekat bahkan tak ada satu jengkal. Sampai ia bisa melihat bahwa kulit wajah suaminya ini benar-benar mulus, tidak seperti dirinya yang terdapat pori-pori yang harus ditutupi foundation.

"Kamu ngapain sih?" Tanya Zelinda. "Malu diliatin orang!" Kesalnya saat Arjuna benar-benar tak bergerak pada posisinya.

Laki-laki itu hanya mampu tersenyum. "Makasih banyak buat kamu yang mau bertahan, kuat buat ngelahirin jagoan kecil kita sampe sekarang dia udah tumbuh jadi bayi yang sehat." Ujarnya tulus.

Zelinda ikut tersenyum. "Sama-sama mas, makasih juga udah mau jadi suami dan papa yang baik buat aku sama Rio." Jawabnya.

"I love you." Ujar Zelinda tiba-tiba.

Arjuna tak bisa menahannya lagi, kini senyumannya benar-benar lebar. "I love you to." Jawabnya.

Terdengar teriakan, siulan bahkan tepukan tangan dari semua orang yang berada di studio, membuat Zelinda tersenyum mendengarnya.

Tiba-tiba wajah Arjuna mendekat perlahan hingga bibirnya menempel pada bibir Zelinda, mata Zelinda melotot kaget saat Arjuna melakukan ciuman bibir didepan semua orang yang ada di studio ini.

Cekrek!

Arjuna sialan.































End.

Masya Allah, tabarakallah
Akhirnya ni cerita kelar juga setelah sekian lamanya T.T

Terimakasih buat ilukvers yang selalu nunggu dengan setia dan selalu dukung aku buat selesain cerita ini.

Nomu nomu kamsahamnida.

Maaf banget kalo aku ada salah kata, salah ketik, lama update, sering ngasih harapan palsu atau apapun.

Aku minta maaf yang sebesar-besarnya buat kalian, bener bener tulus dari hati yang paling dalam.

Aku juga mau sampein maaf dari Arjuna, Zelinda dan cast-cast yang lain, barangkali ada adegan yang bikin kalian kesel, marah, jengkel atau apapun.

Soalnya itu ketikan authornya, aku sebagai pemain cuma bisa menurut -Arjuna.

Salam hangat dari kita semua keluarga I Love U Ketos!

Selamat menikmati malem mingguannya!

Stay healthy, dan selamat tinggal!!!

Dadaaaaaah!


Ttd.

ILUK family.

Continue Reading

You'll Also Like

458K 29.5K 53
JANGAN DISIMPAN, BACA AJA LANGSUNG. KARENA TAKUT NGILANGšŸ¤­ Transmigrasi ke buku ber-genre Thriller-harem. Lantas bagaimana cara Alin menghadapi kegi...
2.3M 132K 42
Kanaya Tabitha, tiba tiba terbangun di tubuh seorang figuran di novel yang pernah ia baca, Kanaya Alandra Calash figuran dingin yang irit bicara dan...
342K 4K 19
Klik lalu scroolllll baca. 18+ 21+
975K 47.6K 63
Mendengar namanya saja sudah membuat Wilona bergidik ngeri, apalagi bertemu dengan sosoknya langsung. Mungkin Lona akan kabur begitu melihat bayangan...