Detik Terakhir [END]

By BudakVinshan

169K 13.3K 2.5K

Dua perempuan yang dipertemukan untuk saling mencinta. Ini takdir. Dan tidak ada yang bisa memisahkan mereka... More

Hari Itu
Pulang pulaaang
Asam-Manis
Adem Shani-Adem Viny
Ketemu Mantan
Bubar!
Internship merusak
Gina!
Berpaling
Sama Aja
Surabaya
Menanti
Kejadian di Pesawat
Galau di Tahun Baru
Galau di Tahun Baru II
Jakarta Banjir
Ke-Gap Berduaan
Kakak Selalu SIBOOOK
Cantik
Calon Menantu Kesayangan
Yang Ditunggu-tunggu
Rapsodi
Handshake kuy!
Kakak
Shani
Produktif I
Produktif II
Shani Jomblo Sehari
Gracia Jadi Rebutan
ShanDay
Badmood mode
Terakhir
The Day
Terbaik
Ada-ada Saja yang Seadanya (?)
Graduation Day is Coming
Graduation Day is Coming II
heheh
Shani kamu kenapa?
Terima Kasih
Sakit
Prahara Rumah Tangga
Perang Dingin
Ditinggal
Pisah
Sosial Distancing
Baiklah
Kosong
Canggung
Beb
Kyusen Kyotei
hello
mulai dari awal
Maaf, Kak.
Perasaan tidak enak, Si Putri Duyung Cinta
Penyesalanku
Kembali?
Nggak Kenal
Shani
I
II
Di Tengah Perjalanan
HBD GEGE
Teaser
Retak?
CLBK
You're The One
II
H-1 PSBB
Detik Terakhir
samlekomm
Epilog
DETIK TERAKHIR PART II
Terima Kasih
Sapa
Viny Tega
Diam-Diam Peduli
Kebingungan
Keputusan
Keputusan Masih Akan Berlanjut
Keadaan Berbalik
Diskusi
Go Public??
Solusi
Hari Baru?
Becca
Kok bisa?
Lidya!
Do you remember?
Harus Bagaimana?
Gimana, Shan?
Sebenarnya aku kenapa?
Viny Dilema
Putus asa?
Thinking of You
Mengulang Kembali
Aku harus pilih siapa?
99. Endless Love

Mak Comblang

711 104 17
By BudakVinshan

"Oh iya. Kamu nanti bakal kerja di sini apa di tempat lain?"

"Umm," Becca menoleh dan memandangi wajah Viny sambil tersenyum kecil, "Kayanya di sini sih. Orangnya seru-seru. Udah gitu baik-baik juga. Aku gak merasa tertekan di sini hehe."

Viny mengangguk-anggukkan kepalanya sembari menyuapkan nasi ke dalam mulutnya.

"Yah, Kak Viny udah kelar ya makannya? Aku lelet banget kalo makan."

Viny terkekeh, "Gapapa santai aja. Aku tungguin kok." Tangan Viny menepuk-nepuk halus pundak Becca.

Becca semakin terbawa suasana karena sikap Viny yang selalu hangat. Apalagi dia satu ruangan dengan Viny, setiap hari bisa bertemu tentunya.

"Andai dulu si Jane kaya gini ke gue. Sayangnya suka main tangan." Batin Becca.

"Becca kenapa liatin?"

Pertanyaan Viny sontak membuat Becca terkejut bukan main.

"Dimakan dong udah mau abis nih jam istirahatnya. Ntar telat loh."

"Ah, i-iya kak iya." Becca semakin gugup dan salah tingkah karena kebodohannya, lalu segera menghabiskan makanannya.

"Kak.."

"Iya?" Viny merespon tanpa menoleh ke arah Becca karena memainkan ponselnya.

"Makasih ya, selama aku magang di sini mau nemenin aku. Dari awal mau bantu-bantu aku biar gak bingung. Kalo gak ada Kak Viny mungkin aku gak pede deh."

Terdengar kekehan dari mulut Viny.

"My pleasure, Becca. Ini udah tugas aku kok. Karna aku juga dikasih tau buat bantu kamu selama magang. Pasti yang lain juga gitu kok kalo ditugasin."

"O-oh, jadi.. cuma karna ditugasin ya kak?" Becca mendunduk, membuat Viny merasa tidak enak

"Eh bukan. Maksud aku, aku juga dipercaya buat ngajarin kamu. Jadi ya aku seneng aja. Itu artinya performa aku udah dianggep baik sama atasan. Aku seneng kok ngelakuin ini. Jadi bisa nambah temen juga, apalagi kamu juga baik orangnya dan cepet ngerti."

Becca tersenyum dan mengangguk-angguk, "Makasih kak."

"Eh btw, kamu kan temen Shani. Kok kalian gak followan?"

Becca mengerutkan alisnya jarena bingung akan pertanyaan Viny,
"Kok Kak Viny tau kalo aku gak followan sama Shani?"

"Aduh, ngapain gue nanya itu sih!"

"Ee.. itu.. jawab dulu deh."

"Aku cuma follow second account Shani. Bentar, kaya ada yang disembunyiin deh. Yakan?"

Viny semakin gugup ketika Becca menunjuknya seolah-olah mengancam untuk jujur.

"Oke.. jadi gini. Sebenernya aku sama Shani kenal."

"What?! How come?! Terus kenapa waktu itu diem-dieman?"

"Ya ampun.. gue bilang gak ya? Gue takut kalo Becca tuh gatau Shani belok. Ntar Shani makin diem lagi ke gue."

"Sebenernya aku tuh ex-member JKT48 juga, Becca. Dan kita waktu itu kaya saling gak kenal karna.."

"Karna apa??"

•••

"Cici dapet lama amat sih ampe berminggu-minggu."

Shani bingung dengan kalimat Gracia, "Siapa bilang aku lagi dapet??"

"Nah itu lagi-lagi galau, murung, diem."

"Iya Ci Shani kenapa sih Ci?" Timpal Muthe.

"Ee.. gapapa kok Muthe. Lagi gak enak badan aja. Tuh kamu dipanggil Eli sana."

"Oh, iya bentar Ka Eliii!" Muthe pun berlari menghampiri Eli, dan meninggalkan Shani dan Gracia.

"Hahhh.." Helaan nafas kasar Shani membuat Gracia menoleh, "Kemaren aku ketemu dia."

"Dia? Kak Viny?"

Shani mengangguk.

"Kok bisa? Di mana? Balikan?"

Plak!

"Ngaco!"

"Aduh sakit Cii.. terus kok bisa ketemu?"

Shanipun menceritakan kejadian kemarin, bagaimana dia bisa bertemu Viny dua kali, dan pada akhirnya Viny mengantarkannya pulang.

"Wihhh, pasti canggung abis ya hahaha!"

"Sebenernya bukan itu yang aku pikirin, Ge."

"Lalu?"

Shani terdiam. Keduanya terdiam karena Gracia mengerti bahwa Shani sedang mencoba terbuka kali ini.

"Aku baru tau kalo dia sekarang suka minum."

"Hah?? Maksud Cici.. alkohol?" Shani langsung membekap mulut Gracia,
"Ish!! Jangan kenceng-kenceng ngomongnyaa!!"

"Iya maaf-maaf. Kok bisa sih? Sesering itu?"

"Gatau. Dia sama Kak Lidya. Alesannya karna aku. Dan kayanya, gak sesering itu sih. Cuma ya kamu tau sendiri kan Gee, aku gasuka sama orang yang gitu apalagi dia cewe.."

"Jangan bilang Cici masih sayang sama Kak Viny?"

•••

Waktu sudah larut malam. Namun Viny masih belum juga merebahkan tubuhnya.

Dia baru saja menyelesaikan sedikit pekerjaannya.
Namun ada satu hal yang masih melekat di otaknya sejak tadi siang.

"Second account. Sejak kapan dia punya? Atau sebenernya selama ini dia punya terus gapernah bilang ke gue?" Gumamnya sembari memutar-mutarkan ponselnya.

"Kok gue pengen ngechat dia ya.. Ah tapi mau ngapain?? Gue udah bukan siapa-siapanya."

Akhirnya Viny menutup laptopnya dan membaringkan tubuhnya di atas kasur.

Sebenarnya besok adalah hari libur. Namun Viny harus tetap berangkat ke kantor untuk menyerahkan proyek penting yang akan segera dikerjakan oleh perusahaan. Hanya itu saja.

•••

"Akhirnya bisa ketemu lagi deh kitaa." Ujar Shani pada Becca setelah duduk di kursi sebuah resto.

"Iya akhirnya yaa. Eh, emang kamu gak ada jadwal apa gitu, Shan?"

"Kebetulan hari ini gak ada sih. Makanya aku iyain. Kalo ada ya aku nolak haha."

"Iya juga ya hahaha."

Setelah itu mereka berdua memesan berbagai menu untuk barbeque-an. Lalu membicarakan banyak hal yang penting sampai yang tidak penting sekalipun.

Dan tibalah di mana Becca ingat bahwa dia akan menanyakan sesuatu pada Shani.

"Shan.. boleh nanya gak?"

"Boleh, nanya aja."

"Kamu sebenernya ada apa sama Kak Viny?"
Tangan Shani yang sedang memanggang berhenti bergerak tiba-tiba. Dia pun sebenarnya terkejut bukan main ketika Becca menanyakan Viny. Namun hanya bisa diam memandangi daging yang dipanggangnya.

"Kenapa kamu gak bilang kalo kamu kenal dia?"

Shani mengangkat beberapa daging dan diletakkan di piringnya.

"Dia bilang apa ke kamu?"

Ketakutan tiba-tiba muncul. Karena Shani tidak pernah memberi tahu Becca dan beberapa teman lain bahwa dia selama ini menjalin hubungan dengan sesama perempuan.

Dia takut jika Becca dan yang lain menjauhinya dan memandangnya buruk. Dia belum siap untuk semuanya. Walaupun sekarang sudah tidak lagi.

"Dia bilang kalo dia sebenernya ex member dan kenal kamu banget. Kemaren waktu kita ketemu kan kalian diem-dieman, katanya kalian ada masalah internal gitu ya selama jadi member? Dia gak bilang sih karena itu privasi grup kamu."

Shani menghela nafas lega mendengar bahwa Viny tidak mengatakan yang sebenarnya.

"Ohh, iya. Masalah kecil doang sih sebenernya. Cuma ya kita udah baikan kok semenjak reuni Team KIII kemaren. Seenggaknya udah saling gak permasalahin itu lagi. Cuma ya masih canggung-canggung aja sih."

"Ohh syukur deh ya. Jadi kita bisa hangout bareng ntar hehe."

"Hehe i-iya."

Mereka berdua melanjutkan memanggang dan makan sedikit demi sedikit karena masih ingin berlama-lama di sini.

"Btw, Kak Viny menarik banget ya orangnya. Dia karismatik gitu. Auranya bener-bener kuat."

"Umm, iya. Dia waktu di jeketi dikenalnya emang gitu sih. Fansnya juga banyak."

"Bukannya kamu juga banyak?"

"Hehe iya sih. Semua banyak deh." Shani terkekeh.

"Bantuin aku deket sama dia dong, Shan."

Sontak Shani menoleh ke arah Becca. Senyumnya luntur begitu saja. "Maksudnya?"

"Umm, kayanya aku suka sama dia deh."

"Becca kamu.."

Becca menghela nafas dan tersenyum, "Iya. Aku sebenernya pernah belok. Maaf ya, aku gapernah cerita apapun ke kamu. Aku gak siap. Dan aku punya mantan namanya Jane, dia tinggal di luar negeri, tempat aku lahir. Dia temen aku dari kecil. Makanya kita deket banget. Cuma ya, aku juga gatau kenapa kita bisa saling punya rasa suka dan sayang lebih dari temen."

Shani terkejut mendengar itu.
Dan lebih terkejutnya lagi, Becca menyukai mantan kekasih Shani. Yang mungkin saja, dia belum 100% bisa melupakan perasaannya terhadap Viny.

"Sekarang kamu sama dia udah gapernah ketemu?"

"Gapernah. Dia makin posesif makanya aku putusin. Dia juga kadang main tangan kalo kita berantem. Walaupun dia sering ke Indo cuma buat nengokin aku. Cuma ya karena keluarga kita udah saliing kenal jadi gamasalah."

"Keluarga kalian tau kalo kalian.."

"Tau. Mereka ngerti. Walaupun awalnya Mama aku agak marah ke aku, tapi lama-lama dia ngertiin jalan yang aku pilih. Aku juga bingung sih sebenernya, susah ngilangin ini."

Shani mengangguk, "Gapapa kok. Kalo kamu bahagia kenapa gak?" Lalu mengakhiri kalimatnya dengan senyumnya.

"Kamu, gak ngerasa jijik dan bakal jauhin aku kan, Shan?"

"Gak lah. Aku gak gitu kok. Aku bersyukur aja kamu udah mau jujur sama aku."

"Makasih Shan. Eh btw, Kak Viny gamungkin gitu ya? Kamu kan pasti tau karena sering bareng dulu."

"Ee.. aku gatau sih. Karena itu kan privasi dia ya. Dan kamu tau sendiri kalo di grup aku gak boleh pacaran. Jadi, aku gapernah liat dan tau member lain pacaran gitu sih hehe."

Shani benar-benar dibuat bingung oleh Becca saat ini. Dia takut jika dia mengatakan yang sebenarnya.

"Kalo gitu, bantuin aku deket sama Kak Viny ya Shan? Coba dulu deh. Soalnya kamu tau gak sih, dia tuh ya selama di kantor bantu aku banget, dan sabar banget ngajarin aku. Dia juga sering nemenin aku ke kantin karna katanya kasian kalo aku sendirian. Perlakuan dia ke aku juga lembut banget. Siapa sih yang gak tertarik sama orang kaya gitu?? Apalagi dulu si Jane gak kaya gitu."

Kalimat panjang yang keluar dari mulut Becca membuat Shani tersenyum kikuk. Ada terbesit rasa sakit di hatinya. Namun dia menyangkal. Karena dia memang sudah tidak ada hubungan apapun dengan Viny sejak lama.

"Iya, ntar aku bantu kok sebisa aku." Shani tersenyum setelah mengatakan itu.


Gimana? Muter gak tuh🤣

Continue Reading

You'll Also Like

382K 35.1K 37
Yessica Tamara, perempuan yang bisa dibilang hampir sempurna karena cantik dan bisa segalanya. Apakah ada seseorang yang bisa meluluhkan hatinya? Za...
96.9K 13K 19
Kisah sepasang kekasih yang baru menikah dan sebuah kelompok rahasia yang harus dihadapkan dengan kasus rumit. Dibenturkan dengan teori rasional dan...
359K 4K 82
•Berisi kumpulan cerita delapan belas coret dengan berbagai genre •woozi Harem •mostly soonhoon •open request High Rank 🏅: •1#hoshiseventeen_8/7/2...
36.3K 2.9K 21
Rahasia apa yang disembunyikan waktu?