Detik Terakhir [END]

بواسطة BudakVinshan

169K 13.3K 2.5K

Dua perempuan yang dipertemukan untuk saling mencinta. Ini takdir. Dan tidak ada yang bisa memisahkan mereka... المزيد

Hari Itu
Pulang pulaaang
Asam-Manis
Adem Shani-Adem Viny
Ketemu Mantan
Bubar!
Internship merusak
Gina!
Berpaling
Sama Aja
Surabaya
Menanti
Kejadian di Pesawat
Galau di Tahun Baru
Galau di Tahun Baru II
Jakarta Banjir
Ke-Gap Berduaan
Kakak Selalu SIBOOOK
Cantik
Calon Menantu Kesayangan
Yang Ditunggu-tunggu
Rapsodi
Handshake kuy!
Kakak
Shani
Produktif I
Produktif II
Shani Jomblo Sehari
Gracia Jadi Rebutan
ShanDay
Badmood mode
Terakhir
The Day
Terbaik
Ada-ada Saja yang Seadanya (?)
Graduation Day is Coming
Graduation Day is Coming II
heheh
Shani kamu kenapa?
Terima Kasih
Sakit
Prahara Rumah Tangga
Perang Dingin
Ditinggal
Pisah
Sosial Distancing
Baiklah
Kosong
Canggung
Beb
Kyusen Kyotei
hello
mulai dari awal
Maaf, Kak.
Perasaan tidak enak, Si Putri Duyung Cinta
Penyesalanku
Kembali?
Nggak Kenal
Shani
I
II
Di Tengah Perjalanan
HBD GEGE
Teaser
Retak?
CLBK
You're The One
II
H-1 PSBB
Detik Terakhir
samlekomm
Epilog
DETIK TERAKHIR PART II
Terima Kasih
Sapa
Viny Tega
Diam-Diam Peduli
Kebingungan
Keputusan
Keputusan Masih Akan Berlanjut
Keadaan Berbalik
Diskusi
Go Public??
Solusi
Hari Baru?
Becca
Lidya!
Do you remember?
Harus Bagaimana?
Mak Comblang
Gimana, Shan?
Sebenarnya aku kenapa?
Viny Dilema
Putus asa?
Thinking of You
Mengulang Kembali
Aku harus pilih siapa?
99. Endless Love

Kok bisa?

668 102 8
بواسطة BudakVinshan

Sontak Chika terkejut mendengar pertanyaan Shani. Shani tersenyum melihat itu.

"Cici..T-tau darimana?"

Raut wajah Chika panik sekarang.

"Tadi aku gak sengaja denger kalian berantem. Dan aku nebak aja kalo kalian ada apa-apa. Dan kamu tiba-tiba nanya hubungan aku sama mantan. Maaf ya, gak maksud nguping."

"J‐jangan bilang-bilang ya, Ci. Aku takut Ara marah." Chika menundukkan kepalanya. Dia masih malu karena Shani tau ini, juga dia takut dengan Ara.

Shani menggeser tubuhnya untuk lebih dekat dengan Chika lalu memeluknya dari samping.
"Aku ngerti. Aku gak akan bilang ke siapapun tentang ini."

•••

"Oh iyaa. Ntar kita ketemuan di mall aja kalo gitu. Aku kebetulan mau ke sana juga sore ini."

"Oke Shan. See you!"

Hari ini lumayan senggang bagi Shani karena tidak ada jadwal kegiatan apapun. Sebenarnya dia sangat bosan di rumah. Namun dia juga malas untuk keluar karena cuacanya benar-benar panas saat ini. Lagipula tidak ada tujuan.

"Shan.." Terdengar suara kakak Shani memanggil dari depan pintu kamar.

"Iya, kenapa Ko?"

"Tuh ada Erzo."

Shani memejamkan matanya menahan emosinya, "Kenapa harus ke sini sih??" Ujarnya dalam hati.

Pada akhirnya, Shani terpaksa keluar menemui Erzo. Bagaimanapun juga, dia selalu baik dengan Shani, dan terlihat mulai berubah. Namun tetap saja, Shani masih malas bertemu dengannya.

"Kenapa?" Tanya Shani ketus setelah duduk di sofa, tentu tanpa melihat ke arah Erzo.

"Aku tau kamu lagi free makanya aku ke sini."

"Ya terus??" Batin Shani.

"Yaa.. sebenernya gausah juga gapapa sih hehe."

Erzo tersenyum, "Udah makan?" Shani menggelengkan kepalanya malas.

"Mau makan di luar?"

"Umm, gak deh. Panas lagi males keluar."

"Yaudah aku masakin ya."

Erzo ini memang orang yang mandiri. Dia juga suka bergelut dengan alat-alat dapur. Dan ya, dia suka memasak.

Sebenarnya ini yang Shani kagumi dari Erzo. Dia tidak pernah gengsi, dan sangat sayang keluarga. Dia mau belajar apa yang dia ingin bisa. Dan memasak adalah salah satu hobinya sejak dulu. Bukan hanya makanan Indonesia, dia bahkan bisa memasak masakan luar.

"N-nggak usah gapapa. Aku lagi gak laper."

Erzo menghela nafasnya, "Tapi kamu harus makan Shaan. Kamu kan sering banyak kegiatan. Imun kamu harus kuat apalagi kondisi kaya gini."

"Yaudah kalo kamu mau masak, masak buat kamu aja sama Koko tuh kali aja dia mau."

"Hmm. Aku cuma mau masakin kamu."

•••

You have a new message from Lidya

Pin, lo balik jam berapa?

Kaya biasa lah. Kenapa?

Gue pengen makan di luar. Temenin yuuk. Gue jemput lo deh.

Yee gue kan bawa mobil

Lagian gue gabisa deh gue ada acara

Yaelah sok sibuk loo

Eh gue emang sibuk ya

Besok deh, gue bisa.
Besok kan sabtu gue libur.

Gue pengennya sekarang tau

Yaudah serah lo aja. Ajak Nadila kek

Dia masih sama anak akustik. Latian

Yauda rachel

Uda dulu dah.
Gue mau kelarin kerjaan

Gaasik lo!

Viny tersenyum membaca balasan Lidya. Kemudian meletakkan ponselnya dan kembali fokus pas laptopnya.

Jam sudah menunjukkan pukul 15.00 sekarang. Rasanya melelahkan karena cuacanya sangat panas. Padahal AC sudah diatur suhu paling dingin.

"Semangat kalii, sejam lagi nih." Celetuk salah satu teman Viny.

Viny tertawa, "Semangat juga wehh.."

"Btw, lo udah kelarin yang project ini?"

"Udah kok, udah gue serahin ke Pak Aldo."

"Bagus deh. Hari senin bakalan ada meeting pagi soalnya bahas ini."

"Untung besok libur. Minggu ini lagi capek deh."

"Hahhh, selamat beristirahat kalo gitu haha." Ujar teman Viny sembari menepuk bahunya lalu berjalan ke luar ruangan. Sementara Viny hanya tertawa sambil mengacungkan jempolnya.

•••

"Udadeh Erzo kamu pulang. Aku mau pergi bentar lagi."

"Kemana? Katanya males keluar?" Erzo menunjukkan ekspresi herannya sembari mengunyah makanan yang telah dia masak.

Pada akhirnya Erzo tetap memasak untuk Shani. Dan mau tidak mau Shani harus mencobanya karena dia ingin menghargai.

"Mau ngambil pesenan di temen. Lagian kan ntar sore udah gak panas."

"Yaudah kamu siap-siap ntar aku anter."

"Gaperlu. Kita berdua mau curhat-curhat gaboleh ada yang ikut."

"Hmm dasar cewek. Yaudah aku anter sampe tempatnya aja. Abis itu aku pulang."

Shani berdiri dari duduknya, "Terserah deh, mau ganti baju." Dia berjalan menaiki tangga.

Erzo hanya bisa tertawa kecil melihat sikap Shani yang masih saja dingin terhadapnya.

•••

"Hati-hati yaa. Kalo mau jemput chat aja." Shani mengangguk malas. Lalu Erzo kembali melajukan mobilnya untuk segera pulang.

Saat Shani akan masuk ke salah satu mall, temannya menelfon."

"Halo.."

"Udah nyampe?"

"Iya udah kok. Ini lagi mau masuk."

"Okee."

"Eh kamu di mana btw?"

"Aku di Sushi Tei nih. Gapapa kan kalo kita di sini?"

"Ah oke, santai aja. Aku suka kok di situ. Yaudah sampe ketemu, nih lagi jalan. Bye.."

Shani mematikan sambungannya dan memasukkan ponselnya ke dalam totebag. Dia segera memasuki mall tersebut karena tidak sabar bertemu teman lamanya. Sekaligus memesan kue karena temannya itu berjualan kue masa kini yang sering ditemui di Instagram.

Sebenarnya dia adalah teman waktu Homeschooling SMA. Walaupun homeschooling, namun mereka sering pergi bersama.

"Nah itu dia temenku dateng.." Ujar teman Shani pada satu temannya yang mengantarnya.

"Eh, aduh maaf ya lam-" Ucapnya terpotong, Shani mematung ketika melihat orang di sebelah temannya itu.

"Shani.."


"Eh iya, sorry ya aku bawa temen. Tadi sekalian soalnya. Kenalin ini Kak Viny. Dia kerja di tempat aku magang." Ujar teman Shani yang sebenarnya dia adalah Becca.

Namun Shani masih sangat terkejut akan hal ini, bahkan dia belum sempat duduk. Dan mata mereka masih saling menatap karena sama terkejutnya.

"Shan.. heii.." Becca memanggil Shani sambil menggerak-gerakkan tangannya di depan wajah Shani.

"Eh, i-iya. Hai kak. Aku.. Shani." Shani menyodorkan tangannya untuk bersalaman dengan Viny sembari tersenyum kecil. Sangat canggung.

Viny masih terkejut namun perlahan tangannya terangkat, "V-viny.."

Entah kenapa Shani berpura-pura tidak mengenal Viny. Padahal bisa saja dia berterus terang ke Becca bahwa dia sudah mengenal Viny sejak beberapa tahun lalu.

Shani duduk dengan penuh keraguannya karena dia benar-benar tidak menyangka akan bertemu mantan kekasihnya sore ini, di tempat ini. Yangmana Shani sering mengajak Viny ke restoran sushi pada saat masih berpacaran.


"Semenjak kamu lulus kita makin jarang ketemu deh yaa.."

Shani tersenyum, "Ya gimana ya, kita sekampus aja jarang ketemu karena beda jurusan."

"Hmmm, apalagi kamu tuh idol yaa, sibuk mulu deh kita jarang hangout lagi gak kaya pas SMA."

"SMA?" Batin Viny.

Walaupun satu kampus, Shani dan Becca hanya bertemu sesekali. Karena jadwal mereka sama-sama padat. Shani yang selalu disibukkan dengan kegiatan idol-nya. Dan Becca selalu sibuk dengan project di jurusan desainnya, yang mana sangat padat.

Dan satu fakta lagi, Becca benar-benar tidak tahu mengenai teman-teman Shani yang menjadi member JKT48. Wajar jika dia tidak tahu bahwa Viny adalah mantan member.

Mungkin sewaktu awal Viny bekerja di kantornya, teman-teman dan atasannya selalu menggodanya tentang dirinya member JKT48. Namun sekarang sudah tidak lagi. Dan Becca baru saja magang di kantor itu.
Becca hanya tahu Gracia, yangmana sangat dekat dengan Shani.

"Ini juga gak padet-padet amat kok. Lagi pandemi gini susah buat kegiatan."

"Hmm bener juga ya.. eh pesen dulu nih yuk."

"Oke.."

"Aku sushi salmon aja deh, minumnya pake lemon tea." Ujar Becca setelah memilah-milah menu makanan.

"Aku samain aja. Tapi minumnya ocha yaa." Lanjut Shani.

"Kak Viny apa?"
Viny yang sedang melamun dikejutkan oleh suara Becca.

Mata Shani melirik ke arah Viny. Dia kembali canggung. Untung saja dia duduk di depan Becca, bukan Viny.

"Umm, aku.. samain aja sama kamu deh."

"Okedeh."

Becca pun memanggil pelayan dan memesan menu yang telah dipilih oleh mereka masing-masing.

Banyak sekali hal-hal yang mereka berdua bahas selama pertemuan ini karena biasanya mereka selalu bercerita jika bertemu. Namun setelah Shani lulus hanya sebatas melalui pesan pribadi. Itupun hanya sekedar saling sapa. Karena terlalu sulit untuk bercerita banyak.

Lalu Viny?

Dia hanya bisa diam dan memainkan ponselnya. Sesekali tertawa jika Becca menyeletukkan hal-hal lucu.

"Eh bentar ya. Aku ke toilet dulu.."

"Mampus!" Batin Viny

Shani tersenyum lalu menganggukkan kepalanya.

Hanya ada mereka berdua saat ini. Tentu memaikan ponselnya masing-masing. Berhadapan namun tidak sejajar.

Benar-benar canggung. Seolah-olah mereka sama-sama duduk sendirian.

"Ini apasih ya ampuun.. tau gini aku biarin Erzo ikut." Batin Shani.

Viny meletakkan ponselnya di atas meja. Tangannya beralih ke tasnya untuk mengambil dompet. Namun secara tidak sengaja, tangannya menyenggol gelasnya yang masih berisi setengah gelas Ocha.

Keduanya terkejut, terutama Shani karena airnya tumpah ke arah Shani dan akhirnya membasahi celananya.

"Eh ya ampun. Maaf-maaf gak sengaja." Viny berdiri dan segera mendekati Shani hendak membantu membersihkan.

"Aduhh bego banget sih Viin!"

"Gapapa kok gapapa."

"T‐tapi ini basah, aduh yaampun maaf ya.." Viny menunjukkan raut wajah bersalahnya sekaligus canggung. Dia juga mencoba untuk menyentuh celana Shani yang basah namun Shani menolak dan memegang tangan Viny dengan lembut.

"Gapapa beneran."

"Eh ada apa?" Shani menoleh dan merasa sangat lega karena Becca sudah ada di sini lagi.

"Tadi..aku gasengaja nyenggol minumannya, dan tumpah ke dia. Maaf ya.. Shani." Jelasnya sedikit terbata-bata.

Shani tersenyum kecil, "Gapapa kak, dikit doang."

"Gapapa itu Ocha, jadi gagitu lengket." Ujar Becca, "Yaudah, uda malem nih. Mau pulang kapan?" Lanjutnya.

"Sekarang aja yuk. Besok musti bangun pagi ada kegiatan." Balas Shani.

"Oke yuk. Kita ke kasir dulu."

Mereka bertiga pun ke kasir. Entah siapa yang membayar, atau mereka tetap bayar masing-masing. Yang jelas, Shani lega karena pertemuannya dengan Becca berakhir.

Bukan. Bukan dengan Becca. Tapi dengan Viny.

Karena pada dasarnya dia sangat antusias bertemu Becca.



Aneh banget ya wkwk

Maaf ya bener-bener gabisa update teratur. Lagi banyak kesibukan ceritanya hahaha
Semoga suka.

واصل القراءة

ستعجبك أيضاً

Waktu (END) بواسطة iia

قصص الهواة

36.3K 2.9K 21
Rahasia apa yang disembunyikan waktu?
300K 22.9K 104
"Jadi, saya jatuh dan cinta sendirian ya?" Disclaimer! Ini fiksi nggak ada sangkut pautnya di dunia nyata, tolong bijak dalam membaca dan berkomentar...
909K 43.7K 40
Alzan Anendra. Pemuda SMA imut nan nakal yang harus menikah dengan seorang CEO karena paksaan orang tuanya. Alzan kira yang akan menikah adalah kakek...
ENIGMA [END] بواسطة iia

قصص الهواة

97.1K 13K 19
Kisah sepasang kekasih yang baru menikah dan sebuah kelompok rahasia yang harus dihadapkan dengan kasus rumit. Dibenturkan dengan teori rasional dan...