"Qey-Astaga"
Dihadapan Rayan sudah ada kue ulang tahun dan dekorasi yang sederhana. "Selamat Ulang tahun Papa" teriak Queisha, Keyra dan Bryan kompak
Bodyguard yang mengikuti Rayan langsung undur diri saat melihat hal itu.
Rayan masih bengong ia menatap datar ke keluarganya. "Papa kok diem aja?" tanya keyra
"Papa gak suka?" tanya Bryan
"Qey!"
"Maaf khawatir ya?"
"Astaga papa kira kalian ilang"
"Hihihi kita ngumpet pah" jawab Keyra
"Tiup lilinnya" ujar Bryan
Rayan make a wish dan meniup lilinya. "Yeay Selamat tua papa" ujar Keyra
"Makasih sayang" jawab Rayan menciumi wajah Keyra dan bergantian menciumi wajah Bryan
"Potong kuenya, Rara mau makan sekarang"
"Iya"
Rayan mulai memotong kue dan mereka makan bersama di sofa. Mereka saat ini berada di kamar utama, tadi saat Rayan mencari mereka masuk ke ruang kerja Rayan, yang pasti tidak ada yang masuk ke ruangan itu kalau tidak ada Rayan.
"Kuenya enak siapa yang pilih?" tanya Rayan
"Rara sama Bi" jawab Bryan
"Makasih kesayangan papa"
"Iya papa" jawab Twins
"Oiya kalian ngumpet dimana? kok papa gak ketemu kalian"
"Di ruang kerja kamu, dibalik mejanya" jawab Queisha
"Pinter banget ngumpetnya"
"Iya dong, Rara sama Bi sering main petak umpet" jawab Rara
"Aku kasih kue ke penjaga dulu, Aku udah pisahin kue lain, bentar ya papa" jawab Queisha
"Iya"
"Papa tadi di sekola Rara belajar Matematika nilainya A"
"Good"
"Bi juga pah"
"Pinter banget anak papa"
"Iya mama yang ajarin" jawab Bryan
"Pah Rara mau punya kakak" ucap Rara dengan wajah yang dibuat sangat lucu
"Gak bisa Ra"
"Kenapa?"
"Kamu mah aneh" sahut Bryan
"Diem ih" jawab Keyra
"Kakak lahir sebelum kamu lahir, nah karena kamu udah lahir jadi gak bisa, kamu punyanya Adik"
"Kok gitu pah?"
"Emang begitu seharusnya sayang"
"Kamu gak suka punya Adik?" tanya Bryan
"Sukaaaa, tapi mau punya kakak juga"
"Gak bisa!"
"Bisa"
"Gimana?" tanya Bryan merasa kesal denga keinginan kakaknya padahal yang ulang tahun papanya kenapa jadi Keyra yang mengutarakan keinginannya
"Papa Bi nakal" Keyra bangkit dan memeluk tubuh Rayan
"Gimana caranya kamu punya kakak heum?" Bryan masih enggan mengalah
"Papah" rengek Keyra dan Rayan hanya tersenyum
"Denger kalo kamu mau punya kakak itu gak mungkin kalo mau punya adik selain Bi itu bisa" jelas Rayan
"Iyaiya Rara paham" ujar Keyra
"Pinter"
"Mama mana ya?" tanya Bryan
"Mama disini" jawab Queisha datang
"Mah Rara masa mau punya adik,"
"Gak bisa dong Ra,"
"Iya Rara tahu,"
"Yaudah sekarang makan kuenya,"
"Yeay,"
❤❤❤❤
Rayan sedang duduk di balkon kamar ia menunggu istri tercintanya yang sedang menemani kedua anaknya.
"Ngelamun aja Ray," Queisha memeluk Rayan dari belakang
"Kok lama?"
"Minta dibacain dongeng dulu,"
" Makasih,"
"Buat"
"Kejutannya,"
"Seneng ya?"
"Banget Qey,"
"Hahaha aku emang udah buat rencana dari jauh-jauh hari biar berhasil,"
"Twins juga seneng banget kayanya,"
"Mereka paling semangat Ray,"
"Kamu udah tua aja Ray hahaha,"
"Kita cuma beda bulan ya,"
"Tapi tetep aja kamu lebih tua,"
"Iya sayang"
"Mau liburan kemana?" Rayan beralih memeluk istrinya
"Nanti sekalian brithday aku aja ya, biar sekalian liburnya,"
"Boleh"
"Nanti tunggu anak-anak sekalian,"
"Kamu kapan ke rumah sakit lagi?"
"Minggu depan Ray, males deh ninggalin anak-anak,"
"Yang serius kalo kerja,"
"Biarin ah punya kamu ini rumah sakitnya,"
"Kamu marahin aku kerja gak bener, kamu juga ya,"
"Hahaha udah biarin aja,"
"Nanti kamu dipecat,
"Siapa yang berani pecat istri pemilik rumah sakit heum?"
"Pemiliknya,"
"Kamu mau pecat aku?"
"Iya, lebih baik kami di rumah jaga twins, tungguin aku pulang kerja"
"Itu si maunya kamu Ray"
"Twins udah gede ya, kayanya kemaren masih aku gendong,"
"Iya cepet banget pinter-pinter"
"Mereka mau punya adik Qey,"
"Enggak ah, mereka gak bilang gitu,"
"Aku yang bilang gitu karena mau,"
"Mau anak lagi?,"
Rayan menarik tubuhnya juga istrinya ke kasur. "Mau kamu" bisiknya tepat ditelinga istrinya
"RAYAN"
❤❤❤❤
Rayan dan Bryan sedang duduk menyaksikan siaran pertandingan olaraga. Pertandingannya tepat jam 2 siang, seharusnya Bryan dan Keyra tidur siang
"Bobo Bi," Queisha datang dan menggendong anak keduanya itu dalam gendongan
"Masih mau nonton," Bryan menaruh kepalanya di bahu mamanya dan menatap TV
"Tapi udah waktunya bobo,"
"Sebentar lagi mama besok libur kan"
"Yaudah ayo 10 menit lagi ya,"
"Iya mah"
Bryan duduk dipangkuan mamanya dan menyender dengan nyaman. "Rara udah bobo?"
"Udah, tadi minta di bacain dongeng dulu,"
"Tumben,"
"Heum"
Rayan menyender di bahu Queisha dan melanjutkan nontonnya. "Waktunya bobo," ujar Queisha dan ternyata Bryan sudah bobo
"Ray-" ucapan Queisha terhenti karena Rayan juga sudah memejamkan matanya
"Ck kalo main aja bisa begadang," oceh Queisha memindahkan kepala Rayan untuk bersender di senderan sofa dan membawa Bryan pergi ke kamarnya
"Good nigt baby boy,"
"Rayan bangun," Queisha kembali ke ruang tamu dan suaminya masih tidur
"Sayang bangun dong," Queisha mengecupi wajah suaminya
"Heum?" Rayan membuka matanya dan menetap wajah istrinya yang berada tepat dihadapannya
"Ayo naik,"
Rayan bangun dengan malas dan menggandeng tangan Queisha menuju kamarnya.
"Ngantuk ckckk," gerutu Rayan
"Bobo yang, kamu capek kalo kerja,"
"Sama kamu," Rayan berbaring dengan Queisha sebagai bantal
"Tidur ya Handsome Boy," bisik Queisha dan Rayan tersenyum
❤❤❤❤
6 September 2021