A Hitman || Lizkook [END]✔

By Hharuuuyaa

29K 3.2K 195

Terlibat suatu masalah yang mengerikan merupakan hal yang tidak diinginkan. Namun, apa jadinya jika orang-ora... More

pemain cast
A Hitman: 1
A Hitman: 2
A Hitman: 3
A Hitman: 4
A Hitman: 5
A Hitman: 7
A Hitman: 8
A Hitman: 9
A Hitman: 10
A Hitman: 11
A Hitman: 12
A Hitman: 13
A Hitman: 14
A Hitman: 15
A Hitman: 16
A Hitman: 17
A Hitman: 18
A Hitman: 19
A Hitman: 20
A Hitman: 21
A Hitman: 22
A Hitman: 23
A Hitman: 24
A Hitman: 25
A Hitman: 26
A Hitman: 27

A Hitman: 6

995 126 12
By Hharuuuyaa

Hari ini Jeykey dan Lisa kembali berangkat bersama membuat para murid harus menahan kekesalannya akibat tidak bisa membully Lisa dengan mudah seperti biasanya.

"Lihat, 'kan? Kalau kamu berangkat sama aku akan terjamin keamanannya." Jungkook berbisik tepat ditelinga Lisa, membuat gadis itu tersentak dan reflek memukul-mukul kecil bahu Jungkook agar pemuda itu berdiri sedikit menjauh.

Lagipula memang benar, para murid tidak ada yang berani melayangkan caci maki kepada Lisa seperti hari-hari sebelumnya. Sepertinya mereka sudah tahu kalau Jeykey bukan lawan yang mudah untuk mereka hadapi.

Rasanya seperti mimpi saat untuk pertamakalinya Lisa merasa nyaman berada dekat dengan laki-laki selain Mingyu. Lisa tidak akan menyangka, murid baru yang masuk ke kelasnya beberapa hari lalu bisa sedekat ini dengannya. Bahkan ia tidak takut untuk melindunginya secara terang-terangan.

Lisa melangkah dengan lengkungan senyum kecil dibibirnya. Sekarang Lisa hanya berharap waktu tak akan berlalu begitu cepat untuk mengubah segalanya. Semoga saja Jeykey selalu berada disisinya seperti ini untuk melindunginya.

Dari kejauhan Lee Aera memandang Jeykey dan Lisa dengan senyuman miring diwajahnya. Ya ampun, bukankah mereka berdua sangat cocok? Tapi sayang sekali kebahagian mereka berdua tak akan bertahan lama. Sebab seorang Lee Aera tak akan diam saja melihat keduanya bahagia seperti itu.

"Nikmati saja dulu semuanya, sebelum Lee Aera mengirimkan sebuah badai yang akan menghancurkan kebahagiaan kalian berdua."

Mina dan Nara saling melirik. Tadinya mereka berdua sedang tersenyum diam-diam melihat kebersamaan Lisa dan Jeykey yang menggemaskan. Namun, setelah Aera berucap seperti itu membuat keduanya langsung menegang ditempat.

"Kalian kenapa?" sebuah pertanyaan sukses Aera layangkan ketika melihat wajah kedua temannya yang tidak mengenakkan.

"Gak papa." Mina menjawab, mencoba berusaha tetap tersenyum. Nara pun mengangguk dan juga berusaha tersenyum lebar.

Aera hanya mengendikkan bahu kemudian berlalu begitu saja masuk ke kelas, diikuti Mina dan Nara dibelakangnya.

οo

Bel pulang terdengar menggema, membuat para murid segera merapihkan alat tulisnya untuk dimasukkan kedalam tas. Setelah guru pelajaran terakhir keluar dari kelas, Jungkook ingin cepat-cepat beranjak dari kursinya untuk menghampiri Lalisa. Namun sayang sekali getaran diponselnya menghentikan niatnya yang akan menghampiri gadis berponi itu.

Jungkook membuka ponselnya yang terdapat notifikasi satu chat dari seseorang.

Mari kita bertemu. Aku akan menunggumu di kafe sebelah sekolah kita. Kau tau 'kan?
Kau harus datang, jika sampai tak datang.. jangan heran jika keesokan hari para murid akan dibuat heboh oleh informasi yang aku sebarkan.

-Lee Aera

Jungkook mengepalkan tangan erat. Ia mendongak menatap presensi Aera yang berada di depan papan tulis. Perempuan itu siap untuk keluar kelas. Tapi sebelum itu ia menoleh ke arah Jeykey kemudian mengedipkan mata kepadanya dan tersenyum penuh kemenangan.

"Hal apa lagi yang akan perempuan itu lakukan?!" jika saja tidak lagi di sekolah, maka Jungkook tak akan segan akan membanting ponselnya hingga pecah berkeping-keping.

Jungkook yang tadinya sedang emosi mendadak merasa tenang saat mendengar suara Lisa yang mengalun indah ditelinganya.

"Jeykey..."

Jungkook tersenyum hangat. Sayang sekali hari ini ia tidak bisa mengantar Lisa pulang. Padahal niat awalnya tadi Jungkook ingin mengajak Lisa jalan-jalan.

"Lisa.. maaf ya, hari ini aku tidak bisa mengantarmu pulang."

Senyuman diwajah Lisa seketika langsung memudar. "A-ah.. begitu ya?"

"Maaf, ya..."

"Ya, gak papa kok. Aku pulang naik bus aja."

"Mau kuantar sampai halte?"

Lisa menggeleng cepat. "Gak.. gak usah. Kayanya kamu lagi ada keperluan. Aku gak mau ngerepotin kamu."

"Gak k--" ucapan Jungkook terhenti saat merasakan kembali getaran di ponselnya. Tidak usah ditanya lagi, Jungkook tahu itu pasti notifikasi dari Aera. "Ya, udah kalo begitu aku duluan, ya."

Lisa mendesah kecewa saat melihat Jeykey sudah keluar dari kelas. Lisa sengaja masih di dalam kelas untuk menunggu sekolah sepi. Sebenarnya, Lisa tidak berani keluar kelas sendirian. Ia takut jika nantinya akan bertemu Jaewon.

Merasa sekolah sudah sepi, Lisa mulai melangkah keluar kelas dengan was-was. Saat melewati kelas Jaewon, Lisa mendadak menghentikan langkahnya Mengecek kelas itu terlebih dahulu. Gadis itu bernapas lega saat melihat kelas 12I sudah terlihat sepi.

Berarti Jaewon sudah pulang, 'kan?

Baru saja Lisa ingin melanjutkan langkahnya, tiba-tiba tubuhnya diseret secara paksa-- dibawa masuk kedalam kelas 12I.

Tubuh Lisa dihempaskan begitu saja ke tembok. Mimpi buruk Lisa kembali terjadi. Kini Jaewon berada didepannya, mengurung Lisa ke tembok dengan kedua tangannya agar gadis itu tidak bisa kabur.

Laki-laki itu tersenyum penuh kemenangan saat melihat Lisa membolakan matanya. Pastinya gadis itu sangat terkejut melihatnya yang masih berada di sini.

Oh, ayolah memangnya Jaewon akan menyerah begitu saja? Asal kalian tahu, setelah bel pulang dibunyikan pemuda itu terus memantau Lisa dari luar kelas. Lalu, ketika gadis itu keluar Jaewon segera bersembunyi agar tak ketahuan.

"Kenapa? Kau pikir aku sudah pulang, ya?" Jaewon mengangkat dagu Lisa agar gadis itu menatapnya. "Jangan takut, sayang. Aku jadi merasa sedih melihatnya."

Tubuh Lisa gemetar hebat saat melihat senyum menakutkan terpatri diwajah Jaewon. Terlebih lagi jarinya yang mengelus pipinya membuat ia semakin ketakutan.

"Aku sudah kembali, sayang. Kau merasa bahagia, 'kan. Melihatku kembali bersekolah? Satu minggu tidak bertemu denganmu membuat hidupku jadi terasa hampa."

Setelah berkata seperti itu, Jaewon meraih tangan Lisa dan menuntunnya untuk menyentuh luka yang masih membekas disekitar wajahnya akibat pukulan yang Mingyu berikan seminggu lalu. "Kau lihat? Aku terkadang masih merasa kesakitan. Tapi, karena hari ini aku mulai bertemu denganmu, rasa sakitnya tiba-tiba saja sudah menghilang."

Satu minggu tak bertemu dengan Lisa membuat Jaewon semakin bertambah gila. Tidak melihat Lisa sehari saja sudah sangat membuatnya tersiksa. "Mengapa kau bertambah cantik, sih? Ck, aku jadi semakin tergila-gila denganmu."

Pemuda bermarga Kim itu mengusap lembut dagu Lisa dan menatap wajahnya dengan intens.

Siswa Kim itu mulai mendekatkan wajahnya ke wajah Lisa untuk mendaratkan kecupan di bibirnya. Tapi saat hidung mereka sudah saling bersentuhan, Lisa langsung memalingkan wajahnya. Kini napas Lisa memburu bahkan beberapa bulir air mata sudah jatuh membasahi pipinya.

Lisa benar-benar merasa ketakutan sekarang.

Jaewon merasa kesal saat Lisa memalingkan wajahnya. Ia mencengkeram dagu Lisa erat agar gadis itu tidak bisa berpaling lagi. "Sudah kubilang jangan takut. Aku hanya akan mengecup bibirmu saja. Kenapa kau selalu menolak, sih?"

Laki-laki itu berusaha mengontrol emosinya. Tidak, ia tidak mau kehilangan kontrol dan membuat Lisa semakin ketakutan.

Melihat pipi Lisa yang sudah dibanjiri air mata membuat Jaewon merasa sedih. "Jangan menangis, sayang. Aku tidak suka perempuan cengeng." Jaewon menghapus air mata Lisa. "Aku akan mengecup bibirmu, ya?"

Lisa menggeleng lemah. Tolong siapapun datanglah untuk menolongnya.

"Oohh~ kau maunya aku melumat bibirmu, bukan mengecup saja?" Jaewon berucap semakin diluar nalar. Jika dilihat seperti ini, siswa itu lebih terlihat seperti orang gila. Walaupun kenyataannya memang seperti itu. Kim Jaewon sudah dibuat gila oleh Lisa.

"Kumohon pergilah." lirih Lisa.

"Kau baru saja mengatakan sesuatu? Kau ingin aku cepat-cepat menciummu, benar begitu?"

Tubuh Lisa sangat lemas sekarang. Berhadapan dengan Jaewon adalah hal yang paling gadis itu takuti. Lisa tidak akan bisa melawan jika sudah berhadapan dengan siswa bermarga Kim ini.

Jaewon mulai mendekatkan wajahnya kembali ke wajah Lisa. Sungguh Lisa tidak bisa berkutik sama sekali, bahkan hanya untuk sekedar mendorong laki-laki itu.

Braaakkk!!!

Sebelum Jaewon berhasil menyatukan bibir miliknya dengan milik Lisa, pintu yang tiba-tiba terbuka dengan keras membuat Jaewon menghentikan aksinya.

~Lizkook~

Continue Reading

You'll Also Like

114K 7.3K 40
[COMPLETED] Orang bilang yang hakekatnya adalah seorang mantan itu perlu diikhlaskan, ditinggalkan, dilupakan, dilepaskan. Namun apakah kalian pernah...
802K 43.1K 25
dua geng brutal yang saling ketemu. © aboundedgal
71.3K 9.1K 15
Cerita ini dalam mode private. "You're a doctor, right? Then, please help me........"
152K 12K 23
Konflik ringan "Gak usah deket deket taeyong lagi chu!" "Yerin ganjen, awas aja!" "Sayang gak?" "Gak!" "Bohong gak baik mphii" "Yaudah iya!" . . (VSO...