BROTHER (REVISI & END)

By lucciousshii_

184K 7.1K 315

RANK: #1 brother (11/05/2022) #1 penulisbaru (06/04/2024) #1 complete (17/06/2023) #2 duda (22/06/2023) #1... More

Prolog (revisi) ✅
Cast (revisi) ✅
Part 1 (revisi) ✅
Part 2 (revisi) ✅
Part 3 (revisi) ✅
Part 4 (revisi) ✅
Part 6 (revisi) ✅
Part 7 (revisi) ✅
Part 8
Part 9
Part 10
✧ NEW STORY! ✧
Part 11 (Revisi) ✅
Part 12 (revisi) ✅
Part 13 (revisi) ✅
Part 14 (revisi) ✅
Part 15 (revisi) ✅
TIKTOK DAN CERITA BARU
Part 16 (revisi) ✅
Part 17 (revisi) ✅
Part 18
Part 19
Part 20
Part 21
Part 22
Part 23
Part 24
Part 25
Part 26
Part 27
Part 28
Flashback
Part 29
Part 30
Part 31
Part 32
Part 33
Part 34
Part 35
Part 36
Part 37
Part 38
Part 39
Part 40
Part 41
Part 42
Part 43
Part 44
Part 45
Part 46
Part 47
Part 48
Part 49
Part 50
The End.
Extra Chapter 1
Extra Chapter 2
Last and Bonus Chapter
DUARRR, ANNOUNCE!

Part 5 (revisi) ✅

5.3K 231 1
By lucciousshii_

Huh, doain ya, semoga bisa tetap konsisten untuk update revisinya:(
++++

Dugaan Ardiansyah benar, bahwa Alena pergi dari rumah. Setelah mematikan telepon dari sang oma. Ia beralih mendial nomor Alena, namun tak hanya panggilan memanggil saja. Tak hanya sampai situ saja, ia juga berusaha mengirim pesan banyak. Namun sayangnya, lagi-lagi tidak dibalas atau hanya ceklis satu.

Alena Daisha!

|Ale, where are you? I know, kamu lagi ada masalah, tapi gak kayak gini. Kamu bikin kakak dan semuanya khawatir.

|I hope, kamu baik-baik saja. Kalo udah tenang, jangan lupa pulang ke rumah ya.

|See u at home 💝

Read.

Menaruh ponselnya kedalam saku celana. "Ale, pliss, jangan kayak gini. Lo bikin gua khawatir tau gak sih." Monolog hati kecilnya berbicara

□□□□□□□

Sementara itu ada Alena yang sudah didepan teras rumah Keysa dan biasanya jika sedang ada masalah ia akan selalu kesini untuk bercerita ke sahabatnya atau ia akan pulang ke apartmentnya

"Permisi." Ujar Alena sambil mengetok-ngetok pintu utama

"Eh non Ale. Ayo silakan masuk non"

"Terima kasih bi. Oh iya Keysa ada dirumah bi?" Tanyanya kepada Bibi Asih

"Non Keysa nya kebetulan ada dikamar, sebentar ya bibi panggilkan dulu."

Bibi Asih meninggalkan seorang diri diruang tamu untuk memanggil Keysa yang berada di lantai dua yaitu dimana kamar Keysa berada.

Sesampainya depan kamar, bibi pun segera mengetuknya dan lalu tak lama dibuka oleh Keysa. "Ada apa bi?"

"Itu non diruang tamu ada non Alena, katanya sih tadi cariin non"

Keysa lantas berpikir tumben sekali Alena datang kerumahnya dan ia pasti sudah bisa menebak apa penyebab sahabatnya itu datang kerumahnya. "Oh makasih ya bi, tolong bilang sama Alena suruh tunggu sebentar. Nanti Keysa akan turun kebawah"

"Siap atuh non. Kalo gitu bibi kebawah dulu"

Beberapa menit kemudian setelah ia mandi dan mengganti baju karena seharian ini dia mengerjakan tugas dan sempat maraton film jadi ia melupakan jika belum mandi dari pagi

"Haii Len, tumben banget kesini ada apa?" Sapa Keysa sesudah duduk disebelah sahabatnya itu

"Emm hai Key. Heheheheh gapapa koh lagian gua juga cuma kangen sama lu" - alibi Alena

Decak malas Keysa. "Ckk gausah deh bohong deh sama gua! Pasti lagi ada masalah, hayoo ngaku ga?

Alena hanya bisa menyengir tak jelas, kemudian Keysa berucap kembali. "Ada masalah apa lagi sama Bunda hmm?"

Kemudian mengalirlah Alena menceritakan semuanya kepada Keysa. "Jadi gitu Key dan gua harus apa?"

"Emm apa ya? Gua juga bingung sih. Tapi tunggu kalo lu kabur gini apa keluarga lu ga curiga?!."

"Ya awalnya sih engga ya karena gua bilang mau kerumah temen tapi mungkin mereka baru sadar kalo gua belum pulang sampe sekarang." - sambung Alena

"Ya bener sih lu kerumah temen. Tapi kakak sepupu lu ga curiga gitu?"

"Gatau juga sih. Makanya daritadi gua matiin hp biar gada yang ganggu dulu"

Gemas sudah dengan sahabat satunya ini tapi ia sayang sekali sama Alena. "Kalo kurang yakin kenapa kesini sih Len?! Duh jadi pengen cubit ginjal lu deh"

"Heheheh piss damai."

"Huft yaudah oke gapapa. Dan terus malem ini lu mau tidur dimana ga mungkin dong udah jam sepuluh lu ke apartment senidirian" - lanjut Keysa bertanya

"Ya mau gimana lagi Key. Pasti kalo gua pulang kerumah juga bakal kena omelan kak Ardi dan kalo pun dia udah dirumah"

"Yaudah sementara ini lu nginep dirumah gua aja dulu. Yah itung-itung nemenin lah"

Alena mengangguk saja. Toh emang bener kalo Keysa ini sering dirumah sendiri dan hanya ditemani oleh Bibi Asih dan dua satpam yang berjaga gerbang rumahnya. Jika yang bertanya dimana kedua orangtua Keysa maka jawabannya adalah ada di luar negeri bersama dengan abangnya dan ia memiliki kembaran yang saat ini tengah diluar kota atau dirumah neneknya

"Udah gausah khawatir. Urusan Kak Ardi serahin aja ama gua pokoknya dijamin aman deh"

"Huft okelah."

Keysa memanggil Bibi Asih dan juga kedua satpamnya untuk ia ajak kerjasama dan tak lama ketiganya datang menghampiri dirinya

"Oke berhubung semuanya udah ada disini. Jadi Keysa hanya ingin minta tolong kerjasama saja ke kalian bertiga terutama Pak Bagas dan Pak Wahyu yang menjaga gerbang kalo misalnya ada laki-laki dateng sekitar umur delapanbelas atau sembilanbelas tahun cariin saya suruh tolong jangan disuruh masuk ke halaman rumah ya dan nanti Pak Bagas atau Pak Wahyu yang bilang ke bibi, dilanjut oleh Bibi yang nanti memanggil saya ke kamar. Kalian paham?."

Ketiganya mendengarkan dan mengangguk paham atas perintah Keysa. Lagian juga sudah malam jadi sebisa mungkin mereka akan melindungi Keysa dari kejahataan

"Oh iya satu lagi. Tolong banget nanti jangan ada yang bilang kalo Alena ada sini. Karena dia lagi ga mau ketemu dulu sama sepupunya atau ga nanti misalnya saya udah tidur kalian tinggal cari alasan kalo saya sudah tidur atau terserah kalian deh. Ingat? Kalo gitu Keysa sama Alena pamit ke kamar duluan."

"Siap non!."

Dilain tempat masih Ada Ardiansyah yang masih mencari keberadaan Alena. Karena tidak mungkin jika ke Apartment apabila kunci unitnya saja ada pada dirinya dan tiba-tiba diotaknya terlintas sebuah alamat rumah sahabat dekat Alena yang pernah diceritakan. Tak mau menunggu lama akhirnya ia menjalankan motornya menuju rumah Keysa

Di depan gerbang rumah Keysa tampak sepi karena sudah ada beberapa lamu yang dimatikan dan sebagian masih dinyalakan. "Kayaknya bener deh ini rumahnya"- batin Ardiansyah berbicara

"Permisi!"

"Maaf mas mau cari siapa ya?" Ujar sopan Pak wahyu

"Eugh ini pak saya cari yang namanya Keysa. Ada ga ya?"

"Oh non Keysa ada didalam, tapi tunggu mas nya mau ngapain kesini malem-malem?"

"Saya ada perlu sebentar sama keysa pak. Bisa tolong bukain gerbangnya dulu biar saya bisa masuk?"

"Maaf mas kalo udah jam sebelas non Keysa tidak menerima tamu masuk ke dalam rumah. Jadj masnya cuma bisa sampe sini saja tapi kalo mau biar saya panggilkan dulu non keysa nya"

"Yaudah gapapa, tapi tolong banget ya pak pangilin Kesya nya. Saya mau bicara penting banget sama dia"

"Yowess, masnya tunggu sebentar disini biar saya panggilkan dulu."

Saat diruang tamu kebetulan sekali ia bertemu dengan Bibi Asih dan langsung menghampirinya saja. "Ehh Bi."

"Ono opo toh panggil-panggil saya?"

"Itu didepan gerbang ada yang mau ketemu sama non Keysa, bisa tolong panggilin ga?"

"Yowes tunggu yo biar saya panggilkan dulu."

Meninggalkan Pak Wahyu seorang diri lantas segera menuju tangga kearah kamar Keysa

Saat tengah asik-asik bercerita kedua remaja tersebut dikagetkan oleh suara ketuk pintu dari luar

"Bentar yaa, gua buka pintu dulu." Ijin Keysa dan dibalas anggukan Alena

Keysa membuka pintu kamarnya dan terlihat ada Bibi Asih yang didepan kamarnya. "Ada apa bi?"

"Itu non dibawa ada yang cariin non katanya mau ngomong sama non Keysa."

"Emm okeh tapi ga disuruh masuk kan?"

"Tenang aja atuh non oh iya kalo gitu bibi ke bawah duluan ya "

Bibi Asih telah pergi dan Keysa masuk kedalam kamarnya untuk memberitahu bahwa didepan gerbang ada Ardiansyah. Setelah itu ia segera menemuinya ke bawah seorang diri

"Ada apa ya kak cari aku?."

Ardiansyah terjengkit kaget saat melihat kedatangan Keysa secara tiba-tiba. "Emmm, Alenanya ada?"

"A--alena??" Gugup Keysa

Ia mengangguk membenarkan. "Iya, ehem! Maksudnya apakah Alena ada disini?"

"Maaf ka Alenanya ga ada dirumah saya, malah udah beberapa minggu ini aku udah jarang contact an lagi sama alena. Emang alenanya kemana ka?"

"Huftt itu biasa kalo lagi ada masalah suka kabur dari rumah. Tapi makasih ya dan maaf jika menganggu malam-malam, sama satu lagi tolong segera kasih tau kakak jika Alena main kesini ya"

"E-eh iya kak pasti nanti aku kasih tau kakak kalo Alenanya lagi sama aku."

"Yaudah kalo gitu kakak pergi dulu."

"Iya kak." Ardiansyah sudah pergi menjauh dan lantas masuk kembali kedalam rumahnya lalu menaiki tangga masuk kembali ke kamar

"Keyy! Gimana tadi gua aman kan?"

"Iya tenang aja tadi gua ga ngasih tau kakak sepupu lu koh."

"Huftt syukur deh. Btw makasih ya. Utututu makin sayang deh"

Keysa bergidik ngeri sekaligus agak geli melihat tingkah Alena malem ini. "Ihh apaan sih Len?! Kesambet lu ya?"

Dikediaman Ardhitama ada Dhafi yang sedang menghubungi anak buahnya untuk bertugas mencari keberadaan Alena. "Gimana sudah ketemu?"

Pesimis, orang yang ia suruh mencari keberadaan Alena. Gak bisa menemukannya. Habis itu ia mematikan telfonnya, kemudian langsung mengambil kunci mobilnya. Turun kebawah dan sambil memanggil keberadaan mamanya

"Maaa" Teriaknya Dhafi saat sudah dianak tangga terakhir, mamanya yang udah geram pun menghampiri dirinya sambil menatap garang. "Ada apa sih Dhafi?! Teriak-teriak udah kayak dihutan aja!"

"Maaf ma, Dhafi pamit."

"Iya, mama maafin, ada apa panggil mama?!"

Hanya menggelengkan kepalanya, kemudian menjelaskan semuanya. "Alena pergi dari rumah, setelah tau kalo bundanya bakal nikah lagi. Tapi mama gausah panik, biar Dhafi yang urus masalah ini

"Hahh koh bisa sampai kabur gitu, tapi kamu yakin Daf bakal nerusin hubungan kalian?"

"Kalo itu Dhafi gatau, tapi Dhafi gak akan mundur ma."

"Maksudnya gimana? Kalo ngomong ya jelas Dhaf.!" Kesal Mama

"Oke, Dhafi gak tau harus jelasinnya gimana. Intinya Alena pergi dari rumah, dan satu lagi. Kalo Dhafi bakal tetap lanjut hubungan sampai kita nikah ma."

Ngeblank, aku lupa nama mamanya Dhafi.

Mama mengganguk paham. "Yasudah, kalo itu udah jadi keputusan kamu. Mama papa bakal ngedukung. Temenin felicya ya, pasti dia sekarang lagi butuh banget teman cerita."

"Itu udah pasti ma, makanya Dhafi mau kerumah felicya."

Hela nafas mama hembuskan secara pelan. "Titip salam buat felicya, mama dukung semuanya."

"Iya ma, kalo gitu Dhafi pergi dulu" Dhafi pergi begitu saja setelah berpamitan kepada mamanya, dan sang mama hanya menggelengkan kepalanya jengah, anaknya tidak berubah walaupun sudah memasuki kepala empat

Votee dan komen!

Continue Reading

You'll Also Like

3M 196K 56
~Completed~ #1 - in LoveStory [14-10-20] Seorang wanita tangguh dengan jiwa besar membesarkan bayi laki-laki seorang diri. Apapun pekerjaan ia lakuka...
332K 21.3K 60
Attara Anastasya Ganendra, gadis yang kehidupannya berubah setelah terhantam kenyataan pahit di masa lalu membuat dirinya terhempaskan masuk ke dalam...
33K 4K 45
Tentang seorang gadis dengan segala kekurangannya. Juga tentang masalah yang terjadi sebelumnya. Dan juga tentang penghianatan yang terungkap diakh...
MARSELANA By kiaa

Teen Fiction

961K 52.4K 52
Tinggal satu atap dengan anak tunggal dari majikan kedua orang tuanya membuat Alana seperti terbunuh setiap hari karena mulut pedas serta kelakuan ba...