Marigold

By loveable2521

1.9K 597 58

Maureta Jisya Aurelia. Panggilan akrabnya sih Jisya. Si ratu cantik dari SMA Flawless. Cantik dah pasti, Imut... More

SOON
PROLOG
01. Hari Pertama
02. Lotre Cokiber
03. Sibuk
04. Parodi
05. Budi Amat
06. Pak Didit
07. Kingkong
08. Ketemu?
09. Di alam mana?
10. Ambyar
11. Rencana
12. Efek
13. Apenih?
14. Perjalanan
15. Eno tuh....
16. Euphoria
17. Tim
18. Game
19. Mencari
20. Bintang
21. Galen
22. Jamkos
23. Dia
24. Toko Buku
25. Tak Waras Semua
26. Kembali
27. Asal
28. Api yang tersulut
29. Masalah
30. Surplus
31. Kemana?
32. Kenapa Sih?
33. Matriks Transformasi
34. Telat
35. Lanjutan
36. Rasa?
37. Tak Mungkin
38. Jalan
39. Tak Terkendali
40. Mini Market
41. Jadi Awal?
43. Sesi Curhat?
44. Cembokurrr
45. Stress

42. Part Galen?

19 8 0
By loveable2521

Jisya dan Galen sibuk mondar-mandir mencari buku kumpulan soal Ekonomi yang diperintahkan. Sebenarnya simpel. Cukup cari buku tebal berwarna biru tua lalu periksa judul. Sudah.

Masalahnya di gudang buku begini, mencari buku dengan ciri-ciri itu sama sekali tidak simpel.

Setelah sekian lama mondar-mandir, Jisya melongos keras karena lelah. Galen yang mendengar longosan gadis itu berbalik, berjalan ke arah rak sebelah-tempat gadis itu berada.

Ia tertawa kecil, "Gak mau nyari buku yang lain aja Sya? Daripada buang-buang waktu gak jelas kayak gini. Mendingan nyari yang serupa aja, terus nanti kalau penjaga perpustakaannya udah datang. Sisa kita tanyain deh. Gimana?"

Jisya yang sudah lesehan di lantai perpustakaan mendongak. "Yaudah deh. Gue kayaknya lihat buku latihan soal tadi deh," katanya seraya bangkit.

Galen mengangguk ikut mencari buku serupa untuk dikerjakannya. Setelah itu keduanya sama-sama melangkah ke meja ujung paling belakang perpustakaan.

Tidak ada yang membuka obrolan di antara mereka setelahnya. Jisya sibuk mencakar rumus-rumus dan Galen sibuk dengan pikirannya.

Galen menoleh, mengamati gadis di sampingnya. Tanpa sadar malah memandangi wajah cantik gadis itu. 

Cowok itu berkedip, "Jisya.."

"Hn?"

"Lo tau kan Interdependensi pengambilan keputusan pasar Oligopoli?"

Jisya masih sibuk berkutat dengan rumus. Namun masih sempat bergumam menanggapi cowok di sebelahnya ini.







"Ayo kita jadi Interdependensi itu, saling bergantung dan memengaruhi satu sama lain"








Jisya terdiam lama, lalu tiba-tiba tertawa keras. "Lo nembak gue?"

Galem hanya merespon dengan senyum simpul. Wajahnya memang kelihatan tenang dan damai, namun matanya tak bisa menutupi kegelisahan cowok itu.


Hening. Lama sekali. Sampai Jisya menutup buku lalu menyusunnya menjadi satu. Menaruh pulpen dan pensil kembali ke tempat pensil kotaknya. Lalu beranjak pelan.

Ia menarik seulas senyum simpul, berbalik menatap Galen. "Lo tau Len? Kalau diandaikan Pasar. Gue tuh pasar Oligopoli. Gue termasuk dalam beberapa jumlah perusahaan di pasar itu. Tapi kemungkinan masuk atau keluar dari industri pasar itu hambatan nya cukup besar. Dan gue memilih stay. Berdiam sampai pasar itu sudah tidak memiliki hambatan besar." Jelas Jisya dengan pelan kemudian berbalik dan mulai melangkah menjauh.

Setelah Jisya melangkah cukup jauh. Galen menyandarkan diri di kursi perpustakaan. Cowok itu menarik sudut bibirnya. Tipis.


Harusnya ia tau.


Kenapa malah mencoba hal yang sudah pasti?

Ia paham maksud gadis itu.








Karena pasar Oligopoli tidak akan pernah berubah menjadi pasar Monopolistik.

•••

Continue Reading

You'll Also Like

501K 38K 27
Hanya Aira Aletta yang mampu menghadapi keras kepala, keegoisan dan kegalakkan Mahesa Cassius Mogens. "Enak banget kayanya sampai gak mau bagi ke gu...
1.1M 42.7K 51
"Gue tertarik sama cewe yang bikin tattoo lo" Kata gue rugi sih kalau enggak baca! FOLLOW DULU SEBELUM BACA, BEBERAPA PART SERU HANYA AKU TULIS UNTUK...
241K 22.4K 29
[JANGAN LUPA FOLLOW] Bulan seorang gadis yang harus menerima kenyataan pedih tentang nasib hidupnya, namun semuanya berubah ketika sebuah musibah me...
499K 54K 22
Berkisah tentang seorang Gus yang dikejar secara ugal-ugalan oleh santrinya sendiri. Semua jalur ditempuh dan bahkan jika doa itu terlihat, sudah dip...