[✔️]LEVANTER;Lee Felix

By Christian_Justin

135K 15.5K 4.1K

It's All Good Now-Lee Felix Kisah tentang perjalanan hidup seorang Lee Felix. #2 Felix #3 Felix #4 Felix #5... More

Intro
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
UNPUB
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
PENGUMUMAN+Surprise
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
LAPAK PERTANYAAN UNTUK Q&A
57
58
59
60
61
62
63
GEGE HIATUS
64
65
66
67
68
70
Epilogue
Spesial Ep.1
Spesial Ep.2
Spesial Ep.3
Spesial Ep.4

69

806 104 16
By Christian_Justin

Maaf kalo ada TYPO

Jangan lupa Voments
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|

*Dua Minggu berlalu setelah Willy dan Fred mengetahui sisi Asli Mike

"Lepaskan! Lepaskan aku!"Teriak Fred yang meronta-ronta minta di lepaskan dari ikatan nya di sebuah kursi.

Setelah dibuat pingsan oleh sesosok laki-laki bertubuh tinggi tersebut yang tak lain dan tak bukan adalah orang yang paling tak di sangka-sangka oleh mereka yaitu Mike, Keduanya di bawa ke suatu tempat yang berada tepat di bawah gunung Fuji.

Lebih tepatnya di sebuah gubuk tua di Hutan angker yang sering menjadi berita utama jika menyangkut bunuh diri atau orang hilang.

Keduanya kemudian diikat di sebuah kursi yang terbilang mudah di hancurkan apalagi keduanya bukanlah seorang manusia. Namun Mike yang tahu akan resiko jika dia membiarkan keduanya masih memiliki kekuatannya pun, berinisiatif mengambil kekuatan mereka.

Setelah beberapa Jam berlalu, keduanya sadar dan menemukan bahwa mereka di ikat dan bawa kesebuah tempat yang mereka tak tahu keberadaan nya. Namun satu hal yang pasti, mereka tahu bahwa Mike adalah dalang dibalik semua ini.

Hanya saja mereka berdua tak tahu apa yang di lakukan oleh Mike hingga jalan cerita yang sesempurna ini dapat terjadi serta mereka berdua juga tak tahu apa tujuan dari semua yang di lakukan oleh Mike sampai sekarang ini.

"Hey kau! Lepaskan aku!"Teriak Fred kepada seseorang yang duduk di depan mereka sambil membersihkan pedang panjang miliknya dengan kain putih. Orang itu mengabaikan ucapan Fred dan sibuk membersihkan pedang nya.

Tidak seperti Fred yang meronta minta di lepaskan, Willy hanya diam menunduk sambil menteskan air mata, karena dirinya masih tak percaya dengan semua hal yang telah dia alami. Ah benar, tak jauh dari keduanya, seseorang ikut terkapar dengan beberapa luka yang tertoreh di tubuhnya.

"Hey!? Kau mengabaikanku!? Apa kau tahu aku siapa!?"Teriak Fred sambil meronta-ronta hingga kursi yang dia duduki mengeluarkan suara.

Orang yang tadi membersihkan pedang akhirnya berhenti dan menatap Fred. Kemudian dia memasukan pedangnya kembali ke dalam sarung nya dan berjalan mendekat ke arah Fred dengan wajah datarnya.

"Diam...Yang mulia, ah tidak maksudku tuan ku tengah pergi"

"Jadi jika kau tidak tenang, aku akan memotong tenggorokan mu itu dan membuat mu hidup tanpa dapat berbicara bahkan makan lagi"Ucap orang tersebut sambil tersenyum sinis.

"Kau---!?"Ucapan Fred terpotong oleh suara seseorang yang terdengar sangat bergetar.

"Diam Fred...Diam"Ucap Willy sambil menatap Fred dengan air mata yang masih mengucur dengan derasnya.

Fred tertegun melihat orang di sebelahnya yang benar-benar merasa hancur. Jika perasaan Terkhianati Fred kembali ke amarah, maka Willy berbanding terbalik dari Fred. Willy merasa sangat terkhianati oleh senyum hangat yang sering di lihatnya selama beberapa tahub terakhir sejak mereka mulai tinggal bersama.

"...Dengarkan temanmu itu"Ucap Orang yang tadi membersihkan pedang nya setelah terdiam untuk sesaat karena melihat keadaan Willy yang cukup menggoyahkan hatinya.

"Bagaimana aku bisa diam setelah aku di bodohi oleh orang yang paling ku percaya!?"

"Benar apa kata orang... kau tidak bisa mengubah batu menjadi berlian meskipun sudah kau asah berkali-kali"

"Seorang Tyrant tetaplah seorang Tyrant yang berhati keji!"

"Dan bisa-bisanya Aku terbuai oleh senyum bodoh yang selalu dia pasang pada wajah bodohnya itu!?"Teriak Fred menggebu-gebu menyuarakan kekesalan nya.

"Cukup Fred! Cukup! Jika kau tidak mau mati, lebih baik kau diam!"Teriak Willy kesal sambil meninggikan suaranya dan menatap Fred dengan mata yang berkaca-kaca

"Apa kau akan menyerah seperti ini Hyung?"Tanya Fred sambil menatap Willy tak percaya.

"Aslan! Bagaimana dengan Aslan yang rela mati demi menyelamatkan raja Tyrant itu!? Apa kau tidak merasa bahwa nyawa Aslan hilang dengan sia-sia!?"

"TUNANGANMU MATI KARENA MENYELAMATKAN ORANG YANG SELAMA INI TELAH MEMPERMAINKAN KITA"Teriak Fred kepada Willy dengan kesal bermaksud membangkitkan rasa balas dendam yang berada di lubuk hati Willy yang paling dalam

Willy terdiam tak menjawab dan tak membantah ucapan Fred. Memang benar apa yang dikatan Fred, tunangan nya mati karena menyelamatkan Mike yang hampir mati di makan hidup-hidup oleh burung penjaga gerbang surga Hawks.

"Terus...kau mau aku bagaimana?"Tanya Willy sambil menatap Fred dengan tatapan kosong tanpa ekspresi dan dengan tempo suara yang dipercepat.

"Kau ingin aku teriak-teriak dan marah-marah seperti dirimu sambil menunggu ajal menjemputmu untuk kedua kalinya?"Tanya Willy dengan ekpresi dan tempo suara yang sama dan berhasil membuat Fred terdiam.

"Jawab apa kau ingin aku melakukan hal yang sama dengan mu...Hmh? Jawab aku!"Teriak Willy sambil menatap Fred dengan tatapan yang tajam.

"Aku...tak akan melakukan apapun dan hanya akan tetap diam meskipun pada akhirnya aku akan mati dengan rasa sakit hati yang begitu mendalam"

"Tapi---!?"

"Aku memang tak tahu apa alasan dia berbohong kepada kita dan mengkhianati Sang Dean..."

"Tapi satu hal yang kutahu pasti adalah ekspresi dan perasaan yang dia tunjukan saat bersama kita bukanlah suatu kebohongan"Ucap Willy dengan pasti dan menatap Fred dengan tatapan tanpa keraguan yang berhasil membuat Fred terdiam, membenarkan ucapan Willy.

"...kau benar"Ucap orang yang tadi membersihkan pedangnya sambil tersenyum lebar.

"Tuan ku tidak pernah berbohong tentang perasaan nya saat bersama kalian"

"Mungkin ini terdengar tak pantas dan sia-sia namun kumohon kalian memaafkan Tuan ku"

"Karena bagaimanapun Juga dia hanyalah seorang kakak yang tidak ingin kehilangan satu-satunya anggota keluarga nya"Ucap Orang itu kemudian dia menggerakan tangan nya ke arah Willy dan Fred. Ikatan Mereka berdua seketika terlepas dan kekuatan keduanya seketika kembali menyalur ke seluruh tubuh mereka.

"Bangun Geo"Ucap Ornag tersebut dan menggerakan tangan nya ke arah orang yang terkapar tak jauh dari mereka. Dengan perlahan luka-luka pada tubuhnya pulih dan kemudian seseorang yang dipangil Geo tersebut membuka matanya.

Seseorang yang di panggil Geo tersebut atau yang sering muncul dengan sebutan Alister itupun berdiri dengan perlahan dan menatap ke arah orang yang membangunkan nya dengan tatapan tajam yang dapat membunuh seseorang dalam waktu yang singkat.

"Zale... Kau!"Teriak Alister sambil berjalan cukup cepat ke arah Zale atau yang sering muncul dengan sebutan Agathadorus dan langsung saja menarik kerah pakaian yang di kenakan Agathadorus.

"Apa yang telah kau lakukan!"Teriak Alister tepat di depan wajah Agathadorus.

"Aku hanya menuruti perintah"Ucap Agathadorus dengan santai

"Perintah!? Apa kau baru saja bilang bahwa kau menghabisi setengah populasi karena menuruti Perintah?!"Teriak Alister sambil mendorong Agathadorus hingga terjatuh menghantam tanah.

Agathadorus berdiri dan menepuk-nepuk pantat serta kakinya bermaksud menghilangkan debu yang menempel saat dia terjatuh tadi. Kemudian dia menatap Alister dan mengangguk.

"Ya, aku hanya melaksanakan perintah"Ucap Agathadorus dengan tenang dan santai. Alister tentu terkejut dengan jawaban yang tak terduga ini.

"Apa kau sudah gila!?"

"Kau..Kau berubah! Kau bukan lagi Zale yang kukenal"Teriak Alister sambil memasang tatapan yang tak percaya ke arah Agathadorus.

"Ya, kau benar...aku bukanlah diriku yang dulu"

"Semua ini kulakukan Demi menuruti perintah yang berambisi itu"Ucap Agathadorus sambil tersenyum dan kemudian dia tertawa geli sambil menatap ke arah Willy dan Fred.

Agathadorus berhenti tertawa dan melangkah mendekat ke arah Willy yang menatap nya dengan takut. Dengan senyuman nya yang meyakinkan, Agathadorus memegang tangan Willy dengan lembut.

"Kumohon..selamatkan Tuanku"Ucap Agathadorus sambil tersenyum dan mengeluarkan airmata pada mata sebelah kanan nya.

Willy tanpa sadar langsung saja mengangguk dengan pasti. Setelah mengatakan hal itu, Agathadorus berbalik dan hendak pergi namun suara Alister menahan nya meskipun hanya sejanak.

"Tunggu!"Teriak Alister dan berhasil membuat Agathadorus berbalik menatapnya. Agathadorus diam dan menatap Alister bermaksud menunggunya menyambung kalimat.

"Apa tujuan dari semua ini?"Tanya Alister sambil menatap Agathadorus dengan ragu.

"Tidak mungkin kalian menghabisi setengah populasi hanya untuk menambah nyawa Yang mulia Xan"

"Katakan padaku! Apa tujuan kalian yang sebenarnya!?"Teriak Alister sambil menatap Agathadorus dengan penuh tanda tanya. Agathadorus tersenyum dan menatap ketiga nya bergantian.

"Entahlah...coba kau tanyakan sendiri kepada Tuan"Ucap Agathadorus dan dengan perlahan bayangan hitam mulai muncul di sekitaran Agathadorus.

"...cepatlah pergi jika kalian tidak ingin terlambat"Ucap Agathadorus yang sudah menyatu dengan bayangan hitam yang tadi muncul di sekitaran nya

"Segala Keagungan dan Kehormatan untuk Aquilas"Ucap Agathadorus yang kemudian menghilang bersamaan dengan bayangan hitam yang ikut menghilang dari dalam ruangan tersebut menyisakan bulu gagak hitam yang berterbangan.












.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Apa kau tidak merasa bahwa Felix bertingkah aneh akhir-akhir ini?"Tanya Jisung kepada Hyunjin yang tengah duduk sambil mengambil nafas.

Straykids tengah latihan koreografi untuk comeback mereka seperti biasa. Namun setelah kejadian Changbin memukul Hyunjin, keadaan mereka kembali memburuk. Mereka kembali canggung dan menatap satu sama lain dengan tatapan kebencian.

Tak terkecuali Felix yang sangat kentara saat memandang Changbin ataupun Minho. Ah jika kalian bertanya apa yang terjadi setelah Felix bertemu dengan Mike di sungai han pada hari itu, maka jawaban nya adalah Felix menerima 'kekuatan' yang Mike tawarkan pada dirinya.

Awalnya Felix ragu dan takut. Namun setelah Mike berkata bahwa dia hanya memberinya sedikit kekuatan untuk membangkitkan kekuatan yang sudah lama terpendam dalam tubuh Felix, Felix langsung saja setuju tanpa mempertanyakan kekuatan apa yang terpendam dalam tubuhnya.

Tanpa Felix sadari, kekuatan tersebut menggerogoti pikiran nya seperti sebuah parasit. Kekuatan itu bukanlah kekuatan asli milik Felix seperti yang di ucapkan oleh Mike. Felix hanyalah seorang manusia biasa jadi mana mungkin dirinya memiliki kekuatan.

Kekuatan tersebut hanyalah akal busuk Mike untuk membodohi Felix. Sebenarnya 'kekuatan' yang ingin Mike bangkitkan dari dalam tubuh Felix adalah roh murni milik Xan/Susan yang sudah dari dulu Mike tanamkan pada tubuh Felix.

Mike pernah bilang bukan bahwa Felix dan Xan memiliki jiwa ataupun kesamaan yang lain. Jadi Mike hanya perlu menghilangkan roh Felix dan membangkitkan Xan di dalam tubuh Felix. Dia tak perduli jika Felix harus mati sebagai pengorbanan, menurutnya yang paling penting saat ini adalah adiknya yang dapat kembali hidup.

Kembali ke ruang practice.

"Kau benar...dia sangat dingin dan tak seceria dulu"Ucap Hyunjin sambil mengelap keringatnya.

"Apa dia merasa trauma karena Changbin Hyung memukulmu hari itu?"Tanya Jisung dan di baas gidikan bahu oleh Hyunjin.

"Siapa yang tahu...Ngomong-ngomong soal Changbin..."Ucap Hyunjin sambil menatap ke arah Changbin yang berada di pojok ruangan dan diselimuti aura suram di sekitarnya. Jisung ikut menatap ke arah yang Hyunjin tatap dan diam menunggu Hyunjin melanjutkan kalimatnya.

"Menurutmu apa yang membuat Changbin Hyung marah pada malah hari itu?"Tanya Hyunjin sambil memasang wajah penasaran.

"Tidak mungkin dia hanya kesal karena suara Felix yang meninggi"

"Jikalaupun iya..dia pasti berfikir kembali untuk meninggikan suara nya kepada Felix karena bagaimanapun juga hubungan nya dan Felix baru saja akan membaik"Ucap Hyunjin dan hanya di angguki oleh Jisung yang juga penasaran dengan alasan Changbin.

Hyunjin dan Jisung yang menatap Changbin tak mengetahui jika Changbin sedari tadi bergumam tak jelas. Dirinya terus menggerakan kakinya dan menatap ke arah depan nya cemas dengan mulut yang tak henti-hentinya bergumam "Let Him Take the Bait".

Saat sedang menatap Changbin dengan penasaran, Jisung menatap Hyunjin dan menyenggol bahu nya dan membuat sang empunya bahu mau tak mau menoleh ke arah yang di tepuk.

"Coba kau dekati Changbin hyung dan berbincang empat mata dengan nya"Ucap Jisung sambil menatap Hyunjin dengan pasti. Sedangkan yang di pandang malah memasang ekpresi manjah.

"Ih...Gak mau,Gak suka,Gelay!"Ucap Hyunjin sambil menatap Jisung dengan ekpresi wajah sok ke UwU-UwU an.

Keduanya kemudian berkelahi dengan cara saling pukul dan tak menyadari Felix yang menghilang setelah menatap keduanya sekilas. Chan yang melihat Felix pergi keluar pun hanya bisa menatap ke arah pintu yang sudah tertutup rapat kembali dengan tatapan yang sulit di artikan.









.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

*H-1 Sebelum Comeback

"Hari ini adalah hari terakhir gladi resik kalian...Hyung harap kalian tidak melakukan kesalahan saat di panggung besok"Ucap Manager Hyung sambil menatap ke delapan member straykids dengan senyuman yang lebar namun senyum nya luntur saat pandagan nya berhenti di arah Felix.

"Terutama kau Felix...Pelatih kalian berkata bahwa kau sering melakukan kesalahan di Chorus... perbaiki kesalahan mu itu sebelum kau mempermalukan seisi grup"Ucap Manager hyung yang kemudian beralih dari ruang tunggu mereka.

"Dengar...Jika kau tidak ingin membuatku malu,lebih baik kau lebih giat berlatih!"Teriak Changbin yang kemudian ikut menyusul manager hyung pergi.

"Tch..kan aku hanya melakukan kesalahan satu atau dua kali"Ucap Felix kesal sambil mengerutkan dahi nya.

"Kesalahan satu atau dua kali dapat berakibar fatal jika terus kau lakukan"Ucap Chan sambil menatap Felix dengan tatapan datar.

"Tapi--!?"

"Apa yang di katakan oleh Chan hyung itu benar Lixie"Ucap Hyunjin yang memotong ucapan Felix yang hendak membantah

"Iya... kau sebaiknya lebih fokus dan berhati-hati untuk besok"Ucap Jisunh yang ikut menimpali ucapan Felix.

"Kau juga Jisung!?"Ucap Felix sambil membelalakan matanya.

"Wah! Aku tak percaya ini! Sekarang kalian bahkan tak membela ku!"Teriak Felix kesal dan menatap Hyunjin serta Jisung tak percaya

"Bukan seperti itu Hyung"Ucap Jeongin membela Hyunjin dan Jisung.

"Ah sudah lah! Aku tak ingin mendengar pembelaan kalian!"

"Yang hanya kalian bisa lakukan hanyalah mencaci dan menyalahkan ku!"

"Memang tak ada yang paling mengerti diriku selain Mike hyung!"Teriak Felix final dan kemudian dia meninggalkan ruang tunggu tersebut dengan api amarah yang membara. Hyunjin dan Jisung dengan cepat menyusul Felix namun keduanya kehilangan jejak si kecil saat berhadapan dengan jalan yang bercabang.

Felix sendiri berjalan tergesa-gesa dengan amarah yang masih memuncak hingga tanpa dia sadari, dirinya kini sudah berdiri di atas jembatan sungai han. Felix terus berjalan hingga sebuah suara yang begitu familiar terdengar dan membuatnya berhenti bergerak.

"Felix"Ucap Orang yang berada di depan Felix sambil tersenyum hangat. Felix menatap arah depan nya dan tersenyum

"Mike hyung!"Teriak Felix dan langsung saja memeluk Mike yang terasa hangat. Mike tentu membalas pelukan Felix dan terkekeh geli.

"Kenapa kau kemari?"Tanya Mike kepada Felix sambil melepaskan pelukan nya. Felix mendongak dan menatap Mike yang lebih tinggi.

"Hyunjin dan Jisung tak sayang lagi dengan Ku"Ucap Felix sambil mempoutkan bibirnya lucu.

"Tak sayang bagaimana?"Tanya Mike sambil mengelus rambut Felix.

"Masa mereka tak membelaku dan malah membenarkan ucapan Chan hyung"

"Kan aku cuma melakukan kesalahan dua kali tapi mereka memarahiku berkaki-kali"

"Pokoknya lixie kesel lixie ngambek!"Teriak Felix sambil menghentak-hentakan kakinya dan tanpa Felix sadari orang di depan nya ini mengembangkan sebuah senyuman yang sangat menyeramkan.

"Kalau begitu...apa kau mau menjadi seseorang yang tidak pernah dimarahi/yang paling di segani dan disayangi oleh banyak orang?"Tanya Mike sambil tersenyum dan menatap Felix dengan pasti.

"Tentu aku mau!itulah alasan kenapa aku menjadi----!?"Belum sempat Felix menyelesaikan ucapan nya, asap hitam tipis mulai muncul/keluar dari dada Felix dan menyebar keseluruh tubuh.

Mata Felix tiba-tiba kehilangan warna digantikan oleh warna hitam yang menyebar keseluruh bola matanya dan seolah terhipnotis, Felix menatap ke arah depan nya dengan kosong tanpa ekspresi.

Dengan perlahan-lahan Felix berjalan ke arah pagar pembatas jembatan dan menaiki nya. Menyisahkan Mike yang menatapnya dari belakang dengan senyum lebar yang mengembang.

"Mike hentikan!"Teriak Willy yang baru tiba ke tempat Mike dan Felix berada. Pandangan Mike beralih dan menatap ke arah Willy. Sebelum Mike menatap Willy, terlebih dahulu ia memberhentikan pergerakan Felix.

"Well well...lihat siapa yang datang? Jika kalian telah lepas berarti Agatha menghianatiku"Ucap Mike sambil tersenyum dan menatap Wilky serta Fred dengan kasihan. Namun kemudian Mike kembali menatap Felix dan bersuara

"Teruskan"Ucap Mike dan seketika Felix kembali bergerak menaiki pagar pembatas jembatan.

"Hentikan Mike! Kumohon!"Teriak Willy sambil berlari mendekat ke arah Mike namun sebuah barrier tiba-tiba muncul saat dirinya berjarak 2meter dari Mike berada.

"Kau akan menyesal jika melakukan hal ini!"Teriak Fred sambil memukul mukul barrier yang di buat oleh Mike.

Mike tertegun sejenak dan kemudian kembali menggerakan tangan nya, menyuruh Felix berhenti saat Felix sudah berada di seberang pagar pembatas.

"Menyesal?"Ucap Mike sambil menatap ke arah Willy dan Fred.

"Ya! Jika Sang Dean tahu maka kau akan langsung di kirim keneraka dan Hak reinkarnasi mu akan di hilangkan!"Teriak Fred kembali dengam menggebu-gebu terlihat sekali bahwa dirinya sangatlah marah.

Bodohnya aku berfikir tentang yang lain ketika dia bilang kata-kata menyesal-Inner Mike

"Pfttt...Hahahahahaha"Tawa Mike pecah dengan begitu keras. Tersirat ejekan serta kesarkasan di dalam tawa tersebut.

"Kau..Kau memasang taruhan mu kepada bocah yang baru di lantik menjadi Emperor itu?"Ucap Mike sambil menarik nafas dan menatap Fred dengan seram. Fred dibuat merinding karena nya dan tanpa sadar dirinya tertegun hingga termundur kebelakang.

"Kalian...pasti penasaran bukan dengan tujuanku dan bagaimana caraku melakukan semua ini?"

"Simple..aku melakukan Brainwashing!"Ucap Mike sarkas sambil berjalan mendekat ke arah Willy dan berhenti tepat di depannya.

"Sedari awal tim ini dibuat aku telah menaruh parasit di dalam kepala kalian agar memudahkan ku mengendalikan hingga menghapus ingatan kalian"Ucap Mike sambil tersenyum dan menggerakan tangan nya ke arah kepala Willy.

Kemudian keluar sebuah mahluk hitam menggeliat dan terlihat sangat menjijikan. Dari kepala Fred pun leluar mahluk yang sama dan berhasil membuat Fred terkejut hingga terjatuh menghantam tanah.

"Tidak hanya di kepala kalian...tapi juga di kepala Bocah yang kalian sebut-sebut sebagai Dean itu"Ucap Mike yang kemudian menjentikan jarinya dan membuat mahluk-mahluk menjijikan itu menghilang.

"Jadi bisa kalian anggap bahwa dari awal cerita ini dimulai...semua nya adalah kemauan diriku dan berjalan hanya sesuai dengan perintah ku!"

"Akulah Pemeran utama dari cerita ini dan Bukanlah Felix!"

"Merasa tertipu? Merasa terkhianati!? Ini belum seberapa!"

"Ketika Adik ku bangkit! Akan ku hancurkan Hara Empire yang sangat kalian puja-puja itu dan melawan tuhan yang sudah berani membuatku menderita!"Teriak Mike sambil meremat dadanya dan menatap Willy serta Fred yang terdiam dengan matanya yang tajam.

"Mungkin sekarang dia telah menyadari nya dan akan segera datang kemari"Ucap Mike sambil memasang wajah remeh dan menatap ke arah langit. Kemudian Mike kembali berjalan mendekat ke arah Felix.

"Jangan lakukan ini Mike! Masih banyak cara yang lain!"-Willy

"...Apa?"-Mike

"Coba kau sebutkan cara lain yang kau katakan barusan!"-Mike

"Aku telah membunuh lebih dari 10.000 alchemist dan dokter yang tersebar di seluruh Empire,namun tak ada satupun dari mereka yang dapat membangkitkan adiku kembali hidup!"-Mike

"Aku bahkan menghabisi setengah populasi demi memperpanjang hidup adik ku namun semuanya sia-sia"-Mike

"Katakan kepadaku Hyung...bagaimana cara ku untuk menghidupkan adiku kembali tanpa harus melakukan hal semacam ini?"Ucap Mike dengan nad ayang dmagat terdengar putus asa sambil menatap Willy dengan tatapan Sedih dan menyesal yang begitu mendalam.

Willy terdiam,tak dapat menjawab pertanyaan Mike karena dirinyapun tak tahu bagaimana cara membangkitkan seseorang yang telah mati. Namun tiba-tiba Willy mengingat sesuatu dan segera menatap Mike dengan mata yang yakin.

"...Tuhan! Jika kau meminta kepada nya keinginanmu pasti terkabul"Ucap Willy sambil menatap Mike dengan yakin. Mike terdiam sejenak dan menatap Willy dengan raut wajah ragu.

"...Tapi aku---!?"Belum sempat Mike menyelesaikan ucapannya, Willy memotongnya

"Tuhan pasti akan mengampunimu dan akan memberikan mu kesempatan kedua untuk memperbaiki diri serta menebus dosamu"Ucap Willy yakin dan berhasil membuat Mike menunduk memikirkan ucapan Willy.

Barrier hitam yang di pasang oleh Mike, perlahan menghilang dan tanpa basa-basi Willy berjelan tergesa mendekati Mike sedangkan Fred bergegas berlari ke arah Felix.

Namun Mike tiba-tiba mengangkat kepala nya yang langsung menuju ke arah Willy. Mike menatap Willy dengan tatapan yang sangat-sangat seram dan berhasil membuat Willy tertegun takut hingga termundur kebelakang.

"...Tapi aku telah membunuh para pemuja yang tinggal di rumah nya"Ucap Mike sambil tertawa dan kemudian dia menggerakan tangan nya ke arah Felix.

"Lakukan tugas terakhirmu Felix..."Ucap Mike yang menatap Felix dengan ekpresi datarnya.

"Tidak!"Teriak Willy yang langsung berlari ke arah Felix yang hendak melompat ke bawah.

Namun Felix tak bergerak sesuai perintah Mike dan hanya diam di tempatnya berada dengan tangan yang mencengkram pembatas pagar dengan begitu kuat.

Mike dan yang lain tentu terkejut dengan apa yang mereka lihat di depan mata mereka. Felix berusaha melawan kontrol Mike serta gejolak kekuatan yang terus keluar dari dalam tubuhnya. Air mata Felix keluar menetes dari matanya meskipun ekpresi serta matanya masih menampakan kekosongan.

Selagi ada kesempatan Fred langsung mendekat dan hendak menarik Felix namun Mike kembali menggerakan tangan mya dan berhasil membuat Fred terlempar cukup jauh dari mereka begitupun dengan Willy.

"Tunggu apalagi Felix!"

"Kau mau di sayangi banyak orang bukan? Maka lakukanlah tugasmu dengan benar!"Teriak Mike sambil berjalan mendekat ke arah Felix dengan kesal.

"....Henti...kan...moh...on"Ucap Felix yang setengah sadar sambil meneteskan airmata.

"Felix!"Teriak Moon hyung/Dean yang baru tiba dan langsung berlari mendekat ke arah Felix. Namun...

"Thank u for the happiest year, Felix"Ucap Mike yang kemudian mendoring Felix dan membuat Felix jatuh kebawah melawan kehendak dirinya ditemani dengan erangan Angin serta deruan Air yang menjadi saksi terakhir kehidupan Felix.

Setelah bunyi air terdengar, Mike menggerakan tangan nya kebawah dan kemudian menghilang sebelum Sang Dean berhasil menangkap dirinya.

_______
             _________
                               _________

To Be Continued

**
1 more Ch Before End:')

Mungkin besok Up nya:')

Continue Reading

You'll Also Like

118K 22.3K 9
Bagaimana jika yang tampil malam itu bukanlah ATEEZ? m/t/h written by Penguanlin, 2019.
8.9K 723 7
"Kamu siapa? Kenapa bisa ada di kamar saya?" Not bxb This is about friendship
34.6K 9.5K 52
「ᴄoᴍpʟᴇтᴇᴅ」 ❝ada dua peraturan yang harus ditaati di sekolah ini.❞ + mystery, short story + lowercase, semi baku ↳ started : 15.05.21 ↳ ended : 12...
82.6K 8.1K 50
cinta sama sahabat sendiri memang klise. apalagi saat cuma karena nama mereka sama, heksa sampai berusaha setengah mati biar perasaan keduanya ikutan...