My Secret Romance

Galing kay Elvvgwen_

21K 2.3K 296

#YoonHun (Im Yoona SNSD x Oh Sehun EXO) Im Yoona, wanita sejuta pesona yang hanya dengan senyumnya saja mampu... Higit pa

CAST
SINOPSIS
SATU
DUA
TIGA
EMPAT
LIMA
ENAM
TUJUH
DELAPAN
SEMBILAN
SEPULUH
SEBELAS
DUA BELAS
BUKAN UPDATE
TIGA BELAS
EMPAT BELAS
LIMA BELAS
ENAM BELAS
DELAPAN BELAS - SELESAI

TUJUH BELAS

496 75 13
Galing kay Elvvgwen_

Sorry for typo
and
Happy reading 💝

--

"Kau sudah sangat menyakitiku Jin Young. Jangan salahkan jika aku melakukan sesuatu pada Yoona. Mudah bagiku untuk mencarinya." Tiffany sudah muak dengan Jin Young, jika ia tidak bahagia maka Jin Young juga tidak boleh bahagia. Menurut penilaian Tiffany, kebahagiaan Jin Young adalah Yoona dan Tiffany sangat mampu untuk menghancurkan Yoona agar Jin Young juga ikut hancur dan tidak bahagia.

Mata Jin Young kian menajam, dalam sepersekian detik Jin Young sudah mencengkeram leher Tiffany, membuat Tiffany sedikit kesulitan bernapas.

"Berani kau menyentuh barang satu helai rambutnya. Aku pastikan kau akan mati pada detik pertama aku menemukanmu, Jalang!" Desis Jin Young lalu melepaskan cengkeramannya pada leher Tiffany. Jin Young memilih memasuki kamarnya sebelum ia benar-benar membunuh wanita itu.

Tiffany meraup oksigen sebanyak-banyaknya, ia tahu cekikan Jin Young tadi bukanlah tenaga terkuatnya, tetapi tetap saja membuat Tiffany kesulitan bernapas selama beberapa detik. Kilatan mata Tiffany memancarkan amarah, rasa cintanya pada Jin Young mendadak sirna setelah semua yang ia alami selama beberapa waktu ini. Ia sudah tidak lagi memiliki kesabaran dalam menghadapi Jin Young.

--

Sehun terdiam menatap pemandangan yang ada di sekitar apartementnya. Pikirannya melayang ke percakapan antara ia dan Junmyeon pagi tadi.

"Temui Yoona, selesaikan masalah kalian. Jangan biarkan dia tetap berdiri sendiri dengan segala ketidak tahuannya. Ketidak tahuan bahwa semua ini bukan keinginanmu. Jangan biarkan dia terus sendirian dan hanya meraba semuanya. Segera putuskan apa yang kau inginkan. Melepasnya atau tetap menggenggam erat tangannya, mengobati segala luka yang telah kau sebabkan, dan mencegah dia agar tidak terluka oleh hal yang sama untuk kedua kalinya."

"Dia pasti sudah sangat membenciku. Aku tidak ada di sisinya pada saat-saat mengerikan di hidupnya. Dia tidak akan pernah mau menemuiku lagi, hyung."

"Tapi aku yakin perlahan dia akan mendengarmu. Aku sangat yakin, kau mengatakan bahwa dia adalah wanita yang sangat baik bukan? Maka aku juga sangat yakin jika dia akan mendengarkanmu. Hanya satu hal yang perlu kau persiapkan."

"Apa?"

"Persiapkan hatimu. Mungkin saja Yoona memberikan jawaban yang tidak ingin kau dengar. Mungkin saja ia tidak ingin menggenggam kembali tanganmu untuk kedua kalinya karena semua itu bisa membawa hal buruk bukan hanya pada dirinya, tetapi juga padamu. Jangan pernah memaksanya untuk kembali bersamamu, dia wanita yang berharga bagi keluarganya jangan karena keegoisanmu, kau membawa dia ke dalam lubang bahaya yang sama untuk kedua kalinya."

Sehun terus memikirkan percakapannya dengan Junmyeon, ia tidak ingin gegabah lagi. Ia tidak ingin membuat semua orang kembali berada di kesulitan yang sama terutama Yoona. Wanita itu sudah terlalu banyak menyimpan luka karena hubungan ini. Sekarang Sehun sedang berusaha mati-matian untuk menekan egonya tentang memiliki Yoona selamanya.

Sehingga saat bertemu dengan Yoona nanti ia akan merasa lebih siap jika memang sudah tidak ada lagi harapan untuk mereka berdua. Benar apa yang dikatakan Junmyeon, Yoona adalah wanita yang sangat berharga untuk keluarganya, jika ia memaksa Yoona untuk kembali menggenggam tangannya itu sama saja seperti Sehun merampas Yoona yang berharga dari keluarganya.

--

Jin Youngg

Temui aku di Edzard Cafe pukul 4 nanti. Aku memiliki kejutan untukmu

Yoona tersenyum membaca pesan dari Jin Young. Kekasihnya itu sangat sering memberikan berbagai macam surprise manis untuknya. Dan Yoona sangat tidak sabar menanti surprise apa yang kali ini akan diberikan oleh Jin Young. Kondisi mental Yoona saat ini sudah sangat banyak mengalami kemajuan, ia bahkan sudah bisa tidur tanpa bantuan obat tidur dan sudah tidak lagi mengalami mimpi-mimpi mengerikan. Sejak pekan lalupun Yoona sudah tidak lagi mengunjungi psikiaternya. Dan Yoona sudah tidak ingin lagi mengingat-ingat tentang Sehun yang sampai sekarang masih belum juga menghubunginya, sudah Yoona putuskan untuk mengakhiri semua ini sendiri. Ia tidak akan lagi berharap Sehun akan datang dan menjelaskan segalanya pada dirinya.

Yoona hanya akan berfokus pada Jin Young yang selalu ada disisinya bahkan pada saat terburuknya. Setiap jadwal konsultasinya pun Jin Young selalu menemani Yoona. Sehingga Yoona memilih untuk kembali menumbuhkan perasaannya pada Jin Young dan mematikan perasaannya pada Sehun.

--

Jam menunjukkan pukul 4 kurang 15 menit. Yoona memang sengaja datang lebih awal karena ia sangat bosan berada di rumah sendirian. Karena ini hari libur, Eun Woo dan Ibunya memilih untuk berjalan-jalan sejenak ke Jeju. Yoona yang merasa malas karena harus berpergian agak jauh memilih untuk tidak ikut, untunglah Jin Young mengajaknya bertemu sehingga ia tidak akan bosan menghabiskan hari.

Yoona memesan frappuccino untuk menemaninya menunggu Jin Young. Sudah 20 menit berselang dari waktu yang dijanjikan oleh Jin Young tetapi Jin Young tak kunjung datang. Bahkan minuman yang Yoona pesan sudah tinggal separuh gelas. Jin Young adalah tipe orang yang tidak akan terlambat jika memiliki janji. Jika ia terpaksa terlambatpun ia akan mengirimkan pesan pada orang yang berjanjian dengan dirinya. Tetapi kali ini Jin Young sama sekali tidak memberi pesan pada Yoona. Pikiran Yoona mulai bercabang dan memikirkan hal yang tidak-tidak. Sampai satu suara menginterupsinya.

"Kau Yoona?" Tanya seorang wanita yang tidak lain dan tidak bukan adalah Tiffany.

Yoona mengedipkan matanya beberapa kali karena ia cukup terkejut dengan keberadaan Tiffany yang tiba-tiba muncul lalu duduk di kursi yang ada di hadapan Yoona. Yoona merasa tidak kenal dengan wanita di hadapanya ini. Atau apakah mungkin karena insiden beberapa waktu lalu menimbulkan efek Yoona tidak dapat mengenali orang lain? Entahlah Yoona juga masih bingung dengan situasi saat ini.

"Aku Tiffany. Mungkin kau tidak mengenaliku." Wanita itu membuka kembali suaranya.

"Ahh, kalau begitu kau memiliki urusan apa denganku? Maaf bukan maksudku untuk tidak sopan atau mengusirmu. Sungguh aku tidak berniat untuk melakukan hal itu, tetapi saat ini aku memiliki janji dengan kekasihku. Jadi bisakah kau katakan dengan cepat apa yang ingin kau katakan padaku?" Yoona

Tiffany terdiam sebentar, setelah melihat Yoona, sedikit banyak Tiffany mengerti mengapa Jin Young bisa terpikat dengan Yoona. Aura yang dimiliki Yoona sangat kuat walaupun wajahnya terlihat soft. Aura kuat, hangat, menyenangkan, dan menenangkan menguar dari diri Yoona. Dan itu membuat Tiffany menjadi tidak tega untuk mengatakan yang sebenarnya pada Yoona. Sebelumnya Tiffany berpikir bahwa wanita yang menjadi simpanan suaminya itu adalah wanita sexy dan mungkin akan terlihat sedikit garang, Tiffany sudah sangat siap jika ia harus bertarung dengan wanita simpanan suaminya jika memang diperlukan. Tapi yang ada di hadapannya justru wajah yang polos seperti anak kecil.

"Halo? Apakah kau mendengarku?" Yoona menyadarkan Tiffany dari lamunan wanita itu.

"Kekasihmu itu tidak akan pernah datang. Dia sedang berada di luar negeri sekarang, pesawatnya baru saja take off 2 jam yang lalu. Dan yang mengirim pesan itu adalah aku." Tiffany berusaha untuk menyampaikan maksudnya secara hati-hati, sungguh setelah bertemu secara langsung dan berbicara seperti sekarang ini Tiffany menjadi sangat kasihan pada Yoona yang menjadi korban keegoisan Jin Young, suaminya.

"Huh? Ta-tapi. Dia tidak mengatakan apapun kepadaku. Dan apakah kau saudara Jin Young? Bagaimana kau bisa tahu?" Yoona semakin bingung saat ini. Karena sepengetahuan Yoona, adik Jin Young itu laki-laki. Dan jika wanita yang ada di hadapannya ini adalah sepupu Jin Young, mereka tidak sedekat ini untuk saling bertemu satu sama lain tanpa Jin Young di antara mereka berdua.

"Aku tahu, apa yang akan aku ucapkan setelah ini akan menyakitimu, sangat menyakitimu. Tapi aku mohon kau mengerti jika aku melakukan ini untuk kebaikanmu. Dan aku tahu kau gadis yang pintar jadi kau akan mengerti."

Yoona semakin bingung, apa yang akan menyakitinya? Kenapa wanita melakukan hal ini demi kebaikannya padahal Yoona sendiri tidak mengenal siapa wanita yang ada di hadapannya ini.

"Apa yang ingin kau katakan?" Tanya Yoona.

Terlihat Tiffany mengambil napas panjang sebelum berucap.

"Aku adalah istri Jin Young, kami sudah menikah semenjak Jin Young keluar dari tempat akademinya mengajar. Dan tujuanku mengatakan hal ini adalah agar hubunganmu dan Jin Young selesai sampai di sini. Aku tidak mau lagi kau menjadi korban keegoisannya." Jelas Tiffany sehalus mungkin, walaupun ia sadar. Sehalus apapun Tiffany menyampaikan pada Yoona, wanita itu akan tetap terluka.

Yoona nampak terkejut mendengar penuturan Tiffany. Jadi selama ini? Ia adalah simpanan Jin Young? Banyak pertanyaan yang berputar di kepalanya tentang fakta mengejutkan yang baru saja ia dengar.

"Nde? Kau istri Jin Young? Tapi-"
Yoona tidak sanggup melanjutkan perkataannya. Ia sudah terlalu terkejut dengan permainan yang Tuhan berikan di hidupnya. Baru saja ia memimpikan kebahagiaan dengan Jin Young tapi sekarang Tuhan kembali menamparnya dengan kenyataan pahit, amat pahit.

"Ini pasti sangat sulit untuk kau terima. Memang pernikahan kami tidak dilakukan secara meriah walaupun ini adalah pernikahan putra pertama Jaero Grup tetapi menikah secara sederhana dan diam-diam adalah permintaan Jin Young."

"Tu-tunggu. Jaero Grup? Putra pertama? Maksudmu Jin Young adalah putra pertama Jaero Grup?" Yoona sungguh sangat bingung dengan semua ini. Ia merasa sangat bodoh karena tidak mengetahui bahwa Jin Young adalah putra pertama Jaero Grup.

Yang berarti adalah pembunuh ayahnya, orang yang menjadi tumpuan keluarganya. Ayah Yoona meninggal karena kecelakaan dan yang menyebabkan kecelakaan itu adalah Jin Young. Kecelakaan itu bisa terjadi karena saat itu Jin Young masih di bawah umur dan mengemudi secara kebut-kebutan. Pada saat kecelakaan itu terjadi Yoona masih duduk di kelas 1 SMP. Dan karena kekuasaan yang dimiliki oleh keluarga Jin Young mereka berhasil memanipulasi kasus dan membuat Jin Young terbebas dari tuntutan.

Yoona merasa sangat bodoh karena hal ini, ia pernah dan saat ini sedang mulai kembali untuk mencintai pembunuh ayahnya. Fakta bertubi-tubi yang muncul di waktu bersamaan membuat kepala Yoona serasa dihantam benda dengan sangat keras. Sekarang Yoona merasa tidak dapat mempercayai siapapun di dunia ini selain pada keluarganya dan Krystal.

"Aku harus pergi." Suara Yoona terdengar bergetar ini dikarenakan Yoona sedang menahan tangisnya. Ia tidak ingin menangis di tempat umum dan menjadi pusat perhatian.

"Tunggu Yoona." Tiffany meraih pergelangan tangan Yoona.

"Ku mohon percayalah padaku. Aku seperti ini bukan hanya karena ingin memiliki Jin Young sepenuhnya. Tapi aku tau bahwa kau hanyalah korban di sini. Dan aku tidak ingin kau bahagia di dalam sebuah kebohongan yang dilakukan oleh Jin Young."

"Terima kasih Tiffany. Aku akan segera memutuskan bagaimana pilihanku kedepannya. Dan maafkan aku karena menjadi wanita simpanan suamimu. Aku tidak berniat untuk merebutnya dari sisimu. Jika saja aku tahu Jin Young sudah beristri, maka aku tidak akan membuat permintaan konyol pada Jin Young untuk membantu melupakan masalahku." Memang Yoona tidak tahu tentang ia yang menjadi wanita simpanan Jin Young, tetapi jika ia berada di posisi Tiffany mungkin ia tidak akan setegar dan sedewasa Tiffany untuk menyelesaikan masalah dengan wanita simpanan suaminya.

Yoona segera melangkahkan kakinya untuk meninggalkan cafe itu ketika Tiffany melepaskan genggaman pada pergelangan tangan Yoona. Segera ia menuju ke parkiran dan pulang ke apartement. Yoona ingin sendiri dan menguraikan berbagai hal rumit yang berada di kepalanya.

--

"Shit!"

"Ya! Oh Sehun. Aku memberi tahu schedule milikmu tapi kau malah mengumpat padaku?"

Persetan, Sehun tidak peduli lagi dengan apa yang diucapkan oleh managernya. Ia sudah mengatakan untuk mengosongkan jadwalnya untuk sehari saja dalam minggu ini tapi Sang Manager justru memberikan jadwal yang penuh untuk minggu ini. Ia ingin segera menemui Yoona dan menyelesaikan semua ini.

"Bukankah sudah ku katakan untuk mengosongkan jadwalku untuk sehari saja? Kenapa ini jadi sangat penuh bahkan sampai akhir minggu?!" Tanya Sehun dengan nada yang tidak bersahabat.

"Bukankah seharusnya kau senang? Kau diberi banyak pekerjaan oleh perusahaan maka itu artinya populeritasmu tidak redup dan kau jadi bisa memiliki banyak uang."

"UANG! UANG! UANG! KAU SELALU MENGUNGKIT UANG DI HADAPANKU. KAU PIKIR AKU HIDUP HANYA UNTUK UANG DAN TANPA KEBAHAGIAAN?" Sehun sudah tidak dapat lagi menahan kesabaran pada managernya.

"Jangan munafik Oh Sehun. Uang itu membawa kebahagiaan dengan sendirinya. Dengan uang kau bisa membeli dan memiliki segalanya."

"Kau meminta pengosongan jadwal untuk bertemu dengan Yoona bukan? Aku bisa membaca dirimu Sehun. Kita mengenal satu sama lain sudah sangat lama. Dan lagi, beritamu baru saja reda dan fansmu tidak lagi mengungkit skandalmu dengan Yoona. Itu artinya kita bisa mengatasinya dengan baik, selain itu iklan-iklan yang bekerja sama denganmu juga tidak berkurang justru semakin bertambah karena kita menutupi hubunganmu dengan Yoona."

"Aku tidak tahan lagi denganmu! Ku pikir kau akan menjadi orang pertama yang akan mendukung apapun keputusanku dan menjadi salah satu orang nomer satu yang akan mendahulukan kebahagiaanku. Tapi justru sebaliknya, kau terus saja melarangku untuk menemui kebahagiaanku!"

"Aku hanya realistis Sehun, hidupmu dan hidupku masih sangat panjang. Aku mengenalmu sudah sejak lama, seharusnya kau tau aku melakukan ini demi kebaikanmu, agar kau memiliki masa depan yang jelas sebagai artis Korea. Dan kau tahu sendiri bukan? Untuk hidup aku memerlukan uang, tidak hanya untuk diriku, tapi untuk masa depanku, untuk anak dan istriku kelak aku membutuhkan uang yang banyak! Dan aku memerlukanmu untuk mendapatkan uang itu!"

Sehun sangat terkejut dengan apa yang baru saja managernya katakan. Sehun mengira jika managernya melakukan semua ini hanya karena sang manager benar-benar peduli dengannya. Pada akhirnya kini Sehun tahu bahwa, managernya tidak pernah menganggap hubungan mereka seperti keluarga, Managernya hanya menganggap hubungan mereka hanyalah sebatas uang.

"Keluar! Aku tidak ingin melihatmu lagi! Kau bukan lagi managerku!"

"Kau memecatku Oh Sehun? Apa kau lupa siapa yang menemanimu dari pagi hingga pagi lagi?"

"Awalnya aku tak ingin melakukan ini. Tapi karena kau menganggap hubungan kita hanya sebatas uang kau membuatku muak dan marah. Ku pikir kau melakukan segalanya karena peduli denganku. Tapi ternyata kau melakukan semua karena uang. Pergi dan jangan pernah datang untuk menemuiku lagi!"

Manager Sehun sungguh tidak percaya dengan ucapan Sehun. Ia pikir Sehun tidak akan pernah berani memecatnya karena segala yang pernah ia lakukan untuk Sehun. Tapi kenyataannya Sehun berani memecatnya.

"Ka-kau serius?" Manager

"Apa aku terlihat bercanda? Cepat enyah sebelum aku menghajarmu sampai pingsan. Aku tidak tahu lagi seberapa lama aku bisa menahan kesabaranku."

Dan Sang Managerpun dengan terpaksa meninggalkan Sehun di apartemen.

"ARGHHH!!!"

Bugh!
Bugh!
Bugh!
Darah segar terlihat mengalir di tangan Sehun karena ia baru saja meninju tembok. Pikirannya kacau balau, ia merasa kecewa karena orang kepercayaannya melakukan semua ini hanya demi uang.

--

Yoona tidak dapat lagi menahan air matanya saat sudah berada di kamarnya. Apa hidup dan perasaannya ini hanya sebuah mainan? Baik bagi Sehun atau bagi Jin Young? Yang satu membiarkan Yoona sendirian di tengah mimpi mengerikan itu dulu dan yang satu membuat Yoona menjadi wanita simpanan. Yoona semakin merasa bahwa ia tidak dapat mempercayai siapapun selain keluarganya dan Krystal. Hati yang sedang coba Yoona sembuhkan kembali hancur berkeping-keping tak lagi berbentuk.

Yoona memilih untuk menonaktifkan ponselnya, ia tidak ingin dihubungi oleh siapapun saat ini. Pikiran dan hatinya sedang kacau balau. Ia bahkan tidak tahu apakah ia sanggup untuk mengajar atau tidak esok harinya.

Menangis adalah kegiatan Yoona saat ini, entah sudah berapa jam ia menangis yang jelas hari sudah gelap dan sepertinya Yoona tidak ingin menyalakan lampu kamarnya sebagai penerang. Ia membiarkan kegelapan menyelimuti dirinya, seolah membiarkan kegelapan menelan dirinya. Selama ini, Yoona berpikir bahwa dia wanita yang kuat namun ia salah hanya karena patah hati saja Yoona merasa seperti tidak ada kebahagiaan lagi baginya di dunia ini.

--

To be continued
Sudah berapa purnama aku buat work ini mangkrak begini :') Maafkan, sumpah gaada maksud untuk sengaja huhuhu.

Anyway mau bilang makasih buat semua yang udah baca dan nunggu sampe sekarang i love you all ❤️
Mungkin nanti ini cerita cuma sampe part 20 aja(atau malah bisa kurang), dan juga mungkin nanti endingnya ga sesuai sama ekspektasi beberapa orang. Mohon dimaklumi karena aku cuma penulis amatir yg nulis di saat senggang ajaa.
Thank you so much guys

Ipagpatuloy ang Pagbabasa

Magugustuhan mo rin

52.2K 2.2K 23
Highest rank: #1 Chanyeolfanfiction #1 Family Secret #3 Sugardaddy #4 FamilyProblem #7 wattpadromance #8 Deep #44 Kpopfanfic #85 Lovable Kumohon a...
740 91 27
Jatuh cinta kepada seseorang tentunya bukan hal yang salah, namun jatuh cinta kepada adikku bukankah itu salah? Aku juga bingung mengapa aku bisa ja...
63.6K 7.6K 33
Setelah kepergian jennie yang menghilang begitu saja menyebabkan lisa harus merawat putranya seorang diri... dimanakah jennie berada? Mampukah lisa m...
16.3K 1.2K 7
Book 2 yang merupakan kelanjutan dari 'Friend zone' โš ๏ธ๐Ÿ”žNsfw pictโš ๏ธ๐Ÿ”ž โš ๏ธMengandung bahasa kasar, kurang ajar, dan tidak untuk ditiruโš ๏ธ