DySam (After Marriage) [Sele...

De DAPU49

1.3M 115K 11.9K

[Sequel Possessive Samudera] (Disarankan untuk membaca Possessive Samudera terlebih dahulu biar bisa nyambung... Mai multe

DySam (bacotan author)
01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11
12
13
14
15
[Hiatus]
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
👉👈
58
59
60
61
62
63
64
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
Hai
Cerita Baru!!!
Cerita Baru!!!

65

15.3K 1.2K 147
De DAPU49

Sam mengelus kepala istrinya yang tengah bersandar di dadanya.
"Hei ....
Oh baby ....
Beautiful ....
Beautiful ....
Beautiful angel ...."

Dyba mendongak, senyumnya terbit. "Tumben banget nyanyi?"

Sam menunduk, mengecup kening Dyba dengan sayang. "Biar kamu gak insecure."

"Kapan aku insecure emangnya?" tanya Dyba sambil menaikkan sebelah alisnya.

Sam menjawil gemas hidung Dyba. "Kamu kira aku gak tau kamu ngomong sendiri di kaca, ngomong kalau kamu gendutan karena punya anak."

Mata Dyba mengerjap. "Kamu denger?"

Sam merubah posisi duduk Dyba, membuat tubuh itu terduduk di pangkuannya dan menghadapnya. "You're beautiful. Kamu tau lagunya Bruno Mars yang judulnya just the way you are, ya itulah kamu. Kamu cantik apa adanya."

Dyba memiringkan kepalanya, menatap Sam dengan tidak percaya. "Kalau ada cewek yang lebih cantik dari aku?"

Sam terkekeh, ia mengigit hidung Dyba. "Semua cewek cantik, gak ada cewek yang jelek. Cewek akan diperlakukan seperti ratu oleh lelaki yang tepat, lelaki yang menerima dia apa adanya. Dan aku pengen kamu aku perlakuin seperti ratu, karena memang kamu ratunya Samudera. Samudera sudah menemukan Adyba dari sembilan tahun yang lalu dan sudah di tanam di hati, di ukir nama Adyba di dalam hati."

Dyba mengulum senyumnya. Senyumnya tertahan dan pipinya memerah. Sam mengigit bibirnya gemas, ekspresi malu-malu seperti ini sudah lama tidak Dyba perlihatkan.

Sam mengangkat dagu Dyba, menatap mata itu dengan dalam. "Jangan nunduk, mahkotanya jatuh nanti."

Dyba tersenyum, ia langsung memeluk Sam. "Kupu-kupu di perut ku banyak banget, berterbangan ke sana ke mari."

"Adybanya Samudera gak boleh insecure, gak boleh sedih. Kalau aku salah langsung kasih tau aku. Aku bukan lelaki sempurna, aku bukan lelaki yang penuh kepekaan yang tinggi, tapi aku berusaha menjadi itu semua. Makannya, kalau ada sesuatu yang ngeganjal di hati kamu tentang aku, langsung kamu omongin aja sama aku."

Dyba mengangguk, rangkulannya di leher Sam semakin ia eratkan. Mungkin, ada di satu sisi ia sempat kesal mendapatkan Sam, tapi di sisi lain sebenarnya banyak yang bisa ia syukuri dari memiliki suami yang suamiable seperti Sam. Memang Samuderanya bukan lelaki sempurna, lelaki yang bisa mengontrol emosinya, lelaki yang bisa mengontrol cemburunya. Tetapi, Samuderanya adalah lelaki yang menyayanginya sepenuh hati.

"Dy ...."

Dyba menghembuskan nafasnya di leher Sam. "Apa?"

"Kamu tau gak?"

Dyba menggeleng, hidungnya ia gesekkan di leher Sam. "Tau apa?"

"Sumpah aku tadi udah ada bahan gombalan, tapi aku lupa."

Dyba menjauhkan wajahnya dari leher Sam, ia menatap suaminya dengan geli. "Jadi lupa gombalannya?"

Anggukan polos lelaki di depannya membuat Dyba tertawa. Dyba menangkup pipi Sam. "Gak usah gombal aja aku udah sayang."

Senyum Sam terbit, ia mengacak rambut Dyba. "Bisa ae Jaenab."

Dyba terkekeh, ia kembali mendekatkan tubuhnya ke tubuh suaminya, menghirup aroma yang dari beberapa tahun yang lalu tidak pernah berubah.

"Yang."

"Apa?" gumam Dyba.

"Jalan-jalan yok, biar kayak orang pacaran lagi."

"Mau ke mana?"

Sam menggoyang tubuhnya dan tubuh Dyba ke kanan dan kiri. Tangannya ia eratkan di punggung Dyba. "Ke mana aja, kayak kita pacaran dulu."

"Boleh."

Sam mengelus punggung Dyba. "Ayo, jangan di sini aja."

"Gendong."

"Aduh bunda, manja banget ya mentang-mentang anaknya gak ada."

Dyba tertawa, ia semakin mengeratkan pelukannya di tubuh Sam saat tubuh Sam sudah beranjak dari sofa. Dyba menjauhkan wajahnya saat merasakan Sam sudah menaiki tangga.

"Kenapa sayang?"

Dyba menggelengkan kepalanya sambil tersenyum manis, ia menatap Sam dengan dalam kemudian langsung saja mengecup bibir itu sekilas.

Sam tertawa, tangannya mencubit paha Dyba. "Jangan cium-cium, kita nanti gak jadi pergi, yang ada malah buat adek untuk kakak sama embul."

Sam membuka pintu kamar, masuk ke dalam walk in closet milik mereka dan mendudukkan Dyba di atas meja yang ada di sana.

"Dy, couple hoodie mau?"

Dyba yang tengah memperhatikan gerak-gerik Sam yang membongkar lemari tertawa. "Inget umur, udah punya anak satu mau couple-an."

Sam menjulurkan lidahnya sebelum mengambil sebuah hoodie hitam di dalam lemarinya. "Biarin aja, gak bakalan ada yang tau juga kalau kita punya anak."

"Idih gitu amat ekspresinya."

Sam mengambil hoodie hitam milik Dyba. Ia berjalan ke meja tempat Dyba duduk dan berdiri menjulang di hadapan Dyba.

"Mau aku pakein atau pakai sendiri?" tanya Sam dengan smirk di wajahnya.

Dyba ikut tersenyum miring, ia mengangkat tangannya. "Pakein."

Sam meneguk ludahnya kasar, sebenarnya niatnya hanya bercanda. Tangannya mulai mengangkat kaos putih yang dipakai Dyba dan pemandangan di depannya membuat tenggorokannya mengering seketika.

"Di pakein baju ya ayah, bukan sange gitu."

Sam mendekatkan wajahnya ke dada Dyba yang tidak tertutupi bra, dengan cepat ia menghisap di sana dan langsung menimbulkan bekas merah keungunan.

Dyba tersentak, ia menjambak rambut Sam. "Astaghfirullah mesum!"

Sam menjilat bibirnya diikuti dengan senyum senangnya. "Empuk."

"Kalau keras besi!"

Sam mengecup pipi Dyba. "Ya siapa suruh mancing. Tiba aku lagi bercanda eh malah mau, tiba aku serius malah gak mau."

Dyba menjewer telinga Sam, mendekatkan wajah itu ke wajahnya. "Tapi, tetap suka kan?"

"Jelas iya!" jawab Sam dan langsung mengecup bibir Dyba.

"Kapan pakai bajunya anjim!"

Sam menatap Dyba tidak percaya. "Mulut kamu nakal amat, entar aku buat bengkak ngamuk. Gak baik cewek ngumpat gitu, Dy."

Dyba mengalungkan tangannya di leher Sam saat hoodie sudah terpasang di tubuhnya. "Maaf."

Sam mengangguk, ia mengacak rambut panjang Dyba. "Permintaan maaf di terima, asalkan jangan diulangin lagi."

Dyba mengangguk. "Siap pak bos!"

Sam memakai hoodie nya sendiri. Ia terkekeh saat melihat hoodie nya dan hoodie Dyba. "Lucu."

Dyba mengangguk, ia lompat dan berdiri di depan kaca lemari. "Dulu ini oversize, sekarang jadi pas banget."

Sam menggelengkan kepalanya, ia menghampiri Dyba dan memeluk tubuh itu dari belakang. "Gak boleh gitu, hilangkan insecure perbanyak bersyukur."

Dyba mendongak, ia mengecup rahang Sam. "Siap kapten mesum."

Sam terkekeh, ia tidak marah karena ia memang sadar ia semesum itu. Apalagi berhubungan sama Dyba, sudahlah rasanya ia tidak ingin berpisah dengan tubuh candu yang ada di pelukannya saat ini.

"Let's go!" ucap Dyba dengan riang.

***

Beberapa pasang mata memperhatikan kedua pasangan yang seperti tengah di mabuk asmara itu. Dyba yang tengah digendong Sam di belakang dan Sam yang tertawa bahagia akibat bisikan wanitanya. Tidak ada yang menyangka, kedua orang itu sebenarnya sudah memiliki satu buntut.

"Dikira kita masih ABG kayaknya," bisik Dyba lagi di telinga Sam.

Sam tertawa. Matanya memandang sekitar dan ternyata banyak yang memperhatikan mereka berdua. Gerakan Sam terhenti saat seorang gadis remaja menghadang jalan Sam.

Dyba mengerutkan keningnya, ia menatap gadis yang masih berseragam SMA di depannya. "Kenapa dek?"

"Kakak!"

Dyba dan Sam berpandangan, bingung siapa gadis di depannya ini. Dengan kompak mereka menatap gadis SMA itu dan menjawab, "Iya?"

"Coba kakak tanya guru kakak, sopan gak mesra-mesraan kayak gini di depan jomblo?!"

"Ha?" Sam dan Dyba mengerjap pelan.

"Nah kan malah barengan lagi! Kakak gak liat apa banyak jomblo ngenes di sekitar kakak. Hargain kami kaum jomblo kek! Jangan nyebarin yang uwu-uwu di sini!"

Dyba memukul bahu Sam, mengkode agar Sam menurunkannya dari gendongan lelaki itu. Dyba menghampiri gadis itu, mengecek keningnya. "Kamu sakit? Wajah kamu merah terus tadi emosi gitu."

Kaki gadis itu terhentak beberapa kali ke tanah. "Aku tuh lagi marah tau! Kakak dengan santainya nyebarin uwu, lah aku yang kaum jomblo cuma bisa ngiler sambil ngehalu doang. Sakit hati ku!"

Sam menutup mulutnya, menahan tawanya yang sebentar lagi mungkin akan tersembur. Sam menarik hoodie bagian belakang Dyba dengan tangan kanannya yang tidak dipakai untuk menutup mulutnya. "Dia uwuphobia, Dy."

Dyba mengulum bibirnya, wajahnya ikut memerah menahan tawa. Ia mendekati gadis itu, mengelus rambut hitam panjang itu dengan halus. "Kamu bakalan dapat lelaki yang tepat nantinya. Gak usah cepat-cepat mencari pasangan, gak usah terlalu iri sama yang punya pasangan. Yang punya pasangan belum tentu bahagia. Kamu pasti nemuin bahagia nya kamu bersama pasangan nanti."

Tawa yang sempat di tahan Sam berubah menjadi wajah kaget saat melihat ada pemuda yang tengah berlutut di belakang gadis yang tadi terkena serangan uwuphobia.

Sam menghampiri Dyba, berbisik, "Dy, liat ke belakang cewek ini."

Senyum Dyba merekah, ia memegang kedua bahu gadis itu. "Mungkin pangeran kamu udah denger tentang perkataan kamu tadi. Coba liat belakang."

Gadis yang wajahnya masih memerah itu menatap Dyba dengan bibir yang di kerucutkan. "Di belakang aku gak ada apa-apa kak, cuma orang yang jalan-jalan sama pasangan aja. Gak bakalan ada pangeran buat aku!"

Sam ganti memegang bahu gadis itu, dengan kasar ia membalikkan tubuh itu supaya menghadap ke belakang. "Di bilangin orang yang lebih tua gak usah ngeyel!"

Dyba tertawa, ia mengelus lengan Sam. Pandangan orang-orang yang ada di kebun binatang itu sekarang ke arah empat orang itu. Dyba tersenyum saat gadis itu mengangguk dan langsung memeluk pemuda yang ada di depannya.

"Dy ...."

"Apa sayang?" jawab Dyba masih memperhatikan pasangan baru di depannya. Walaupun ia tidak kenal, tetapi rasa kebahagiaan gadis itu sampai ke hatinya.

"Inget dulu jadinya waktu di tengah lapangan."

Pipi Dyba bersemu. "Udah sembilan tahun yang lalu Sam."

"Udah berlalu memang, tapi cintanya Samudera tetap untuk Adyba."

***

Dapat salam dari DySam katanya untuk kalian yang masih jomblo jangan bersedih hati, jodoh udah ada yang ngatur kok.

Author juga masih jomblo soalnya ಥ‿

***

Sampai jumpa di part selanjutnya
(❁´◡'❁)

Jangan lupa vote dan comment
Terima kasih yang udah baca, vote, dan comment cerita ku ♡♡

27 Januari 2021

***

Sekalian nih mau nanya sama kalian. Kalian ada yang punya maag gak? Kalau ada yang punya biasanya minum obat apa? Dari kemarin belum sembuh-sembuh ini perut. Aku udah minum promag tapi udah gak mempan, jadi mau cari obat baru aja kayaknya.

Continuă lectura

O să-ți placă și

7.7K 387 15
❗️PART SUDAH TIDAK LENGKAP❗️ [HER BADBOY HUSBAND SEASON 2] Pernikahan bukanlah sebuah akhir, tetapi awal dari segalanya. Akankah kehidupan rumah tang...
18K 1K 50
❝ 𝙺𝚎𝚙𝚊𝚍𝚊 𝚐𝚘𝚛𝚎𝚜𝚊𝚗 𝚕𝚞𝚔𝚊, 𝚊𝚔𝚞 𝚖𝚎𝚛𝚒𝚗𝚍𝚞𝚔𝚊𝚗 𝚙𝚎𝚗𝚢𝚎𝚋𝚊𝚋 𝚕𝚞𝚔𝚊 𝚒𝚗𝚒 𝚝𝚞𝚖𝚋𝚞𝚑. ❞ Positif. Apa yang akan kalian la...
I'm Not a Little Banana [END] De NH

Ficțiune adolescenți

811K 53.8K 51
Cover : baeadoraa Penulis : Nurul Hikmah [SUDAH TAMAT PART LENGKAP] Berawal dari keisengan tiga sahabatnya yang menyebabkan Alran dipaksa untuk menik...
TERPAKSA MENIKAH (End) De Pe'ess

Ficțiune adolescenți

1.7M 93.3K 53
Cerita Berganti judul, Judul sebelumnya Saka Armada Menikah karena di jodohkan atau karena tragedi? Cerita lika-liku Saka dan Naya untuk mencapai ke...