“Tapi hal seperti apa yang membuat seorang Echan mengunjungi Sekolah Dasar?”
***
“Mommy!!!” teriak Momo sambil berlari ke arah Haera membuat Haera yang baru akan menyebrang ke alam mimpi sontak terduduk di atas atap mobilnya.
“Ah … sekolahnya sudah selesai ya?” tanya Haera sambil mengucek matanya membuat Momo menghela nafasnya.
Mommynya ini pasti semalaman tidak tidur.
Entah apa yang dia lakukan.
“Hei bocah di bawah umur di larang menghela nafas” sahut Haera yang tidak suka Momonya menghela nafas, seakan akan ada beban besar di pundaknya.
“Makanya mommy jangan membuat Momo menghela nafas” elak Momo yang kini memasang wajah cemberut.
“Baiklah lain kali Mommy tidak akan tidur di atap mobil lagi” ujar Haera lalu melompat tepat di hadapan Momo.
“Mungkin di dalam mobil lebih enak” lanjutnya membuat Momo mendengus kesal.
“Cukup mommy jangan tidur kemalaman saja” ujar Momo lalu masuk ke dalam mobil setelah Haera membukakan pintunya.
“Oke tidur kemaleman gak boleh berarti lain kali gue bakalan tidur shubuh aja sekalian” gumam Haera sambil tersenyum kecil lalu berlari masuk kedalam mobil.
Membuat Momo khawatir sepertinya agak membuat Haera senang.
Setidaknya anak yang dia lahirkan menyayanginya.
Yah meskipun Momo adalah hasil bercinta Haera Damanjaya dan Sehun Diningrat namun setidaknya dia sebagai Jung Haera benar benar menyayangi Momo layaknya putranya sendiri.
Jam sudah menunjukkan pukul 11 siang, kini Haera sedang menunggu Momo mandi siang di markas nya.
Yah setidaknya kuliahnya masih di mulai 3 jam kemudian, jadi dia masih punya waktu untuk memantau kebersihan serta makan siang Momonya.
“Sebentar Lagi Momo selesai!!! Mommy kebawah dulu aja!!” teriak Momo di kamar mandi membuat Haera tertawa.
“Oke, mommy tunggu di bawah ya!!” balas Haera lalu segera turun untuk membuat makan siang.
Kali ini markas nya sedikit sepi.
Tidak! bukan berarti orang orangnya sibuk menjalankan misi ataupun sekolah, melainkan mereka semua asyik tertidur di ruang tengah dengan keadaan amat berantakan.
Yah mungkin hanya Daren saja yang tidurnya sedikit rapi, setidaknya kepala beserta badannya masih di atas sofa, hanya saja kaki kanannya terletak di atas televisi sedangkan kaki kirinya berada di kepala Kenzo.
Kenzo sendiri tidur di bawah beralaskan karpet dengan menjadikan paha Kenzi sebagai bantalnya, kedua kakinya sendiri berada di perut Daren, mari do’a kan saja semoga pas bangun nanti Daren tidak mematahkannya.
Selanjutnya Kenzi yang paha kirinya di buat bantal Kenzo lalu kaki kanannya mengapit leher Kenzo, untung gak tercekik, kepalanya sendiri berada di bawah meja, yah … semoga saja pas bangun gak kepentok.
Dan yang terakhir yang paling gak ada akhlak, Ansel Leonard!! kepalanya baik baik saja di atas bantal dengan tubuh menghadap si kembar, kaki kananya berada tepat di depan hidung Kenzo sedangkan kaki Kirinya berada tepat di pipi kanan Kenzi di bawah meja.
Maknae kurang ajar emang!!
“Momo mau ngapain?” tanya Haera yang tiba tiba mematikan kompornya saat mendapati Momo yang mengendap ngendap dengan pakaian santainya.
“Shutt nanti Mommy tutup telinga ya” jawab Momo sambil memasukkan USB ke dalam colokan yang ada di CD.
“WHOAH I FEEL GOOD!!!! teret teret tererett”
DUAGHH!!!
“KAGET ANJ- AS*U ANSEL KAKI LO BAU TA*I!!!” tau lah suara siapa yang bangun bangun langsung memaki.
“BUKAN GUE YANG NEBAR VIRUSNYA ANJ*NG!!” itu suara Ansel yang kebangun gara gara denger lagunya James Brown – I Feel Good di Sound.
Mungkin tuh anak ngimpi di tuduh nyebar Virus.
“SIALAN KENZO MAU GUE PATAHIN KAKI BULUK LO” maki Daren yang tiba tiba ngeremes kaki si Kenzo
“WOY BANGS*T ANJE*G!!! PALA GUA KEPENTOK ATAP!!!” tau lah siapa yang di bawah meja.
Sedangkan si pelaku yang bangunin mereka dengan cara gak manusiawi sedang tertawa cekikikan atas nasib paman pamannya yang semrawutan gak karuan.
Siapa lagi kalau bukan Momo yang dalam mode jahil.
“Sialan gue kaget bangs*t!!” maki Kenzo sambil mengelus telinganya yang malangnya paling dekat dengan Sound.
“Siapa sih yang jahilin kita kita” ujar Ansel sambil mengelus kakinya yang di cubit Kenzo.
“Untung gak pendarahan” sahut Kenzi yang masih sibuk dengan kepalanya.
Daren sendiri tidak banyak bicara dan langsung menoleh ke arah Momo yang sudah terjungkal dengan tawa cekikikan bersama Haera yang kini memuji habis habisnya putranya.
“Lah Njir!! Momo pelakunya” ujar Kenzo sedikit kaget.
Sejak kapan Haera masuk.
“Apa!! mau protes?!! liat jam sana!!” maki Haera membuat ke empat pria itu segera berlari terbirit birit kedalam kamarnya masing masing.
Oke mereka merasa bersalah karna gak ngejalanin misi jangka panjangnya.
Terutama Ansel yang beneran sekolah malah bolos.
“Wihhh mommy keren” puji Momo membuat Haera tertawa.
“Jelas!! Haera gitu” sahut Haera bangga lalu menggendong Momo mendudukkannya di atas kursi lalu melanjukan kegiatan memasaknya yang sempat tertunda.
Tidak membutuhkan waktu yang lama kini semua masakan Haera telah selesai, tinggal menungu keempat pemuda yang tengah membersihkan diri mereka, terutama Kenzo yang mungkin membutuhkan waktu sedikit lebih lama untuk mengecek keberadaan luka lukanya.
Haera sendiri tidak begitu khawatir karna seluruh rekannya sudah di latih pertolongan pertama serta penyembuhan untuk luka ringan, berbeda halnya dengan patah tulang atau tertembak dan lain sebagainya maka Haera akan turun tangan sendiri.
“Morning Haera sayang!!” teriak Kenzi yang sudah melupakan kejadian beberapa menit yang lalu.
“Morning ndas mu!!” maki Haera sambil menutup telinga Momo.
Sudah cukup makian anak anak ayam tadi yang terdengar oleh pendengaran Momo.
“Ishh Haera kasar Kenzi suka” ujar Kenzi membuat Haera mengeluarkan ekspresi kesal.
“Paman Ansel!!!” teriak Momo yang langsung melepaskan tangan Haera di telinganya lalu berlari kepelukan Ansel yang sudah wangi habis mandi.
“Ishh kok gue cemburu ya sama Ansel” ujar Daren yang tiba tiba duduk di samping Haera.
“Lo yang pamannya aja cemburu apalagi gue yang emaknya” sahut Haera sambil menuangkan nasi di piring masing masing rekannya.
“Si Kenzo kayanya luka agak parah deh” ujar Haera yang sedari tadi paling mengkhawatirkan Kenzo.
“Semalem darahnya keluar lagi tapi habis itu mampet kok waktu gue bersihin pakek alcohol” sahut Kenzi yang tiba tiba muncul yang juga mengkhawatirkan adeknya.
“Loh belum di jahit? minimal perban lah?” tanya Haera sedikit kaget.
“Emang perlu di gituin?” tanya Kenzi balik membuat Haera membanting centong nasinya dengan kasar.
“Bisa inpeksi gobl*k!!!” maki Haera lalu segera berlari ke kamar Kenzo di susul Kenzi dari belakang.
“Paman itu kenapa Mommy kok lari lari kekamarnya Paman Kenzo?” tanya Momo pada Daren yang asyik melamun.
“Shuttt jangan tanya paman Daren dulu” ujar Ansel yang langsung menggendong Momo pergi dari hadapan Daren.
“Memangnya kenapa?” tanya Momo sambil memukul pelan bahu Ansel.
“Gak tau, kayaknya mood nya lagi jelek”
“Sejak kapan?”
“Eumm gak tau sih, tapi pagi tadi Bang Daren kaya dapet surat gitu dari kantor pos terus muka nya langsung gak enak banget dilihat, pokoknya sejak tadi pagi Ansel cuman liat bang Daren ngomong pas kaget di bangunin Momo doang habis itu gak denger dia ngomong lagi” jawab Ansel panjang lebar membuat otak kecil Momo bekerja.
Kira kira dapet surat apa ya?
Apa itu surat dari rentenir?
Surat dari bank?
Atau surat cinta dari penggemar rahasianya?
Coba tebak?
.
.
.
.
.
TBC.
YANG VOTE SAMA KOMEN DI SAYANG AUTHOR😂😂😂