“ANGKAT TANGAN!!” teriak tangan kanan Wali Kota sambil menodongkan sebuah pistol kearah Kenzo.
Haisshh dia lupa bedeb*h satu itu.
***
Dengan santainya Kenzo melepas Knuckle nya memperlihatkan tangannya yang memar lalu mengusap dahinya yang berdarah tapi gak bisa karna udah kering.
Lagian itu darah udah dari tadi dia kegencet pintu loh.
“Bedeb*h sialan!!” maki Kenzo membuat si tangan kanan langsung waspada.
“Diam!! dan angkat tangan!!” teriaknya sambil menarik pak Wali Kota agar bersembunyi di belakangnya dengan tangan satunya yang masih menodongkan pistol kearah Kenzo.
“Diam di sana” lanjutnya sambil berjalan mundur sebelum.
Duarrr!!!
“Hahahahaha gimana? keren gak cara masuk gue?” tanya Haera yang tiba tiba keluar dari balik tembok yang sudah dia hancurkan menggunakan ledakan bom kecil kecilan buatan daren.
“Keren banget udah kaya film Laga” jawab Kenzo sambil mengacungkan jempolnya.
“Emang lo lewat mana?” lanjutnya menanyakan jalan pintas Haera.
“Jendela, tadi gue keluar lewat jendela lantai 4 terus manjat ke lantai 5” jawab Haera sambil cengengesan.
“Ya terus ngapain lewat tembok? kan bisa lewat jendela? atau gak pintu lebih kane” tanya Kenzo yang bingung dengan cara berfikir Haera.
“Kan gue udah bilang, biar keren kakak” jawab Haera sambil tersenyum.
“Pantesan lama” sahut Kenzo lalu beranjak menarik Pak Wali Kota yang kini tengah gemetaran di piggiran bekas runtuhan tembok sambil memeluk kotak berliannya.
“Mana tangan kanannya?” tanya Haera membuat Kenzo langsung menunjuk seseorang yang tengah pingsan akibat reruntuhan batu di samping Haera.
“Haishh dasar lemah!! masa kepentok batu terbang aja pingsan!! kirain bakalan seru” gumam Haera kecewa membuat Kenzo tertawa.
“Heli nya dah mau sampek, lo sama tuh macan tutul (pak Wali Kota yang memakai baju macan tutul) naik duluan aja” lanjutnya yang langsung di angguki oleh Kenzo.
Dan benar saja tidak lama kemudian ada sebuah Helikopter datang yang berisikan Kenzi, Daren dan juga Ansel.
“Noona ayo naik!! 5 menit lagi pesta kembang apinya mulai” teriak Ansel dari atas Helikopter yang hanya di tanggapi dengan senyuman oleh Haera.
Tidak membutuhkan waktu yang lama kini Haera, Kenzo dan juga Pak Wali Kota sudah masuk ke dalam Helikopter, tinggal menunggu 1 menit lagi dan pestanya akan di mulai.
“Ah mobil gue mana?” tanya Haera sambil mengambil alih kemudi Helikopter yang sebelumnya di kemudikan Ansel lewat tablet.
“Ada, tadi Ansel udah kendaliin otomatis buat menjauh dari lokasi” jawab Ansel yang langung di angguki Haera.
“Yok naik, 30 detik lagi” ajak Daren yang langsung di laksanakan oleh Haera.
“Tiga dua satu”
DUARRR!!!!!
Tepat saat hitungan Kenzi selesai tiba tiba Mansion Wali Kota langsung hancur dengan bunyi ledakan yang lumayan keras hingga membuat beberapa warga yang lokasinya kurang lebih 5 kilo meter dari Mansion Wali Kota langsung berhamburan keluar dan melihat kejadian apa hingga menimbulkan bunyi ledakkan sekencang itu.
“Mission Complete” ujar Haera dan langsung ber tos ria dengan rekan rekannya yang sudah sama seperti keluarga.
“Btw lo gak nanggung nanggung ya bang, masa pakek C4 udah kayak perang beneran” ujar Kenzo membahas tipe bom yang di ledakkan Daren.
“Kan gue udah bilang, ini tuh petasan mahal” sahut Daren yang langsung di tanggapi dengan tertawa oleh semua orang kecuali si aki aki yang kini pingsan akibat syok dengan kondisi Mansion mewahnya yang berubah menjadi tumpukan batu.
“Eh berliannya ini enaknya di jual aja ya, kan mayan” ajak Kenzi yang langsung dapat jitakan dari Haera.
“Bayaran kita lebih mahal kali” sahut Haera membuat Kenzi tertawa.
“Ah iya, Bajing*n satu ini mau di apain?” tanya Kenzo sambil menunjuk pak Wali Kota.
“Gue punya ide” ujar Haera sambil mengeluarkan smirk andalannya.
Habis lah pak Wali Kota.
Untungnya mansion pak Wali Kota cukup jauh dari pemukiman warga, jadi suara granat di awal permainan dan juga kegaduhan dari Helikopter tidak membuat ricuh kota Z.
🌤🌤🌤
Tidak terasa waktu terus berputar dan kini matahari telah terbit sempurna di atas langit, Haera sendiri setelah melakukan ide konyolnya langsung kembali ke rumah dengan keadaan lumayan berantakan.
Beberapa memar timbul di paha perut, tumit dan juga tangannya, wajahnya juga terdapat beberapa goresan luka yang membuatnya harus cepat cepat mandi dan memakai make up untuk menutupi bekas luka dan juga memar akibat tinju kenang kenangan dari para Bodyguard itu.
Tidak membutuhkan waktu yang lama bagi Haera yang sudah handal menggunakan make up, kini dirinya tengah menunggu berita menggemparkan di TV ruang tengah akibat ulah yang dia buat bersama rekan rekannya.
BRAKKKK!!!!
Uhuukkk … uhuk … uhukk
“Akhirnya Woojin yang ganteng sejagat ini bisa tidur!!!!” teriak Woojin membuat Haera tersedak minumannya.
“Apasih kak uhukk … bikin kaget tau gak” maki Haera sambil sesekali masih terbatuk kecil.
“Haisshh niat amat lo dek nungguin gue” sahut Woojin yang merasa di tunggui serta di awasi Haera di ruang tengah.
Padahal mah Haera nunggu berita.
“Gimana?” tanya Haera to the point membuat Woojin langsung menyerahkan ponsel nya.
“Ketemu, ini kejadian nya agak sorean pas aku meeting bentar” jawab Woojin sambil membukakan hasil rekamannya namun terhenti membuat dahi Haera mengerut tidak suka.
“Kenapa?” tanya nya judes.
“Ehemm … sebelumnya lo jangan marah ya dek, serius gue tuh gak tahu apapun, sumpah deh” ujar Woojin sedikit panik membuat Haera semakin penasaran.
Tanpa membuang buang waktu lagi sebelum berita pagi di mulai segera Haera menekan play di video nya yang langsung memperlihatkan seorang wanita dengan pakaian terbuka yang bahkan mengalahkan Haera sendiri memasuki perusahaan Woojin.
Bisa di lihat dari rekamannya kalau wanita itu membuat keributan dengan mengaku ngaku istri sah Woojin membuat Haera menahan tawanya.
“Lo udah nikah kak?” tanya Haera mengejek Woojin membuat Woojin sedikit salah tingkah akibat salah satu mantan nya yang terlalu fanatic.
Tidak berselang lama setelah keributan itu tiba tiba sekertaris Woojin yang sedang menggandeng Momo keluar dari lift dan langsung melerai keributan yang ada.
Sebagai sekertaris mungkin si wanita itu tidak akan membiarkan si pengaku ngaku istri sah Woojin bertindak lebih jauh, namun gila nya si mantan malah menjambak sekertarisnya Woojin dan menuduh kalau Woojin telah berselingkuh akibat godaan dari sekertarisnya.
Hal itu sukses membuat Woojin bertambah malu apalagi Haera yang menonton sudah mulai memijit pelipisnya pusing.
Mungkin pertengkaran kecil itu membuat Momo sedikit muak hingga turun tangan dan mengaku ngaku sebagai anak Woojin dari istri sah nya yang sebenarnya yakni Jung Haera.
Dan yahh … Haera semakin di buat pusing dengan tingkah absurt anaknya.
Nurun siapa sih?
Namun hal itu tidak berlangsung lama, tiba tiba saja Haera di buat naik pitam akibat si mantannya Woojin yang langsung menampar Momo, beruntung si sekertaris menghalangi tamparannya hingga membuatnya jatuh kepentok pinggiran meja resepsionis.
Merasa serangannya gagal akhirnya si mantan Woojin menarik pergelangan Momo dengan kasar, Momo sendiri tidak tinggal diam dan langsung menyuntikkan sesuatu di paha mantan Woojin hingga membuatnya pingsan.
Rekaman berhenti di situ dan di akhiri dengan Haera yang membanting ponsel Woojin dengan penuh emosi membuat si pemilik meratapi nasib nya.
Iya nasibnya, bukan nasib ponsel nya.
Toh Woojin sudah jaga jaga karna sudah tahu hal ini akan terjadi, jadi dia memakai ponsel Tuan Damanjaya yang kebetulan dia bawa untuk menghubungi klien luar negri.
Anak laknat emang.
“Kak gingsul” panggil Haera dengan suara lembut yang malah membuat Woojin semakin takut.
“D-Dekk … jangan marah dong … kakak beneran gak tau masalah ini” rengek Woojin namun masih tidak cukup untuk meredakan amarah Haera.
“Buat sekertaris lo, kasih dia bonus dua kali lipat sama gaji nya, terus buat cewek murahan itu biar gue yang urus, dan yang terakhir-” ucapan Haera terpotong dengan tindakannya yang tiba tiba mengeluarkan pisau lipat dari saku celana triningnya membuat Woojin merinding disko.
“D-Dek … gue kakak lo … plis lah … kasih keringanan saudara” rengak Woojin sambil berlutut di depan Haera.
“BISA GAK BERHENTI MAININ CEWEK!!!” teriak Haera uring uringan membuat Woojin langsung menjelaskan tanpa di suruh.
“Waktu kakak kehilangan lo 2 tahun yang lalu kakak beneran frustasi jadi kakak mulai main main, tapi sekarang kakak udah khilaf kok, mulai dari lo balik kakak udah taubat gak main main lagi, jadi itu mantan kakak 2 tahun yang lalu” jelas Woojin panjang lebar membuat Haera menghela nafasnya.
Pada akhirnya ini tetap salahnya.
“Sekali lagi ketahuan mainin cewek gue potong tit*d lo!!” maki Haera sambil menodongkan pisau lipatnya membuat Woojin reflek menutupi ujin junior.
“Gak!! gak akan!! gue punya lo, ayah sama Momo aja udah lebih dari cukup” patuh Woojin membuat Haera tersenyum sumringah lalu memasukkan kembali pisau lipatnya.
BERITA TERKINI!!
Tiba tiba suara di TV mengalihkan perhatian keduanya.
Ini nih yang Haera tunggu tunggu.
.
.
.
.
TBC.
VOTE KOMENNYA KAKAK🥺🙏