DySam (After Marriage) [Sele...

By DAPU49

1.3M 115K 11.9K

[Sequel Possessive Samudera] (Disarankan untuk membaca Possessive Samudera terlebih dahulu biar bisa nyambung... More

DySam (bacotan author)
01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11
12
13
14
15
[Hiatus]
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
54
55
56
57
👉👈
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
Hai
Cerita Baru!!!
Cerita Baru!!!

53

13.4K 1.2K 97
By DAPU49

Sam berdecak saat Rion lagi dan lagi memasukkan tangan mungilnya ke mulutnya sendiri. "Adek, gak boleh dimasukin tangannya."

Bayi dengan berat 5.7 kg itu menatap Sam dengan bibir yang mengerucut menahan tangis. Sam yang melihat itu panik, ia mengambil beberapa mainan kemudian diperlihatkan kepada Rion. "Anak ayah jangan nangis, kamu nangis ayah nanti yang gak dapat jatah dari bunda kamu."

Tangan mungilnya berusaha mengambil mainan yang Sam sodorkan. Sam terkekeh, ia mendekatkan mainan itu dan langsung digenggam oleh Rion.

"Astaghfirullah anak siapa sih ini? Rion yang ganteng, jangan dimakan juga mainannya sayang." Sam dengan lembut berusaha untuk menarik mainan itu dari tangan Rion.

"Aamm ... uumm ...."

Sam menatap Rion takjub, matanya mengerjap-erjap tidak percaya. Baru kali ini Rion menggumamkan kata-kata walaupun hanya gumaman tidak jelas.

"Dyba! Rion dah ngomong!"

Teriakan Sam itu langsung dibalas tangis Rion. Sam tersentak, ia menepuk keningnya sendiri. "Sam goblok," umpatnya pada diri sendiri.

"Samudera Alfa Zudianto! Kamu apain anak aku?!" teriak Dyba dari bawah.

Sam langsung mengangkat Rion ke gendongannya. Ia menepuk-nepuk bokong Rion. "Hust ... diem sayang. Cup, cup, cup, anak ayah yang ganteng, anak ayah yang gembul, jangan nangis sayang."

Sam membawa Rion ke bawah, ia berjalan ke dapur sambil menyenandungkan beberapa lagu.

"Sam, Rion kenapa?" tanya Dyba dengan pakaian yang dipenuhi tepung. Ia sedang belajar membuat jenis-jenis kue kering, seperti kastangel, putri salju, kue semprit, dan kue nastar, entah kenapa ia ingin membuat kue-kue itu.

"Tadi kan aku teriak, mungkin dia kaget."

Dyba berdecak. "Ambilin aja ASI di kulkas itu, aku gak mungkin nyusuin dia penuh tepung gini."

Sam berjalan ke kulkas, tangisan Rion untung saja sudah berhenti. Ia mengambil salah satu botol ASI kemudian menghangatkan di microwave.
Dyba sengaja menyetok ASI di kulkas, takutnya lagi genting seperti ini, atau mungkin Rion nangis saat ia mandi.

"Amm ...."

Dyba langsung membalikkan tubuhnya dan tangannya akan mencubit pipi Rion, tapi kemudian tersadar tangannya penuh tepung akhirnya tidak jadi. "Udah kepengen ngomong ya anak bunda," ucap Dyba sambil menatap Rion yang berada di gendongan Sam.

Saat Rion membuka-buka mulutnya dan menggerak-gerakkan tangannya Dyba tertawa. "Sebentar sayang, bunda masih buat kue."

"Sam, udah lah itu susunya."

Sam mengambil botol ASI dari dalam microwave, sebelum diberikan kepada Rion Sam sempat meneteskan sedikit ke tangannya untuk memastikan agar tidak terlalu panas. "Lebih enak dari sumbernya langsung ya dek."

Sam duduk di meja pantry dengan menggendong Rion dan tangan satunya untuk memegang botol susu. Lelaki itu memperhatikan sang istri yang tetap terlihat cantik dengan tepung-tepung yang ada di bajunya. Biasanya sebelum Rion ada Sam pasti akan memeluk tubuh Dyba dari belakang ketika wanita itu sedang memasak. Tapi, sekarang sudah ada si embul yang harus dijaga ekstra.

"Udah mimiknya?"

"Umm ...." Rion menggerak-gerakkan tangannya kemudian memasukkan jari kecilnya ke mulutnya sendiri.

"Dy, ini loh, kenapa dia sering banget masukin jarinya ke mulut sih?"

Dyba melihat sekilas kemudian terkekeh. "Pertumbuhannya emang gitu Sam. Paling bentar lagi dia bisa miring itu. Lepasin aja kalau tangannya di dalam mulut, takutnya entar ada apa-apa di tangannya."

Sam melepas dengan lembut tangan Rion. "Entar tangannya dimakan kecoak kalau kamu masukin ke mulut terus."

Dyba tertawa. "Anak segitu mana paham kamu kasih peringatan Sam."

Sam mencium pipi Rion. "Adek jangan mulai nakalnya. Jangan masukin jarinya ke mulut ya sayang?"

"Aaammm ...."

Sam terkekeh gemas. "Aamm, uumm aja kamu. Coba bilang papa," ucap Sam sambil memperlihatkan bibirnya kepada Rion.

"Aamm ... uummm ...." Sam menggeleng-gelengkan kepalanya sambil tertawa gemas.

"Ajak di ruang keluarga aja Sam, takutnya dia di sini entar kena tepung, ini bentar lagi aku siap kok."

"Siap ibunda ratu."

Sam duduk di sofa, Rion ia tidurkan di sebelahnya. "Cepet banget sih kamu gedenya adek, endutnya ini loh yang bikin ayah gemes," ucap Sam sambil menggesek-gesekkan hidungnya ke perut Rion.

Kecupan di pipi Rion membuat jagoan Sam langsung menoleh. Tangannya bergerak-gerak dan bibirnya tersenyum saat menemukan bundanya sudah berada di sebelahnya.

"Udah siap sayang?"

Dyba mengangguk, ia duduk di karpet. "Tinggal nunggu diangkat dari oven aja."

Sam menggerakkan tangannya, menyuruh Dyba agar duduk di depannya. "Sini, biar aku pijitin."

Dyba menggeser duduknya, punggungnya ia hadapkan ke Sam, tetapi wajahnya tetap ke arah Rion. Tangan Dyba memegang jari-jari mungil Rion dan langsung digenggam kuat oleh bayi itu.

"Tumben si kucrut gak datang ke sini?"

Dyba terkekeh. "Lagi di warning sama Barsha gak boleh keluar rumah. Dia kemarin minta es krim satu dus sama Bintang, waktu gak dibolehin dia guling-guling di minimarket."

"Ampun dah anak kecil satu itu hidupnya es krim terus."

Dyba mengangguk, kemudian tangannya menggelitiki perut Rion. "Terus anak kamu ini hidupnya apa?"

"Hidup dia itu mimik cucu poreper. Gak mimik satu jam aja udah nangis kejer."

Dyba merenggangkan badannya, ia kemudian memajukan tubuhnya dan mencium pipi embul milik jagoannya. "Cucu terus, pipinya sampai kayak bakpau."

Sam mengangkat Dyba ke pangkuannya, ia mengendus tengkuk Dyba. "Baunya kamu sama Rion gak pernah buat bosen."

Dyba menggerak-gerakkan badannya. "Aku belum mandi, jangan di endus-endus gitu Sam."

"Gak papa, enak baunya," ucap Sam sambil melingkarkan tangannya erat di pinggang Dyba.

Dyba mengambil Rion saat jagoannya sudah mengubah mimik wajahnya, kalau tidak diambil yakin sebentar lagi tangis menggelegar langsung terdengar. Dyba hanya pasrah saat tubuhnya tidak boleh berpindah dari pangkuan Sam. Ia mulai menurunkan dasternya dan memberikan ASI kepada Rion dan tentu saja langsung dilahap oleh bayi mungil nan embul itu.

Sam meneguk ludahnya, ia meletakkan dagunya di bahu Dyba, menikmati pemandangan di bawah sana.

"Jangan sange ya Sam!"

Sam berdecak, ia mencium bahu Dyba. "Kamu ini ih."

"Otak kamu itu gak pernah bener masalahnya. Anaknya lagi nyusu bapaknya juga ngikut. Udah tau ini bagian anaknya, eh malah kamunya ngikut."

Sam menyenderkan tubuhnya, membawa tubuh Dyba ikut bersender di dadanya. "Gak berat emangnya?" tanya Dyba.

Sam menggeleng, tangannya bergerak-gerak di perut Dyba, terkadang tangannya memukul pelan bokong Rion hingga bayi itu menggerak-gerakkan kakinya kesal.

"Tangannya jangan nakal ya. Udah mukulin bokong Rion, gak usah ke bawah juga tangan kamu Samudera!"

Sam terkekeh, ia menciumi leher Dyba. Menganggu Dyba yang tengah menyusui anaknya memang suatu hal yang sangat membahagiakan.

Dyba pasrah, memang kelakuan suaminya ini kadang membuatnya geleng-geleng kepala, semakin lama semakin mesum. Eitt, jangan lupakan juga suaminya ini masih berjudul Possessive Samudera.

Possessive Samudera akan tetap ada. Sifat itu sudah lama tidak muncul karena memang Dyba tidak pernah keluar kecuali dengan suaminya ini. Dan setiap keluar rumah, tangan Sam sudah seperti di lem di pinggang Dyba, tetap merangkul pinggang itu kemanapun Dyba pergi. Sampai memasuki kamar mandi mall, Sam mengikuti wanitanya sampai di depan pintu toilet. Sam dan perilaku posesifnya tidak akan pernah terpisah.

Tapi, mungkin sebentar lagi kalian akan menemukan sifat itu kembali, sang Samudera yang posesif akan keluar lagi. Menunjukkan keposesifannya, menunjukkan bahwa Adyba hanya miliknya, tidak ada yang boleh menganggu apalagi mengambil wanitanya.

***

Sampai jumpa di part selanjutnya
(❁´◡'❁)

Jangan lupa vote dan comment
Terima kasih yang udah mau baca, vote, dan comment ceritaku ♡♡

09 Januari 2021

Continue Reading

You'll Also Like

86.5K 4.5K 47
[SQUELNYA ALYZIL] [SEBAGIAN CERITA DI PRIVATE. FOLLOW UNTUK MEMBACA] Azriel sudah meninggal? Entahlah april juga tidak tau, yang ia tau hanyalah tent...
3M 301K 44
Jasmine itu gadis lemah lembut dan tertutup. Namun berbeda dengan pandangan Aleo dan teman-temannya, yang menganggap Jasmine hanya sok alim. Semua b...
1.3M 89.7K 33
Ini cerita 4 tahun yang lalu, jadi maaf kalau agak menggelikan :") "A mistake, which made Me and You, become Us." ©by saturfive_2002 2020/2021 Allrig...
7.6K 387 15
❗️PART SUDAH TIDAK LENGKAP❗️ [HER BADBOY HUSBAND SEASON 2] Pernikahan bukanlah sebuah akhir, tetapi awal dari segalanya. Akankah kehidupan rumah tang...