DySam (After Marriage) [Sele...

By DAPU49

1.3M 115K 11.9K

[Sequel Possessive Samudera] (Disarankan untuk membaca Possessive Samudera terlebih dahulu biar bisa nyambung... More

DySam (bacotan author)
01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11
12
13
14
15
[Hiatus]
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
👉👈
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
Hai
Cerita Baru!!!
Cerita Baru!!!

46

12.8K 1.1K 56
By DAPU49

"Adek ... main bola yuk," ucap Sam sambil menatap perut Dyba yang tengah bergerak gara-gara tendangan anaknya.

Dyba meringis, ia menjambak rambut Sam. "Jangan ajak adek main bola, dia main bola beneran di sana."

Sam menatap Dyba dengan polosnya. "Emang kalau adek nendang sakit ya?"

Mata Dyba memicing. "Sini perut kamu yang aku tendang!"

Sam menyengir, ia kembali menatap perut yang sudah membesar di hadapannya. Tangan kirinya memeluk pinggang Dyba sedangkan tangan kanannya untuk bantalan kepalanya sendiri. Sam mengecup perut Dyba dan satu tendangan langsung terasa di bibirnya saat ia mengecup perut Dyba.

"Idih, durhaka kamu sama ayah. Ayahnya lagi nyium kamu masa kamu tendangan sih?"

"Dia nyuruh biar ayahnya kerja."

Sam berdecak, ia membenamkan wajahnya di perut Dyba. "Orang aku lagi pengen sama anak aku, kantor juga punyanya aku, jadi ya bebas aja dong."

"Awas aja ya anak aku nanti ngikut malesan kayak kamu."

"Biarin Dy, orang ini anak juga anaknya aku, jadi pasti dia ngikut bapaknya dong."

Dyba menghela nafas kasar, ia memilih diam dari pada berdebat kepada lelaki ini. Berdebat sama Sam itu seperti menyuruh darah tinggi langsung datang ke tubuh Dyba.

Gumaman Sam di bawah sana membuat Dyba langsung menunduk. Entahlah lelaki itu menyanyikan apa karena kepala Sam terbenam di perutnya.

"Dek, nanti kalau kamu lahir terus minum susunya bunda, kamu harus bagi dua sama ayah. Enak aja kamu minum sendiri, berbagi itu indah loh dek."

"Ya Allah, mengapa engkau berikan aku suami yang mesum kayak gini?"

"Takdir, Dy."

"Ayo Dyba cantik sabar, sabar menghadapi suami yang astaghfirullah ngelus dada banget ngehadapinnya."

Sam langsung mendongak, ia menatap Dyba dengan senyuman di wajahnya. "Perlu dibantuin gak ngelus dadanya?"

"Sam! Mesum lagi aku suruh kamu tidur di luar, beneran loh!"

Suara tawa riang dari Sam membuat senyum Dyba terbit. Kekesalannya seketika hilang saat mendengar tawa dengan suara berat itu.

"Aduh, bumil senyumnya manis banget," ucap Sam sambil mencolek pipi Dyba.

Dyba memegang tangan Sam yang ada di pipinya. Sam menaikkan tubuhnya, mensejajarkan wajahnya dengan wajah Dyba, tetapi tangannya tetap mengelus perut Dyba.

"Sam ...."

"Iya, sayang?" Sam menatap Dyba dengan lembut. "Apa yang kamu pikirin?"

Dyba menghela nafas panjang. "Kan adek bakalan keluar sekitar beberapa minggu lagi, aku bisa lahiran normal gak ya? Secara kan aku kemarin udah pernah keguguran."

Tubuh Sam maju, ia mendekap tubuh Dyba. "Kenapa kamu mau normal?"

"Gak jadi wanita namanya kalau belum pernah lahiran normal?"

Sam mendongakkan dagu Dyba. "Teori dari mana?"

"Dari aku."

"Semua perempuan yang udah terlahir di dunia itu udah jadi wanita hebat. Gak ada yang namanya kamu gak ngelahirin secara normal terus orang-orang pada bilang gini 'ah cemen, masa lahirannya lahiran cesar, bukan wanita hebat' gak ada kayak gitu Dy. Dengan kamu udah ngandung, udah bawa adek di dalam selama sembilan bulan lebih aja kamu udah jadi wanita sempurna. Walaupun misalnya kamu gak ngandung pun kamu tetap jadi wanita sempurna."

"Tapi, aku pengen lahiran normal Sam."

"Yeah, i know, tapi kalau dokter saranin jangan lahiran normal terus banyak resiko gimana? Masih mau maksa?"

Anggukan pelan Dyba membuat Sam menghela nafas kasar. Sam mengubah posisinya menjadi di atas Dyba, mengurung Dyba dengan tangannya tetapi tidak sampai menindih Dyba.

"Sayang, liat aku," ucap Sam dengan nada rendah.

Dyba dengan kikuk membalas tatapan Sam. "Apa?'

Tatapan Dyba yang menggambarkan kesedihan membuat Sam mendesah kecil. Ia menjatuhkan kepalanya ke tengah-tengah dada Dyba.

Dyba mengernyit, tangannya terulur ke rambut Sam. "Mau ngomong apa tadi?"

Sam menggeleng. "Gak jadi, kamu siap-siap aja sana, kita ke dokter tanyain masalah ini. Ngeliat muka kamu buat semua pikiran aku buyar, ilang semua yang mau aku bilang."

"Ya udah, awas sana biar aku ganti baju."

Sam menggulingkan tubuhnya. Ia memperhatikan langkah Dyba yang sudah memasuki walk in closet. Tidak berapa lama Dyba keluar dari sana dengan dress selutut khusus ibu hamil berwarna coklat susu. Sam bangun, menghampiri Dyba yang saat ini ada di depan meja rias.

Sam menahan tangan Dyba yang akan mengikat rambutnya. "Jangan, aku gak suka leher kamu diliatin banyak orang."

Dyba mengangkat alisnya, ia menatap geli Sam di kaca. "Gak bakalan ada yang tertarik sama ibu hamil kayak aku. Orang badan segede buntal gini."

Sam mengecup dahulu Dyba. "Ibu hamil itu punya aura tersendiri. Pokoknya jangan diikat, aku mau ganti baju dulu."

"Dasar posesif Samudera!"

***

Sam dan Dyba tersenyum saat engkau dokter Suci sudah menyambut mereka di ruangannya. Memang, Sam sudah membuat janji tadi sebelum ia berangkat ke sini.

"Jadi, ada keluhan apa ibu Dyba?"

"Emm ... saya mau nanya dok, kan kemarin saya sempat keguguran, apa bisa saya lahiran normal nanti?"

Dokter Suci tersenyum sambil mengangguk. "Saya paham apa yang ibu rasakan. Jadi, saya sedikit jelaskan lagi tentang apa yang dilakukan pada saat pengangkatan janin kemarin. Jadi, ibu Dyba menerapkan terapi operatif. Dilakukan apabila sisa janin masih tertinggal di dalam rahim dan menyebabkan perdarahan tak kunjung berhenti. Dan setelah itu dilakukan kuret untuk membersihkan sisa jaringan yang masih menempel pada dinding rahim. Kuret atau kuretase, adalah suatu prosedur yang bertujuan untuk mengeluarkan jaringan dalam rahim. Kuret dapat mengakibatkan terbentuknya bekas luka pada rahim yang dikenal sebagai sindrom Asherman. Sindrom Asherman sering terjadi pada pasien yang menjalani kuret pasca keguguran atau persalinan."

Dokter Suci memperlihatkan tablet yang berisi beberapa pernyataan tentang persalinan setelah mengalami kuret. "Secara teoritis, mengalami kuretase tidak akan menghalangi keinginan untuk melahirkan secara normal. Melakukan operasi sesar ada beberapa hal yang juga harus diperhatikan, seperti memang memiliki kondisi medis tertentu. Jadi, kita lihat nanti di kondisi ibu Dyba sebelum persalinan. Tapi tenang saja, kalau kondisi memang bisa untuk normal pasti bisa normal."

Mata Dyba mengerjap, ia menatap dokter Suci dengan polos. "Ini beneran kan dok?"

Dokter Suci mengangguk. "Benar, tenang saja. Sebentar lagi kok dedeknya lahir."

Dyba meremas tangan Sam, ia menatap Sam dengan senyuman di wajahnya. "Sam, bisa lahir normal!"

Sam terkekeh sambil mengacak-acak rambut Dyba. "Tapi, pokoknya kalau waktu lahir dokter nyaranin cesar ya udah ikutin aja. Oke sayang?"

Dyba mengangguk dengan senyumannya. Yang ada di pikiran dia, dia bisa melahirkan secara normal! Perkataan dokter Suci itu seakan membuka pintu supaya bisa melahirkan secara normal.

"Itu saja yang ingin ditanyakan bu?"

Dyba mengangguk. "Iya dok, saya cuma takut saya gak bakalan bisa lahiran secara normal."

"Kata dia kalau gak lahiran secara normal katanya bukan wanita seutuhnya dok, makannya dia khawatir banget," tambah Sam sambil mengacak rambut Dyba.

"Tidak ada yang namanya bukan wanita seutuhnya bu. Mending kesehatan ibu dan bayi yang diutamakan dari pada omongan orang. Lagipula semua wanita udah spesial."

Sam mencubit pipi Dyba. "Tuh kan, aku kan dah bilang gitu."

Dyba menyengir. "Kalau denger dari dokter lebih enak sam."

"Ya sudah, kalau begitu kami pulang dulu dok. Terima masih atas infonya."

Dokter Suci mengangguk. "Sama-sama pak Samudera. Dan untuk ibu Dyba sampai jumpa beberapa minggu lagi untuk ngelahirin dedek. Setiap pagi jangan lupa jalan-jalan pagi begitu agar persalinannya dapat lancar."

"Makasih, dok."

***

Sampai jumpa di part selanjutnya
(❁´◡'❁)

Jangan lupa vote dan comment
Terima kasih yang udah mau baca, vote, dan comment ceritaku ♡♡

03 Januari 2021

Continue Reading

You'll Also Like

9.9K 232 41
Menikah dengan Naufal adalah salah satu hal yang tidak pernah Melody bayangkan. Bagaimana mungkin dia menikah dengan seorang kakak kelas di sekolah n...
1.7M 65.2K 47
# 1 in wedding (19/12/19) # 1 in old (05/01/20) # 2 in bullying (14/05/20) # 3 in boy (14/05/20) # 4 in rahasia (14/05/20) Keysha Tiarani gadis remaj...
836K 61.6K 32
"Jangan pecicilan, kasian anak saya." "Mau gantiin hamil?, lo kira enak bawa anak kemana mana."
1.9M 116K 50
"Sini aku peluk," Menceritakan tentang kisah Clarissa Putri Valentine dan Revan Megantara Putra. Dua sejoli yang sekelas dan masih menduduki bangku S...