Ketua BEM and His Secret Wife

By La_Shaleta

19M 1.4M 153K

Cerita ini tentang kehidupan pernikahan Reynand Malik Narendra Presiden Mahasiswa Liberty University dan Isab... More

Prolog
[1] Gue first kiss lo
Peraturan
[3] Satu Ruangan Bersama
[4] Secret
[5] Gue Imamin
[6] Takut
[7] Let Me Kiss U
[8] Unboxing Lo
[9] Perhatian
[10] Demo
[11] Ditahan
[12] Diinterogasi
[13] Jangan Bentak Aku
[14] Memeluk mu sepanjang malam
[15] Kepo
[16] Cemburu
[17] Hot Wife
[18] Ke rumah Oma
[19] Panas...
[21] Cantik...
[22] Rey Gombal
[25] Manja ya sekarang...
[24] Aku mau itu...
[25] Nganterin Bella
[26] Pengakuan
[27] Sayang...
[28] Sekali lagi...
[29] Aku mencintai mu
[30] Khawatir...
[31] Strong Girl
[32] Mata-mata
[33] Kekuatan Cinta Rey&Bella
[34] Jebakan...
[35] Partner
[36] Penyelidikan
[37] Bukti
[38] Aw Melting
[39] Daddy maaf...
[40] Aku Kangen Kamu
Info GC WA 2
Sequel
PERBEDAAN WP DAN NOVEL
Vote Cover (Gumush Serius deh)
Group Chat Keluarga Sejahtera
PRE-ORDER 1
PRE-ORDER KE-2 dan bonus part

[20] Bella sayang Rey

469K 35K 5.9K
By La_Shaleta

"Hiks... Sakit."

Sayup-sayup Rey mendengar isakan. Rey pikir itu hanya halusinasinya, tapi semakin lama, isakan itu semakin kencang. Masih dengan mata tertutup, otaknya mencerna suara itu. Dia kamar ini hanya ada dia dan Bella. Jadi suara tangisan ini...

Mata Rey terbuka sempurna.

"Bella, kenapa nangis?" Rey langsung duduk, menatap bingung Bella yang terbaring dengan air mata mata mengalir.

"Sakit, Rey, hiks."

"Apanya yang sakit?" Rey jadi panik dan mengusap pipi Bella.

"Ini," lirih Bella memegang selimut yang menunjuk ke area kewanitaannya.

Oh itu, Rey tersenyum malu, diusapkan belakang kepala yang tak gatal sama sekali, kemudian memandangi istri cantiknya itu.

"Semalam kita..." ah Rey jadi bingung bagaimana menjelaskan. Rey pun berdehem, tangannya terulur dan mengusap perut Bella yang masih terbungkus selimut sampai dada.

Rey senyum-senyum sendiri mengingat semalam. Bagaimana liarnya Bella, bagaimana Bella mendesah dan terus memanggil namanya. Ah rasanya... Rey ingin mengulanginya malam terdahsyat itu.

Kenapa Rey mengatakan terdahsyat karena Bella benar-benar mengimbangi kekutan Rey. Rey sampai kecepean, tapi Bella sama sekali tak lelah. Setiap Rey ingin berhenti, Bella justru menangis dan meminta terus. Bella bahkan mengancam akan mencari cowok lain untuk memuaskan kalau Rey menolak.

Jujur Rey agak takut esoknya Bella kesakitan dan ternyata benar.

"Sakit banget ya?"

"Iya Rey, hiks, kamu semalam gak pelan-pelan."

"Aku udah coba pelan sayang, tapi kamu yang minta kenceng. Kok kamu lupa?"

Bella menutup wajahnya, "Aku inget... Tapi... Ah gak taulah. Hiks. Sakit. Aku gak bisa bangun."

Rey jadi panik. Apa emang sesakit itu? Ah mungkin ini untuk pertama kalinya untuk Bella.

"Aku harus gimana? Aku gak tau."

"Sakit Rey, hiks."

"Aku tanya mama dulu."

Rey beranjak dan tanpa dia sadari...

"Rey keliatan..." Bella menjerit dan langsung menutup matanya.

Rey terkekeh, dia mengambil celana di lantai lalu memakainya.

"Rey."

Rey menoleh, "Kenapa sayang?"

"Semalam aku..." Bella mengigit bibir, "Aku liar banget ya... Punggung kamu banyak cakarannya."

Rey tersenyum, "Iya sayang kamu sangat sangat liar. Tapi aku suka."

Rey mendekat ke ranjang dengan bertumpu pada lulut lalu mencium kening istrinya, "Sebentar ya aku tanya mama dulu."

Setelah Bella mengangguk. Rey keluar kamar dan menelpon mamanya. Dia mengambil air dikulkas lalu duduk di sofa sambil menunggu panggilan terjawab.

"Halo Rey."

"Halo, Ma. Rey mau tanya... Emang kalau habis gituan terlalu kenceng jadi sakit ya?" Rey langsung to the point, gak perlu jaim, dia butuh solusi cepat agar Bella tak kesakitan lagi.

"Yes berhasil."

Dahi Rey berkerut mendengar respon mamanya, "Apanya yang berhasil, Ma?"

"Jadi gini, Rey... Sebenarnya mama kasih obat perangsang di botol mineral Bella. Setengah untuk kamu, setengah untuk Bella."

Rey berbelalak kaget, bahunya melemas dengan mulut terbuka. Tanpa sengaja dia melihat botol air yang sudah kosong.

"Gimana Rey, hebat kan? Uh mama gak sabar punya cucu."

Panggilan terputus.

Rey syok.

##

"Gimana dok, keadaan istri saya?"

"Kamu ini ya, mainnya jangan kasar-kasar dong, kasian istri kamu."

Rey meringis.

"Untuk sementara jangan berhubungan intim dulu. Kira-kira seminggu. Setelah seminggu periksakan lagi ke dokter."

"Baik, Dok, terima kasih."

Rey mengantar dokter keluar setelah itu dia kembali lagi masuk ke kamar. Bella tertidur, mungkin efek obat yang diberikan dokter.

Pemuda itu mengusap wajahnya dengan kasar. Harusnya sejak awal dia sadar. Tingkah Bella malam itu bukan Bella polos yang salama ini dia kenal. Tapi sialnya, nafsu menyelimutinya hingga dia tak sadar dengan begitu keras memasuki Bella.

"Maafin aku," Rey mengenggam tangan Bella dan menciumnya, "Cepat sembuh sayang."

##

Selama tiga hari Bella gak mandi. Pertama buat gerak aja masih sakit. Selain buang air kecil, dia hanya hanya berbaring di kamar tidur. Dan alasan kedua, Bella malas kena air.

Untungnya secara alami tubuh Bella wangi. Tapi ya tetap saja harus mandi.

"Ayo, Bel, mandi."

"Enggak. Masih sakit Rey."

"Kita mandi di bathup sambil duduk."

"Ya sama aja, makin sakit."

"Aku pangku, biar gak sakit. Kamu udah tiga hari gak mandi. Gak mandi bisa menyebabkan penumpukan sel kulit mati, kotoran, dan keringat pada kulit. Bisa memicu jerawat dan mungkin memperburuk kondisi seperti psoriasis, dermatitis dan eksim. Tadi aku search di internet. Mau jerawatan gede-gede?"

Bella menggeleng.

"Yaudah ayo mandi."

Bella mengulurkan tangannya, "Gendong."

"Bajunya lepas dulu."

"Hah?"

"Ya terus kamu mau mandi pake baju."

"Malu Rey."

"Bella kita udah suami istri. Gak usah malu. Ayo bangun."

Rey membantu Bella bangun dengan hati-hati.

"Sakit Rey. Au..."

"Maaf," refleks Rey mengusap area intim Bella membuat gadis itu melotot.

"Ihh jangan dipegang."

Rey meringis, "Maaf, refleks. Ayo buka bajunya."

"Rey gak mau mandi."

"Harus mandi. Sini aku bantu buka."

Karena Bella masih menolak, Rey pun membuka paksa baju Bella, "Angkat tangannya."

Bella menaikan tangan mempermudah Rey membuka bajunya. Seketika itu Bella menutupi dadanya.

"Celananya dibuka ya."

Bella menggeleng.

"Gak usah malu. Aku suami kamu sayang. Aku juga udah liat setiap detail tubuh kamu."

"Rey gak usah diomongin ih, kan jadi malu."

Rey terkekeh, "Aku lepas ya..." Bella mengangguk. Dengan hati-hati Rey melepas celana tidur Bella menyisakan celana dalam. Tak lama bra dan celana dalam Bella.

Bella benar-benar malu apalagi sekarang Rey menatap tubuhnya begitu intens.

"Rey, jangan liatin aku gitu."

Rey tertawa pelan, "Ayo mandi."

Rey menggendong Bella membawa ke dalam bathup yang sudah ia isi air hangat dan busa. Dia mendudukkan Bella di antara pahanya.

Rey mengambil spons dan menggosok punggung Bella. Sedangkan Bella bermain busa.

"Aku udah lama gak mandi busa gini, pyuuu," Bella melempar-lempar busa ke udara. Sejenak dia melupakan area kewanitaannya yang terasa sakit.

Melihat bahagianya Bella saat ini, Rey juga ikut bahagia. Dengan telaten Rey menyabun, mengusap punggung putih itu.

Untuk beberapa saat Rey terdiam memperhatikan punggung Bella. Oke, bohong kalau Rey gak terangsang, tapi dia mencoba menahan.

.
###

Percayalah gaes kalau kalian udah punya suami, bawaannya ingin selalu bermanja-manja...

Continue Reading

You'll Also Like

4.9K 832 50
Dua manusia berbeda kelamin sahabatan? Yakin murni sahabat? Yakin gak ada secuil rasa suka? Bener yakin? Gue rasa persahabatan anatara cewek dan cow...
17M 756K 43
GENRE : ROMANCE [Story 3] Bagas cowok baik-baik, hidupnya lurus dan berambisi pada nilai bagus di sekolah. Saras gadis kampung yang merantau ke kota...
39K 1.6K 39
Prolog... "Kamu itu cuek tapi ngangenin,"ucap gadis tersebut. Cowok tersebut tersenyum tipis. "Lo itu cerewet tapi gue suka," **** "Kenapa ar?kenapa...
19.1M 2.7M 74
Judul awal : Pak Dosen Pak Suami 🚫𝐊𝐀𝐋𝐀𝐔 𝐌𝐀𝐔 𝐇𝐄𝐁𝐀𝐓, 𝐉𝐀𝐍𝐆𝐀𝐍 𝐉𝐀𝐃𝐈 𝐏𝐋𝐀𝐆𝐈𝐀𝐓🚫 UNTUK 17 TAHUN KEATAS!! "Shella udah gedee Bu...