Bonus Chapter {Hari senin}

9.3K 670 60
                                    

Happy Reading✨
.
.
.

12 Tahun tengah berlalu, keluarga Mew dan juga Gulf menjalani hari-hari mereka seperti biasa, yang membedakan hanyalah selama 17 tahun ini mereka tengah kehadiran putra semata wayang mereka, Alexander Jongcheevevat.

Pagi hari di kediaman Jongcheevevat, hari ini hari senin, dimana semua orang bersiap untuk melakukan kegiatannya mulai dari pagi ini.

Gulf tengah asik berkutat dengan masakan yang akan Ia sajikan untuk sarapan 2 pria kesayangannya.

"Gula sudah, garam sudah!" Gulf bergumam sendiri, sesekali mencicipi masakannya, tipikal Ibu Rumah Tangga yang membuat sarapan dengan penuh cinta.

15 Menit kemudian, Gulf mematikan kompor miliknya, di rasa masakan itu tengah memiliki rasa yang pas.

Ia mengambil piring serta alat makan dan menyiapkannya dengan telaten, lalu menaruh semua makanan yang Ia sediakan di piring tersebut, membawanya ke meja makan.

Gulf menghela nafas perlahan, tangannya Ia kaitkan ke pinggangnya, sesekali melirik jam dinding yang menunjukkan pukul 06.15.

"Satu tugas selesai..."

"... dan masih ada satu tugas merepotkan!" keluh Gulf.

Gulf naik ke atas, menuju kamarnya, lalu melihat Mew yang masih terlelap dengan nyaman sambil bergelung selimut.

Gulf menaiki tempat tidurnya, menindih  tubuh milik Mew,walaupun Ia menindij Mew seperti ini, yang di tindih tidak akan sadar, Mew selalu bilang bahwa Gulf itu tidaklah berat, Gulf juga sudah biasa melakukan hal ini kemudian Ia mendekatkan bibirnya ke telinga milik Mew.

"P'Mew... bangun, sudah pagi" bisiknya tepat di telinga Mew.

Namun, Mew tidak terlihat ada pergerakan apapun, Ia tetap setia menutup matanya dan matanya menyamankan posisinya dengan menarik selimutnya lebih tinggi.

"P'Mew bangun, waktunya sarapan, nanti Phi telat!" Gulf masih setia dalam posisi itu, kini tangannya mengguncang pelan bahu kekar milik Mew dengan wajahnya yang mulai kesal, membangunkan Mew yang tidurnya seperti orang mati cukup menyusahkan.

"Eungh... 5 menit, sayang." racau Mew sembari membalikkan badannya ke arah Gulf, salah satu tangannya berhasil memeluk pinggang Gulf, dan menariknya mendekat, menghirup aroma vanilla dari tubuh milik Gulf membuat tidurnya semakin nyenyak.

//dipikirnya lilin aroma kali badan gupi😭

"Phi! Cepat bangun! Nanti telat!" Gulf berusaha melepaskan diri dari jeratan tangan kekar milik Mew.

Mew membuka matanya perlahan, wajah Gulf adalah pemandangan yang Ia pertama lihat, sudah 17 tahun, dan Ia tidak pernah bosan memandangi wajah imut serta manis milik Gulf Kanawut Jongcheevevat.

"Gulf berisik sekali, bisakah Phi melakukan ini lebih lama?" ujar Mew dengan suara seraknya, suara khas orang bangun tidur.

Gulf menunjukkan jari telunjuknya ke arah Mew, mengarahkan ke kiri dan ke kanan.

"Tidak! Ini hari senin, bukankah Phi bilang pada Gulf ada rapat penting hari ini? Lagipula Alex mau ke sekolah Phi, Ia akan menunggu kita lama jika Phi masih bermalas-malasan seperti ini."

Tell Me to Love You✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang