Chapter 19 {terungkap}

10.2K 780 90
                                    

Happy Reading✨
.
.
.

3 hari kemudian setelah Mew menyatakan bahwa Ia akan menceraikan Gulf.

Ia kembali bekerja dikantornya, berkutat dengan dokumen-dokumen tebal, namun dalam dirinya, Ia tidak bisa mengusir rasa penyesalan dan kelakuan brengseknya.

"Hai P'Mew..." knop pintu ruangan milik Mew dibuka pelan oleh Jane.

"Apa yang kamu lakukan disini? Tolong. Aku sedang bekerja." ujar Mew dingin, Ia bahkan tidak memalingkan pandangannya dari dokumen-dokumen itu.

"Apa kamu sudah meminta cerai dengan istrimu?" Jane dengan sembarang di sofa panjang diruangan Mew, memainkan rambut panjangnya.

"Hmm" Mew bergumam.

"Bagus, lalu kapan kita akan bersama sebagai pasangan, Phi?" Jane tersenyum, matanya mengerlip mendengar penuturan Mew barusan.

"Biarkan aku memikirkannya, sekarang tolong kamu keluar dulu, aku akan ada meeting penting." Mew beranjak dari kursinya, membawa beberapa dokumen yang akan Ia presentasikan dimeeting nanti.

Setelah dari hari yang melelahkan Ia akan pulang kerumahnya, Mansionnya kini sepi, tidak ada sosok Gulf disana, Mew masuk kekamarnya, Ia bahkan tidak dapat mengontrol dirinya sendiri, Ia meminta Lynn untuk membawa sebotol minuman keras lalu meneguknya dengan kasar.

Ia melakukan itu saat Ia pulang kerja, sebelumnya Mew bukanlah peminum, Ia tidak suka minum. Minum hanyalah membuang waktu pikirnya, namun Ia sekarang melakukannya, Ia lelah bergelut dengan pikirannya sendiri.

Ting tong...

Bell milik mansion Mew berbunyi, Lynn dengan cepat membuka pintu mansion milik Mew, dan melihat siapa yang datang.

"Khun Zee?" tanya Lynn memastikan.

"Apa Mew ada? Aku ingin bertemu dengannya." Zee mengedarkan pandangannya ke mansion milik Mew, sunyi sekali, seakan hanya ada para maid di mansion tersebut.

"Ada Khun. Khun Mew ada diatas, jika Ia pulang dari kantor, Ia tidak akan mau diganggu siapapun" jelas Lynn sembari menunduk.

Zee menghela nafasnya kasar, Ia melewati Lynn dan menuju ke lantai 2 dimana kamar milik Mew berada.

"Tidak masalah, bi. Aku yang akan berbicara dengannya."

Tujuan Zee datang ke mansion Mew bukan hanya cuma-cuma, Ia merasa harus memberitahukan Mew sesuatu.

Tok tok tok...

Tidak ada jawaban dari si empunya kamar, membuat Zee mau tidak mau mempercepat temponya mengetuk pintu.

"Mew! Buka pintunya, Aku Zee!" teriak Zee dari luar kamar.

"Masuk!" titah Mew dari dalam.

Zee masuk kedalam kamar dan menemukan Mew duduk disisi ranjang sembari memegang gelas wine.

"Bodoh! Sejak kapan kamu minum hah?! Apa kamu gila?!" Zee merampas kasar gelas wine milik Mew, Ia berkecak pinggang melihat kelakuan Mew yang menurutnya tidak masuk akal.

"Kembalikan!" ujar Mew dingin, Ia menatap Zee tajam.

"Aku mau berbicara denganmu, sekarang! Lebih baik kamu cepat perbaiki penampilanmu, aku menunggu diruang tengah!" sahut Zee datar, Ia kemudian turun, membiarkan Mew memperbaiki dirinya.

30 Menit kemudian...

Mew telah berganti baju, dan mandi, amarahnya juga sudah mereda.

"Maaf, jadi apa yang ingin kamu bicarakan denganku?" tanya Mew.

Tell Me to Love You✔Where stories live. Discover now