"Ozzy" Ozzy berbalik itu Justin
"Pergilah kekamar kau terlihat lelah" Ozzy bingung bagaimana Justin tahu
"Ya" Ozzy berjalan ia menolah sebentar memandang bahu lebar Justin.
"Sayang?"
"Ya ibu?"
"Kau bahagia bukan?" Justin tersenyum
"Ya ibu, asal ibu senang pasti aku juga"
"Bukan itu maksud ibu, Nak"
"Aku tahu ibu tapi aku akan terus mencoba meski itu membutuhkan seumur hidupku"
"Kau selalu membuat ibu bangga sayang" ia memeluk putra senyumnya miris.

Disentuh? Tidak Justin menunggu dengan sabar ia tidak akan menyentuh Ozzy sampai pemuda itu siap
"Ibu salut padamu, Justin"
"Kenapa, bu?" Justin memotong steak untuk Ozzy ia sedang tidak sehat flu dan batuk, seharian Ozzy hanya berdiam dikamar
"Ibu tidak mengerti, sebentar lagi Ozzy akan berunur 16 tahun dan ia seorang Carier ia tidak menunjukkan tanda tanda kehamilan"
"Ibu kita sudah membahas ini sebelumnya" Ozzy mendengar pembicaraan mereka diam diam susah payah menahan batuk dan bersinnya

Disentuh? Tidak Justin menunggu dengan sabar ia tidak akan menyentuh Ozzy sampai pemuda itu siap"Ibu salut padamu, Justin""Kenapa, bu?" Justin memotong steak untuk Ozzy ia sedang tidak sehat flu dan batuk, seharian Ozzy hanya berdiam dikamar"Ibu t...

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Ya terserah kalian saja, ibu tahu Justin kau juga masih sangat muda 25 tahun dengan karir cemerlang dan tuduhan mereka padamu itu kejam"
"Ibu aku tidak merasa terganggu dengan berita itu"
"Nak kau manusia bukan terbuat dari batu, batu saja hancur jika terus dihantam ombak"
"Aku harus mengantar makan malamnya, besok saja kita bicara"Justin mencium pipi ibunya.

Ozzy menemani Ibu mertuanya berbelanja ia sudah sehat, tapi mereka diikuti Ozzy risih ia terus bersembunyi dipunggung ibu mertuanya

"Sebaiknya kita pulang?" Ozzy mengangguk tapi baru saja berbalik seorang wanita muda mendorongnya ke dinding "Kau merampasnya dariku, dasar bocah tengik" "Ozzy" teriak ibunya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Sebaiknya kita pulang?" Ozzy mengangguk tapi baru saja berbalik seorang wanita muda mendorongnya ke dinding
"Kau merampasnya dariku, dasar bocah tengik"
"Ozzy" teriak ibunya.

Ozzy berusah melawan tapi tubuhnya terlalu kecil tentu saja hingga ia limbung dan tubuhnya ditangkap dari belakang wanita itu tergugu menggigil ketakutan
"J-j-justin" ia tergagap, Justin memeriksa tubuh dan wajah Ozzy wajahnya mengeras auranya mengerikan semuanya menyingkir Ozzy bersama ibunya

Ozzy berusah melawan tapi tubuhnya terlalu kecil tentu saja hingga ia limbung dan tubuhnya ditangkap dari belakang wanita itu tergugu menggigil ketakutan"J-j-justin" ia tergagap, Justin memeriksa tubuh dan wajah Ozzy wajahnya mengeras auranya meng...

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Dasar wanita murahan, nukan dia alasan aku mengakhiri semuanya tapi aku tahu kau juga bermain dengan teman temanku" dingin dan suram
"J-justin aku hanya mencintaimu"
"Cintamu itu sampah berbau bangkai" wanita itu celos dan pergi ia beruntung ia wanita jika tidak ia pulang tinggal nama.

Justin masuk kemar dengan kotak P3K dan air hangat dan handuk kecil yang lembut, telaten dan lembut ia merawat lebam dan luka ditubuh Ozzy
"Buka pakaianmu" Ozzy memerah
"Aku ingin melihat punggungmu" lanjutnya,Ozzy menurut dan berbalik ia melihat Justin dari pantulan kaca ia baru sadar ia mendapat seseorang yang sangat baik dan tampan wajah Ozzy semakin merah
"Ah" pekiknya
"Maaf, ada lebam dipinggangmu".
Justin bangkit ia sudah selesai tapi ia tertahan Ozzy memeluknya dari belakang masa bodoh dengan malu itu suaminya
"Terima kasih untuk semuanya" Justin meletakkan baskom dan kotak P3K keatas meja ia berbalik
"Itu kewajibanku, Ozzy....kau tanggung jawabku"
"Kau masih mencintai wanita itu" pelan namun Justin masih bisa mendengarnya
"Aku tidak pernah mencintainya, ia hanya wanita gila yang mengejar hartaku...tunggu kau cemburu?"

Ozzy melihat senyum yang tidak pernah ia lihat dari Justin"T-t-tidak aku tidak cemburu" Justin menciumnya dan melumat bibir lembut milik Ozzy dan mengangkat tubuh kecil itu melingkarkan kaki nya kepinggang Justin Ozzy memeluk leher, Justin membawa...

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ozzy melihat senyum yang tidak pernah ia lihat dari Justin
"T-t-tidak aku tidak cemburu" Justin menciumnya dan melumat bibir lembut milik Ozzy dan mengangkat tubuh kecil itu melingkarkan kaki nya kepinggang Justin Ozzy memeluk leher, Justin membawanya ketempat tidur.

"Kenapa memandangku seperti itu, Ozzy?" Justin sudah siap akan kekantor"Aku benci padamu" Justin tergelak pelan"Kau membuatku tidak bisa bergerak dan sakit sekali rasanya""Oh ya benarkah siapa yang mendesah dan meminta lebih" Ozzy menyembunyikan w...

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Kenapa memandangku seperti itu, Ozzy?" Justin sudah siap akan kekantor
"Aku benci padamu" Justin tergelak pelan
"Kau membuatku tidak bisa bergerak dan sakit sekali rasanya"
"Oh ya benarkah siapa yang mendesah dan meminta lebih" Ozzy menyembunyikan wajahnya dalam bantal.
Justin menemui ibunya dan ibunya hampir menyemburkan tehnya melihat senyum diwajah putranya, justin duduk ibunya baru hendak bertanya
"Jangan tanya" ibunya terdiam dan tersenyum ia akan menimang cucu segera.

Justin masuk melihat Ozzy ditempat tidur ia menghembuskan nafasnya pelan dan Ozzy tersenyum"Bukankah dokter memintamu istirahat?" Ozzy cengengsan"Tapi aku tidak mengantuk""Baiklah baiklah, bagaimana perasaanmu?" Justin duduk ditempat tidur membela...

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Justin masuk melihat Ozzy ditempat tidur ia menghembuskan nafasnya pelan dan Ozzy tersenyum
"Bukankah dokter memintamu istirahat?" Ozzy cengengsan
"Tapi aku tidak mengantuk"
"Baiklah baiklah, bagaimana perasaanmu?" Justin duduk ditempat tidur membelai surai Ozzy
"Sedikit pusing dan mual itu saja" Ozzy menyandarkan tubuhnya ke Justin dan Justin merangkul serta mencium pucuk kepala Ozzy
"Terima kasih, baby" bisiknya pelan
"Tidak Daddy, aku yang harusnya berterima kasih mau bersabar padaku" Ozzy memeluk Justin erat tapi ia mencebik
"Kenapa?"
"Tangan Ozzy pendek, hua" Justin panik hanya karena pendek ia kesulitan memeluk Justin dan akhirnya Justin berusaha membujuk istri kecilnya seharian hingga keduanya tertidur kelelahan memangis dan membujuk.

End.....

Mpreg Random  (S1 End)Where stories live. Discover now