Ulliel - Leto

216 12 0
                                    

Semua usahanya sia sia orang tua yang menjualnya berpikir akan dijadikan salah satu pegawainya atau PRT ia salah besar lebih tepatnya dijadikan suami dan pantas saja ia dijual dan mereka jijik padanya ia dianggap cacat dan sekarang hamil padahal ia murni laki laki seperti halnya Ulliel suaminya yang sedingin es.

Semua usahanya sia sia orang tua yang menjualnya berpikir akan dijadikan salah satu pegawainya atau PRT ia salah besar lebih tepatnya dijadikan suami dan pantas saja ia dijual dan mereka jijik padanya ia dianggap cacat dan sekarang hamil padahal i...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Leto jijik pada dirinya sendiri dan semakin jijik saat tahu ia hamil.

"Minum" perintah Ulliel dingin padanya dan ia harus menurut atau ia akan mendapat bentakan keras maklum Leto adalah anak nakal dulunya dari bagaimana orang tuanya membesarkannya
"Sudah" pelan hampir tidak terdengar tapi Leton menutup mulutnya memuntahkannya tanpa sisa bahkan rasa mual masih mendera meski tidak ada yang dimuntahkan tubuhnya lemas dan ia hanya duduk dikloset kepalanya berat dan pusing ia mencoba bangkit tidak bisa hingga ia merasa tangan kokoh menggendongnya dan membaringkannya ditempat tidur ia terlalu lemah untuk membuka mata mencari tahu siapa.

"Minum" perintah Ulliel dingin padanya dan ia harus menurut atau ia akan mendapat bentakan keras maklum Leto adalah anak nakal dulunya dari bagaimana orang tuanya membesarkannya"Sudah" pelan hampir tidak terdengar tapi Leton menutup mulutnya memun...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Leto membuka matanya yang ia lihat adalah Ulliel tidur bersandar ditempat tidurnya dengan tangannya menggenggam tangan Leto, kemudian pintu terbuka pelan pelayan membawa sarapan untuk mereka berdua Leto memejamkan matanya dan Ulliel terbangun meminta pelayan keluar dengan tangannya
"Aku mencintaimu" bisik Ulliel mungkin Leto salah dengar?
"Leto bangun waktunya sarapan tadi malam kau tidak makan apapun" suara Ulliel lembut ini sangat aneh bagi Leto.

Leto membuka matanya yang ia lihat adalah Ulliel tidur bersandar ditempat tidurnya dengan tangannya menggenggam tangan Leto, kemudian pintu terbuka pelan pelayan membawa sarapan untuk mereka berdua Leto memejamkan matanya dan Ulliel terbangun memi...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ulliel duduk dikursi ia memandang monitor memunculkan calon bayi mereka
"Hmmm kembar dan sehat, meskipun baru masuk bukan kedua dan tuan Leto saya akan memberi vitamin untuk mengurangi rasa mual dan tolong berhati hati calon bayi bayi lemah karena kurangnya asupan gizi" keduanya terdiam hingga dalam mobil kembali kerumah ia melihat jelas wajah Ulliel tampak kesal padanya.

Leto masuk pelan keruang kerja ia berusaha agar tangannya tidak gemetar si bibik pelayan pelayan dirumah mendukungnya dari jauh dan Leto menarik nafas mulai berjalan pelan mendekati namun kaki nya membuatnya menumpahkan kopi tepat diatas berkas milik Ulliel yang sedang ia kerjakan, Ulliel segera berdiri dan mencengkram lengannya keras
"Maaf aku aku aku tidak sengaja, sungguh ampun tuan"
Ulliel lupa sungguh ia lupa ia membanting Leto ditempat tidur dan kembali keruang kerja.

Mata indah itu mengerjap beberapa kali perutnya sakit namun ia mencium aroma obat obatan aroma rumah sakit dan ia melihat salah satu pelayan rumah dirumahnya menemaninya"Bik" lemah dan serak"Tuan sudah bangun, bibik panggil dokter dulu ya" Leto ha...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mata indah itu mengerjap beberapa kali perutnya sakit namun ia mencium aroma obat obatan aroma rumah sakit dan ia melihat salah satu pelayan rumah dirumahnya menemaninya
"Bik" lemah dan serak
"Tuan sudah bangun, bibik panggil dokter dulu ya" Leto hanya terdiam
"Eh tuan Ulliel tuan Leto sudah bangun"
"Terima kasih bik" Ulliel mendekatinya ingin membelain rambut Leto namun Leto menepis tangannya
"Jangan sentuh aku, pembunuh" Ulliel terdiam menarik tangannya meninggalkan Leto sendiri.

Mata indah itu mengerjap beberapa kali perutnya sakit namun ia mencium aroma obat obatan aroma rumah sakit dan ia melihat salah satu pelayan rumah dirumahnya menemaninya"Bik" lemah dan serak"Tuan sudah bangun, bibik panggil dokter dulu ya" Leto ha...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dia sudah makan, bik"
"Sudah tuan tapi hanya sedikit"
"Baiklah"
Leto dan Ulliel semakin menjauh tidak ada percakapan dan berusaha tidak bertemu sejak kehilangancalon bayi kembar mereka jurang itu seakan melebar.
"Tuan Ulliel, anu tuan Leto"
"Ada apa bik?"
"Mau bunuh diri, tuan lakukan sesuatu" Ulliel berlari kekamar Leto dilantai tiga rumah Ulliel ia melihat Leto berdiri di pagar teras dan i segera me angkap pinggang ramping Leto dan mendekapnya erat
"Kenapa tidak menangis saja, itu akan lebih baik" dan benar saat itu Leto menangis sekerasnya dipelukan ulliel beberapa kali memukul bahu Ulliel menumpahkan amarahnya.

"Tuan Ulliel, anu tuan Leto""Ada apa bik?""Mau bunuh diri, tuan lakukan sesuatu" Ulliel berlari kekamar Leto dilantai tiga rumah Ulliel ia melihat Leto berdiri di pagar teras dan i segera me angkap pinggang ramping Leto dan mendekapnya erat"Kenapa...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Keduamya hanya berbaring saling pandang dan tidak berbicara hingga Ulliel memulai pembicaraan sudah saatnya ia membicarakan semua ini
"Kau membenciku, Leto?" Tidak ada sahutan
"Jika ada yang ingin kau katakan, katakan saja aku berjanji tidak akan marah hmm"
"Aku....aku tidak tahu harus mulai dari mana" suara Leto pelan
"Aku akan mendengarnya" Ulliel tersenyum
"Aku jatuh cinta" pelan hampir tidak terdengar dan Ulliel takut

"Kepada siapa, Leto?" Ulliel penasaran"Ia dingin dan kasar saat sedang marah, ia tampan dan ia menyelamatkanku dengan membeliku dari orang tuaku" Ulliel lega"Lanjutkan" Ulliel lembut tangannya tanpa sadar membelai rambut panjang Leto"Aku tidak tah...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kepada siapa, Leto?" Ulliel penasaran
"Ia dingin dan kasar saat sedang marah, ia tampan dan ia menyelamatkanku dengan membeliku dari orang tuaku" Ulliel lega
"Lanjutkan" Ulliel lembut tangannya tanpa sadar membelai rambut panjang Leto
"Aku tidak tahu apakah dia mencintaiku atau tidak, emosinya membuatku kehilangan kedua buah hatiku" hati Ulliel perih
"Bagaimana kalau dia mencintaimu, akankah kau akan bersedia memaafkannya?" Leto terdiam sesaat
"Aku belajar memaafkan dan memberinya kesempatan kedua, aku maksudku hatiku bergantung padanya" Ullie menarik Leto dalam pelukannya erat seolah ia akan kehilangan Leto
"Aku mencintaimu Leto maafkan aku entah berapa banyak aku meninggalkan luka dihatimu maafkan aku, aku berjanji aku akan berubah hanya untukmu"
"Aku juga mencintaimu tuan" Leto menangis sejadi jadinya, Ulliel mempererat pelukannya.

End

Mpreg Random  (S1 End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang