Luna melemparkan bunga itu ketempat sampah "Aku bukan anak gadis yang kau beri bunga akan luluh" "Luna aku mohon berhenti marah marahnya" "Engggak kau pengkhianat aku tahu aku tidak semenarik dulu lihat aku kau pasti jijik kan?" Jake mendekat namun Luna mundur "Tidak aku tidak mengkhianatimu dan kau malah makin cantik dimataku" "Pergi periksa mata dan otak, baru kembali" Jake memijit dahinya
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Aku tidak ada keluhan apapun mengenaimu Jay dan aku masih mencintaimu bahkan lebih " "Kau hanya kasihan padaku kan?" "Tidak Luna, kau kuat aku mengenalmu" "Aku tidak percaya" Jake yakin hujan bakal turun "Luna" benar saja Luna menangis dan menolak dipeluk oleh Jake.
"Bik kau melihat Tuan Luna?" "Tuan Luna pagi pagi sudah pergi tuan katanya ada kasus" "Oh sial". Disisi Lain Luna sedang asyik kejar kejaran ia lupa, Jake datang terlambat ia masih mencekal kerah baju atasan Luna.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Berhenti" teriak Luna hingga ia menemukan tongkat dan melemparnya membuat penjahat itu jatuh tersungkur dan segera memborgolnya tentu dengan perlawanan "Kau merepotkan" ucapnya emosi lututnya mengunci pergerakan pejahat itu temannya yang lain datang membantu Luna "Sial larinya cepat sekali" mereka memegangnya "Kalian saja yang lamban" ejek Luna ia terkekeh.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Kau ingin membunuh dirimu dan anak kita, aku tidak tahu apa yang akan terjadi jika kau maupun anak kita terluka" Luna memutar matanya malas "Kau jangan lebay lihat aku baik baik sajakan?" "Kumohon kendalikan hormonmu kali ini, aku bicara dengan baik baik Luna jangan menguji kesabaanku" "Untuk apa aku melakukan itu, kau yang memulai bukan aku" "LUNA" tangan Jake sudah terangkat membuat Luna terpaku selama ini Jake tidak pernah meninggikan suaranya maupun memukulnya, Jake menurunkan tangannya dan mengambil jasnya ia pergi membanting pintu.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Jake tidak pulang dua hari membuat Luna khawatir ia baru saja mengantarkan surat izin tugasnya ia sadar ia sudah kelewatan "Jake ada, Maria?" "Eh Luna, lama nggak kelihatan kau baik baik saja?" "Aku baik baik saja Maria" "Anu Jake sedang makan siang sekarang, nah itu dia baru datang" Luna berbalik namun ia terkejut wanita pirang bergelayut manja dilengan suaminya "Luna" "Aku harus pergi, permisi" langkah Luna terhenti lengannya dicekal "Luna ini bukan seperti yang kaupikirkan" Luna menarik lengannya dan berjalan cepat kemobilnya.
Wanita itu memijit tengkuk Luna pelan ia mencemaskan majikannya ia tidak tahu mau bicara apa, Luna selesai mencuci mulutnya dan wajahnya "Bik bantu aku kekamar" "Ya, tuan" Luna meletakkan lengannya ke bahu pelayan itu berjalan dengan tertatih hingga ke tempat tidur.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Luna membuka matanya ia merasa seseorang menggenggam tangannya "Luna bgaimana perasaanmu?" "Ini dimana?" "Ini dirumah sakit, Luna" "Apa yang terjadi?" "Kau tidak bangun saat aku mencoba membangunkanmu berkali kali" "Kau memotongnya" "Ya aku tahu kau tidak suka " "Siapa dia?" "Dia bukan siapa siapa Luna kami hanya teman dan ia juga sudah menikah kami memeng seperti itu kalau kau tidak percaya aku...." "Tidak, aku percaya padamu dan maafkan aku Jake" "Tidak Luna jangan seharusnya aku lebih sabar lagi itu diluar kendalimu" tangan lain membelai perut Luna "Aku lelah" "Tidurlah, kau masih dibawah pengaruh obat" Luna memejamkan matanya sambil menggenggam tangan Jake.
"Ah tuan Luna sudah sampai" pekik pelayannya senang "Iya bik" "Bibik bikin kue kesukaan tuan Luna" "Aku mau bik bawa kekamar ya" "Siap" pelayan itu hormat membuat Jake dan Luna hanya tertawa.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Aku dengar kau mengajukan cuti panjang Luna" "Ya Jake aku mau fokus dengan anak ini dan hubungan kita" "Akhir akhir ini kita sering bertengkar" "Ya kita seperti anak remaja saja" "Remaja labil" Luna tertawa mendengar Jake "Aku mencintainmu Jake, aku tidak pernah berpikir aku seorang carier sebelumnya" "Aku merasa beruntung memilikimu Luna, aku amat sangat mencintaimu" "Kueh datang" "Ish bibik kau datang saat yang tidak tepat" Jake memandang pelayan itu dan pelayan tertawa pelan ia tahu Jake hanya bercanda "Maaf bibik tidak tahu" ia meletakkan nampan berisi dua piring kecil kueh, segelas kopi dan teh kemudian bergegas pergi.