"Saaaaahhh" "Hah apa yang sah?" Spontan semua ngakak termasuk pak penghulu yang paling dekat dan Jake cuma nepok jidat untung cinta kalo nggak udah dilempar keluar gedung siapa yang mau? "Kamu dari tadi melamunkan apa sih?" "Aku lupa, maaf" "Malu maluin ajah untung cinta" James cuma cengengesan mendengarnya.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Jangan cengengesan ayo kita pulang entar lu kesambet lagi sekalian udah kebelet bikin anak nih" "Anjiiiiiiirr" teriak James "Hey anak durhaka sapa bayar semua ini?" Ayah Jake "Kabuuuurrrr" Jak ngacir cepat dengan James yang cengo di bahunya.
Jake membelai rambut hitam James yang mulai panjang ia sangat menyukainya ia terlihat semakin manis, bagi Jake, James adalah obat dalam hidupnya "Aku tidak bisa membayangkan kehilanganmu, James" James membuka matanya "Jake kok jadi melo?" "Aku mohon James berhenti dari pekerjaanmu sekarang" James terdiam sesaat "Kenapa?"
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Kau ingin membunuhku perlahan, James?" "Jake, aku akan baik baik saja" Jake bangkit dari tempat tidur dan berjalan ke kamar mandi saat hendak menyusul Jake gerakannya terhenti "Jake sialan sini kau aku bunuh kau" Jake tertawa puas sekali didalam kamar mandi "Maaf James" teriak nya dari kamar mandi.
"Aku akan memaafkanmu dengan satu syarat" "Baiklah, apa itu? "Gendong" Jake udah sport jantung ternyata hanya minta gendong "Gampang itu"
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Dasar suami bucin" "Tapi suka kan?" "Bangeeeeeeet sering sering aja" "Hah benar" "Tidak jadi bataaaaaal" "Hahaha udah deal gak bisa dibatalkan" "Pulangkan saja aku ke orang tuaku 🎶🎶" "Jangan mendrama, James" "Suka suka Marimar, fulgoso" "Anjir" Jake capek.