Sean mendengar keributan diluar Gabriel sedang keluar bersama Mike dan Donna bertemu klien jadi hanya ada Sean, pengawal dan pembantu hingga ia memutuskan mencari tahu ada apa. "Kenapa kau gelisah?" Donna "Perasaanku tidak enak" "Hanya perasaan jangan terlalu serius" Mike "Tetap saja aku gelisah" "Kalau begiti kita pulang saja, urusan kita dengan klien juga sudah selesai" Donna "Ayolah" ketiganya masukke mobil, Gabriel yang menyetir. Ketiganya melihat para penjaga terkapar tentu saja ketiganya panik para pelayan terikat dan ditutup mulutnya dengan lakban "Dimana Sean?" "Gabe sebelah sini" Donna berteriak Mike dan Gabriel berlari dan menemukan Sean berlumuran darah dan ada tembakan wajah Gabriel mengeras.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Gabriel gelisah ia memandang Sean yang masih koma dari dinding kaca ruang ICU, Mike meramas bahunya "Kau tidak pernah seperti ini, kau menyukainya?" Ia memandang Mike "Aku tidak tahu, Mike. Kau sudah mengantar Donna pulang?" "Ya Gabe, aku tidak bisa membiarkan kau sendirian" "Thank's Mike". Gabriel menghampiri Sean mata itu memandangnya layu, Gabriel duduk dikursi dekat Sean "Ini salahku, seharusnya aku tidak pergi" Sean memegang tangan Gabriel "Tidak apa apa Gabe, bukan salahmu" Gabriel menciumi tangan Sean yang agak dingin dan pucat "Aku pikir aku akan kehilangan kau juga" Sean hatinya menghangat "Aku sudah tidak apa apa, Gabe".
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Gabriel menemukan pria dibalik para pembunuh bayaran yang datang kerumahnya ia menghajarnya habis habisan Donna dan Sean hanya menonton menikmati kopi dengan santai, yang lain juga tidak berani menghentikan hingga polisi datang memyeret pria itu. Mike menyerahkan kopi Gabriel dan Gabriel merapikan pakaiannya mengambil kopi dan meminumnya ia berlalu seolah tidak terjadi apa apa, itulah sisi lain Gabriel yang selalu tersenyum ia sangat mengerikan kalau marah.
Gabriel membantu Sean duduk dan Sean melihat buku jari jari Gabriel seperti memar "Apa yang terjadi?" Ia memegangi tangan Gabriel "Tidak apa apa, hanya tertimpa buku aku sedang ceroboh"
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Kau tidak berbohongkan?" "Maaf Sean aku hanya tidak ingin kau khawatir" "Jadi ini kenapa?" "Aku menghajar orang" "Apa, siapa dan kenapa?" "Orang yang membuatmu seperti ini, ia sudah dipenjara sekarang" "Gabriel, kau...aku...." "Aku tahu jangan katakan kau aman sekarang, tidak ada lagi yang akan menyakitimu" "Kau memang seorang malaikat" Gabriel tertawa pelan "Untuk beberapa orang aku adalah malaikat maut" Sean tersenyum mendengarnya namun Gabriel memang ditakuti di mahkamah manapun karena sikap dan perjuangannya disidang serta mengumpulkan bukti.
Teman temannya tertawa mendengar rencana nya "Seorang Gabriel menikah, lelucon terbaik tahun ini" Donna
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Gabriel tidak ikut tertawa hingga Mike dan Donna menghentikan tawa mereka melihat wajah serius milik Gabriel "Kau yakin?" "Sangat yakin" Donna "Baiklah, kami tidak masalah" Mike, Donna mengangguk "Baguslah, kalian tidak jadi kehilangan pekerjaan" Donna dan Mike mendelik mereka tiba tiba merasa beruntung mendengar ucapan Gabriel mengelus dada "Selamat" Mike dan Donna bersamaan.