Chenle yang dapat melihat kini hanya menatap wajah pacarnya dengan tatapan memohon. "Daddy, tolongin Lele ya?"

Jisung tersenyum, akhirnya Chenle tidak melanggar lagi ya teman-teman. Sesuai yang dia katakan sebelumnya, Jisung langsung mencabut vibrator yang terpasang di anal si manis dengan cepat.

Itu membuat Chenle meringis, jujur analnya mulai terasa perih. Apa lagi ketika Jisung mencabut benda haram itu dari analnya. 

Jisung juga melepaskan cock ring serta borgol dari tubuh di manis. And damn, his little boyfriend was so wet! Chenle akhirnya dapat melakukan pelepasan, sangat lega bung.

"Kalau udah ditolong bilang apa?"

"Thank you daddy!"

Jisung tersenyum simpul. Meski sudah melepas benda-benda harap dari tubuh Chenle, Jisung tetap menyisakan bando telinga anjing. Dia masih mau melihat Chenle memakai itu.

"Cape?"

Chenle mengangguk. "Kamu jahat, masa akunya ditinggalin main game."

Jisung merapatkan tubuhnya lalu mengecup singkat pipi Chenle. "Baby-nya aku nakal habisnya. Bingung harus dihukum gimana lagi."

"Huh! Udah ah aku mau tidur!"

Belum sempat Chenle beranjak dari sofa, Jisung menarik tubuhnya dengan kasar lalu membanting tubuh si manis ke sofa. "Eits, siapa bilang permainannya udah selesai?"

Jisung kini menahan kedua tangan Chenle, kedua kakinya dia pakai untuk menahan tubuh Chenle agar tidak dapat kabur. "Tapi Jisungie–"

"Kamu belum puasin aku, baby."

Entah mengapa aura Jisung tidak terlihat seperti biasanya. Kemana perginya Jisung yang selalu bersikap manis? Sepertinya sudah hilang ditelan hasrat duniawi.

Jisung menindih tubuh Chenle lalu menyerang dia dengan ciuman kasar. Chenle hanya bisa pasrah menerima serangan mendadak yang dia terima.

Mata Chenle terpejam menikmati bibir dan lidah Jisung yang bekerja. Gigi Jisung bahkan melukai bibirnya. Bukan hanya sekali, tapi berkali-kali.

Chenle sempat berontak namun tenaganya tidak pernah sebanding dengan Jisung. Karena tidak kuat merasakan perih di bibirnya, Chenle menangis.

Biasanya Jisung akan berhenti melakukan kegiatan apa pun ketika Chenle menangis. Tapi tidak kali ini. Jisung bahkan malah menciuminya dengan lebih brutal.

Ciuman Jisung kini beralih pada leher bak porselen Chenle. Dia memberikan banyak tanda dan bekas gigitan di sana. Jisung sangat menyukai leher Chenle. Pasalnya dia dapat mencium aroma susu khas Chenle yang membuat dia semakin tergoda.

Tangan Jisung kini menarik sweater Chenle ke atas, namun dia tidak melepasnya. Hanya sampai memperlihatkan dua tonjolan merah muda kesukaannya sudah lebih dari cukup.

Si jangkung segera meraup salah satu tonjolan itu. Tangan kanannya pun tidak tinggal diam. Sambil menyelam minum air. Sambil nyusu harus nusuk juga. Dengan jari telunjuknya yang panjang, Jisung menusuk anal Chenle.

"Annhhh daddy~"

Tumben sekali Chenle tidak melanggar. Bagus lah kalau begitu. Tangan Chenle menekan kepala Jisung, seolah berkata kalau dia ingin lebih.

Jisung yang paham maksud si manis kini malah memutar tubuh Chenle. "Coba nungging."

Chenle hanya menuruti perintah Jisung. Lagi-lagi Jisung hanya bisa tersenyum melihat kelakuan pacarnya. Chenle-nya sudah dewasa sekarang, semuanya berkat dua pasangan bejat yang memberikan tutorial gila ala mereka.

Tutorial | ChenJi  [✔️]Where stories live. Discover now