Chenle itu polos, saking polosnya dia sama sekali engga tahu siapa itu Kakek Sugi. Beda lagi sama Jisung yang ngakunya bad boy tapi engga punya pengalaman pacaran. Mereka pacaran, tapi garing kayak rangginang baru digoreng. Sampai akhirnya mereka mi...
Welkambek temen-temen. Untuk kedepannya saia usahakan buat update tiap hari, tapi usaha ya ini, belum pasti. Tergantung ide dan inspirasi yang ada.
Yowes lah, enjoy~
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Chapter O3: How To Play With Alcohol
Sekarang Hari Minggu malam, waktunya ngumpul-ngumpul bareng teman-teman. Chenle udah siap pergi ke tempat all you can eat favorit dia. Karena Senin libur, Chenle diperbolehkan keluar malam sama mami papinya.
Chenle sengaja puasa dari pagi agar dapat makan banyak nanti. Ga lupa juga dia bawa air putih, habisnya ditempat makan kaya begitu jarang ada air putih kan ya? Chenle juga pakai hoodie putih kesayangannya.
Gimana ga sayang, orang itu sebenarnya hoodie Jisung yang dikasih ke Chenle waktu masa-masa pendekatan. Dulu wangi hoodie-nya maskulin, kalo sekarang sih udah terkontaminasi sama wangi bayi khas Chenle.
Chenle cuma bawa ponsel sama kartu kredit berwarna hitam yang ditaruh di casing. Tadinya Jisung mau jemput dia, cuma Chenle bilang buat ketemu di sana saja dan pulang bareng nanti. Akhirnya Chenle pergi ke tempat makan itu bareng supir pribadinya.
Sesampainya di tempat makan, Chenle bisa melihat teman-temannya yang sudah menunggu sambil makan. Chenle emang datang paling akhir. Si manis segera pergi duduk di samping Jisung yang sedang membolak-balik daging.
"Jisungie," sapa si manis. Jisung yang disapa tersenyum lalu mengecup singkat pipi gembil pacarnya itu.
"Jisung doang yang sapa Le?" ucap Jeno.
"Iya lah, masa harus sapa kalian juga," ujar Jisung.
Chenle tersenyum lalu menyapa mereka semua satu-satu. Karena udah lapar, Chenle langsung ambil sumpit sama nasi, sekarang waktunya makan daging banyak-banyak.
Chenle makan dengan sangat lahap, kadang dia sampai tersedak dan membuat Jisung mengomelinya. Yang diomeli hanya bisa tertawa lalu lanjut makan. Karena makan dengan terburu-buru, wajah Chenle jadi keringatan.
"Kamu bawa karet rambut Le?" tanya Jisung.
"Ada, bentar." Si manis merogoh kantung celananya untuk mencari karet rambut. Kenapa Chenle bawa karet rambut? Habisnya dia belum potong rambut, kadang kalau dia kepanasan, Chenle akan mengikat poninya.
"Nih!" Jisung menerima karet rambut dari pacarnya. Chenle sih lanjut makan, sedangkan si jangkung mengikat poni Chenle hingga bentuk rambutnya sekarang seperti apel. Imutnya~