Nah kalau untuk SM/MS kek cara untuk mendapatkan kepuasannya. Mereka kadang enjoying being violated or doing it. Jadi ya semacam tindak kekerasan. Mudahnya, rasa sakit jadi salah satu rangsangan buat mereka. Ini kesimpulan ane ya, kalau ada anggapan lain jangan marah-marah, lebih baik diskusi sama berpendapat.

Nah yang paling penting, ini tuh dilakukan dengan persetujuan. Ini yang buat BDSM beda sama pemerkosaan ya! Catat baik-baik ilmu per-bejat-an ini. Kalau pemerkosaan itu ada paksaan dan salah satu pihak tidak mau melakukan hal itu. Oke sekian mari lanjut~

"Ji eumhh sakit, tolongin Lele."

Tuh kan! Masih aja Chenle melanggar peraturannya. Tapi Jisung sedikit miris melihat keadaan kekasihnya. Mungkin dia harus memberikan kelonggaran pada pacar manisnya.

Karena pada dasarnya, dia juga tersiksa. Butuh dipuaskan juga. "Kenapa ga panggil 'daddy'?"

Mata Jisung kini mulai melirik keadaan Chenle. Sial, wajah kesakitan itu benar-benar menggoda. Kenapa malah dia yang jadi tersiksa di sini? Mungkin karena Jisung keasikan menghukum Chenle?

"Ma–maaf, lupa sshhh"

"Coba panggil dulu."

"Daddyhhh~"

"Yes baby?"

"Tolongin Lele!"

Akan kah Jisung menolong Chenle? Hm, seperti tidak.

Jisung kini menaruh ponselnya di atas meja. Senyuman jahat tiba-tiba saja muncul. Tenang, dia tidak akan membunuh si manis. Dia hanya akan memberikan kenikmatan duniawi saja kok.

"Coba bangun terus jalan, cari aku. Kalau bisa, aku bantu."

Chenle hanya bisa pasrah mendengarnya. Apa Jisung ini gila? Lihat keadaannya sekarang! Tangan di borgol, mata ditutup, cock ring yang menahan pelepasannya, dan vibrator yang bergetar dengan kecepatan maksimum. Yang benar saja!

Tapi Chenle butuh bantuan itu. Dia harus segera melepas semua benda jahanam itu dari tubuhnya. Mau tidak mau, Chenle mencoba duduk di kasurnya. Itu sangat sulit dengan keadaan tubuhnya yang sekarang.

Jisung memperhatikan setiap usaha Chenle dari mulai duduk hingga turun dari kasur. Pasti sangat sakit, Jisung tahu itu. Chenle mulai perjalan dengan perlahan sambil menahan rasa sakit yang dia rasakan.

Sesekali Chenle jatuh bertekuk lutut karena rangsangan dan rasa sakit yang ada di tubuhnya. Sungguh, hal ini sangat menyiksa Chenle. Namun si manis tetap bangun, lalu lanjut berjalan. Walau dia sudah jatuh beberapa kali, dia tetap bangun.

Kedua lututnya bahkan terluka karena terlalu sering jatuh. Coba deh kalian di posisi Chenle, sudah badan babak-belur ditambah vibrator yang menyala. Pasti sulit berjalan kan jadinya?

Terkadang Jisung memberikan bantuan dengan tepukan tangan agar si manis tahu keberadaannya. Kalau dilihat-lihat, ini jadi seperti permainan zombie game, isn't it?

Kalau ada yang ga tahu apa itu zombie game, diharapkan menonton NCT Life in Paju. Pas searching  jangan sampai typo jadi peju.

Tangan Chenle yang terborgol mulai meraba benda-benda yang ada disekitarnya. Beharap kalau dia tidak akan menabrak televisi ataupun meja. Dia tidak mau merasakan sakit lagi.

Jarak antara Jisung dan Chenle semakin dekat. Karena Jisung ini baik hati dan rajin ibadah, maka Jisung segera menarik lengan Chenle lalu mendudukkan pacarnya di sofa.

Si jangkung kemudian menarik wajah Chenle agar menghadap ke arahnya lalu membuka penutup mata. Sekarang dia dapat melihat wajah Chenle yang sangat merah dengan mata yang berair. Baru kali ini dia merasa puas ketika melihat Chenle menangis.

Tutorial | ChenJi  [✔️]Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum