Haiii!!!
Absen dlu bundd,
[ASAL KOTA MANA NIH??]
°°°
YUK BANTU CRIS!
Tolong rekomendasiin cerita ini ke media sosial kalian ya (GC WhatsApp, Instagram, Facebook, Twitter, Tik tok dll)
Biar cerita ini makin rame!HAPPY READING!
°°°
03. Rumah Kedua
Biru mengalihkan pandangannya dari televisi saat melihat Ryn sudah bangun meski masih setengah sadar. Pandangan gadis itu terus mengikuti Ryn hingga terduduk di sofa tepatnya di samping Naya.
"Gimana tidur nya nyenyak?" Naya bertanya dulu.
Krek krek krek
Terdengar bunyi seperti itu saat Ryn meregangkan otot badannya. "Not bad." jawabnya. "Tumben sepi? Yang lain pada kemana? Cuman kita bertiga nih?" tanya Ryn.
"Ga. Mereka lagi kebersihan area lapangan. Paling bentar lagi masuk." jawab Biru.
"Lah, terus lo berdua? Ngapa disini? Sana bantu yang lain." ucap Ryn dengan sedikit nada mengusir.
"Eh Anabelle!! Kita disini juga buat jaga lo ya. Takut tiba-tiba ntar ngamuk lagi!" sahut Naya.
"Gue udah besar. Ga perlu dijaga jaga kayak anak kecil lagi." jawab Ryn malas.
"Badan doang yang besar. Pemikiran ga dewasa sama sekali. Ada masalah, langsung nyayat nadi sendiri." sindir Biru. Emang kalo soal me-roasthing Biru jagonya.
Raut wajah Ryn yang sebelumnya datar tambah datar sekarang. Gadis itu menatap tajam Biru yang dengan tampang tak berdosa masih menguyah keripik singkong sambil menonton acara boxing di televisi jumbo itu.
Naya yang menyadari atmosfer memanas, lantas melempar satu bantal sofa ke arah Biru. Syukur nya, bantal itu tepat sasaran.
Biru cengengesan. Gadis itu berpindah duduk ke samping Ryn setelah dari tadi selojoran saja di lantai. Gadis itu merangkul Ryn yang masih mempertahankan raut datarnya.
"Maaf kalo ada ucapan gue yang buat lo ga nyaman. Tapi emang gue ga tau apa yang lo alami akhir akhir ini, jadi ya... sorry kalo bibir gue seenaknya aja kalo ngomong." kata Biru.
"Lo ga tau apa yang gue alami."
"Justru itu Ryn, kenapa ga cerita? Apa terlalu privasi ya?" tanya Naya.
"Ga. Gue sebenernya pengen banget cerita. Pengen banget. Cuman..."
"Cuman apa?"
"Kalo gue cerita, nanti gue nangis lagi. Pusing kepala gue. Gue juga malu, nangis terus, disaat banyak anggota lain juga yang bahkan dari kecil ga dapat kasih sayang semestinya dari orang tua mereka. Banyak juga yang diusir terang terangan sama orang tuanya. Dan mereka semua be fine. Gue jarang liat mereka nangis." jelas Ryn.
"Ya bukan berarti mereka ga pernah nangis, ga pernah rapuh, ga pernah cerita ke orang lain. Gue rasa mereka juga pasti pernah ada di fase kayak lo sekarang. Ga perlu takut buat cerita sama kita kita. Ga cuman mendengarkan, kita juga siap ngapus air lo kok." kata Biru disusul anggukan Naya.
YOU ARE READING
Fake Nerd Girl Squad (On Going)
Teen Fiction|| Chris Story 1 || "Intinya, gue ga mau tau, selain tugas usulan Ayla, kita harus berusaha cari tau kasus itu." Biru tersenyum smirk. "Lewat anaknya." °°° Hanya tentang 5 gadis yang berusaha menjalankan tugas dan misi rahasia. Berbagai cobaan dan...