Kehidupan Baru

5.6K 515 100
                                    

Dandelion kembali

Silahkan tinggalkan jejak jika kalian suka 😊

Happy reading

Reza menggendong Dande ala bride style yang terlelap menuju apartemennya. Dapat dia lihat anak itu masih sesenggukan menangis dalam tidurnya.

Sesampainya di apartemen. Disambut seorang wanita cantik yang merupakan istrinya, Fitri Rafifah.

"Adek kenapa, Mas?" Reza tersenyum melihat orang di depannya.

"Nanti aku jelasin, kamarnya sudah siap 'kan?" Fitri mengangguk.

Reza berjalan menuju kesalah satu kamar, diikuti Fitri di belakangnya. Membaringkan Dande perlahan ke tempat tidur. Mereka keluar membiarkan Dande tidur dengan nyaman.

Mereka duduk di ruangan keluarga. Reza menghembus napasnya kasar, terlampau lelah melewati hari ini.

"Bisa jelaskan, Mas?" tanya Fitri, karena dia tidak tau tujuan Reza menyuruhnya mempersiapkan kamar lain. Ternyata untuk keponakan bungsunya.

"Adek tinggal bersama kita mulai saat ini," jawab Reza singkat.

"Mereka mengusir Adek?"

Fitri mengetahui permasalahan keluarga Erlangga, bagaimana mereka memperlakukan Dande tidak adil.

"Bukan diusir, tapi Mas yang bawa Adek pergi karena mas nggak tahan lagi terhadap perlakuan mereka menyakiti Adek. Mereka nuduh Adek yang dorong Fero dari tangga, Mas nggak percayalah. Mana mungkin Adek melakukan itu, dan yang lebih membuat Mas marah. Bang Fahri main tangan karena tuduhan yang tidak jelas itu," jelas Reza.

"Mas udah tanyakan langsung kejadian sebenarnya sama Adek?"

Reza mengangguk. "Adek nggak sengaja buat Fero jatuh, Adek emosi waktu itu. Fero yang mulai duluan."

Memang waktu diperjalanan pulang ke apartemen, Reza meminta penjelasan langsung tentang kejadian sebenarnya.

Dirinya begitu marah saat Dande menceritakan kronologi tersebut, dan yang membuat dia yakin membawa Dande pergi, melihat banyak lebam di tubuh Dande. Dia dapat menebak, itu ulah Fahri. Tidak menyangka mereka begitu kejam memperlakukan Dande selama ini.

"Aku senang Adek bisa tinggal sama kita. Apartemen kita menjadi ramai," ucap Fitri dengan tulus.

Reza dan Fitri menikah dua tahun lalu, namun sampai saat ini mereka belum mempunyai anak. Sebenarnya mereka bisa saja mengadopsi anak, tapi Reza menolak karena dia ingin anak darah dagingnya, bukan anak orang lain. Itulah kenapa mereka terkadang merasa kesepian tanpa adanya buah hati mengisi hari mereka.

Sekarang apa yang mereka idam-idamkan mereka dapatkan, tidak  kesepian lagi dengan adanya Dande.

Sedangkan di kediaman Erlangga begitu tenang dan damai, mereka beristirahat di kamarnya masing-masing.

Faro duduk termenung di balkon kamarnya, melihat langit malam. Hatinya serasa kosong setelah adeknya pergi meninggalkan Rumah.

Biasanya sebelum tidur, dia sempatkan pergi ke kamar Dande. Memastikannya baik-baik saja. Jujur dia masih sayang adeknya, rindu kebersamaan mereka. Tapi sekarang berbeda, dia memilih menjauhi adeknya, merasa kecewa apa yang di lakukan Dande mencelakai kembarannya.

'PUK'

Faro menoleh ke samping saat seseorang menepuk pelan bahunya.

"Kakak kenapa belum tidur?" Diana duduk di samping Faro.

"Belum ngantuk Bun." Jawabnya, kembali melihat langit malam.

"Bunda tahu, kakak lagi mikirin anak sialan itu."

Dandelion [OPEN PO]Where stories live. Discover now