Bagian 12》Arsene《

90 68 36
                                    

Setelah kepergian Andin beserta Denaya tadi Arion kembali kearah sofa dimana teman-temannya masih mengobrol.
Hari ini free class tak heran banyak anggota Delta yang ikut berkumpul disini.

"Tumben bang pake bawain bekel segala?" Cetus Teo saat Arion mendudukan tubuhnya di karpet  ruangan.

"Biasa gue lagi mo ikut kejuaraan Judo bulan depan jadi mulai jaga makan ahahaha."  Balas Arion sambi membuka kotak makan berwarna jingga itu.

"Beuh salad buah cuy, yakin lu kenyang bos makan gitu doang ?"

"Gue sih kenyang beda sama lo yang badan ngalahin gorila." Canda Arion yang disambut masam oleh Teo, memang di antara yang lain Teo yang memiliki porsi badan seperti binaragawan tinggi kekar dengan kulit eksotis beberapa siswi bahkan menyebutnya mirip dengan salah satu aktor indo Iko Uwais.

"Ya jangan samain gue dong bang," cibir Teo yang disambut tawa teman-temannya.

"Baperan lu , gede badan tak menjamin hati kek baja malah kek hellokitty." Ejek Bastian yang disambut high five oleh Arsene.

"Sialan kok gue jadi yang dibully tadi kan niatnya mau ngecengin si bos." Teo ikut mencomot kacang yang sedang dimakan Raga,

" Culamitan budak teh." Raga memukul pelan tangan Teo yang kembali ingin mengambil kacangnya.

"Lu lagi mau bully sibos mau lu di banting dijadiin samsak selanjutnya setelah Arsene.'' Satria yang menyahuti omongan Teo.

"Yeuh kan kalo gue bully wajar kalo Arsene kan masalah keluarga iya ga sen." Teo memainkan alisnya ,sedangkan Arsene kini memasang wajah benar-benar datar.

"Lagian cuma salahpaham." Balas Arion yang disambut senyum canggung Arsene.

Sebelumnya....

Seminggu sudah Andin belum kembali ke sekolah,seminggu itu pula Arion harus bolak balik rumah sakit memantau keadaan adik kesayangannya itu bergantian dengan sang ibu yang juga sibuk mengurusi butik dan toko bunganya.
Dan hari ini ia sehabis pemantapan ujian nasional hari cukup sore karna memang hanya kelas tiga yang masih disekolah berserta beberapa anak eskul yang sedang latihan.

Arion melewati perpustakaan kemudian lorong laboratorium kelas bahasa, disana tak sengaja ia mendengar nama adiknya tengah disebut oleh gadis entah siapa karena membelakanginya jadi Arion tak terlalu mengenal sementara di depannya ada Arsene salah seorang anggotanya tengah memasang wajah jengkel.

"Lu harusnya jauhin Andin dia ngga terlibat sama kasus putusnya gue kemaren stop lu teror teror dia lagi!" Ucap Arsene kesal.

"Jelas jelas dia jadi orang ketiga lu sama Cindy! Ga usah lu sok belain dia sen!" Balas gadis itu mencengkram erat ujung jaket Arsene.

"Bulshit lu ga usah sok tau. Andin ga pernah terlibat apapun! Gue murni putus karna masalah pribadi ya! Dan gue deket sama Andin karna dia orang yang gue sayang."

"Lo buta Sen! Seberapa jauh Andin goda lo, sampe lu tutup mata munafiknya dia!atau jangan-jangan dia nyerahin badannya sama lo  ya." Cibir gadis itu

"Jaga mulut kotor lu bangsat! Lu ga pernah tau hubungan gue sama mereka." Arsene mencengkram erat rahang  gadis didepannya ia sudah cukup kesal dengan gadis itu.

Gadis itu sedikit merintih airmatanya sudah tumpah melelehi wajah cantiknya.

"Lu berubah Sen , lu ngga baik kaya dulu." Lirih gadis itu pelan.

"Gue ngga akan berubah kalo lu ngga bersifat kayak Ayah Dey, gue tau dia cuma ayah sambung buat lu tapi lu harusnya tau ngga semua yng dia perintah wajib lu lakuin."

THROUGH The NIGHTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang